KEDARURATAN MEDIS PMI SOLO
GEJALA Demam Nyeri Mual, muntah BAK berlebih atau tidak sama sekali Pusing, merasa mau pingsan Sesak, merasa sukar bernafas Rasa haus atau lapar berlebih
TANDA Perubahan status mental Perubahan irama jantung Perubahan pernapasan Perubahan keadaan kulit Perubahan tekanan darah Perubahan manik / pupil mata Bau khas dari mulut atau hidung Aktivitas otot kejang atau lumpuh Mual, muntah atau diare
GANGGUAN JANTUNG DAN PERNAPASAN Faktor – faktor resiko penyakit jantung Tidak dapat diubah : - Riwayat penyakit dalam keluarga - Jenis kelamin - Latar belakang etnis - Usia
2. Dapat diubah - Merokok - Tekanan darah tinggi - kadar kolesterol tinggi - Aktivitas fisik 3. Faktor penyulit - Obesitas (kegemukan) - Penyakit gula (diabetes) - Stres berlebihan
Gejala dan tanda Perasaan tidak enak, nyeri atau rasa berat di dada. Nyeri tiba – tiba. Memegang dada & membungkuk. Tidak respon, henti napas, nadi tak teraba. Gangguan pernapasan Nadi tidak normal (cepat, lemah, tak teratur)
• Palpitasi (jantung berdebar – debar) • Pelebaran pembulu vena leher, tubuh bagia atas • Bengkak – bengkak pergelangan kaki, perut • Mual, muntah, rasa tidak enak di lambung • Kepala terasa ringan • Mendadak lemas • Kulit pucat, abu – abu dan kebiruan • Keringat berlebih • Merasa mau kiamat
Penatalaksanaan Tenangkan penderita& jangan panik Jangan tinggalkan penderita sendiri Hentikan semua kegiatan & berbaring pada posisi paling nyaman Pastikan jalan napas terbuka baik Kendorkan semua ikatan pada tubuh Jangan beri makan minum Jika tidak respon berikan BHD Rujuk ke fasilitas kesehatan
GANGGUAN PERNAPASAN Gejala & Tanda Sukar menyelesaikan suatu kalimat tanpa berhenti untuk menarik napas Suara napas tambahan Tampak kerja otot bantu napas Posisi tripot Irama & kualitas pernapasan abnormal Perubahan warna kulit
Perubahan status mental Pada asma biasanya khas yaitu adanya bunyi mengi Nadi cepat Pada kasus TBC berat dapat disertai batuk darah Bila disertai demam, penyebabnya biasanya radang paru - paru
Penatalaksanaan Nilai pernapasan, beri bantuan bila perlu, jaga jalan napas selalu terbuka Penderita posisikan paling nyaman Beri oksigen bila ada Tenangkan penderita Rujuk ke fasilitas kesehatan
GANGGUAN KESADARAN (PERUBAHAN STATUS MENTAL) Perubahan respon normal seorang penderita yang berlangsung secara perlahan bertahap atau langsung. Biasanya didasari gangguan medis: - Hipoksia (pingsan) - Hipoglikemi atau hiperglikemi - Kejang umum (epilepsi) - Demam, infeksi - Keracunan - Gangguan jiwa (histeria)
PINGSAN (Syncope/collaps) Gangguan peredaran darah ke otak akibat emosi hebat, dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar cukup, letih dan lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga.
Gejala & Tanda Perasaan limbung Pandangan berkunang - kunang, telinga berdenging Lemas keluar keringat dingin Menguap Nadi lambat Dapat tidak respon beberapa menit
TX Pingsan (syncope) Baringkan dengan tungkai ditinggikan Longgarkan pakaian Usahakan menghirup udara segar Periksa cedera lainnya Bila pulih, istirahat beberapa menit Bila tidak cepat pulih: - Periksa napas & nadi - Posisikan stabil - Rujuk kefasilitas kesehatan
KERACUNAN Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan sampai kematian.
