PENGAMATAN KELAINAN OTAK DAN RANGKA Win darmanto, Ph.D

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Saluran respirasi. Perkembangan, diferensiasi, migrasi, kondensasi, sel, jaringan. Ekspresi gen yang mengontrol proses perkembangan. Regulasi gen. Paradigma.
Advertisements

Pembuatan dan pengiriman spesimen PA
SISTEM RANGKA Bag II Win Darmanto, Ph.D.
Risqi Pratama, S. Si. SMP VIP Al Huda Jetis Kutosari Kebumen 2013
Pengukuran MOLEKUL CO 2 hasil RESPIRASI Tujuan : Mengukur besarnya CO 2 yang dihasilkan dalam proses respirasi pada manusia. Pendahuluan Pertukaran gas.
BAB 4 SISTEM GERAK.
PETA KONSEP RANGKA Tulang Rawan Tulang Keras Jaringan Ikat.
PENYAKIT KUSTA / LEPRA TEAM LEC PUSKESMAS KUBU I OLEH
Sistem Gerak pada Manusia
Oleh : Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed
ORGANOGENESIS (MORPHOGENESIS)
Nama anggota : Ahmad Kamil
Neurulasi Prof. Win Darmanto, Ph.D..
TEKNOLOGI DAGING NYOMAN S. ANTARA, PH.D.
Human body: the perfect machine
Ventilasi Perfusi Difusi
Hafidh Salviandy Achmad Rakhmat Ryandi Sopyan P. Salman Fauzan Shidqi
PEMBENTUKAN MATA DAN BAGIAN WAJAH Win darmanto
Sistem Gerak Pada Manusia
Inka Novianti Korompot
Perkembangan hidung dan telinga.
Sistem Pernafasan Ikan
SISTEM GERAK Movement Systems
Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam
RANGKA MANUSIA.
Prosedur Pewarnaan Tulang Janin
►Osteologi * Ilmu yang mempelajari tentang tulang (osteum)
SELAMAT DATANG. . . SISTEM RANGKA MANUSIA.
SISTEM GERAK.
SISTEM GERAK.
SISTEM GERAK PADA MANUSIA RANGKA dan OTOT
“FRAKTUR COSTA” LUKY DWIANTORO.
Diagnosis dan Penilaian Kecacatan utk PAK
1. Tulang Tengkorak 2. Rangka Badan A. Kelainan dan penyakit pada Rangka.
PERTEMUAN 4 : SISTEM OTOT DAN SISTEM RANGKA VERTEBRATA.
Prosedur Pewarnaan Tulang Janin
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
TUMBUH KEMBANG MANUSIA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA oleh: ida rianawaty
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Perhatikan bagunan di sekitarmu!
OLEH : AULIANTI IRIANA, S.T
“Om Swatyastu” Tekan enter untuk memulai Tekan enter untuk memulai
ORGAN DAN SISTEM ORGAN MANUSIA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Struktur Rangka dan Otot Manusia
BAB 4 SISTEM GERAK.
Sistem Gerak Pada Manusia
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN ASFIKSIA
Sistem Rangka.
Jhanis cahyo Rahmanto M. Reyhan Emiriel M. Umar Abdul Aziz XI-IPA 2
CLEFT LIP AND PALATE ( CLP )
Yustisio arya nugroho dan naufal fawaz zahran
ANUGERAH INOVASI PROPINSI LAMPUNG
Berlinda Nurcahya Dea Maudi Parahita Rifdah XI – IPA 2
Disusun oleh : Savira syifa M. Frizasqy Nabila Bestari
SALURAN PENCERNAAN.
BIMBINGAN BELAJAR HARAPAN BANGSA
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LABIOPALATOSKISIS
SINDROM MARFAN DAN ACHOO
Diagnosis dan Penilaian Kecacatan utk PAK
RANGKA MANUSIA.
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Ns. Dedi Fatrida, S.Kep. M.Kep LUKA DAN FRAKTUR. 9/22/ Gangguan kesinambungan jaringan tubuh / diskontinuitas jaringan  Kulit, subkutis (bawah.
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Human Respiratory System
BAB I GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR SISTEM GERAK MANUISIA SMP NEGERI SATU ATAP 1 BANDAR NEERI SUOH KELAS VIII SEMESTER I 2019/2020.
Jenis Tulang Berdasarkan Bentuk Oleh: Anita Rahmaniati, S.Pd.
SISTEM GERAK. Rangka
Transcript presentasi:

PENGAMATAN KELAINAN OTAK DAN RANGKA Win darmanto, Ph.D

TEKNIK “Razor Blade Section” Untuk Menentukan Kelainan Di Daerah Kepala

TEKNIK “Razor Blade Section” Ada tiga tempat pemotongan : 1. Melalui hidung, untuk melihat rongga hidung, apakah menyatu dengan rongga mulut atau tidak. 2. Melalui Mata: untuk melihat struktur mata, sekaligus menentuka ada tidaknya palatosisis. 3. Melalui cerebrum, untuk menentukan kelainan cerebrum (hidrocefalus, mikrosefalus, anencefali) 4. Melalui cedebellum : untuk menentukan kelainan cerebellum

Gambaran Potongan Melalui Hidung dan Mata

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengamati potongan melalui Hidung dan Mata Kondisi palatum yang memisahkan antara rongga hidung dan mulut, jika bersambung berarti ada palatosisis Bentuk mata / lensa, dapat menentukan cacat atau normal Bentuk olfactory bud (bagian otak) ada atau tidak

Gambaran kelainan pada rongga hidung (1st cut) dan kelainan pada mata (microphthamia)

Beberapa kelainan yang teramati ada potongan ke 3 Beberapa kelainan yang teramati ada potongan ke 3 yaitu: palatosisis, anopthalmia, retina bergelombang atau melipat.

