Keterkaitan SDA dan Ekonomi, dan Hak Kepemilikan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSEP PUBLIK DALAM KEBIJAKAN
Advertisements

MANAJEMEN KOTA.
RIVAL NON-RIVAL.
BARANG SWASTA DAN BARANG PUBLIK
Eksistensi Barang Publik
Hak atas Sumber Daya Alam, Kebijakan Pemerintah & Pasar
ENVIRONMENTAL VALUATION
Studi Kelayakan Proyek
JENIS BARANG (GOODS) SAPTANINGSIH SUMARMI.
KEBIJAKAN PUBLIK.
EXTERNALITIES AND PUBLIC GOODS
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Pertemuan 13 – 14 Teori Sektor Layanan Publik
Hak kepemilikan, eksternalitis dan masalah lingkungan
BAB IV PERANAN PEMERINTAH, BARANG PUBLIK, BARANG KLUB, PILIHAN PUBLIK, PROSES POLITIK, KESEJAHTERAAN MASYARAKAT & KEGAGALAN PEMERINTAH.
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
Assalamualaikum Wr.Wb KELOMPOK 3.
Public Goods Barang publik
KULIAH VALUASI ESDAL PERTEMUAN KE
POKOK BAHASAN Definisi Pasar Makna kegagalan pasar
TEORI BARANG SWASTA.
RIVAL NON-RIVAL.
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
FUNGSI PEMERINTAH.
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
BARANG PUBLIK Ekonomi Mikro II.
EKSTERNALITAS.
EKSTERNALITAS SUTIKNO.
LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
FUNGSI PEMERINTAH.
KEBIJAKAN EKONOMI PUBLIK
RIVAL NON-RIVAL.
BARANG SWASTA DAN BARANG PUBLIK
EKSTERNALITAS.
FUNGSI PEMERINTAH.
BARANG SWASTA DAN BARANG PUBLIK
BARANG PUBLIK & SUMBER DAYA UMUM
POKOK BAHASAN TIPE PROPERTY RIGHTS HAK KEPEMILIKAN DAN SISTEM EKONOMI
FUNGSI PEMERINTAH Dua sistem perekonomian ekstrem Pure Socialism
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
BARANG SWASTA DAN BARANG PUBLIK
EKSTERNALITAS SUTIKNO.
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
FUNGSI PEMERINTAH.
GOOD AND SERVICE Kelompok 4 Nama anggota :
Peraturan Perundang-Undangan Sesi 8
EKSTERNALITAS SUTIKNO.
Pertemuan Ke-9 Ilmu Ekonomi Sektor Publik
BARANG SWASTA DAN BARANG PUBLIK
BARANG SWASTA DAN BARANG PUBLIK
Pertemuan Ke-5 Bentuk Pasar dan Kegagalan Pasar
EKSTERNALITAS SUTIKNO.
BARANG SWASTA DAN BARANG PUBLIK
BARANG SWASTA DAN BARANG PUBLIK
TEORI BARANG SWASTA.
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
FUNGSI PEMERINTAH.
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
EKSTERNALITAS SUTIKNO.
TEORI BARANG SWASTA.
EKSTERNALITAS.
KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Barang Publik, Eksternalitas, dan Hak Kepemilikan
BARANG SWASTA DAN BARANG PUBLIK
Transcript presentasi:

Keterkaitan SDA dan Ekonomi, dan Hak Kepemilikan Pertemuan ke 5 http://rahmawatihusein.staff.umy.ac.id/

KETERKAITAN SDA DAN EKONOMI Sumberdaya alam merupakan faktor produksi atau input dalam kegiatan ekonomi proses produksi akan menghasilkan output dan produk samping (limbah)  menjadi input untuk proses produksi lain

KETERKAITAN SDA DAN AKTIVITAS EKONOMI

Kriteria Pemanfaatan berkelanjutan SDA dapat diperbaharui Komponen Kriteria Pemanfaatan berkelanjutan SDA dapat diperbaharui Laju ekstrasi/pemanenan tidak melebihi laju regenerasi SDA tidak dapat diperbaharui Laju ekstrasi/pemanenan tidak melebihi laju kemampuan produksi substitusinya Limbah Laju ekstrasi/pemanenan tidak melebihi laju pemanfaatan oleh aktivitas industri lain dan laju pendaurannya Rustiadi dkk, 2008

SDA sebagai barang publik Public goods (dikembangkan oleh Samuelson)  barang yang tidak bersaing  penggunaan barang oleh individu tidak mengakibatkan berkurangnya ketersediaan barang bagi orang lain. (mis: kue vs air) Public goods: collective goods/social goods.