Jalur Masuknya Racun Ke tubuh Melalui mulut / alat pencernaan : obat – obatan (luminal, valium, magadon), Makanan (singkong, jengkol, tempe bongkrek, makanan kaleng kadaluarsa), minuman beralkohol, baygon, minyak tanah dll. Melalui pernapasan : menghirup gas beracun Melalui kulit : zat kimia / tanaman beracun, binatang beracun Melalui suntikan / gigitan : gigitan / sengatan binatang berbisa, obat suntik
Gejala & tanda keracunan umum Riwayat proses keracunan Penurunan respon Gangguan pernapasan Nyeri kepala, pusing, gang penglihatan Mual, muntah Lemas, lumpuh, kesemutan Pucat atau sianosis Kejang – kejang Syok Gang irama jantung dan peredaran darah
Penatalaksanaan keracunan umum Pengamanan sekitar Pengamanan penderita dan penolong Keluarkan penderita dari daerah berbahaya Penilaian dini bila perlu lakukan RJP Bila racun masuk melalui jalur kontak, paparkan & bersikan sisa racun, bilas air Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun dan muntah
Beri oksigen bila ada Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan, amankan utk identifikasi Penatalaksanaan syok bila terjadi Pantau tanda vital secara berkala Rujuk kefasilitas kesehatan
Keracunan melalui mulut Turunkan kadar racun dg susu/ air atau anti racun (norit, putih telur) Pada keracunan Fosfat jangan diberi susu karena akan bereaksi Mengeluarkan racun dg rangsang muntah efektif bila dilakukan dalam 2 jam setelah keracunan. Hal ini kontra indikasi pada :
- Menelan asam atau basa kuat - Menelan minyak tanah, bensin - Korban kejang atau bakat kejang - Mengalami gangguan kesadaran Pada keracunan melalui kontak : Buka baju yg terkena Siram dengan air 20 menit Bila racun serbuk, sikat, lalu siram air Racun yg bereaksi dg air, jangan siram air Penyiraman posisikan penolong aman dari percikan racun
Penanganan Gigitan Ular Periksa A, B, C (bila tidak ada) RJP Tekan pada tempat gigitan Tenangkan korban &suruh istirahat Bila yg digigit anggota badan, balut dengan pembalut gulung, yg menekan diatas gigitan Jangan gerakkan anggota badan & posisikan lebih rendah dari jantung Rujuk ke rumah sakit
Kejang Epilepsi (Ayan) Adalah serangan kekakuan otot yg diikuti kehilangan kesadaran sebentar Penaganan : - Lindungi dari cidera - Jangan menahan / melawan kejang - Lindungi lidah dari gigitan
- Posisikan stabil segera - Rawat cidera akibat kejang - Bila serangan telah berlalu, tidurkan lalu : - jaga jalan napas - biarkan istirahat - hindarkan dari ketegangan & rasa malu sekeliling
ASMA Serangan asma disebabkan karena mengejang atau menyempitnya jalan napas dalam paru – paru. Hal ini menyebabkan batuk atau suara napas mengi. Korban akan sangat menderita karena kesulitan bernapas. Tenangkan korban, posisikan yg paling nyaman (duduk/ setengah duduk).
Jika korban masih mempunyai persediaan obat dari dokter, bantu minum obat tsb. Awasi ABC (bila tidak ada) RJP. Rujuk kerumah sakit.
KELELAHAN PANAS Berada ditempat panas & lembab dapat menyebabkan kelelahan, karena proses pendinginan tubuh menjadi tidak efisien di udara yg lembab. Korban akan merasa panas, lemas, gemetar, haus, mual, nyeri kepala, & kram otot. Ia akan tampak pucat, kulit dingin, keluar keringat banyak, napas cepat & dangkal, nadi cepat & lemah. Bila tidak segera mendapat pertolongan korban akan menjadi tidak sadar.
Penanganan Baringkan di tempat yg teduh tinggikan tungkai 20 – 30 cm Kendorkan pakaian yg mengikat Beri oksigen bila ada Kompres dengan air dingin Beri minum dingin (bila sadar) Bila korban tidak sadar, awasi ABC (bila tidak sadar) lakukan RJP
SENGATAN PANAS Merupakan keadaan yg mengancam nyawa dimana suhu tubuh terlalu tinggi. Gejala & tanda : - Pernapasan cepat & dalam - Nadi cepat & kuat yg berangsur menjadi cepat & lemah - Kulit teraba kering, panas, kemerahan - Pupil / manik mata melebar - Tidak ada respon - Kejang umum atau gemetar pada otot
Penanganan Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, belakang lutut, sekitar mata kaki, & disamping leher Bila mungkin masukkan penderita kedalam bak isi air dingin & es Rujuk ke fasilitas kesehatan
HIPOTERMIA Pengaruh udara dingin dapat dilihat secara cepat, penderita akan : - Menggigil - Kram otot / alat gerak kaku - Pandangan kabur, pupil melebar - Pernapasan cepat kmd melambat - Nadi lambat - Mudah tersinggung kemudian acuh
Penanganan Penilaian dini & pemeriksaan Pindahkan dari lingkungan dingin Jaga jalan napas & beri oksigen bila ada Ganti pakaian basah, selimuti penderita, upayakan tetap kering Bila sadar, beri minum hangat Pantau tanda vital berkala Rujuk kefasilitas kesehatan
PALANG MERAH INDONESIA WELCOME PALANG MERAH INDONESIA Daerah Jawa Tengah
Pertolongan Pertama ( PP ) Pemberian Pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penangan medis dasar.
