PERENCANAAN JARINGAN KOMPUTER Diah Ayu Retnani W
Manfaat perencanaan dan desain jaringan Terpenuhinya kebutuhan pengguna secara optimal. Jaringan yang dihasilkan dapat mendukung sistem informasi yang telah ada. Memudahkan administrasi jaringan. Memudahkan proses troubleshooting. Memudahkan penyusunan anggaran. Memudahkan pengembangan jaringan.
Tujuan dari merancang dan mendesain jaringan menghasilkan jaringan yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna secara optimal dengan anggaran biaya, baik biaya pemasangan, operasional, dan pengembangannya yang sehemat mungkin
Alasan perencanaan jaringan komputer Keamanan alat Kenyamanan Besar dan rumit Keseimbangan perencanaan o Peralatan yang ada umumnya sangat bernilai bagi kelangsungan sistem dan tidak murah o Kebutuhan lingkungan yang khusus atau memenuhi syarat tertentu, karena peralatan komputer dengan kemampuan tinggi umumnya sensitif terhadap suhu, kelembapan dan tegangan listrik. Kenyamanan o Mempermudah pengecekan sistem secara berkala o Efisiensi dan efektifitas perawatan sistem. Besar dan rumit o Umumnya sebuah pusat komputer/pengolahan data/kontrol LAN akan sangat besar dan rumit o Jaringan komputer terpusat yang ada juga biasanya secara fakta sangat rumit Keseimbangan perencanaan o Perlu diperhatikan keseimbangan elemen-elemen yang akan mempengaruhi desain ruang komputer termasuk peralatannya. Elemen-elemen tersebut diantaranya: lokasi ruang komputer, tata ruang, keamanan fisik, sistem UPS, Generator listrik cadangan, distribusi daya listrik, sistem pendinginan dan kelembapan udara, raised flooring, deteksi dan pemadam kebakaran, control akses dan keamanan, dan sistem monitoring untuk seluruh elemen tersebut.
4 Aspek Penting Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Perencanaan : Kemungkinan untuk diperluas Kehandalan (Robustness) Migrasi Auto Configuration Dalam membangun sebuah jaringan, diperlukan juga perencanaan yang matang dalam aspek implementasi dan upgrad ability-nya, di samping perencanaan kebutuhan fisik. Secara garis besar, Kemungkinan diperluas Sebuah jaringan yang baik haruslah mempunyai sifat "upgradable". Maksudnya, apabila diperlukan di kemudian hari, jaringan tersebut dapat ditingkatkan kemampuannya, baik dari sisi kapasitas, kecepatan, dan fleksibilitas, tanpa perlu melakukan perombakan secara total. Atau dengan kata lain, jaringan tersebut dapat di upgrade tanpa harus didesain dan dibangun dari tahap nol lagi. Fleksibilitas yang dimaksud di sini mencakup dua kriteria, yaitu jumlah client (node) dan pembagian alamat IP. Untuk pembagian IP, dapat digunakan NAT, DHCP, atau IP static. Kehandalan (Robustness): Kestabilan dan toleransi terhadap kesalahan merupakan poin penting yang harus dimiliki oleh sebuah infrastruktur jaringan. Untuk mendukung produktivitas sebuah perusahaan, arsitektur Client-Server merupakan pilihan yang terbaik. Selain itu dengan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisasi gangguan atau kerusakan yang mungkin terjadi akan semakin menambah daya saing sebuah perusahaan. Untuk itu, umumnya di dalam sebuah jaringan dibangun juga sistem redundancy. Redundancy memiliki dua kelebihan. Pertama, sistem kedua dapat digunakan sebagai backup apabila koneksi pertama mengalami masalah. Kedua, sistem ini memungkinkan router untuk membagi beban jaringan ke dalam dua jalur secara dinamis. Migrasi: Sebuah jaringan yang baik haruslah dapat dimodifikasi dengan mudah ketika akan dilakukan perubahan arsitektur dan topologi. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesatterkadang membutuh- kan bentuk jaringan baru. Namun, tentunya hal tersebut juga perlu dilakukan dengan tanpa mengorbankan seluruh infrastruktur yang telah ada. Ini diperlukan untuk menjamin kelangsungan investasi yang telah dilakukan sebelumnya. Auto Configuration: Komponen jaringan yang baru haruslah dapatdiintegrasikan ke jaringan yang telah ada sebelumnya dengan mudah. Bandwidth tinggi di dalam jaringan tidak hanya dibutuhkan oleh aplikasi multimedia saja, melainkan juga beberapa aplikasi lainnya seperti voice maupun video. Berangkat dari permasalahan bandwidth, sering ditanyakan manakah media kabel yang terbaik untuk digunakan dalam jaringan tersebut, kabel tembaga atau fiber optic? Secara garis besar, masing-masing jenis kabel tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing- masing. Kabel tembaga merupakan solusi yang paling ekonomis untuk saat ini. Namun, untuk mengantisipasi keperluan bandwidth besar yang mungkin dibutuhkan oleh aplikasi-aplikasi masa depan, fiber optic merupakan pilihan yang bijak. Dengan adanya keanekaragaman kebutuhan akan jaringan komputer, tentunya akan diperlukan juga interface-interface khusus yang mengakomodasi setiap kebutuhan tersebut. Untuk itu, diperlukan standar interface yang mudah dihubungkan dengan berbagai peripheral baru dengan tanpa harus mengganggu jalannya komunikasi dalam jaringan tersebut.