Gambaran Potongan Melalui Cerebrum

Kelainan yang terlihat potongan ke 4 yaitu: Kelainan yang terlihat potongan ke 4 yaitu: hidrosefalus, mikrosefalus, hipoplasisa cerebrum, atrophy cerebrum

Gambaran kelainan Eksternal Hidrosefalus dan cerebrum atrophy.

Kelainan Rangka Kelainan rangka terdiri : (1) Kelainan bentuk rangka atau morfologi rangka (Kelainan Perkembangan) (2) Kelambatan penulangan.

Indikator Kelambatan Penulangan umumnya dimati pada tulang: 1 Indikator Kelambatan Penulangan umumnya dimati pada tulang: 1. Tulang supraoksipital 2. Jumlah tulang digit (tangan dan kaki) 3. Jumlah sakrokaudalis 4. Jumlah tulang vertebra cervikalis

Jenis rangka yang mengalami kelainan dapat digolongkan sesuai jenisnya yaitu : Rangka aksial : Cranium, Vertebrae (V. servikalis, Torakalis, lumbalis, sakrokaudalis), Sternum, Rusuk (costa/ribs). 2. Rangka apendikular : rangka anggota (fore limb atau hind limb )

Metode Pewarnaan Tulang ada 2: 1. Pewarnaan tulang keras, dengan alizarin red S (single staining) Pewarnaan tulang keras dan rawan (Double staining) yaitu dengan alizarin red S dan alcian blue

Prinsip pewarnaan tulang keras : 1. Fetus dievicerasi (dihilangkan visceral dan kulit) 2. Difiksasi dalam alkohol absoulut/aceton selama 1 minggu 3. Direndam dalam KOH 0,1 % selama 1-2 hari sampai jaringan lunak (otot) terlihat transfaran 4. Direndam dalam alizarin red S yang dilarutkan dalam KOH 0,1 %, selama 1-2 hari, sampai tulang berwarna merah 5. Direndam dalam KOH lagi selama 1 hari 6. Direndam dalam Gliserin dalam KOH dengan konsentarsi 25 %, 50 %, 75 % dan 100 % masing-masing selama 1 hari.

Prinsip pewarnaan tulang keras dan rawan (Double staing) : 1. Fetus dievicerasi (dihilangkan visceral dan kulit) 2. Difiksasi dalam alkohol aboulut selama 1 minggu 3. Direndam dalam KOH 0,1 % selama 1-2 hari sampai jaringan lunak (otot) terlihat transfaran 4. Direndam dalam alizarin red S dan alcian blue yang dilarutkan dalam KOH 1 %, selama 1-2 hari, sampai tulang berwarna merah dan tulang rawan berwarna biru. 5. Direndam dalam KOH lagi selama 1 hari 6. Direndam dalam Gliserin dalam KOH dengan konsentarsi 25 %, 50 %, 75 % dan 100 % masing-masing selama 1 hari.

Hasil Pewarnaan Rangka Dengan Double Staining

Pengamatan kelambatan penulangan pada rangka digit

Hasil pewarnaan double staining tulang keras dan rawan: KONTROL

Pengamatan pada tulang sacrocaudalis

Thorakalis dan rusuk (12) Pengamatan terhadap Kelainan baik bentuk Maupun jumlah Vertebrae (centrum dan arcus) pada Vertebrae : Servikalis (7) Thorakalis dan rusuk (12) Lumbalis (7) Sakrokaudalis

Pengamatan Tulang supraoksipital supraoksipital

Beberapa bentuk kelainan pada vetebrae dan rusuk (Rib) :

Beberapa bentuk kelainan pada vetebrae dan rusuk (Rib) :

Rusuk fusi Spina bifida

Beberapa bentuk kelainan pada Sternum :

IMUNOHISTOKIMA NCAM PADA LIMB BUD EMBRIO YANG DI-INDUKSI 2-ME PADA UK 9 HARI DAN DIAMATI PADA UK UK 12 HARI KONTROL PERLAKUAN

IMUNOHISTOKIMIA NEUROFILAMEN PADA LIMB BUD AKIBAT INDUKSI 2-ME KONTROL PERLAKUAN

IMUNOHISTOKIMIA NEUROFILAMEN PADA EMBRIO YANG DI-INDUKSI 2-ME PADA UK 9 HARI DAN DIAMATI PADA UK UK 12 HARI KONTROL PERLAKUAN

IMUNOHISTOKIMIA NEUROFILAMEN PADA EMBRIO YANG DIINDUKSI 2-ME PADA UK 9 HARI DAN DIAMATI PADA UK UK 12 HARI KONTROL PERLAKUAN