Medis Dasar Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus.
Pelaku Pertolongan Pertama Adalah : Penolong yang pertama kali tiba ditempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penangan medis dasar
Tujuan Pertolongan Pertama ; a. Menyelamatkan jiwa penderita b. Mencegah cacat c. Memberikan rasa nyaman dan menunjang upaya penyembuhan
( Pelanggaran tentang orang yg perlu ditolong ) Dasar Hukum : Pasal 531 KUHP ( Pelanggaran tentang orang yg perlu ditolong ) Pasal 322 KUHP ( Penyelenggara medis harus menjaga kerahasiaan penderita yang ditolong )
a. Persetujuan tersirat ( Implied consent) Persetujuan tindakan Pertolongan a. Persetujuan tersirat ( Implied consent) b. Persetujuan yang dinyatakan ( Expressed consent )
Kewajiban Pelaku PP : Menjaga keselamatan diri, Orang lain,Penderita dan Orang disekitarnya. Dapat menjangkau Penderita. Mengenali & mengatasi masalah yang mengancam nyawa. Meminta bantuan / rujukan Memberikan pertolongan secara cepat & tepat. Membantu pelau PP lainnya. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita. Melakukan komunikasi dengan petugas lainnya. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.
Jujur dan bertanggung jawab. Berlaku Profesional. Kematangan emosi. Kualifikasi Pelaku PP Jujur dan bertanggung jawab. Berlaku Profesional. Kematangan emosi. Kemampuan bersosialisasi. Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi PMI. Kondisi fisik baik. Mempunyai rasa bangga.
Alat Perlindungan Diri ( A P D ) 1. Sarung tangan lateks 2. Kacamata Pelindung 3. Baju Pelindung 4. Masker Penolong 5. Masker Resusitasi. 6. Helm
Tindakan umum untuk menjaga diri 1. mencuci tangan 2. Membersihkan alat
Peralatan PP 1. Penutup Luka 9. Kapas - Kassa steril 10. Selimut - Bantalan Kassa 11. Kartu Penderita 2. Pembalut 12. Alat tulis 3. Cairan antiseptik 13. Oksigen 4. Cairan pencuci mata 14. Tensimeter 5. Peralatan stabilisasi 15. Stetoskop 6. Gunting 16. Tandu 7. Pinset 8. Senter
Fisiologi (Faal Tubuh) ANATOMI & ILMU FAAL Anatomi Ilmu yang mempelajari susunan tubuh Dan bentuk tubuh Fisiologi (Faal Tubuh) Ilmu yang mempelajari Faal (Fungsi ) Bagian dari alat atau jaringan tubuh
Secara garis besar, tubuh manusia dibagi : Posisi Anatomis Yaitu : Berdiri tegak, kedua lengan disamping tubuh telapak tangan menghadap kedepan. Secara garis besar, tubuh manusia dibagi : Kepala Leher Batang Tubuh ( Dada,Perut,Punggung & Panggul ) Anggota Gerak atas Anggota Gerak bawah
Rongga Tubuh Perut ( Abdomen ) Rongga Tengkorak Rongga Tulang Belakang Rongga Dada Rongga Perut Rongga Panggul Perut ( Abdomen ) Kwadran kanan atas ( Organ hati, kandung empedu, pankreas & usus ) Kwadran Kiri Atas ( Organ Lambung,Limpa & usus ) Kwadran kanan bawah ( terutama organ usus termasuk usus buntu ) 4. Kwadran kiri bawah ( terutama usus )
Bagian terkecil dari makhluk hidup. SEL : Bagian terkecil dari makhluk hidup. Jaringan : Kumpulan dari sel yang menyatu denagn bentuk, Besar, dan fungsinya yang sama. Organ : Kumpulan bermacam jaringan yang bersatu dengan fungsi tertentu.
