Artificial Intelligent

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Course MMS 2901 Departement of Computer Science Gadjah Mada University © Aina Musdholifah & Sri Mulyana.
Advertisements

Penyelesaian Masalah Dengan AI
TEKNIK PENCARIAN (SEARCHING)
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
Depth First Search (DFS)
Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian
Searching As’ad Djamalilleil
Masalah, Ruang Keadaan dan Pencarian
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
Mendefinisikan masalah dalam ruang sistem informasi berbasis kecerdasan buatan Pertemuan 2 Sumarsono, S.Si, M.MT -- Poltek NSC Surabaya.
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
Problem Solving Search -- Uninformed Search
MASALAH, RUANG KEADAAN DAN PENCARIAN
SISTEM INTELEGENSIA BUATAN
Metode Pencarian/Pelacakan
Pencarian Tanpa Informasi
Problem Space Dr. Kusrini, M.Kom.
Masalah, Ruang Keadaan, dan Pencarian. What is AI ? Sistem yang berpikir seperti manusia Thinking humanly Sistem yang berpikir secara rasional Thinking.
Breadth First Search (BFS)
Masalah, Ruang Keadaan, dan Pencarian
Masalah, Ruang Keadaan, dan Pencarian
Ruang Keadaan (state space)
Pencarian (Searching)
Pertemuan 2 Kecerdasan Buatan
Penyelesaian Masalah Teknik Pencarian
Metode Pencarian & Pelacakan
Metode Pencarian/Pelacakan
Problem Solving Search -- Informed Search Ref : Artificial Intelligence: A Modern Approach ch. 4 Rabu, 13 Feb 2002.
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
Sistem Pakar Pertemuan II “Inteligensia Semu” (Lanjutan)
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 10.
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 2.
Teknik Pencarian 1 Blind Search
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 3.
Penyelesaian Masalah menggunakan Teknik Pencarian Blind Search
TEKNIK PENCARIAN & PELACAKAN
Pertemuan 6 Metode Pencarian
Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian
Teknik Pencarian (Searching)
Metode Pencarian/Pelacakan
Metode Pencarian & Pelacakan
Pemecahan Masalah dengan Pencarian
PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI
Pengantar Kecerdasan Buatan
Review : Sistem yang menggunakan AI
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
MASALAH, RUANG KEADAAN DAN PENCARIAN
Problem solving by Searching
Search.
As’ad Djamalilleil Searching As’ad Djamalilleil
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
TEKNIK PENCARIAN.
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 10.
Problem solving by Searching
Penyelesaian Masalah Berdasarkan Teknik AI.
MASALAH, RUANG KEADAAN DAN PENCARIAN
Metode Pencarian/Pelacakan
MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH
Fakultas Ilmu Komputer
Pertemuan 6 Metode Pencarian
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI
Teori Bahasa Otomata (1) 2. Searching
MASALAH & RUANG MASALAH
MASALAH, RUANG KEADAAN DAN PENCARIAN
Modul II Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian
Transcript presentasi:

Artificial Intelligent Chapter 4 Searching

Searching Memecahkan suatu masalah dengan teknik searching atau pencarian: Mendefinisikan ruang masalah Mendefinisikan aturan produksi Memilih metode pencarian yang tepat

4.1 Ruang Masalah Masalah utama dalam membangun sistem berbasis AI adalah bagaimana mengkonversi situasi yang diberikan ke dalam situasi lain yang diinginkan menggunakan sekumpulan operasi tertentu. Ruang Masalah dapat digambarkan sebagai himpunan keadaan (state) atau bisa juga sebagai himpunan rute dari keadaan awal (initial state) menuju keadaan tujuan (goal state)

Kasus : Jurigen Air Anda diberi 2 buah jurigen air tanpa skala ukuran, yang berkapasitas 4 galon dan 3 galon. Terdapat kran yang dapat mengalirkan air tanpa batas untuk mengisi jurigen tersebut. Bagaimana langkah untuk mendapatkan air tepat sebanyak 2 galon dalam jurigen yang berkapasitas 3 galon?

