OPERATION CODE Operation code dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian : Arithmatic OperationADDSUBMULT DIVMVRZ-ADD Z-SUB Move OperationMOVEMOVEL Compare.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Flags.
Advertisements

Teknik Pemrograman Terstruktur
PENGENALAN CODING RPG Coding pada RPG diimplementasikan pada lembar kode (coding sheet) yang mempunyai 80 kolom Dikenal 8 jenis Coding Sheet - Header Spec. -
Tipe-Tipe Instruksi MCS-51 (Arithmatika)
Pertemuan 3– Menyelesaikan Formulasi Model Dengan Metode Simpleks
POINTER A. PENDAHULUAN Tanpa pointer untuk memindahkan data dari suatu variabel ke register 8 bit, maka variabel tersebut haruslah 8 bit juga yang dapat.
1 Calculation Specification untuk mendefinisikan seluruh kalkulasi yang dibutuhkan dalam program termasuk logika dan proses,dapat juga digunalan sebagai.
Input Specification1 untuk mendefinisikan semua file input yang digunakan dalam program (file yang akan digunakan telah didefinisikan pada coding F), mencakup.
RPG Report Program Generator
Arsitektur Komputer “Instruksi Set Arsitektur”
SMA Negeri 1 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi
MATERI 8 CHOICE / PILIHAN.
JWASM Macro.
Pengukuran Line Input Audio Mixer
Teknik Kompilasi Febuari 2013.
Chapter 20 Pembentukan Kode.
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
PAJAK PENGHASILAN PASAL 25
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL : TRANSFORMASI CITRA (2)
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
TEKNIK KOMPILASI.
ARSITEKTUR SET INSTRUKSI
Fungsi Vlookup Fungsi Hlookup
Elemen Dasar Java (2) As’ad Djamalilleil
Konsep Dasar Pemrograman COBOL
ARSITEKTUR SET INSTRUKSI
Fungsi Penerimaan.
ARSITEKTUR SET INSTRUKSI
Organisasi dan Arsitektur Komputer
10. Set Intruksi : Karakteristik dan Fungsi
11. Set Intruksi : Teknik Pengalamatan
LOKASI DAN OPERASI MEMORI
DIAGRAM ALUR (FLOWCHART)
Integer Arithmatic Pembagian
OPERASI ARITMATIKA.
Dasar-Dasar Pemrograman Assembler
Organisasi dan Arsitektur Komputer
Instruksi dalam CPU.
ARSITEKTUR SET INSTRUKSI
Set Instruksi:.
MICROSOFT OFFICE EXCEL
Dasar-Dasar Pemrograman Assembler
Pertemuan 3 (Bahasa Assembly)
Pertemuan III SET Instruksi.
MICROSOFT OFFICE EXCEL
ARSITEKTUR SET INSTRUKSI
TEORI PERMAINAN.
Mode Pengalamatan &Jenis-Jenis Instruksi
DIAGRAM ALUR (FLOWCHART)
MICROSOFT OFFICE EXCEL
ALU (2) Multiplication & Division a ) shifting register method b ) booth’s Representation b ) Parallel array Multiplication c ) parallel Array Divider.
OPERASI ARITMATIKA.
Set Instruksi:.
As’ad Djamalilleil Ekspresi As’ad Djamalilleil
William Stallings Computer Organization and Architecture
ELIMINASI GAUSS-JORDAN
Model Hipotesis SAP-2 Abdillah, S.Si, MIT.
ASSEMBLER #1 MK. PEMROGRAMAN SISTEM
Tipe data & Variabel 1. Aturan Leksikal. 2. Operator. 3. Statement
Computer Organization and Architecture
ARSITEKTUR SET INSTRUKSI
Tipe data & Variabel 1. Aturan Leksikal. 2. Operator. 3. Statement
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
TEORI PERMAINAN.
OPERASI ALJABAR PADA MATRIKS
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
ARSITEKTUR SET INSTRUKSI
CHAP 6 SET INSTRUKSI MEMORI
ARSITEKTUR SET INSTRUKSI
Karakteristik Set Instruksi 14 JP. Karakteristik Set Instruksi Pengertian Set Instruksi Set instruksi adalah kumpulan dari instruksi yang dapat dijalankan.
Transcript presentasi:

OPERATION CODE Operation code dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian : Arithmatic OperationADDSUBMULT DIVMVRZ-ADD Z-SUB Move OperationMOVEMOVEL Compare OperationCOMP Indicator OperationSETONSETOF Branching OperationGOTOTAG Subroutine OperationEXSRBEGSRENDSR Time OperationTIME

ARITHMETIC OPERATION Untuk membuat perhitungan antara factor 1 dengan factor 2 atau result field yang hasilnya selalu ditempatkan pada result field 1. ADD  Menjumlahkan isi dari factor 1 dengan factor 2 yang hasilnya akan diberikan kepada result field.  Menambahkahn isi factor 2 ke result field Contoh : Bila diketahui A : 200, B : 50 berapakah nilai C, D, E, F, G, dan H ? Factor 1OperationFactor 2Result AADDBC 100ADDBD 100ADD200E ADDBF 100G ADD- 100H

2. SUB  Mengurangkan isi dari factor 1 dengan factor 2 yang hasilnya akan diberikan kepada result field.  Mengurangkan isi result field dengan factor 2 Contoh : Bila diketahui A : 200, B : 10, F : 300, G : 400, H : 350 berapakah nilai C, D, E, F, G, dan H ? Factor 1OperationFactor 2Result ASUBBC 100SUBBD 100SUB200E SUBBF 100G SUB- 100H

3. MUL  Mengalikan isi dari factor 1 dengan factor 2 yang hasilnya akan diberikan kepada result field.  Mengalikan isi result field dengan factor 2 Contoh : Bila diketahui A : 200, B : 10, F : 300, G : 400, H : 350 berapakah nilai C, D, E, F, G, dan H ? Factor 1OperationFactor 2Result AMULTBC 100MULTBD 100MULT2E BF 100G MULT- 100H

4. DIV  Membagi isi dari factor 1 dengan factor 2 yang hasilnya akan diberikan kepada result field.  Membagi isi result field dengan factor 2 Contoh : Bila diketahui A : 200, B : 10, F : 300, G : 400, H : 350 berapakah nilai C, D, E, F, G, dan H ? Factor 1OperationFactor 2Result ADIVBC 100DIVBD 100DIV2E BF 100G DIV- 100H

5. MVR Memindahkan sisa pembagian dari operasi DIV ke dalam result field Syarat : harus ditulis di bawah operasi DIV factor 1 dan factor 2 harus dikosongkan harus memiliki result field name Contoh : hasil dari operasi baris 1, A berharga 33 dan remainder pada baris 2 menyebabkan B berharga 1 Catatan : MVR tidak memperdulikan pemotongan yg terjadi pada result field Factor 1OperationFactor 2Result 100DIV3A MVRB

6. Z-ADD (ZERO AND RESULT FIELD) Isi result field dibuat menjadi zero dan ditambahkan dengan isi yang terdapat pada factor 2 7. Z-SUB (ZERO AND SUBTRACT RESULT FIELD) Isi result field dibuat menjadi zero dan dikurangi dengan isi yang terdapat pada factor 2 Contoh : Bila diketahui A : 200, B : 50, C : 300, D : 400, E : 50, F : 400 berapakah nilai B, C, D, E, dan F ? Factor 1OperationFactor 2Result Z-ADDAB 200C Z-ADD- 200D Z-SUBAE -200F

MOVE OPERATION Untuk memindahkan isi dari factor 2 ke result field. Akibat operasi ini, isi factor 2 tidak berubah, tetapi isi result field berubah 1. MOVE (MOVE RIGHT) Pengisian data pada result field dimulai dari sebelah kanan ke kiri 2. MOVEL (MOVE LEFT) Pengisian data pada result field dimulai dari sebelah kiri ke kanan  apabila panjang data pada factor 2 < result field, maka isi data sebelah kiri(move) / sebelah kanan (movel) dari result field tidak akan berubah  apabila panjang data dari factor 2 akan terpotong pada saat result field, maka isi data sebelah kiri(move) / sebelah kanan (movel) dari factor 2 akan terpotong pada saat penempatan di result field atau factor 2 > result field  Apabila panjang data dari factor 2 dan result field sama panjang, maka isi data pada result field akan sama dengan isi data factor 2.