Sistem Tubuh Susunan dari organ – organ yang mempunyai fungsi tertentu : Sistem rangka / skeleton ( Susunan Rangka ) Sistem otot / muskularis (susunan otot ) Sistem respirasi ( susunan pernafasan ) Sistem sirkulasi darah ( susunan peredaran darah ) Sistem saraf / nervus ( susunan saraf ) Sistem pencernaan / digestif ( susunan pencernaan ) Sistem endokrin ( susunan kelenjar buntu ) Sistem kemih / urinarius ( susunan perkemihan ) Kulit Sistem indera ( Pancaindera ) Sistem reproduksi .
Sistem rangka Klasifikasi Tulang : Tulang panjang / tulang pipa Tulang pendek Tulang pipih Tulang tak beraturan Tulang sesamoid ( Tl.tempurung lutut )
Pembagian susunan rangka : Tulang Kepala Rangka dada Tulang belakang dan panggul Tulang anggota gerak atas Tulang anggota gerak bawah
Susunan Kerangka Tengkorak otak Tengkorak wajah Rahang bawah Tulang belakang Rangka dada Tulang panggul Anggota Gerak atas Anggota gerak bawah
Fungsi Kerangka Menopang bagian tubuh Melindungi organ tubuh Tempat melekat otot dan pergerakan otot Memberi bentuk bangunan tubuh Tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
SISTEM OTOT Golongan Otot : Otot rangka Merupakan suatu organ / alat yang Memungkinkan tubuh dapat bergerak Golongan Otot : Otot rangka ( Otot serat lintang, otot lurik ) Otot polos Otot Jantung Otot rangka Merupakan otot yang bergerak aktif Dan memelihara sikap tubuh
Susunan Otot rangka tubuh Otot Kepala Otot leher Otot bahu Otot dada Otot perut Otot punggung Otot lengan atas Otot lengan bawah Otot panggul Otot tungkai atas Otot tungkai bawah
Fungsi tonus otot Bagian otot Memelihara sikap & posisi tubuh Menahan rongga perut oleh otot perut Menahan tekanan darah Bagian otot Kepala otot Empal otot Ekor otot
SISTEM PERNAPASAN Susunan : Hidung & Mulut Tekak ( Farings ) Pangkal tenggorok ( Larings ) Batang tenggorok ( Trakea ) Cabang tenggorok ( Bronkus ) Paru – paru Anak cabang Tenggorok ( Bronkiolus ) Gelembung udara Paru-paru ( Alveolus )
Pernafasan / Respirasi Proses pertukaran gas pada sel dan lingkungannya
Fungsi : Cara pernapasan : Mengambil O2 untuk keseluruh tubuh Mengeluarkan CO2 ( melalui paru-paru ) Menghangatkan dan melebabkan udara (hidung) Cara pernapasan : Pernapasan Dada Pernapasan perut
SISTEM SIRKULASI DARAH Jantung Pembuluh Darah Darah dan Komponennya Saluran Linfe
JANTUNG Adalah : Organ berupa otot dan berbentuk kerucut dengan puncaknya dibawah dan basisinya diatas.
Merupakan pembuluh darah halus Pembuluh Nadi (Arteri) Pembuluh darah yang keluar dari jantung, dan membawa Darah ke organ dan bagian tubuh. Pembuluh Balik (Vena) Pembuluh darah yang memebawa darah dari bagian / organ Tubuh kembali ke jatung. Pembuluh Rambut (Kapiler) Merupakan pembuluh darah halus
Fungsi Darah Darah terdiri dari : Alat Pengangkut Pertahanan tubuh terhadap penyakit Bagian dari proses pengaturan suhu tubuh Membantu membekukan darah bila terjadi luka Darah terdiri dari : Cairan darah Sel darah merah ( + 5 juta/mm3 ) Sel darah putih ( 5.000 – 10.000 mm3 ) Keping darah ( 200.000 – 400.000/mm3 )
Faktor yang mempengaruhi peredaran darah : 1. Isi komponen darah 2. Tekanan dalam pembuluh darah 3. Kondisi jantung & Pembuluh darah
Peredaran darah : 1. Peredaran darah besar 2. Peredaran darah kecil Sistem Saraf Berfungsi mengatur seluruh tubuh denagn melakukan Koordinasi & kerjasama antar sistem dalam tubuh.
