Etika Profesi Endy Sjaiful Alim, MT.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Etika Profesi Arsitektur Lanskap
Advertisements

Pengantar Teknik Kimia Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
Profesionalisme Kerja
STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA ends ® PETEMUAN 4.
1 ETIKA PROFESI AKUNTANSI ETIKA PROFESI AKUNTANSI DIHADAPKAN
Pengertian Profesi.
PETEMUAN 3 ETIKA PROFESI.
ETIKA PROFESI.
Pertemuan 1 Etika Profesi dan Hukum Sisfo Lukman Hakim, ST., M.Kom.
ETIKA PROFESI Section 2 : PROFESI, KODE ETIK DAN PROFESIONALISME
ETIKA profesi Materi Ke Tiga Disunting dari sumber:
Pertemuan 2 Etika Profesi.
perkembangan ETIKA PROFESI
ETIKA PROFESI KODE ETIK DAN PROFESIONALISME PERTEMUAN-2
Profesionalisme Dokter
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
EKSISTENSI PROFESI DIPANDANG DARI SEGI ETIKA UMUM DAN ETIKA KHUSUS
Oleh Dewi Retno Budiastuti
Etika Profesi Mei Allif, ST. M.Eng.
PROFESI & PROFESIONAL.
ETIKA PROFESI PENGERTIAN PROFESI, KARAKTERISKTIK DAN SYARAT PROFESI
Bab III Pekerjaan, Profesi, dan Profesional
BAB XIII ETIKA PROFESI/BISNIS
ETIKA PROFESI PURWATI.
Etika Administrasi Publik (Pertemuan 1)
PROFESI, KODE ETIK, DAN PROFESIONALISME
BAGIAN TEKNIK STRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR
ETIKA Week 2 Etika Profesi Teknik Informatika IST AKRIND Yogyakarta
Etika Profesi Mei Allif, ST. M.Eng.
BAB IV PROFESI DAN FROFESIONAL SERTA KODE ETIK
Tugas Individu Etika Profesi
ARIF ABDUL AZIZ EA09 UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB III PROFESIONALISME GURU
ETIKA BISNIS “Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam (Sudut Pandang) dan Barat, dan Etika Profesi” Nurdesri Wahyu Ningtyas 4EA Fakultas.
Pekerjaan,Profesi dan Profesional
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
BABIV ETIKA PROFESI.
Bab III Pekerjaan, Profesi, dan Profesional
Ilmu Sosial Budaya Dasar Profesional Masuk Desa
Profesi gizi.
ETIKA PROFESI Marwoto, IAI.
ETIKA PROFESI OLEH: WARIDI
Pada setiap group diskusikan : Pengertian profesi
Pertemuan 2 ETIKA PROFESI.
Dosen Magister Teknik Sipil UMS
KODE ETIK PROFESI.
Profesional, Profesionalisme
ETIKA PROFESI.
PROFESIONALISME KERJA
ETIKA PROFESI Agus Firmansyah Dosen dan Peneliti Media
STT BANTEN (untuk kalangan sendiri)
Etika Profesi Mei Allif, ST. M.Eng.
ETIKA BISNIS “DEFINISI ETIKA SEBAGAI PROFESI”
PUTRI NOVIAWATI /4EA09 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI
PENGEMBANGAN PROFESI ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI.
SILABUS Mata Kuliah : Etika Profesi Sasaran :
Organisasi dan Kode Etik Profesi
Emylia Fiskasari, S.Si., Apt., M.M.
ETIKA PROFESI.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI
KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
ETIKA PROFESI.
Pengenalan Mata Kuliah
Etika Profesi 2 sks SRIYONO, S.Kom.,M.Pd
MORAL & ETIKA PROFESI Bahan 02 b
Profesi & Organisasi Profesi BAHAN 01
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
ETIKA PROFESI
PROFESIONALISME KERJA
Transcript presentasi:

Etika Profesi Endy Sjaiful Alim, MT

Topics Definition and the importance of ethics. Moral foundation of business ethics. The difference between legal and ethical in profession. Profesionalisme in ISLAM Techniques in handling the ethical problems. Risk. SAFETY AND Accident. Engineer’s right and obligation. Ethical Code in professional organization. Industrial in ISLAM Islamic PERSONALITY

reference Al quran Fleddermen, Charles B., Engineering Ethics, Pearson Education Inc, 2004 Etika Rekayasa, Mike W. Martin and Roland Schinzinger, Gramedia

Apa yang Anda pikrkan tentang PROFESIONAL?

Indonesia VS Barat

Apa permaslahan di Indonesia yang sering diperbincangkan ??????

Potensi Indonesia SDA (Sumber Daya Alam)  semua tanah di Indonesia mempunyai hasil SDM (Sumber Daya Manusia)  Muslim terbesar Mempunyai rasa tepo seliro, saling menghormati yang tinggi Masih saja dianggap kalah (negeri dunia ke III) oleh barat

SDM  Buruh di negeri sendiri SDA  dikuasai asing SDM  Buruh di negeri sendiri  banyak yang pintar tapi selalu saja dikatakan “kita” tidak punya SDM  muslim  meninggalkan aturan ISLAM  mengambil aturan barat  meletakkan standar2 barat BARAT (AS, Eropa, Australia, dll) Mengambil kebiasaan ISLAM

7 HABBITS

1. Be Proactive Proavtivity Reactivity Product Of value not your feels Decision not Condition Reactivity Function of Feels Moods Impulses Other people treatment

TUGAS 1 MINGGU

Studi kasus 1. Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik informatika? 2. Tuliskan karakter2 tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa) 3. Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA profesional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa)

CARA PENULISAN TUGAS Tugas di tulis tangan yang rapi Menggunakan pena biru Di beri kode TUGAS 1 ETIKA PROFESI tulis : Nama : No Mahasiswa : tanggal : BOLEH KERJASAMA TAPI JANGAN 1 KERJA DAN YANG LAINNYA SAMA JAWABANNYA!!!!!

