Bubbe diagram.DOC Pertemuan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Sanusi, S.Ag Guru Matematika SMP Negeri 7 Yogyakarta
Advertisements

STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Kamera Foto dan Editing Teknik Dasar Fotografi
Sistem Kelistrikan & Instrumen
assalamu’alaikum wr. wb
APLIKASI RANCANGAN 3.
BOLLARDS AS VEHICULAR CONTROL. SPACING OF BOLLARDS MIN 1800MM APART.
PENULISAN BAHAN AJAR PAU-PPAI-UT.
KONSEP ELEMEN PEMBENTUK RUANG Pertemuan 15 – 16
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
Arsitektur Lanskap Pendahuluan.
Teknik penulisan ilmiah: Tugas akhir S1,S2,S3 Bagaimana membuat: Daftar pustaka otomatis Oleh: D. Erwin Irawan.
MINGGU KE- 15 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN
Macam (KTI) Karya Tulis Ilmiah
STANDARD PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR (SPM)
LUAS DAERAH LINGKARAN LANGKAH-LANGKAH :
A TURAN D ALAM B ASIS D ATA 1. Dalam perancangan dan penyusunan Basis Data dikenal dengan adanya beberapa kekangan atau aturan yang harus ditaati dalam.
Mohon Bapak Ibu untuk Membantu Mengawasi Anak agar dapat mengikuti rangkaian Kegiatan US/UN 2014 agar kita dapat sukses Proses dan Sukses Hasil Mohon.
Fungsi Invers Oleh: FadjarShadiq, WI PPPG Matematika
SISTEM DAN PEMODELAN Sistem Pemodelan.
GRAFIK PRESENTASI DR. AGUNG MURTI NUGROHO JOHANNES P.
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA

Luas Daerah ( Integral ).
KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUNGAI SALAK
Sistem Informasi Marketing
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS GUNADARMA
1 Pertemuan 05 Permasalahan dalam Perancangan Arsitektur Matakuliah: R0022/Pengantar Arsitektur Tahun: Sept 2005 Versi: 1/1.
Pertemuan 5 P.D. Tak Eksak Dieksakkan
PENULISAN BAHAN AJAR ppsp-lpp-uns 08/04/2017.
ANALISA Menguraikan permasalahan dan membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah.
GRAFIK PRESENTASI DR. AGUNG MURTI NUGROHO JOHANNES P.
Menggambar perspektif
MATERI (3) PROSES DAN INTERAKSI SOSIAL
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
SISTEM PAGING.
KOTA SEHAT BERAWAL DARI LINGKUNGAN YANG SEHAT
NETWORK DIAGRAM.
ILMU, TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ARSITEKTUR
Survey Pertemuan 5 Matakuliah : R0464 / Perancangan Tapak
ANALISA Menguraikan permasalahan dan membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah.
Pengamatan dan Analisis Tapak Pertemuan 16, 17, 18
Konsep Tata Ruang Pertemuan 22
1 Matakuliah: R0204/Perancangan Tapak Tahun: September 2006 Tugas Besar Pertemuan 13 s/d 26.
Matakuliah: R0464 / Perancangan Tapak Tahun: September 2008 Tugas Besar Pertemuan 13 s/d 26.
1 Matakuliah: R0204/Perancangan Tapak Tahun: September 2006 Grading (Penataan) Pertemuan
1 Pertemuan 08 Interaksi Matakuliah: R0022/Pengantar Arsitektur Tahun: Sept 2005 Versi: 1/1.
Pendahuluan Pertemuan 1-2
Terjadinya Bentuk Pertemuan 12-13
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Perancangan Pertemuan 14-15
Matakuliah : R0044/Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Matakuliah : R0204/Perancangan Tapak Tahun : September 2006
SISTEMATIKA Laporan Perancangan
ARSITEK DALAM KONTEKS PROYEK PEMBANGUNAN
KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR
REKAYASA LINGKUNGAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
REKAYASA LINGKUNGAN.
Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20
ANALISIS LINGKUNGAN FISIK TAPAK
Matakuliah : R0044/Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Perancangan Pertemuan 7
Pertemuan 11 Interkasi Fungsi dan Bentuk
Analisa Tapak (1). Menentukan letak Main Entrance dan Side
PERTEMUAN KE-04 ANALISA TAPAK
Pertemuan 9.
KONSEP PERANCANGAN Memilih salah satu dari alternatif-alternatif yang sudah dibuat dalam tahap analisa, untuk dijadikan dasar pemikiran dan acuan dalam.
Pendahuluan Pertemuan 1-2
Matakuliah : R0204/Perancangan Tapak Tahun : September 2006
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2: 3.MAILIKI LOIS WOLOR ( ) 4.DERMAWAN LESAN ( ) ARSITEKTUR TROPIS (PERBEDAAN ARSITEKTUR TROPIS BASAH DAN KERING)
ANALISA SITE (STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DAN STUDIO STRUKTUR DAN KONSTRUKSI) NAMA KELOMPOK : 1.ARTHA PROVIDENSIA GULO( ) 2.TONI HERMAN J. DAWOLO( )
Transcript presentasi:

Bubbe diagram.DOC Pertemuan 09 - 11 Matakuliah : R0044/Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tahun : 2006 Bubbe diagram.DOC Pertemuan 09 - 11

Ada banyak metode perancangan dalam arsitektur Ada banyak metode perancangan dalam arsitektur. Bahkan akhir-akhir ini dicari formulasi untuk men-standarisasi metode perancangan tersebut. “Standarisasi” mempunyai konotasi “ilmiah”, dan ternyata arsitektur tidaklah berupa satu disiplin dan tidak tunduk pada disiplin manapun.

Tetapi standarisasi tersebut tidak mungkin tercapai karena masalah, tujuan dan kebutuhan dari masing-masing proyek tidak sama. Seorang penulis mengenai sosiologi dan arsitektur dari inggris, John Ruskin (1819-1900) mengatakan : “All Architecture proposed an effect on the human mind, not merely a service to the human frame”

Ada banyak factor yang dapat mempengaruhi perancangan Ada banyak factor yang dapat mempengaruhi perancangan. Faktor yang utama yang dapat mempengaruhi adalah : keinginan dari pemilik dan ide dasar arsitek diluar input-input lainnya. Bobot pengaruh factor-faktor tersebut dalam perancangan arsitektur tidaklah sama besar dan belum tentu diperhatikan oleh siarsitek, karena siarsitek mem-punyai daftar prioritas (list of priority).

2. Semua masukan-masukan itu harus dianalisasebelum disusun masalah-masalahnya (sintesa). Analisa input yang dibutuhkan bagi suatu proyek sebagai berikut: a. Analisa Tapak b. Analisa Lingkungan / Ruang Kota c. Analisa Lalu Lintas d. Analisa Zoning e. Analisa Iklim f. Analisa Peraturan Bangunan / Pemerintah g. Analisa Sosial dan Budaya h. Analisa Biaya i. Analisa Survey Literature dan Survey La pangan j. Dan Lain-lain

Data yang dapat dari analisa-analisa diatas adalah sebagai berikut : a. Analisa Tapak - Apa saja keistimewaan tapak ter-sebut? Ada mata air? Ada pohon atau batu yang bagus? dan lain-lain. - Bagaimana pencapaian ke tapak? - Kondisi tanah? Transis ketinggian tanah? - Dan lain-lain

b. Analisa Lingkungan / Ruang Kota - Apa ada polusi? (bunyi, bau, debu, dll) - Sumber air apa cukup? - Sistem komunikasi, transportasi dan sistem saluran bagaimana? - Apa suasana lingkungan men-dukung proyek yang akan dirancang? - Banjir - Dan lain-lain

c. Analisa Lalu Lintas - Bagaimana kepadatan lalu lintas? - Jenis kendaraan dilingkungan ter-sebut? - Jam-jam sibuk? sistem lalu lintas? - Dan lain-lain. d. Analisa Zoning - Bagian mana yang mempunyai pemandangan yang baik? - Daerah service dimana? - Daerah gedung penunjang dimana? - Main-entrance dari arah mana? - Dan lain-lain

e. Analisa Iklim - Bagaimana temperature? Curah hujan? Kelembaban? - Arah angin? - Apa ada angin topan? - Dan lain-lain. f. Analisa Peraturan Bangunan / Pemerintah - Garis sepadan, K.L.B, K.D.B, ketinggian bangunan. - Rasio luas lantai dengan jumlah parkir? - Undang-undang kebakaran?

