Keterkaitan SDA dan Ekonomi, dan Hak Kepemilikan Pertemuan ke 5 http://rahmawatihusein.staff.umy.ac.id/
KETERKAITAN SDA DAN EKONOMI Sumberdaya alam merupakan faktor produksi atau input dalam kegiatan ekonomi proses produksi akan menghasilkan output dan produk samping (limbah) menjadi input untuk proses produksi lain
KETERKAITAN SDA DAN AKTIVITAS EKONOMI
Kriteria Pemanfaatan berkelanjutan SDA dapat diperbaharui Komponen Kriteria Pemanfaatan berkelanjutan SDA dapat diperbaharui Laju ekstrasi/pemanenan tidak melebihi laju regenerasi SDA tidak dapat diperbaharui Laju ekstrasi/pemanenan tidak melebihi laju kemampuan produksi substitusinya Limbah Laju ekstrasi/pemanenan tidak melebihi laju pemanfaatan oleh aktivitas industri lain dan laju pendaurannya Rustiadi dkk, 2008
SDA sebagai barang publik Public goods (dikembangkan oleh Samuelson) barang yang tidak bersaing penggunaan barang oleh individu tidak mengakibatkan berkurangnya ketersediaan barang bagi orang lain. (mis: kue vs air) Public goods: collective goods/social goods.
Pembagian cara klasik Barang Ekonomi Excludability (kemungkinan eksklusivitas Ya Tidak Rivalness (Persaingan) Barang Privat (private goods) Sumber daya bersama (common pool resources) Barang Klub (club goods) Barang Publik (public goods)
Excludable Non-excludable Rivalrous Barang Pribadi Barang publik dengan tambahan biaya, mis: jalan raya padat kendaraan, udara pada daerah padat aktivitas Non-rivalrous Barang public exludable, mis: TV kabel, jaringan telepon, jaringan listrik dg kapasitas besar Barang murni, mis: siaran TV, siaran radio, jalan raya dengan kapasitas rendah, udara pada daerah aktivitas rendah, taman
Collective goods: barang yang disediakan untuk semua orang dalam suatu komunitas tertebtu. Private goods: barang yang memperlihatkan kepemilikan pribadi, memiliki ciri: excludable tidak dapat dikonsumsi oleh setiap orang, karena akan mengurangi potensi konsumsi pihak lain terbatas karena ada persaingan
Common goods: barang yang spesifik, yang dibagikan dan bermanfaat bagi (hampir) semua orang dalam suatu komunitas tertebtu. competitive non-excludable goods digunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Common pool resources (CPRs), club goods * common goods public goods CPRs dimiliki bersama hampir private sifat: (1) substractibility/rivalness; (2) cost (biaya) beda dg public goods saluran air, pantai, sungai, air tanah Public goods open access udara segar, software, ilmu pengetahuan, perdamaian
Kegagalan pasar (market failure) Secara teknis sulit menemukan barang yang murni sebagai public goods masalah dalam produksi dan pengelolaan SDA (non=rivalness dan non-excludability) kegagalan pasar Kegagalan pasar (market failure) ketidakmampuan ekonomi pasar untuk mengalokasikan barang dan jasa secara efisien Ketidakmaumpuan mendistribusikan barang dan jasa secara adil/seimbang
Sebab market failure Adanya eksternalitas (externality): setiap kegiatan (produksi dan konsumsi) selalu menimbulkan dampak ketidakmampuan menangani atau menanggung dampak social cost dan social benefit . Mis: pembangunan nilai tanah tinggi, pabrik kertas polusi Campur tangan pemerintah terhadap biaya eksternalitas negatif menekan biaya sosial dan kerusakan lingkungan disinsentif dan insentif Eksternalitas negatif memasukkan kepemilikan dalam manajemen pengeolaan SDA Eksternalitas positif penemuan insentif
Adanya Motivasi semua orang sebagai “Free Rider” dan bulan sebagai “Sucker” Individu maksimalisasi barang publik sebagai penumpang gratis beban yang berlebihan dan rusak. Mis: penggembala menambah jumlah ternak di padang gembala umum
Tragedy of the commons Hardin (1968) Sesorang membatasi penggunaan sumber daya yang terbatas namun tetangganya (masyarakat lainnya) tidak melakukannya.
3. Informasi tersedia tidak sempurna (imperfect information) Informasi tidak pasti, tidak akurat dan kurang lengkap. Kalau ada terlalu mahal dan terbatas Tidak semua orang tahu: harga, kualitas produk, cadangan dll penguasaan informasi yang tidak sama
4. Ketidaksamaan kesempatan setiap individu dalam mengakses SDA Diantara sebab-sebabnya: Cacat fisik Cacat mental Kurang pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan Diskriminasi (suku, bangsa, ras, agama, ideologi politik, gender, asal kelahiran) Kekurangan modal dan atau kesempatan untuk mengembangkan potensi diri.
Intervensi Pemerintah Menurut Cadwallader (1985) Penyedia service dan barang publik (supplier of goods and services) Mengatur dan memfasilitasi (regulating and facilitating) Sebagai social engineering dalam mengarahkan masyarakat tujuan bersama keseimbangan Sebagai arbiter dalam konflik antar kelompok masyarakat
Tantangan Aliran sumberdaya sulit dipastikan Melindungi common pool resource dari overuse Rancangan institusi yang menjamin keberlanjutan dan efisiensi dalam pengelolaan SDA