COMPARE OPERATION  Untuk membandingkan isi data factor 1 dengan isi data factor 2  Untuk mengetahui hasil dari suatu perbandingan (comp operation) diantara kolom 54 – 59 harus diberikan indicator. kolom 54 – 55 (HIGH) indicator yang ditulis pada kolom ini akan on bila isi data factor 1 > isi data factor 2 kolom 56 – 57 (LOW) indicator yang ditulis pada kolom ini akan on bila isi data factor 1 < isi data factor 2 kolom 58 – 59 (EQUAL) indicator yang ditulis pada kolom ini akan on bila isi data factor 1 = isi data factor 2 syarat :  minimal 1 indicator harus ditulis diantara kolom 54 – 59  factor 1 dan factor 2 harus memiliki karakteristik yang sama  walaupun ketiga indicator diisi semua, dalam 1 operasi tetap hanya ada satu indicator yang on sedangkan dua yang lainnya off

Contoh : Keterangan : Suatu indicator yang dihidupkan dan dimatikan oleh comp operation akan mempengaruhi instruksi-instruksi yang ditulis dibawahnya.  Jika isi nilai > 0, indicator 10 akan on dan indicator 11 akan off Akibatnya : KTR (keterangan) akan berisikan ‘debit’, karena baris 2 dilaksanakan  Jika isi nilai < 0, indicator 11 akan on dan indicator 10 akan off Akibatnya : KTR (keterangan) akan berisikan ‘kredit, karena baris 3 dilaksanakan  Jika isi nilai berisikan nol,maka indicator 10 dan 11 akan off Akibatnya : KTR (keterangan) akan berisikan ‘zero, karena baris 4 dilaksanakan IndicatorFactor 1 Op.Factor2Result Field Resulting Indicator NameLegthHLE NilaiCOMP MOVE“DEBIT”KTR6 11MOVE“CREDIT”KTR N10N11MOVE“ZERO”KTR

INDICATOR OPERATION untuk menghidupkan (SETON) dan mematikan (SETOF) indicator. Indicator yang akan dihidupkan dan dimatikan harus ditulis diantara kolom HIGH, LOW, atau EQUAL 1. SETON (SET ON) Menghidupkan indicator 2. SETOF (SET OFF) Mematikan indicator Syarat : Factor1, factor2, result field harus dikosongkan

Contoh : Keterangan : 1.sebelum operasi indicator 10 on, 11 dan 12 off setelah operasi indicator 10, 11 dan 12 on 2.sebelum operasi icdicator LR off dan setelah operasi indicator LR on 3.sebelum operasi indicator 10, 12 on dan 11 off setelah operasi indicator 10, 11 dan 12 off 4.sebelum operasi icdicator L1 on dan setelah operasi indicator L1 off NoFactor 1OperationFactor2Result Field Resulting Indicator NameLegthHLE 1.SETON SETONLR 3.SETOF SETOFL1

BRANCING OPERATION Digunakan untuk memindahkan suatu urutan operasi ke urutan operasi yang lain 1. GOTO (GO TO) memberikan instruksi untuk melompat ke urutan instruksi yang lain Syarat :  factor 1 dan result field harus dikosongkan  factor 2 harus berisikan LABEL NAME dari operasi TAG  bila GOTO diperintahkan dari detail calculation, maka TAG yang dituju harus berada dalam detail calculation  bila GOTO diperintahkan dari total calculation, maka TAG yang dituju harus berada dalam total calculation  bila GOTO diperintahkan dari subroutine, maka TAG yang dituju harus berada di subroutine

2. TAG (GOTO TERMINAL) Sebagai tempat yang dituju oleh GOTO operation Syarat :  factor 1 harus berisikan LABEL NAME yang ditulis pada GOTO operation  kolom indicator, factor 2, result field dan resulting indicator harus dikosongkan  tidak boleh ada duplicate label name  maks label name 6 char yang harus diawali dengan alphabetic dan boleh diikuti oleh alphabetic atau numeric