Pembagian cara klasik Barang Ekonomi Excludability (kemungkinan eksklusivitas Ya Tidak Rivalness (Persaingan) Barang Privat (private goods) Sumber daya bersama (common pool resources) Barang Klub (club goods) Barang Publik (public goods)

Excludable Non-excludable Rivalrous Barang Pribadi Barang publik dengan tambahan biaya, mis: jalan raya padat kendaraan, udara pada daerah padat aktivitas Non-rivalrous Barang public exludable, mis: TV kabel, jaringan telepon, jaringan listrik dg kapasitas besar Barang murni, mis: siaran TV, siaran radio, jalan raya dengan kapasitas rendah, udara pada daerah aktivitas rendah, taman

Collective goods: barang yang disediakan untuk semua orang dalam suatu komunitas tertebtu. Private goods: barang yang memperlihatkan kepemilikan pribadi, memiliki ciri: excludable  tidak dapat dikonsumsi oleh setiap orang, karena akan mengurangi potensi konsumsi pihak lain terbatas karena ada persaingan

Common goods: barang yang spesifik, yang dibagikan dan bermanfaat bagi (hampir) semua orang dalam suatu komunitas tertebtu.  competitive non-excludable goods  digunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Common pool resources (CPRs), club goods * common goods public goods CPRs  dimiliki bersama hampir private  sifat: (1) substractibility/rivalness; (2) cost (biaya) beda dg public goods  saluran air, pantai, sungai, air tanah Public goods  open access udara segar, software, ilmu pengetahuan, perdamaian

Kegagalan pasar (market failure)  Secara teknis sulit menemukan barang yang murni sebagai public goods  masalah dalam produksi dan pengelolaan SDA (non=rivalness dan non-excludability)  kegagalan pasar Kegagalan pasar (market failure)  ketidakmampuan ekonomi pasar untuk mengalokasikan barang dan jasa secara efisien Ketidakmaumpuan mendistribusikan barang dan jasa secara adil/seimbang

Sebab market failure Adanya eksternalitas (externality): setiap kegiatan (produksi dan konsumsi) selalu menimbulkan dampak  ketidakmampuan menangani atau menanggung dampak  social cost dan social benefit . Mis: pembangunan  nilai tanah tinggi, pabrik kertas  polusi Campur tangan pemerintah terhadap biaya eksternalitas negatif  menekan biaya sosial dan kerusakan lingkungan  disinsentif dan insentif Eksternalitas negatif  memasukkan kepemilikan dalam manajemen pengeolaan SDA Eksternalitas positif  penemuan  insentif

Adanya Motivasi semua orang sebagai “Free Rider” dan bulan sebagai “Sucker” Individu  maksimalisasi barang publik sebagai penumpang gratis  beban yang berlebihan dan rusak. Mis: penggembala menambah jumlah ternak di padang gembala umum

Tragedy of the commons Hardin (1968) Sesorang membatasi penggunaan sumber daya yang terbatas namun tetangganya (masyarakat lainnya) tidak melakukannya.

3. Informasi tersedia tidak sempurna (imperfect information) Informasi  tidak pasti, tidak akurat dan kurang lengkap. Kalau ada terlalu mahal dan terbatas Tidak semua orang tahu: harga, kualitas produk, cadangan dll  penguasaan informasi yang tidak sama

4. Ketidaksamaan kesempatan setiap individu dalam mengakses SDA Diantara sebab-sebabnya: Cacat fisik Cacat mental Kurang pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan Diskriminasi (suku, bangsa, ras, agama, ideologi politik, gender, asal kelahiran) Kekurangan modal dan atau kesempatan untuk mengembangkan potensi diri.

Intervensi Pemerintah Menurut Cadwallader (1985) Penyedia service dan barang publik (supplier of goods and services) Mengatur dan memfasilitasi (regulating and facilitating) Sebagai social engineering dalam mengarahkan masyarakat  tujuan bersama  keseimbangan Sebagai arbiter dalam konflik antar kelompok masyarakat

Tantangan Aliran sumberdaya sulit dipastikan  Melindungi common pool resource dari overuse Rancangan institusi yang menjamin keberlanjutan dan efisiensi dalam pengelolaan SDA