MUKJIZAT CINTA Tita Juwita S Bahasa B 0605302 37
MUKJIZAT CINTA Angkatan : Angkatan 2000 Karya : Muhammad Masykur A. R. Said Tahun Terbit: 2007, Cetakan keVIII April 2008
MUKJIZAT CINTA Novel Religius Pencetus Kekuatan Hati dan Cinta Sejati
TOKOH Moh.Aras Siti Zubaedah Syamsul Afdhal Azazwa Aza Amal Hayati teman Moh.Aras Siti Zubaedah Syamsul Afdhal suami Azazwa Aza Amal Hayati Fatmah Siti Hasanah Syakirah Ahmad Faiz Syamsuddin putera puteri Dokter Dompak Siregar Nasir Adi
ALUR Ada 2 Orang bersahabat, Namun sudah lama tidak bertemu Saat itu Syamsul sedang sakit. Afdhal yang sudah lama tidak bertemu dengan Syamsul disuruh datang ke Samarinda untuk menemuinya yang sedang sakit keras. Ketika Syamsul sedang berbincang-bincang dengan Afdhal, Syamsul menceritakan sebuah kisah masa lalunya dengan seorang wanita yang bernama Siti Zubaedah
Syamsul meminta kepada sahabatnya ini untuk menemui Siti Zubaedah agar bisa menemuinya dan bisa memaafkan kesalahannya yang telah membuat hidupnya selalu dibayangi dalam perasaan bersalah Sang istri yaitu Fatmah juga sudah melakukan hal yang sama yaitu meminta maaf atas kesalahan suaminya lewat surat, Fatmah mengirimi Siti surat namun tidak dihiraukan oleh Siti, karena surat yang dikirimkan kepada Siti tidak ada balasannya.
Afdhal berencana berangkat ke Malaysia dengan menggunakan rute penerbangan ke Bandara Udara Sepingan, Balikpapan - Changi Airport – Bandar Internasional Selangor Malaysia. Setelah sampai di hotel Afdhal segera mengambil kunci di resepsionist dan pergi ke kamar yang telah dipesan dan langsung masuk ke kamar.
Setelah kejadian pertengkaran Amal Hayati dan mantan suaminya Azwan, Amal Hayati menjadi dekat dengan Afdhal karena Amal hayati meminta saran dan nasehat kepada Afdhal mengenai mantan suaminya yang suka memukul dia ketika sedang marah-marah, Setelah Amal Hayati bercerita tentang mantan suaminya itu, hati Afdhal tergerak akhirnya untuk memberikan nasehat sebagai sesama muslim.
Mereka merayakan kebahagiaannya dengan makan malam bersama di cofee shop milik Amal Hayati. Keesokan harinya pencarian terhadap Siti Zubaedah pun dilakukan. Ditemani oleh Amal Hayati dan Asti sopir pribadi Amal Hayati. Mereka mengelilingi kota Kuala Lumpur dan mengunjungi tempat-tempat yang mungkin dikunjungi oleh Siti Zubaedah.
Namun pencarian yang telah dilakukan selama tiga hari belum menghasilkan berita baik kepada Syamsul. Pada pencarian hari terakhir mereka pergi ke rumah ibunya di kota Ipoh. Namun hasilnya nihil juga karena ternyata ibunya juga sudah lama tidak bertemu dengan anaknya. Setelah selesai jalan-jalan mereka shalat bersama di sebuah mushola kecil dekat rumah kost Syamsudin
Paginya, Afdhal kembali berjalan-jalann menelusuri kompleks perumahan daerah Syamsudin tinggal karena seperti ada sesuatu yang mengajaknya untuk berjalan-berjalan disekitar kompleks. Tiba-tiba Afdhal bertemu dengan Aza dan Azazwa, anak kembar yang bertemu di Bandar Internasional Selangor Malaysia.
Mereka mengajak Afdhal untuk masuk ke dalam rumah Mereka mengajak Afdhal untuk masuk ke dalam rumah. Dan ternyata setelah mengobrol dengan kedua anak kembar ini diketahui bahwa Situ Hasanah bukanlah ibu dari Aza dan Azazwa, melainkan tantenya. Ada yang menarik perhatian Afdhal ketika sedang melihat-lihat barang-barang antik tersebut yaitu sebuah kotak
”KUMBANG YANG TELAH MEMATAHKAN TANGKAI KU”. Dalam albumnya Siti menulis sebuah kalimat yang menyayat hati, ”KUMBANG YANG TELAH MEMATAHKAN TANGKAI KU”. Ketika sampai di rumah, yang membukakan pintu adalah Siti Zubaedah dan mempersilahkan duduk kepada mereka. Syamsudin pun kaget kenapa menuju ke rumah Siti Zubaedah tetangganya, Syamsudin tidak menyadari bahwa Siti yang dicari oleh Afdhal adalah Siti Zubaedah tetangganya.