Profesional (KBBI) Bersangkutan dengan profesi Pekerjaan yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan dari amatir)

7 Syarat Pekerjaan Profesional Pekerjaan tersebut adalah untuk melayani orang banyak (umum) Bagi yang ingin terlibat dalam profesi dimaksud, harus melalui pelatihan yang cukup lama dan berkelanjutan Adanya kode etik dan standar yang ditaati berlakunya di dalam organisasi tersebut Menjadi anggota dalam organisasi profesi dan selalu mengikuti pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh organisasi profesi tersebut

7 Syarat Pekerjaan Profesional (2) Mempunyai media/publikasi yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan anggotanya Kewajiban menempuh ujian untuk menguji pengetahuan bagi yang ingin menjadi anggota Adanya suatu badan tersendiri yang diberi wewenang oleh pemerintah untuk mengeluarkan sertifikat

Fungsi Standar Ukuran mutu Pedoman kerja Batas tanggung jawab Alat pemberi perintah Alat pengawasan Kemudahan bagi umum

Pekerjaan yang Memerlukan Standar Menyangkut kepentingan orang banyak Mutu hasilnya ditentukan Banyak orang (pekerja) terlibat Sifat dan mutu pekerjaan sama Ada organisasi yang mengatur

Profesionalisme Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan -- serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut -- untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).

2 Intinya Proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus Semangat pengabdian

Bedakan dengan Kerja Biasa! Kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil-duniawi

3 Watak Profesionalisme Tiga watak kerja yang merupakan persyaratan dari setiap kegiatan pemberian "jasa profesi" (dan bukan okupasi) ialah bahwa kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil; bahwa kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat; bahwa kerja seorang profesional -- diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral -- harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.

Arahnya? untuk tetap mempertahankan idealisme yang menyatakan bahwa keahlian profesi yang dikuasai bukanlah komoditas yang hendak diperjual-belikan sekedar untuk memperoleh nafkah, melainkan suatu kebajikan yang hendak diabdikan demi kesejahteraan umat manusia.

Honor/Upah? Kalau didalam peng-amal-an profesi yang diberikan ternyata ada semacam imbalan (honorarium) yang diterimakan, maka hal itu semata hanya sekedar "tanda kehormatan" (honour) demi tegaknya kehormatan profesi, yang jelas akan berbeda nilainya dengan pemberian upah yang hanya pantas diterimakan bagi para pekerja upahan saja.

Siapakah Kaum Profesional itu? Awalnya: para dokter dan guru -- khususnya mereka yang banyak bergelut dalam ruang lingkup kegiatan yang lazim dikerjakan oleh kaum padri maupun juru dakhwah agama -- dengan jelas serta tanpa ragu memproklamirkan diri masuk kedalam golongan kaum profesional Bagaimana dengan INSINYUR, apakah termasuk profesional?

Organisasi Profesi Kaum profesional secara sadar mencoba menghimpun dirinya dalam sebuah organisasi profesi yang cenderung dirancang secara eksklusif yang memiliki visi dan misi untuk menjaga tegaknya kehormatan profesi, mengontrol praktek-praktek pengamalan dan pengembangan kualitas keahlian/ kepakaran, serta menjaga dipatuhinya kode etik profesi yang telah disepakati bersama

Insinyur (Accreditation Board of Engineering and Technology, ABET) penerapan keahlian khusus (matematika, fisika dan pengetahuan ilmiah lainnya yang relevan) untuk melakukan perencanaan, perancangan (design), konstruksi, operasi dan perawatan dari produk, proses, maupun sistem kerja tertentu secara efektif-efisien guna kemaslahatan manusia

Etika Engineering Etika Rekayasa adalah (1) study tentang soal-soal dan keputusan moral yang menghadang individu dan organisasi yang terlibat dalam rekayasa (2) study ttg pertanyaan2 yang erat berkaitan satu dengan yang lain ttg perilaku moral, karakter, cita-cita, dan hubungan orang2 dan organisasi yang terlibat dalam pengembangan teknologi.

Kode etik Kode etik jurnalis Kode etik dokter Kode etik apoteker Kode etik polisi Kode etik hakim Kode etik engineering Etc

Cara Pandang Mikro  pemaslahan2 disekitar kita Makro  refleksi-refleksi atas kondisi moral masyarakat.

Tahapan Rekayasa Desain Manufacture Pengujian Penjualan Perawatan

Efevectivenes Getting What you want In a way the enable you to get what u want again and again Key : P and PC P = Production PC = Production Capability

Tipe kajian Rekaya Normatif : sasaran praktis memberikan evaluasi berdasarkan penalaran atas perilaku dan karakter individu berfungsinya organisasi2, dan respon2 alternatif yang tersedia menyelesaikan problem2 konkret.  prinsip utama disepakati oleh indv2 didalamnya Konseptual : menyangkut penjernihan ide-ide, prinsip2, isu2 dan tipe2 argumen dasar yang terkait dengan problem moral dalam kerekayasaan Deskriptif : berusaha memberikan informasi tentang fakta untuk memahami dan menangani isu-isu konseptual maupun normatif