Consumers & Producers Karina Dwi N Mohammad Arraniri Rizki Dwi Artanto Selly Julita Theresia Indah P Yuriana Pratiwi
Definisi Konsumsi Secara etimologis kata konsumsi berasal dari bahasa latin yaitu consumptio yang berarti menggrogoti atau menghabisikan. Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan nilai barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan.
Tujuan Kegiatan Konsumsi Mengurangi nilai guna barang dan jasa secara bertahap Menghabiskan nilai guna barang sekaligus Memuaskan kebutuhan secara fisik Memuaskan kebutuhan secara rohani Dapat disimpulkan, tujuan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung
Perilaku Konsumsi Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang akan memenuhi kebutuhan mereka. Ditinjau dari segi pertimbangan rasional, terdapat dua macam perilaku konsumsi, yaitu: Perilaku konsumsi rasional, didasari atas pertimbangan rasional (nalar) dalam mengkonsumsi barang dan jasa. 2. Perilaku Konsumsi Irrasional yaitu mengkonsumsi barang dan jasa tanpa pertimbangan yang baik
Teori Perilaku Konsumen Teori perilaku konsumen terakomodasi dalam pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal. Pendekatan Kardinal Didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh dari konsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan tertentu. 2. Pendekatan Ordinal Membuat peringkat atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi. Dilakukan dengan kurva indeferensi, yaitu kurva yang menunjukan berbagai titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama
Nilai Guna Total & Nilai Guna Marginal Nilai guna total adalah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa secara keseluruhan. Nilai guna marjinal adalah marginal tambahan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya
Hukum Gossen I “Pemuasan kebutuhan dengan satu macam barang secara terus-menerus, mula-mula akan memberikan kepuasan atau untilitas yang semakin bertambah sampai titik tertentu, tetapi sesudah titik itu kepuasan akan menurun hingga sampai titik nol bahkan di bawah nol.” Hukum Gossen I juga disebut hukum nilai huna marjinal yang semakin menurun. Pada saat haus, kita minum segelas air. Kepuasannya akan bertambah. Saat kita minum segelas air lagi, kepuasannya meningkat tetapi tidak sebanyak yang pertama, dan lama kelamaan, kepuasannya akan menurun.
Hukum gossen II Berbunyi :“Konsumen akan melakukan konsumsi sehingga nilai guna marginal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi sama.” Artinya, unit terakhir dari masing-masing produk memiliki nilai yang sama. Pemenuhan kebutuhan primer akan lebih tinggi kepuasannya daripada kebutuhan sekunder. Pemenuhan kebutuhan sekunder juga lebuh tinggi tingkat kepuasannya daripada pemenuhan kebutuhan tersier.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Faktor Internal Penghasilan Perkiraan Masa Depan Sikap dan kepribadian Selera Faktor Ekternal Kebudayaan Status Sosial
Nilai Barang & Jasa Nilai Pakai Adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk digunakan oleh konsumen. Nilai barang dan jasa yang ditinjau dari pihak pengguna barang atau jasa bersangkutan disebut dengan nilai pakai subyektif. Nilai barang atau jasa yang ditinjau dari barang atau jasa itu sendiri disebut dengan nilai barang obyektif. pemakai. Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang dan jasa utuk ditukar dengan barang atau jasa lainnya. Nilai tukar pun dapat ditinjau dari dua pihak. Nilai tukar berdasarkan orang yang menukarnya disebut nilai tukar subyektif. Sedangkan nilai tukar barang berdasarkan barangya disebut nilai tukar obyektif.
Definisi Produksi Produksi adalah kegiatan menambah faedah suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan
Tujuan Produksi 1. Menghasilkan barang dan jasa 2. Meningkatkan nilai guna barang dan jasa 3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat 4. Meningkatkan keuntungan 5. Memperluas lapangan usaha
Faktor Produksi Alam: Tanah Air Udara Sinar Matahari Tumbuh-tumbuhan Faktor Produksi Asli 2. Tenaga Kerja Tenaga kerja menurut sifat: a. Tenaga kerja rohani b. Tenaga Kerja Fisik Tenaga kerja menurut kualitas: a. Tidak terdidik dan terlatih b. Terdidik dan terlatih c. Terlatih Faktor Produksi Turunan Modal Keahlian Alam: Tanah Air Udara Sinar Matahari Tumbuh-tumbuhan Hewan Barang Tambang
Produsen Produsen adalah orang atau pihak yang menyediakan dan menghasilkan produk, baik barang maupun jasa. Bentuk-bentuk produsen: Orang perorangan Badan usaha Badan hukum Bukan badan hukum
Fungsi Produksi Untuk meningkatkan nilai guna atau menghasilkan sesuatu, baik berupa barang atau jasa, diperlukan banyak sumber produksi Untuk memproduksi suatu barang (output) diperlukan masukan (input). Input yang meliputi suatu tenaga kerja, modal, bahan mentah, dan keahlian (skill) disebut faktor produksi.
Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut: Q = F(L, R, C, T) Q= Jumlah barang yang dihasilkan f = Simbol persamaan L= Tenaga Kerja R= Kekayaan alam C= Modal T= Teknologi
Pelaku Ekonomi Rumah tangga keluarga Rumah tangga produsen Pemerintah Masyarakat Luar Negri
Pasar barang Pasar faktor produksi
Interaksi Antar Pelaku Ekonomi Rumah tangga keluarga membeli barang dan jasa dari perusahaan. Perusahaan membeli faktor-faktor produksi dai rumah tangga keluarga. Perusahaan & rumah tangga keluarga membayar pajak pada pemerintah. Pemerintah menggunakan pajak untuk membangun sarana dan prasarana bagi rumah tangga keluarga dan perusahaan. Ketiga pelaku ekonomi ini berinteraksi dengan masyarakat luar negri melalui ekspor impor