Keterangan : 1.Instruksi pada baris 1 akan mengakibatkan indicator 10 on apabila isi field nilai > dari 0 (positif) 2.Apabila indicator 10 on, maka instruksi pada brs 2 akan dilaksanakan yang mengakibatkan instruksi selanjutnya yang akan dilaksanakan berpindah ke brs 6 3.Apabila indicator 10 off, maka instruksi yg ditulis dari brs 3 s/d 7 akan dilaksanakan IndicatorFactor 1Op.Factor 2Result FieldResulting Ind. NameLegthHLE NilaiCOMP010 GOTODebit ADDNilaiNilaiC13 GOTOBalanc DebitTAG ADDNilaiNilaiD13 BalancTAG ADDNilaiTotal13

SUBROUTINE OPERATION Kumpulan dari instruksi yang dikelompokkan yang akan diproses berulang-ulang Keuntungan :  menghemat source document dan object program  menghemat penyimpanan utama  memudahkan debugging Syarat :  harus diawali dengan BEGSR operation dan diakhiri dengan ENDSR operation  diantara BEGSR dan ENDSR dapat diberikan GOTO operation  diantara subroutine dengan subroutine dapat saling memanggil asalkan tidak memanggil main subroutine  harus dipanggil dengan EXSR operation  dalam 1 program dapat terdiri dari beberapa subroutine

1. BEGSR (BEGINNING SUBROUTINE)  Memberikan nama untuk suatu subroutine  Sebagai address yang pertama dari subroutine Syarat :  factor 1 harus berisikan nama yang pernah dipanggil oleh EXSR operation  kolom indicator, factor 2 dan result field harus dikosongkan  nama yang didefinisikan tidak boleh sama dengan nama yang pernah didefinisikan pada GOTO/TAG, ENDSR atau BEGSR operation yang lain. 2. ENDSR (END OF SUBROUTINE)  Menerangkan akhir dari suatu subroutine  Apabila factor 1 diisi nama, maka nama tsb dapat digunakan seperti suatu tag yang diperintahkan oleh GOTO Syarat :  kolom indicator, factor 2 dan result field harus dikosongkan  nama yang didefinisikan pada factor 1 tidak boleh sama dengan nama yang pernah didefinisikan pada GOTO/TAG operation yang lain.

3. EXSR (EXECUTE SUBROUTINE)  Untuk memanggil dan melaksanakan instruksi-instruksi yang didefinisikan di antara BEGSR dan ENDSR operation  Apabila suatu subroutine telah dilaksanakan maka proses akan selalu dikembalikan ke bawah si pemanggil. Syarat :  kolom indicator, factor 2 dan result field harus dikosongkan  nama yang didefinisikan pada factor 1 tidak boleh sama dengan nama yang pernah didefinisikan pada GOTO/TAG operation yang lain

Keterangan : 1.Debit subroutine hanya akan dilaksanakan, apabila dipanggil oleh EXSR Debit pada baris 2,dan Nilai > 0 (pada baris 1) 2.Credit subroutine hanya akan dilaksanakan, apabila dipanggil oleh EXSR Credit pada baris 3,dan Nilai <= 0 (pada baris 1) 3.Total subroutine hanya akan dilaksanakan, apabila dipanggil oleh EXSR Total yg berada didalam Debit subroutine (baris 6) IndicatorFactor 1Op.Factor 2Result FieldResulting Ind. NameLegthHLE NilaiCOMP010 EXSRDebit N10EXSRCredit DebitBEGSR EXSRTotal ENDSR Debit Subroutine

TIME OPERATION Untuk mengambil TIME dan DATE proses Syarat :  bila akan mengambil TIME saja, maka panjang result field harus 6 digit numerik  bila akan mengambil TIME dan DATE, maka panjang result field harus 12 digit numerik keterangan :  field jam akan berisikan time proses pada saat instruksi ini dilaksanakan dengan format HH/MM/SS  field jamtgl akan berisikan time dan date proses pada saat instruksi dilaksanakan digit 1 – 6 akan berisikan time digit 7 – 12 akan berisikan date Factor 1Op.Factor2Result Field NameLegth TIMEJam6 TIMEJamtgl12