PENGAMATAN KELAINAN OTAK DAN RANGKA Win darmanto, Ph.D
TEKNIK “Razor Blade Section” Untuk Menentukan Kelainan Di Daerah Kepala
TEKNIK “Razor Blade Section” Ada tiga tempat pemotongan : 1. Melalui hidung, untuk melihat rongga hidung, apakah menyatu dengan rongga mulut atau tidak. 2. Melalui Mata: untuk melihat struktur mata, sekaligus menentuka ada tidaknya palatosisis. 3. Melalui cerebrum, untuk menentukan kelainan cerebrum (hidrocefalus, mikrosefalus, anencefali) 4. Melalui cedebellum : untuk menentukan kelainan cerebellum
Gambaran Potongan Melalui Hidung dan Mata
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengamati potongan melalui Hidung dan Mata Kondisi palatum yang memisahkan antara rongga hidung dan mulut, jika bersambung berarti ada palatosisis Bentuk mata / lensa, dapat menentukan cacat atau normal Bentuk olfactory bud (bagian otak) ada atau tidak
Gambaran kelainan pada rongga hidung (1st cut) dan kelainan pada mata (microphthamia)
Beberapa kelainan yang teramati ada potongan ke 3 Beberapa kelainan yang teramati ada potongan ke 3 yaitu: palatosisis, anopthalmia, retina bergelombang atau melipat.
Gambaran Potongan Melalui Cerebrum
Kelainan yang terlihat potongan ke 4 yaitu: Kelainan yang terlihat potongan ke 4 yaitu: hidrosefalus, mikrosefalus, hipoplasisa cerebrum, atrophy cerebrum
Gambaran kelainan Eksternal Hidrosefalus dan cerebrum atrophy.
Kelainan Rangka Kelainan rangka terdiri : (1) Kelainan bentuk rangka atau morfologi rangka (Kelainan Perkembangan) (2) Kelambatan penulangan.
Indikator Kelambatan Penulangan umumnya dimati pada tulang: 1 Indikator Kelambatan Penulangan umumnya dimati pada tulang: 1. Tulang supraoksipital 2. Jumlah tulang digit (tangan dan kaki) 3. Jumlah sakrokaudalis 4. Jumlah tulang vertebra cervikalis
Jenis rangka yang mengalami kelainan dapat digolongkan sesuai jenisnya yaitu : Rangka aksial : Cranium, Vertebrae (V. servikalis, Torakalis, lumbalis, sakrokaudalis), Sternum, Rusuk (costa/ribs). 2. Rangka apendikular : rangka anggota (fore limb atau hind limb )
Metode Pewarnaan Tulang ada 2: 1. Pewarnaan tulang keras, dengan alizarin red S (single staining) Pewarnaan tulang keras dan rawan (Double staining) yaitu dengan alizarin red S dan alcian blue
Prinsip pewarnaan tulang keras : 1. Fetus dievicerasi (dihilangkan visceral dan kulit) 2. Difiksasi dalam alkohol absoulut/aceton selama 1 minggu 3. Direndam dalam KOH 0,1 % selama 1-2 hari sampai jaringan lunak (otot) terlihat transfaran 4. Direndam dalam alizarin red S yang dilarutkan dalam KOH 0,1 %, selama 1-2 hari, sampai tulang berwarna merah 5. Direndam dalam KOH lagi selama 1 hari 6. Direndam dalam Gliserin dalam KOH dengan konsentarsi 25 %, 50 %, 75 % dan 100 % masing-masing selama 1 hari.
Prinsip pewarnaan tulang keras dan rawan (Double staing) : 1. Fetus dievicerasi (dihilangkan visceral dan kulit) 2. Difiksasi dalam alkohol aboulut selama 1 minggu 3. Direndam dalam KOH 0,1 % selama 1-2 hari sampai jaringan lunak (otot) terlihat transfaran 4. Direndam dalam alizarin red S dan alcian blue yang dilarutkan dalam KOH 1 %, selama 1-2 hari, sampai tulang berwarna merah dan tulang rawan berwarna biru. 5. Direndam dalam KOH lagi selama 1 hari 6. Direndam dalam Gliserin dalam KOH dengan konsentarsi 25 %, 50 %, 75 % dan 100 % masing-masing selama 1 hari.
Hasil Pewarnaan Rangka Dengan Double Staining
Pengamatan kelambatan penulangan pada rangka digit
Hasil pewarnaan double staining tulang keras dan rawan: KONTROL
Pengamatan pada tulang sacrocaudalis
Thorakalis dan rusuk (12) Pengamatan terhadap Kelainan baik bentuk Maupun jumlah Vertebrae (centrum dan arcus) pada Vertebrae : Servikalis (7) Thorakalis dan rusuk (12) Lumbalis (7) Sakrokaudalis
Pengamatan Tulang supraoksipital supraoksipital
Beberapa bentuk kelainan pada vetebrae dan rusuk (Rib) :
Beberapa bentuk kelainan pada vetebrae dan rusuk (Rib) :
Rusuk fusi Spina bifida
Beberapa bentuk kelainan pada Sternum :
IMUNOHISTOKIMA NCAM PADA LIMB BUD EMBRIO YANG DI-INDUKSI 2-ME PADA UK 9 HARI DAN DIAMATI PADA UK UK 12 HARI KONTROL PERLAKUAN
IMUNOHISTOKIMIA NEUROFILAMEN PADA LIMB BUD AKIBAT INDUKSI 2-ME KONTROL PERLAKUAN
IMUNOHISTOKIMIA NEUROFILAMEN PADA EMBRIO YANG DI-INDUKSI 2-ME PADA UK 9 HARI DAN DIAMATI PADA UK UK 12 HARI KONTROL PERLAKUAN
IMUNOHISTOKIMIA NEUROFILAMEN PADA EMBRIO YANG DIINDUKSI 2-ME PADA UK 9 HARI DAN DIAMATI PADA UK UK 12 HARI KONTROL PERLAKUAN