Mereka pun memberitahukan maksud kedatangan mereka ke rumah Siti dan Afdhal menjelaskan dengan terperinci maksud kedatangannya, bahwa Syamsyul mengamanatkan untuk membawa Siti Zubaedah kepada Syamsul agar dapat meminta maaf atas kesalahannya waktu dulu. Siang harinya ketika Afdhal berada di hotel tiba-tiba Fatmah menelepon, dia memberitahukan agar Afdhal segera pulang karena keadaan Syamsul tambah parah yang beberapa hari sebelumnya telah membaik
Afdhal langsung memberitahukan kepada Siti Zubaedah kalau keadaan Syamsul semakin memburuk, dan dengan memohon Afdhal mengajak Siti Zubaedah untuk ikut pulang ke Samarinda sambil menyerahkan 3 tiket pesawat terbang. Namun ketika akan menaiki pesawat yang akan membawa Afdhal dan Amal Hayati ke Samarinda, kami melihat Siti Zubaedah beserta dua anak kembarnya menaiki pesawat yang sama. Kemudian Fatmah menyapa Siti Zubaedah
Saat itu mereka bertiga berbincang-bincang tentang masa lalu yang tidak terlupakan oleh suami Fatmah ini. Di dalam hati Fatmah tidak ada rasa cemburu sedikit pun kepada mereka, karena kalau dilihat mereka adalah mantan pacar suaminya dulu Fatmah berbisik di telinga suaminya, Fatmah memberitahukan bahwa Afdhal, Amal Hayati dan Siti Zubaedah telah datang dan sekarang berada disisi suaminya. Namun tidak ada reaksi sedikit pun dari Syamsul
Kemudian Afdhal membisikan salam nabi kepada telinga Syamsul dan meniup ubun-ubunnya. Dan ternyata ada reaksi dari Syamsul. Keluar kata Allah... Allah... Allah.... dari mulut Syamsul, kemudian Fatmah mendekat kemudian wajahnya ditempelkan di ubun-ubun suaminya Masih dalam suasana penantian akan kesadaran Syamsul, tiba-tiba entah darimana datangnya, ada aroma semerbak wangi minyak kasturi menyelimuti mereka, bau harumnya seperti disemprotkan dari langit-langit plafon.
Namun tidak ada yang tahu bau itu ada pertanda apa, tapi dalam hati Afdhal berbicara bahwa aroma seperti ini maka disamping Syamsul ada malaikat atau wali. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena Afdhal kemudian menyuruh Amal Hayati untuk mendoakan Syamsul agar cepat sembuh. Pada mulanya Amal Hayati keberatan namun setelah Fatmah berbicara dengannya kemudian Amal Hayati mulai mendoakan Syamsul. Setelah Amal Hayati berdoa, tiba-tiba tangan Syamsul bergerak-gerak.
Giliran Siti Zubaedah mendoakan Syamsul, tanpa basa-basi Siti pun memulai doanya. Ketika selesai berdoa, Kepala Syamsul yang mulai bergerak-gerak. Kemudian Fatmah langsung mendoakan sang suami, setelah Fatmah selesai mendoakan suaminya tiba-tiba seperti mukjizat telah diturunkan dari langit, suaminya pelan-pelan membuka matanya.
Inilah Mukjizat Doa dan Cinta Dengan spontan Fatmah memeluk, diciumnya pipi, kening, dan hidung suaminya secara bergantian. Afdhal, Amal Hayati, dan Siti pun menitikkan air mata bahagia. Afdhal semakin yakin dan percaya akan adanya kekuatan dan mukjizat Allah dalam doa-doa yang keluar melalui perasaan cinta yang mendalam. Inilah Mukjizat Doa dan Cinta
Melihat suami istri yang sedang melepaskan kerinduannya, Amal Hayati dan Siti merasa tidak enak hati menggangunya, mereka ijin pamit keluar, namun Fatmah mencegah mereka keluar. Kemudian Fatmah memberitahukan keberadaan mereka dan Syamsul pun meminta izin kepada istrinya untuk menyapa Amal Hayati dan Siti. Terlihat dari wajah Fatmah tidak ada rasa cemburu di balik bening matanya, yang terlihat hanyalah senyum bahagia seorang istri yang melihat suaminya telah kembali ke keadaan semula.