Teknik Pembangunan Jaringan Bottom Up jaringan dibangun berdasarkan kebutuhan setiap unit atau departemen dalam sebuah instansi. Top Down jaringan dibangun secara menyeluruh dalam sebuah rencana kerja, yakni jaringan lokal untuk tiap unit dibangun secara bersamaan dengan spesifikasi yang sama Bottom Up, Contoh, unit pemasaran membangun sebuah jaringan lokal yang menghubungkan seluruh komputer pada unit tersebut. Unit-unit lain, seperti unit produksi, dan lainlain kemudian menyusul membangun jaringan lokalnya masing-masing dengan tentu saja menyesuaikan dengan jaringan lokal unit pemasaran yang telah ada. Seluruh jaringan tersebut nantinya dapat diintegrasikan menjadi satu. - Kelebihan, setiap unit dapat membangun jaringannya sesuai kebutuhan spesifik mereka. - Kekurangan, penggabungan jaringan lokal setiap unit mungkin lebih rumit, sehingga membutuhkan biaya, tenaga, dan waktu lebih. ------------------------------------------ Top Down, , desain dan implementasinya dilaksanakan hanya dalam sebuah proyek kerja. Contoh, jaringan lokal setiap unit dalam sebuah instansi dibangun secara bersamaan dengan spesifikasi hardware dan software yang sama dalam sebuah proyek kerja. - Kelebihan, penghematan terhadap biaya, tenaga, dan waktu karena semua dilaksanakan dalam sebuah proyek kerja. - Kekurangan, kurang dapat mengakomodasi kebutuhan spesifik dari pemakai pada unit-unit kerja yang ada.
Tahapan Pembangunan Jaringan 1. Mendefinisikan 2. Studi kelayakan 3. Perencanaan 4. Perancangan 5. Implementasi : Penyediaan perangkat Penempatan peralatan dan menginterkoneksikan Installasi perangkat lunak. Pengujian. Dokumentasi. Pelatihan SDM. Evaluasi Pemeliharaan • Pembangunan jaringan dibagi dalam beberapa tahap, berikut ini: 1. Mendefinisikan tujuan, yakni menentukan tujuan-tujuan yang ingin diraih dari pembangunan jaringan. 2. Studi kelayakan, yakni berupa survei mengenai berbagai aspek yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam membangun jaringan. 3. Perencanaan, yakni menganalisis sistem jaringan yang akan dibangun meliputi seluruh aspeknya (komponen hardware dan software, layanan, dsb) sehingga dapat disusun rencana yang matang. 4. Perancangan, yakni menentukan rancangan konfigurasi (skema pengalamatan, topologi, dsb) dan pelayanan yang akan diberikan oleh jaringan, serta pengelolaannya. 5. Implementasi, yakni mengimplementasikan rancangan yang telah dibuat, meliputi: 1. Penyediaan perangkat keras dan perangkat lunak. 2. Penempatan peralatan dan menginterkoneksikannya. 3. Installasi perangkat lunak. 4. Pengujian. 5. Dokumentasi. 6. Pelatihan SDM. 6. Evaluasi, yakni evaluasi terhadap hasil implementasi rancangan jaringan apakah telah sesuai dengan yang telah direncanakan. 7. Pemeliharaan, yakni memelihara (maintenance) operasional jaringan agar kinerjanya tetap optimal.