Setelah semua analisa dikumpulkan, termasuk juga input dari pemilik dan dari arsitek, maka kita mulai kearah proses menarik kesimpulam terhadap masalah-masalah yang ada (sintesa).

Setelah menganalisa semua input maka fase selanjutnya menyusun masalah dan menarik kesimpulam (sintesa). Lalu semua sintesa itu di-pakai dalam penyusun program-program.

Ada beberapa program utama seperti : 1. Program organisasi, sasarannya adalah menyusun organisasi yang efektif, efficient dan jelas bagi pemakai gedung untuk mencapai sasaran tersebut diatas, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Kurangi lorong-lorong peng-hubung yang dapat membingung-kan pemakai gedung dan pem-bengkakan biaya gedung.

Susunan organisasi harus jelas dan dapat membimbing peng-unjung mencapai tujuannya. Untuk itu arsitek juga memakai “pengarah” (signage).Susunan organisasi yang efektif dan efficient didapat dengan pembuatan “BUBBLE DIAGRAM” Menghasilkan jenis-jenis ruangan yang dibutuhkan proyek tersbut.

2. Program Ruang, dimana jenis ruangan dengan luas dan fasilitas-nya ditentukan. Ruang tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis dari pemakai gedung. Hal ini memungkinkan tinggi dan suasana ruang-ruangnya tidak sama, demikian juga dengan pembukaan dan jenis bahan bangunan yang dipakai.

3. Program Traffic – Flow, dengan tujuan merancang sistem lalu lintas yang efficient dan jelas bagi pemakai. Dan juga ditentukan pola traffic, apakah pejalan kaki dipisah-kan dari lalu lintas mobil dan juga sama halnya dengan pemakai sepeda motor.Untuk mencapai sasaran, dibutuh-kan alat Bantu signage-signage.

4. Program Penggunaan Areal pada site / tapak 4. Program Penggunaan Areal pada site / tapak. Dengan sudah dianalisa letak site, “best view”, iklim, mata angin, tanaman dan pemandangan yang akan dipertahankan maka sekarang mulai disusun program penggunaan areal. Dimana baiknya letak gedung utama? Bangunan service dimana? Main – entrance dari arah mana? Bagaimana baik-nya proses pencapaian kegedung utama ? (Architectural promenade)

Sesudah menyusun program-program diatas maka sudah lebih jelas bagi seorang arsitek mengenai kebutuhan dasar fisik dan psikologis dari proyek tersebut.

Lantas kita sampai pada tahap pengembangan idea-idea secara grafis dan mulai memasuki tahap perencanaan dan perancangan

Pertama-tama kita harus meren-canakan bentuk massa bangunan yang berinteraksi dengan ling-kungan sekitarnya dan tahap ini sangat penting untuk perancangan selanjutnya. Idea visual secara grafis harus di-gambar berupa sketsa-sketsa dengan tangan bebas. Sudah tentu sketsa tersebut harus skalatis proporsi, kedalaman ruang, ritme, texture dan lain-lain.

Setiap kreasi perancangan yang baik akan menciptakan alam semesta baru dengan membuat perkara biasa menjadi sesuatu yang belum pernah kita melihatnya. Dalam tahap ini semu keputusan harus memperhatikan segi disiplin diluar arsitektur seperti : struktur, interior, seni taman, M & E, penerangan, sound sistem dan lain-lainnya.

Dalam merancang di daerah tropis jangan lupa dengan sistem “cross ventilation”. Karena dengan “cross ventilation” terjadi pertukaran udara lama dengan udara yang baru, sehingga kelembaban udara turun dan temperature ruangan dapat turun. Hal ini juga dipengaruhi dengan kecepatan angin, tambah efektif sistem “cross ventilation” tetapi dapat membuat penghuni ruang masuk angin.