Syamsul meminta maaf kepada Siti Siti pun berbicara tentang perasaannya saat di tinggalkan oleh Syamsul. Perasaan yang sangat hancur ketika mendengar kekasihnya akan menikah dengan orang lain, perasaan yang sedang menunggu kekasihnya untuk kembali padanya dan mengajaknya menikah tidak kunjung datang, namun hidup haruslah tetap berjalan setelah lukanya dapat dilupakan
Setelah meminta maaf kepada Siti, Syamsul pun menyapa Amal Hayati Setelah meminta maaf kepada Siti, Syamsul pun menyapa Amal Hayati. Dan menanyakan kapan Amal Hayati dan Afdhal akan segera menikah. Afdhal heran mengapa Syamsul mengetahui hal ini dan menanyakannya kepada Syamsul, Syamsul hanya tersenyum Syamsul mengatakan kepada kami bahwa sesungguhnya dia tidak sakit melainkan sedang bepergian ke alam lain. Syamsul mulai menceritakan apa yang telah terjadi pada dirinya.
Dia dibawa oleh seseorang yang bernama Syekh Ibarhim bin Adham ke suatu tempat yaitu Wadil Faqir. Lalu, Syekh Ibarhim membawanya terbang, tembus melewati atap rumah dan sudah sekejap sudah berada di balik awan. Syamsul diingatkan oleh Syekh Ibrahim untuk menepati janjinyanya kepada Siti Zubaedah, yaitu jika Syamsul dan Siti tidak bisa disatukan maka anak-anak dari Syamsul dan Siti lah yang akan disatukan. Syamsul pun memberitahukan hal ini kepada Fatmah dan Siti Zubaedah. Dan mereka setuju untuk menjodohkan anak mereka
Namun setelah masing-masing anak sudah diberitahu akan di jodohkan, pada awalnya menolak karena Ahmad Faiz yaitu anak Syamsul telah berjanji akan menikahi gadis pujaannya yang juga berkebangsaan Malaysia. Begitu pula Syakirah, dia juga telah berjanji untuk sehidup semati dengan seorang pemuda Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Universitas al-Azhar Kairo, Mesir
Namun setelah selang beberapa waktu Syamsul dan Siti mencoba mempertemukan keduanya. Kalau jodoh memang tidak akan kemana, karena setelah berjumpa sesuatu yang tidak terduga terungkap sudah. Ternyata, gadis Malaysia yang begitu di cintai oleh Ahmad Faiz tidak lain adalah Syakirah dan yang menjadi pujaan hati Syakirah adalah Ahmad Faiz
Pada akhirnya mereka semua berbahagia dengan kehidupan masing-masing Pada akhirnya mereka semua berbahagia dengan kehidupan masing-masing. Amal Hayati dengan Syamsul, Syamsul dengan Fatmah, Ahmad Faiz dengan Syakirah, dan Siti dengan kedua anak kembar perempuannya.
Latar Kota Samarinda Negeri Malaysia Bandar Udara Soekarno Hatta
Sudut pandang penulis dalam novel ini adalah orang pertama.
Gaya penulisan Gaya penulisannya dengan bahasa indonesia yang baik dan benar. Namun ada beberapa kalimat yang menggunakan bahasa Malaysia karena dipengaruhi oleh latar yaitu ketika berada di Malaysia. Jika dibandingkan dengan penulis novel ayat-ayat cinta atau ketika cinta bertasbih yaitu Habiburrahman El-Shirazy gaya penulisannya hampir sama karena kata-kata dan kalimat yang di pakai adalah bahasa Indonesia yang baik dan diselingi oleh beberapa ayat Al-qur’an atau hadits untuk memperkuat jalan cerita.
KUTIPAN ”Aku mencintaimu bukan karena kamu tidak memiliki kekurangan, tapi kamu memiliki kelebihan yang tidak dimiliki perempuan mana pun. Untuk mendapatkan dirimu aku rela mengorbankan kehidupan dan cita-citaku, karena aku tahu dengan adanya kamu disisiku akan memberikan kehidupan baru dan cita-cita yang lebih tinggi.”
”Sahabatku, jika kamu mencintai seseorang dan jika kamu melakukan sesuatu untuknya maka pantaskah kalau kamu meminta bayaran darinya ? Seperti itulah aku melakukan ibadahku kepada Allah. Dengan ikhlas dan cinta”
Patuh terhadap orang tua. Jangan pernah meninggalkan Shalat 5 waktu. Amanat Patuh terhadap orang tua. Jangan pernah meninggalkan Shalat 5 waktu. Persahabatan yang tidak pernah putus walaupun waktu telah berlalu
TERIMA KASIH