MENYUSUN RENCANA STRATEGIS YANG BAIK Results Oriented, Performance Driven Planning
SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS Sebuah sistem yang mengaitkan antara perencanaan strategis dan kinerja, penganggaran, pengukuran dan pelaporan kinerja dalam upaya mengintegrasikan prinsip2 manajemen kinerja dan akuntabilitas publik. Reviewing the strategic management system model you can see that the process begins with strategic planning. In fact, it has been called the most crucial component of a strategic management system because it provides the foundation upon which all other components are built. Without a predisposition to planning, the other components of performance targeting, outcome-based budgeting, performance measurement and reporting lose much of their legitimacy. It is one thing to say after-the-fact that what you did was what you intended but it is much more legitimate to state what you intend up-front.
PERENCANAAN STRATEGIS “Suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan yg dilakukan pihak yang berkepentingan untuk menetapkan keputusan tentang masa depannya, mengembangkan prosedur dan cara tertentu untuk mencapainya, dan menentukan ukuran keberhasilan pencapaiannya” “inti dari proses perencanaan strategis adalah pengidentifikasian dan penyelesaian isu-isu strategis (sangat penting)” Continuous refers to the view that strategic planning must be an ongoing process, not merely an event to produce a plan; Systematic recognizes that strategic planning must be a structured and deliberate effort, not something that happens on its own; Process recognizes that one of the benefits of strategic planning is to undertake thinking strategically about the future and how to get there, which is much more that production of a document (e.g., a strategic plan); Guiding members identifies not only senior corporate and business unit executives, but employees. (It also considers stakeholders and customers who may not make their decisions, but who affect the decisions being made); Procedures and operations to achieve that future means the full spectrum of actions and activities from aligning the organization behind clear long-term goals to putting in place organizational and personal incentives, allocating resources, and developing the workforce to achieve the desired outcomes; and How success is to be measured recognizes that strategic planning must use appropriate measures to determine whether the organization has achieved success.
MUATAN RENSTRA Memuat secara jelas arah masa depan yang hendak dituju (where do we want to be)? (Visi, Tujuan dan Sasaran) Renstra mempertimbangkan kondisi saat ini (where are we now)? (Nilai-nilai, SWOT analysis dan misi organisasi) Memuat cara-cara mencapai tujuan dan sasaran (how to get there)? (Kebijakan dan Program) Memuat ukuran keberhasilan (how do we measure our progress)? (Indikator kinerja)
INDIKATOR KINERJA Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan organisasi. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan untuk menilai tingkat kinerja, 5 5
Kriteria Indikator Kinerja yang baik Spesifik dan jelas (Spesific) Dapat diukur secara obyektif (Measurabel) Dapat dicapai ( Attainabel) Terkait pada hasil (Relevance) Berjangka waktu tertentu (Time bound) 6
Karakteristik Indikator Kinerja (Spesifik dan jelas ) Indikator kinerja harus sesuai dengan program dan atau kegiatan sehingga mudah dipahami dalam memberikan informasi yang tepat tentang hasil atau capaian kinerja dari kegiatan atau program dan tidak berdwimakna . Contoh: kurang tepat lebih tepat Jlh penduduk miskin (kriteria miskin berbeda-beda) Jlh penduduk dgn pendapatan < Rp 10.000 per hari Jlh masy yg taat hukum (taat hukum tdk spesifik) % angkutan kota yg memenuhi syarat kelayakan % pengemudi angkot yg memiliki izin mengemudi sesuai dgn klasifikasinya 7
