By : Adzra Faiqah 5B ICT
Di selanjutnya halaman Keajaiban alam bukan cuma di dataran tetapi di dunia air dengan keindahannya. Berikut adalah Keajaiban Dunia Di bawah Air, Check it out : 1. The Blue Hole of Belize Great Blue Hole adalah lubang runtuhan bawah air di lepas pantai Belize. Lubang itu terletak di dekat pusat Karang Lighthouse, sebuah atol kecil yang berjarak 70 kilometer (43 mil) dari daratan dan Belize City. Lubang dalam bentuk melingkar, lebih dari 300 m (984 kaki) di seluruh dan dalam 125 m (407 kaki). Lubang ini terbentuk selama beberapa peristiwa glasiasi Kuarter ketika permukaan air laut jauh lebih rendah - analisa penemuan stalaktit di Great Blue Hole menunjukkan formasi yang telah terjadi , , , dan tahun yang lalu. Sebagai laut yang mulai muncul kembali, gua-guanya tergenang. Great Blue Hole adalah bagian dari Sistem Cagar Karang Penghalang Belize yang lebih besar, sebagai Situs Warisan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO)ini ini ada gambar keajaiban dunia di bawah air :
Sejarah Asal Mula Candi Borobudur Sejarah Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini merupakan candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja dan termasuk dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Ada beberapa versi mengenai asal usul nama candi ini. Versi pertama mengatakan bahwa nama Borobudur berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “bara” yang berarti “kompleks candi atau biara” dan “beduhur” yang berarti “tinggi/di atas”. Versi kedua mengatakan bahwa nama Sejarah Candi Borobudur kemungkinan berasal dari kata “sambharabudhara” yang berarti “gunung yang lerengnya berteras-teras”. Versi ketiga yang ditafsirkan oleh Prof. Dr. Poerbotjoroko menerangkan bahwa kata Borobudur berasal dari kata “bhoro” yang berarti “biara” atau “asrama” dan “budur” yang berarti “di atas”. Pendapat Poerbotjoroko ini dikuatkan oleh Prof. Dr. W.F. Stutterheim yang berpendapat bahwa Bodorbudur berarti “biara di atas sebuah bukit”. Sedangkan, versi lainnya lagi yang dikemukakan oleh Prof. J.G. de Casparis berdasarkan prasati Karang Tengah, menyebutkan bahwa Borobudur berasal dari kata “bhumisambharabudhara” yang berarti “tempat pemujaan bagi arwah nenek moyang”.