Pembagian Sistem saraf : Susunan saraf pusat a. Otak ( Otak besar, otak kecil,batang otak ) b. Bumbung saraf tulang belakang Susunan saraf tepi a. Susunan saraf somatik b. Susunan saraf otonom Fungsi : Sensorik Motorik Kordinasi
SISTEM PENCERNAAN Organ getah Pencernaan Kelenjar getah lambung Saluran pencernaan adalah : yang menerima makanan dari Luar untuk diserap oleh tubuh dengan jalan dicerna. Susunan : Mulut Tekak ( farings ) Kerongkongan Lambung Usus halus Usus Besar Organ getah Pencernaan Kelenjar getah lambung Kelenjar ludah Kelenjar hati Kelenjar pankreas Kelenjar getah usus
Organ endokrin / Kelenjar buntu : SISTEM ENDOKRIN Pengertian : Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ke dalam darah Tanpa melalui suatu saluran .( hasilnya disebut Hormon ) Organ endokrin / Kelenjar buntu : Kelenjar hipofise Kelenjar tiroid & paratiroid Kelenjar suprarenal Kelenjar timus Kelenjar pinealis Kelenjar pankreatika Kelenjar kelamin
SISTEM KEMIH ( URINARIUS ) Pengertian : Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan tubuh & membebaskan dari zat yang tidak digunakan tubuh. Susunan : Ginjal Ureter Kandung Kemih Uretra
KULIT Susunan : Fungsi : Lapisan Kulit Ari Lapisan Kulit Jangat Lapisan Bawah Kulit Fungsi : Mencegah cedera mekanik, kimia & termal Perlindungan terhadap mikroorganisme Mempertahankan Suhu tubuh Mengatur keseimbangan cairan Alat indera : Raba,tekanan,suhu & nyeri
PANCA INDERA Indera Penglihatan Organ untuk menerima jenis rangsangan tertentu Indera Penglihatan Alat bantu mata - Rongga mata - Alis mata - Kelopak mata - Air mata - Otot mata 2. Bola mata
Indera Pendengaran (Telinga) Susunan : Telinga bagian luar Telinga bagian tengah Telinga bagian dalam Indera Penciuman (Hidung) Susunan : Saraf olfaktorius Bulbus olfaktorius
Indera Pengecap (Lidah) Susunan ; Pangkal lidah Punggung lidah Ujung lidah Macam pengecapan : Rasa pahit pada pangkal lidah Rasa manis pada ujung lidah Rasa asin pada ujung,samping kiri dan kanan lidah Rasa asam pada samping kiri dan kanan lidah
SISTEM REPRODUKSI Susunan pada laki-laki : Kelenjar Kelenjar duktuli Bangun Penyambung Susunan pada perempuan : Alat genitalia luar - Tundun - Bibir besar ( Labia mayora) - Bibir kecil ( labia minor ) - Klentit ( Klitoris) - Selaput dara - Kerampang 2. Alat genitalia dalam - Liang kemaluan - Rahim - Ovarium
Langkah-langkah Penilaian : Penilaian Keadaan Penilaian Dini Pemeriksaan Fisik Riwayat Penderita Pemeriksaan Berkala atau lanjut
PENILAIAN KEADAAN Bagaimana Kondisi Saat itu ? Bertujuan untuk memperoleh gambaran secara umum tentang kejadian yang sedang dihadapi. Bagaimana Kondisi Saat itu ? Kemungkinan apa saja yang akan terjadi Bagaimana mengatasinya
Dilokasi : Pastikan keselamatan Perkenalkan diri Tentukan keadaan umum kejadian & mulai lakukan Penilaian Dini. Mengenali & mengatasi gangguan yang mengancam nyawa. Stabilkan penderita & teruskan pemantauan Minta bantuan