Karakteristik Indikator Kinerja (Measurabel / Dapat diukur ) Indikator kinerja dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif : Jika ada dua pihak atau lebih yang mengukur dengan indikator kinerja yang bersangkutan mempunyai kesimpulan yang sama Contoh: kurang tepat lebih tepat Tingkat pemahaman peserta bimbingan teknis % atau jumlah peserta bimtek SAKIP yg mampu menjawab 80% pertanyaan dengan benar 8
Karakteristik Indikator Kinerja (dapat dicapai) Indikator kinerja yang ditetapkan merupakan sesuatu kinerja yang akan dapat dicapai oleh organisasi. Sehingga dalam penetapan indikator kinerja perlu mempertimbangkan sumberdaya yang ada dan hal-hal yang bersifat controllable dan uncontrollable bagi organisasi Contoh: kurang tepat lebih tepat % penurunan penderita HIV/AIDS (Indikator sebuah Puskesmas) % atau jumlah penderita HIV/AIDS yg mendapat layanan pengobatan dan konsultasi 9
Karakteristik Indikator Kinerja ( Relevance) Indikator kinerja harus terkait dengan apa yang akan diukur Contoh: kurang tepat lebih tepat Sasaran: Menurunnya penduduk miskin Indikator: Jlh kajian tentang efektivitas Bantuan Langsung Tunai (BLT) % penduduk berpenghasilan kurang dari US$ 2 per hari Sasaran: Meningkatnya taraf pendidikan masyarakat propinsi X Indikator: Jumlah sekolah yang menerima hibah pendidikan % murid tingkat SLTA yang lulus dengan NEM diatas standar nasional % lulusan sekolah kejuruan yang diterima bekerja sesuai dengan jurusannya 10
Karakteristik Indikator Kinerja (Untuk kurun waktu tertentu) Indikator kinerja yang ditetapkan dapat menggambarkan sesuatu kinerja dicapai untuk kurun waktu tertentu. Contoh: kurang tepat lebih tepat Produksi padi % penurunan beban pencemaran akibat kendaraan Produksi padi per musim panen Kadar gas CO kendaraan angkutan umum yg diuji selama tahun 200X 11
KONDISI Tujuan belum berorientasi outcome (masih proses), Contoh: (Dinas perhubungan) - Perencanaan dan penyusunan juknis serta SOP Sasaran/tujuan tidak spesifik, contoh: Meningkatnya kualitas layanan publik dan meningkatnya partisipasi mayarakat dalam pengambilan kebijakan publik di daerah Peningkatan kesadaran berbangsa dan bernegara Sasaran di renstra tidak dilengkapi dengan indikator, mis: Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan
KONDISI (Dinas Perkebunan) Pembangunan pendidikan (target 100%) Indikator tidak menggambarkan ukuran suatu kondisi, contoh: (Dinas Perkebunan) Pembangunan pendidikan (target 100%) Tingkat komitmen dan motivasi pegawai (target 100%) (Dinas pendidikan) Terselenggaranya pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dgn standar (Target 99%) Tingkat hubungan kemitraan (target 95%)
KONDISI Indikator yg ditetapkan tidak relevan dgn tujuan/sasaran yg diinginkan. Akibatnya capaian yg dihasilkan tidak menggambarkan tujuan/sasaran yg direncanakan, dan tidak menggambarkan keberhasilan/kegagalan pencapaian outcome, contoh Tujuan Indikator Meningkatkan peran pemerintahan desa dan BPD Jlh aparatur pemdes/kel yg mengikuti pelatihan Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dlm pembangunan sektor pertambangan yg ramah lingkungan Jlh pengaduan masyarakat thdp pelanggaran izin (target 5)
KONDISI Indikator kinerja tidak spesifik, contoh: Target kinerja tidak relevan dengan kinerja atau indikator kinerjanya, akibatnya capaian yg dihasilkan tidak menggambarkan capaian kinerja. Contoh: Tingkat polusi dan kerusakan lingkungan (target 15); Tingkat produktivitas aparatur (target 90) (dinas perhubungan) Jlh sarana prasarana yg terpenuhi target 75 Tingkat produktivitas aparatur (target 95%)
Formulir bantu penyusunan Renstra TUJUAN SASARAN WAKTU PENCAPAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN URAIAN INDIKATOR 20X1 20X2 20X3 20X4 T 1 IT1 IT2 S1 S2 S3 IS1 IS2 √ T2
Terima Kasih