1. Tentukan Tujuan Kita Membangun Jaringan Komputer Untuk berinternet secara bersama-sama,. Untuk bermain game bersama-sama. Untuk bisa menghemat pemakaian perangkat seperti printer, hardisk, DVD drive. Berbagi file data dengan sesama komputer lain dalam jaringan secara mudah dan praktis.
2 Melakukan Survey dan Analisa Menentukan rencana lokasi (site plan) Menentukan Jalur Kabel Menentukan ruangan untuk menempatkan perangkat jaringan Memperkirakan kebutuhan jumlah tenaga dan durasi pekerjaan intalasi Mengetahui tingkat kesulitan yang nantinya akan dihadapi Mendata perangkat komputer, Operating System dan perangkat jaringan yang ada saat ini beserta spesifikasi teknisnya. Mendata jumlah pengguna komputer saat ini dan kemungkinan penambahan di kemudian hari serta berapa lama kondisi seperti ini tetap bertahan. DENGAN cara menggambar rencana lokasi Tata letak ruangan dan jumlah lantai Dimensi ruangan, lokasi outlet penyebaran beban listrik, lokasi pintu dan jendela dan object2 yang tidak dapat dipindah terkait pemasangan kabel
perencanaan tata ruang komputer Pencahayaan (perhatikan alat penerangan,tata letak monitor dan lampu) Desain ruang komputer (perhatikan suhu ruang komputer / server) Perhatikan penempatan device (printer,fax,telpon) Bebas medan magnet dan listrik,bebas getaran, dan bebas terhadap zat kimia. Terdapat UPS (Uninterruptible Power Supply) Bebas dari debu,asap da terhadap gas-gas tertentu. Penangkal petir, HVAC (Heat/Ventillation/Air Conditioning) Fire Protection (deteksi dan pemadam kebakaran)
Desain tata letak ruang komputer Harus diantisipasi adanya kebutuhan untuk peningkatan daya listrik dan perluasan ruangan di kemudian hari. Harus tersedia pendinginan yang cukup dan sebanding terhadap beban yang ada. Harus dirancang kontrol akses dan sistem keamanan ke ruang komputer yang sesuai dengan jenis ruangannya. Setiap perubahan desain, software dan hardware harus terdokumentasi, dalam rangka kemudahan pelacakan terhadap perencanaan (roadmap) jika terjadi kesalahan atau gangguan sistem. Pemahaman terhadap kebutuhan system perusahaan / instansi adalah langkah awal desain ruang komputer yang efisien dan aman. Perhatian khusus harus diberikan pada aspek teknis dan lingkungan penunjang, yaitu: system pendinginan udara, kontrol kelembapan, distribusi dan aliran udara, distribusi dan proteksi daya listrik, keamanan dan deteksi kebakaran, tata ruang dan penempatan peralatan, akses perawatan, jalur pengkabelan, keamanan fisik, tanda-tanda petunjuk, dll.
Tata Ruangan Tata ruang (kesesuaian dg fungsi, penempatan peralatan, kenyamanan penggunaan, kemudahan perawatan, keindahan) Aspek pengkabelan baik untuk power maupun LAN (jalur-jalur pengkabelan, outlet, saklar, dll) Kontrol keamanan (mudah diamati, pengamanan instalasi listrik dan LAN, lokasi tertutup di dalam ruang komputer seminimal mungkin) Aksesibilitas (alur pergerakan orang mudah dan tidak membahayakan, kemudahan akses secara umum, pembatasan akses pada ruang tertentu, dll)
3. Menentukan Jenis network yang akan digunakan Ada dua jenis network yaitu peer to peer atau workgroup dan model client/server. Keputusan untuk memilih satu di antara kedua model network ini sangat tergantung pada tingkat pemakaian jaringan tersebut. Pemilihan topologi yang tepat Setelah data-data dari hasil survey terkumpul dan dipelajari maka langkah selanjutnya adalah menentukan jenis atau model jaringan seperti apa yang cocok dengan kebutuhan kita saat ini dan kalau bisa sekalian untuk ke depannya.