Langkah Penialain Dini PENIALAIAN DINI Langkah Penialain Dini Tentukan Kesan Umum ( Trauma / Medis ) Pemeriksaan Respon ( ASNT ) Memastikan Jalan Nafas terbuka ( AIRWAY ) - Pasien dengan Respon baik ( HTCL ) - Pasien tidak respon ( Jaw Trust ) Menilai Pernapasan ( LDR ) Menilai Sirkulasi dan menghentikan perdarahan Hubungi bantuan
PEMERIKSAAN FISIK Kepala Leher Dada Perut Punggung Panggul Anggota Gerak Bawah Anggota Gerak Atas Pada Pemeriksaan Fisikbagi penderita cedera harus dicari adanya PLNB
TANDA FITAL *Denyut Nadi normal *Frekuensi Nafas Normal : *Kulit Bayi 120 – 150 X/menit Anak 80 – 150 X/menit Dewasa 60 - 90 X/menit *Frekuensi Nafas Normal : Bayi 25 – 50 X/menit Anak 15 - 30 X/menit Dewasa 12 - 20 X/menit *Suhu Tubuh 37 C *Tekanan Darah : Sistolik : 100 – 140 mmHg Diastolik : 60 - 90 mmHg *Kulit
1. Pemeriksaan denyut nadi Dapat diperiksa di: Leher ( Carotis ) Lengan atas ( Brachialis ) Pergelangan Tangan ( Radialis ) Lipat paha ( femoralis ) 2. Pemeriksaan Pernapasan 3. Pemeriksaan Tekanan darah 4. Pemeriksaan Suhu tubuh
RIWAYAT PENDERITA KOMPAK Untuk memudahkan , dikenal akronim : Keluhan utama Obat-obatan yang diminum Makanan /minuman yang terkhir Penyakit yang diderita Alergi Kejadian
Pemeriksaan Berkala Pelaporan Mengulang kembali pemeriksaan dari awal atau mencari hal yang terlewati. Pelaporan
RESUSITASI JANTUNG PARU BANTUAN HIDUP DASAR RESUSITASI JANTUNG PARU DAN
Penderita henti nafas & henti jantung mempunyai harapan hidup lebih baik jika semua langkah dalam “ Rantai Penyelamatan / Rantai survival “ dilakukan bersamaan. Kecepatan dalam permintaan bantuan Resusitasi Jantung Paru Difibrilasi ( Dilakukan tenaga medis terlatih dengan Peralatan khusus ) 4. Pertolongan Hidup Lanjut.
BANTUAN HIDUP DASAR Untuk memudahkan pelaksanakannya digunakan Merupakan beberapa cara sederhana yang dapat mempertahankan hidup seseorang untuk sementara. Untuk memudahkan pelaksanakannya digunakan Akronim A B C
Airway ( Penguasaan Jalan nafas ) HEAD TILL CHIN LIFT JAW TRUST Tidak ada trauma leher Bila ada trauma Tl.Belakang
Breathing Support ( Bantuan Pernafasan ) Frekuensi pernafasan : Dewasa : 10 –12 X / menit Anak ( 1-8 th ) ; 20 X / menit Bayi : lebih dari 20 X /menit Bayi baru lahir ; 40 X/ menit
Circulatory Support ( Pijatan Jantung Luar ) Kedalaman tekanan : Dewasa : 4-5 Cm Anak : 3-4 Cm Bayi : 1,5 – 2,5 Cm Dewasa Anak Bayi
Pemeriksaan Jalan Nafas Pemeriksaan jalan nafas pada penderita yang Tidak ada respon dilakukan dengan cara Membuka mulut penderita / LDR ( 3-5 detik ). Posisi Pemulihan Bila penderita dapat bernafas dengan baik & tidak ada Cedera leher, tl.punggung atau cedera lain maka Letakkan penderita pada posisi Pemulihan / Miring stabil.
SUMBATAN JALAN NAFAS Khusus untuk mengatasi sumbatan total Dikenal adanya perasat Heimlich * Heimlich maneuver ( hentakan perut ) Dapat dilakukan pada dewasa & anak.
