11,12 MODUL 11,12 DARI HASIL PENGUJIAN DI LAPANGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DAYA DUKUNG PONDASI PADA TANAH LEMPUNG
Advertisements

MATA KULIAH : Manajemen Strategik
12 DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH 1. Pengertian Dasar
PONDASI 1.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
MINGGU VIII UJIAN TENGAH SEMESTER PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN
MEKANIKA TANAH PERTEMUAN 01: TEGANGAN EFEKTIF OLEH ABDUL ROCHIM
DAYA REMBESAN (PERMEABILITY) (1)
11 MODUL Pengertian Dasar Pemadatan Tanah
PERGERAKAN AIR DALAM TANAH
LENGAS TANAH.
9 MODUL 9 PADA TANAH BERLAPIS
Struktur Baja II Jembatan Komposit
b. Tujuan MINGGU VIII UJIAN TENGAH SEMESTER
MINGGU KE- 4 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN
MINGGU KE- 9 CAKUPAN ISI (Content Summarry)
Modul 8 Teori Penyusunan S-Curve
14 Penyelidikan tanah di lapangan Universitas Mercu Buana MODUL14 iii
13 MODUL 13 Stabilitas lereng (lanjutan) 1 Jurusan Teknik Sipil
12 penggalian terbuka atau penggalian bagian bawah dari suatu lereng.
RUMUS UMUM DAYA DUKUNG PONDASI MEYERHOF (1963)
6 MODUL 6 1. Pengertian Dasar tanah yang terkena gaya rembesan. p
13 DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH (lanjutan)
Gambar 8 Faktor pengaruh I untuk tegangan vertikal dibawah sudut luasan tegangan terbagi rata Tambahan tegangan vertikal pada sembarangan titik dibawah.
MODUL KULIAH : REKAYASA PONDASI II SKS : 2
MODUL 6 UKURAN LETAK DATA n 1 4 2(n 1) 3(n 1) n  1 4 7 1 4
10 MODUL 10 PADA TANAH BERLAPIS (lanjutan)
Function dalam Bahasa C Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Industri Program Studi Teknik Informatika Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman I Oleh:
Kata biaya (cost) mempunyai arti yang bermacam-macam dalam
7 Oleh Ir. Nunung Widyaningsih,Pg.Dip.(Eng)
2,3 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
MODUL 11 γ (6) γ (6) = 5 γ (5) = 5 ! γ (6) 2.!.γ (2,5) γ (6) = Jawab :
PENGGUNAAN INTEGRAL TERTENTU
Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Tugas 1 masalah properti Fluida
4 MODUL 4 1. Analisis Mayerhof DAYA DUKUNG MAYERHOF
ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
BAB 8 ALIRAN KALOR DI DALAM TANAH
INFILTRASI Kuliah Hidrologi WA-5.
PONDASI DANGKAL MEKANIKA TANAH II YULVI ZAIKA Powerpoint Templates.
PENURUNAN PONDASI DANGKAL
Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
KETERSEDIAAN AIR TANAH
Hubungan Air-Tanah-Tanaman
TANAH FAJRI ANUGROHO Sumber Pustaka:
(Aspek Mikro) EKONOMIKA MODUL 7 PROGRAM KELAS KARYAWAN
DOSEN PENGAMPU: BAGIAN II PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Rancangan Beton Normal Metode ACI
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
PENURUNAN SEGERA (IMMEDIATE SETTLEMENT)
SALLOW FOUNDATIONS General Shear failure Vesic, 1973
DAMPAK PEMBANGUNAN PADA TANAH DAN STRUKTUR TANAH BAWAH PERMUKAAN
Turap Cantilever Yulvi zaika.
REKAYASA PONDASI I PERTEMUAN 2 KONSEP TEGANGAN TANAH LATERAL Oleh :
Fakultas Teknik Sipil UNIVERSITAS DARWAN ALI Kuala Pembuang
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
AIR TANAH Air Tanah adalah Air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui persipitasi atau perkolasi. Banyaknya air yang tertampung di bawah permukaan tergantung.
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA SAMARINDA 2017 ANALISIS DIMENSI DINDING PENAHAN TANAH PADA PEMBANGUNAN JALAN.
INFILTRASI.
PENURUNAN PONDASI DANGKAL
DAYA REMBESAN (PERMEABILITY) (1)
 Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah memikul tekanan atau melawan penurunan akibat pembebanan,yaitu tahanan geser yang disebarkan oleh tanah disepanjang.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com DESAIN PONDASI SRI MAULIN NOVIYANTHI ST, MT.
Perencanaan Perkerasan Jalan Pertemuan 2
Menghitung Tebal Lapis Perkerasan Lentur
OLEH : ELSA EKA PUTRI, Ph. D PATIH TARUKO Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2014.
Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Bandung, November 2018 Oleh : Giva H. Zahara ( ) Kurnia Dewi Mulyani ( ) TUGAS GEOTEK TANAH.
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
Transcript presentasi:

11,12 MODUL 11,12 DARI HASIL PENGUJIAN DI LAPANGAN Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana 11,12 MODUL 11,12 KAPASITAS DUKUNG FONDASI DARI HASIL PENGUJIAN DI LAPANGAN (a) Kapasitas dukung dari hasil uji SPT Pada tanah granuler, seperti pasir, faktor-faktor Nq, Nγ adalah fungsi dari φ, karena itu jilainya sangat bergantung pada kerapatan relatif (Df). Seperti yang telah dipelajari sebelumnya , bahwa kerapatan relatif dapat diperoleh dari uji SPT. Peck, Hanson, dan Thornburn (1963) mengusulkan hubungan empiris antara N,Nq, Nγ dan φ, seperti ditunjukkan dalam Gambar 1 . Jadi, jika N telah diketahui, kapasitas dukung ultimate dapat dihitung. Gambar 1. Hubungan nilai faktor daya dukung (Peck dkk, 1963) http://www.mercubuana.ac.id 1

Meyerhof (1965), menyatakan bahwa prosedur untuk menentukan qa dengan Gambar 2. Kapasitas dukung ijin dari uji SPT untuk penurunan1” (Terzaghi dan Peck, 1948,1967) Terzaghi dan Peck menyarankan bahwa untuk fondasi rakit yang kaku dan fondasi kaison/sumuran, karena sifatnya yang kaku,,penurunan total dan penurunan tidak seragam akan lebih kecil daripada penurunan fondasi telapak atau fondasi memanjang. Untuk itu nilai- nilai qa yang diperoleh dari Gambar 2 dapat dikalikan dua kalinya, jika digunakan pada persamaan fondasi rakit yang besar dan fondasi sumuran yang dalam, diatas tanah pasir kering. Untuk pasir yang terndam air, nilai yang sama seperti Gambar 2 dapat digunakan. Meyerhof (1965), menyatakan bahwa prosedur untuk menentukan qa dengan cara yang diberikan oleh Terzaghi tersebut diatas terlalu hati-hati. Dinyatakan bahwa tidak diperlukan reduksi qa, akibat pengaruh air tanah, karena qa sah direflesikan dari hasil uji SPT, dan selanjutnya nilai qa pada Gambar 2 dapat dinaikan 50%-nya. Usulan Meyerhof ini sama dengan usulan D’Appoloniadkk. (1968). http://www.mercubuana.ac.id 3

Gambar 3. Hubungan modulus elastisitas dan tekanan kekang efektif (Terzaghi dan Peck, 1948) Bowles (1968) nilai N diambil nilai rata-rata statistik dari zona 0,5B diatas dasar fondasi sampai pada paling sedikit 2B dibawah dasar fondasi. Jika dibawah zona tersebut terdapat lapisan tanah dengan N sangat rendah, maka penurunan menjadi perhatian jika N tidak direduksi oleh pengaruh lapisan ini. Nilai N yang diperoleh dari uji SPT dilapangan, sebelum digunakan dalam hitungan- hitungan, perlu diadakan koreksi dulu. Jika tanah mengandung pasir halus atau pasir berlanau yang terletak di bawah muka air tanah, sebelum N digunakan dalam hitungan kapasitas dukung, nilainya harus direduksi menjadi : N = 15 + ½ (N’ – 15 ) (3) dengan N’ adalah nilai –N tercatat dari hasil uji dilapangan. Koreksi yang diberikan, karena tanah yang mengandung butiran halus akan mampat pada jumlah pukulan kira- kira 15. Perubahan volume akibat terlalu banyaknya pukulan, menimbulkan tekanan air pori yang tinggi sehingga mengakibatkan kenaikan jumlah pukulan. Tanah penetrasi menunjukkan kerapatan relatif dan tegangan efektif pada kedala ttitik pengujian. Berbagai kombinasi tingkat tegangan dan kerapatan relatif akan dapat menghasilkan nilai N yang sama. Umumnya, pada kedalaman uji SPT yang lebih besar http://www.mercubuana.ac.id 5