Kasus : Jurigen Air Definisikan Ruang Masalah: (x,y) x = 0,1,2,3,4  isi jurigen kap. 4 galon y = 0,1,2,3  isi jurigen kap. 3 galon Keadaan awal, initial state = (0,0) Keadaan tujuan, goal state = (n,2)

4.2 Aturan / Sistem Produksi Operasi yang mengubah suatu state ke state lainnya disebut sebagai aturan produksi. Aturan produksi dapat didefinisikan dengan menggambarkan struktur pohon dari keadaan-keadaan. Dengan merepresentasikan initial state (0,0) sebagai simpul akar (root) dari sebuah pohon, maka dapat ditelurusi simpul-simpul (keadaan-keadaan) berikutnya yang mungkin terjadi. Penulusuran dilakukan sampai didapatkan semua aturan produksi yang mungkin. Bagaimana untuk tahu bahwa aturan produksi yang didefinisikan sudah lengkap atau belum?

4.2 Aturan / Sistem Produksi Sebuah himpunan aturan; Sisi kiri menentukan kemampuan aplikasi dari aturan tersebut Sisi kanan menggambarkan operasi yang dilakukan jika aturan tersebut dilaksanakan. Satu atau lebih pengetahuan atau basis data yang berisi informasi apapun untuk tujuan tertentu.

4.2 Aturan / Sistem Produksi Strategi kontrol; yang menspesifikasikan urutan dimana aturan akan dibandingkan dengan basis data dan menspesifikasikan cara pemecahan masalah jika beberapa aturan dapat dilakukan pada waktu yang sama. Syaratnya: cause motion; strategi kontrol yang tidak menyebabkan motion tidak akan pernah mencapai solusi. Systematic; agar tidak mengunjungi beberapa state yang sama dan agar jumlah langkah minimum. Pengaplikasi aturan (a rule applier), untuk mengaplikasikan aturan yang terpilih

Kasus : Jurigen Air Aturan produksi: 1. (x,y)  (4,y) If x < 4 Isi penuh jurigen 4 galon 2. (x,y)  (x,3) If y < 3 Isi penuh jurigen 3 galon 3. (x,y)  (x-d,y) If x > 0 Buang sebagian air dari jurigen 4 galon 4. (x,y)  (x,y-d) If y > 0 Buang sebagian air dari jurigen 3 galon

Kasus : Jurigen Air Aturan produksi: 5. (x,y)  (0,y) If x > 0 Kosongkan jurigen 4 galon 6. (x,y)  (x,0) If y > 0 Kosongkan jurigen 3 galon 7. (x,y)  (4,y-(4-x)) If x+y>4 and y>0 Tuangkan air dr jurigen 3 galon ke jurigen 4 galon sampai jurigen 4 galon penuh 8. (x,y)  (x-(3-y),3) If x+y>3 and x>0 Tuangkan air dr jurigen 4 galon ke jurigen 3 galon sampai jurigen 3 galon penuh

Implementation: states vs. nodes A state is a (representation of) a physical configuration A node is a data structure constituting part of a search tree includes state, parent node, action, path cost g(x), depth The Expand function creates new nodes, filling in the various fields and using the SuccessorFn of the problem to create the corresponding states.

4.3 Metode Pencarian Semua metode pencarian dikelompokkan atas : Pencarian buta / tanpa informasi (blind / un-informed search). Pencarian heuristik / dengan informasi (heuristic / informed search) Setiap metode mempunyai karakteristik yang berbeda dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing

Search strategies A search strategy is defined by picking the order of node expansion. Strategies are evaluated along the following dimensions (untuk mengukur performansi metode pencarian): completeness: does it always find a solution if one exists? (Apakah metoda tersebut menjamin penemuan solusi jika solusinya memang ada?) time complexity: number of nodes generated. (Berapa lama waktu yang diperlukan?) space complexity: maximum number of nodes in memory. (Berapa banyak memory yang diperlukan?) optimality: does it always find a least-cost solution? (Apakah metoda tersebut menjamin menemukan solusi yang terbaik jika terdapat beberapa solusi berbeda?) Time and space complexity are measured in terms of b: maximum branching factor of the search tree d: depth of the least-cost solution m: maximum depth of the state space (may be ∞)

Kasus : Jurigen Air Solusi: Terdapat 4 aturan produksi yang digunakan. Hal ini berarti diperlukan 4 langkah untuk menyelesaikan. Jumlah air dalam jurigen 4 galon Jumlah air dalam jurigen 3 galon Aturan produksi yang diaplikasikan -- 3 2 9 4 7