Sebelum melakukan RJP penolong harus : Resusitasi Jantung Paru Untuk dewasa Dikenal 2 rasio : 1 Orang penolong ( 15 : 2 ) 2 Orang Penolong ( 5 : 1 ) Pada anak dan bayi hanya 1 rasio : 5 : 1 Sebelum melakukan RJP penolong harus : Menentukan tidak adanya respon Menentukan ada tidaknya nafas ( LDR ) Menentukan tidak adanya nadi
SKEMA TINDAKAN RJP Tidak sadar Bebaskan jalan nafas ! Ada Nafas ? Peretahankan Posisi yg Baik 2 X Nafas Buatan Ada Nadi Carotis Tidak Pernafasan Buatan R J P 1 : 5 ( 2 Org ) 2 : 15 ( 1 Org ) * 10 - 12 X / Menit (Dewasa) * 20 X / Menit ( Anak )
RESPON (AVPU)
AIRWAY ( HTCL )
JAW THRUST
L D R
2 x nafas Buatan
BREATHING
Periksa nadi Carotis 5 - 10 Detik
Periksa Nadi Brachialis pada Bayi
Dewasa
Anak - Anak
Bayi
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri ) Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh ruda paksa ( trauma ) atau penyakit. Klasifikasi sumber perdarahan / Golongan Perdarahan Perdarahan Nadi ( Arteri ) - Berasala dari pembuluh Nadi - keluarnya memancar seirama denyut nadi - berwarna merah terang
2. Perdarahan Balik ( Vena ) - Darah keluar mengalir - Berwarna merah gelap 3. Perdarahan Rambut ( kapiler ) - Darah keluar merembes
JENIS PERDARAHAN 1. Perdarahan Luar : 2. Perdarahan Dalam Perdarahan yang tampak / terlihat jelas keluar dari luka terbuka. 2. Perdarahan Dalam Biasanya tak terlihat dan kulit tampak rusak, kadang-kadang terlihat dibawah permukaan kulit berupa memar.
PENANGANAN Perlindungan terhadap Infeksi pada penangan perdarahan : 1. Gunakan APD 2. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan. 3. Buang bahan yang telah ternoda. B.Mengendalikan Perdarahan Luar : 1.Tekan Langsung ( 5 – 15 menit ) 2. Elevasi ( dilakukan bersamaan tekan langsung ) 3. Tekan pada titik tekan. 4. Cara lain yaitu imobilisasi dengan / tanpa bidai/ Torniket.
PERAWATAN PERDARAHAN Pada perdarahan besar : Tutup langsung luka Pertahankan dan tekan cukup kuat. Rawat luka setelah perdarahan terkendali. 2. Pada Perdarahan ringan atau terkendali Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka Tekan sampai perdarahan terkendali Jangan melepas penutup luka atau balutan pertama. 3. Perdarahan dalam / curiga ada perdarahan dalam : Baringkan & Istirahatkan penderita Buka jalan nafas & peertahankan Perawatan Syok jika ada Periksa berkala pernapasan & denyut nadi Jangan beri makan & minum Rawat cedera lain Beri O2 & Rujuk
S Y O K Penyebab : Dimana Sistem peredaran darah ( Sirkulasi ) gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital. Penyebab : Kegagalan jantung memompa darah kehilangan darah dalam jumlah besar Pelebaran pembuluh darah yang luas. Kekurangan cairan tubuh.
Tanda : Gejala ; Pernafasan : cepat dan dangkal Nadi : Cepat dan lemah Kulit : Pucat,dingin & lembab Wajah : Pucat, sianosis pada bibir, lidah dan cuping telinga. e. Mata : Pandangan hampa, pupil melebar. Gejala ; Mual & mungkin muntah Haus Lemah Pusing Gelisah & takut mati
Penangan Syok : Bawa penderita ketempat teduh & aman Tidurkan telentang, tungkai ditinggikan 20 – 30 cm Pakaian dilonggarkan Beri selimut Tenangkan penderita Pastikan jalan nafas & Pernafasan baik Kontrol perdarahan & rawat cedera lainnya Beri Oksigen sesuai protokol Jangan beri makan & minum Periksa berkala tanda vital Rujuk ke fasilitas kesehatan.
CEDERA JARINGAN LUNAK Cedera yang melibatkan jaringan kulit,otot, saraf atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa
Klasifikasi Luka Jenis Luka Terbuka : Luka Terbuka Luka Tertutup Luka Lecet Luka sayat / iris Luka Robek Luka Tusuk Avulsi ( sobek ) Amputasi
PENUTUP LUKA & PEMBALUT Jenis Luka Tertutup Memar Cedera karena himpitan Cedera remuk PENUTUP LUKA & PEMBALUT Adalah : bahan yang diletakkan tepat diatas luka. Jenis : 1. Penutup luka oklusif ( kedap ) 2. Penutup luka tebal Fungsi : 1. Membantu mengendalikan darah 2. Mencegah kontaminasi 3. Mempercepat penyembuhan 4. Mengurangi nyeri
Pembalut ; Fungsi : Jenis Pembalut : Bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Fungsi : Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan. mempertahankan penutup luka pada tempatnya. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera. Jenis Pembalut : Pembalut pita / gulung Pembalut segitiga ( mitella ) Pembalut tabung / tubuler Pembalut penekan