4. Tentukan Jenis Media apa yang ingin dipakai ( Kabel atau tanpa kabel atau hibrid ) Jenis media penghubung terdiri atas dua yaitu media kabel dan tanpa kabel atau wireless. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kedua jenis media ini bisa dipakai secara bersama-sama atau dipadukan dalam satu jaringan. Keputusan untuk memakai media penghubung antar komputer dalam jaringan adalah hal yang sangat penting. Keputusan yang keliru bisa berdampak pada langkah atau tahap selanjutnya.
5. Tentukan Kebutuhan Perangkat jaringan Pastikan data survey seakurat mungkin sehingga tidak berdampak pada penambahan biaya. Tentukan kebutuhan kabel baik jenis dan panjangnya. Keamanan instalasi dari ganguan fisik dan kelistrikan. Tidak melanggar spesifikasi yang telah ditentukan pabrik dan produsen alat-alat penunjang jaringan Harus memperhatikan kemungkinan untuk perencanaan penambahan dan pengembangan dikemudian hari. Jumlah pemakai/user Divergensi Ruangan (tingkat penyebaran ruangan) dan tata letak node (titik-titik workstation) Letak lorong kabel pada dinding, lantai atau atap Tentukan piranti yang dibutuhkan baik untuk server client dan piranti tambahan sebagai pendukung untuk menghubungkan. jarak minimum antara komputer harus 50 cm (½ meter). Perangkat untuk menghubungkan komputer atau piranti pendukung seperti printer dsb harus diperhatikan. Penggunaan switch, router, repeater, hub dan sebagainya memiliki keunggulan dan kelemahan masing masing. Penggunaan piranti penghubung juga harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Seperti switch yang memiliki beberapa jenis contohnya saja dilihat dari jumlah port. Penggunaan jaringan tanpa atau dengan kabel juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi dilapangan, tata letak ruang, desain ruang dan sebagainya.
Letak server dan jalur kabel Untuk menetapkan server maka perancang jaringan harus mempertimbangkan beberapa faktor : letak ruangan khusus untuk server yang tidak mudah dijangkau oleh pihak-pihak yang tidak berwenang bebas debu dan asap bebas binatang pengerat (tikus) atau serangga ruangan bertemperatur rendah dan tidak lembab. Untuk pemilihan kabel perlu memperhatikan karakteristik kabel tersebut dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang diperoleh dari hasil survey dilapangan, jarak, kondisi lapangan, kecepatan akses data yang diinginkan, kesesuaian dengan topologi (karena masing2 jenis kabel belum tentu bisa digunakan untuk semua topologi), karakteristik kelistrikan dan sebagainya. Misalnya untuk kabel utp terdapat banyak kategori masing masing kategori memiliki karakteristik dan spesifikasi berbeda beda. Untuk kabel utp categori 5 yang sering digunakan dalam perancangan jaringan dikarenakan mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA). Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5 dan juga memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik.
6. Tentukan Sistem operasi yang dipakai Setiap operating system memiliki sistem pengaturan tersendiri terkait networking jika menggunakan model client server maka butuh server. Pemilihan server sebaiknya dipilih berdasarkan sistem operasi yang murah tapi powerfull yang bisa melayani semua klien yang beragam operating sistemnya. windows OS biasanya familiar, Linux tidak terlalu familiar bagi sebagian orang sedangkan Mac OS agak sedikit baru tapi sudah cukup mudah untuk digunakan.
7. Menentukan Jenis hardware dan software yang akan dipakai Selain hardware seperti NIC dan wireless card, diperlukan juga software jaringan. Protocol merupakan bahasa yang digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi. Biasanya beberapa Operating sistem memiliki protocol masing-masing windows dan linux mengenal TCP/IP. TCP/IP adalah protocol yang paling banyak dipakai. Biasanya software tersebut sudah terinstall langsung bersama OS. Sebuah komponen penting dari adalah protocol. Tentukan pula spesifikasi hardware software server dan client
8. Menganalisa Kendala yang akan dihadapi Buatlah daftar kendala apa saja yang paling sulit atau susah saat implemetasi. kendala biasanya menentukan segmen IP Address, setting server, membuat koneksi kabel, setting wireless Access point sebagainya. Tingkat kesulitan instalasi, maintenance, kecepatan akses yang dibutuhkan, Akses ke Perangkat dan File. Dalam jaringan komputer akses ke perangkat dan file yang dipakai secara bersama-sama harus dipahami bahwa kondisinya berbeda dibanding jika perangkat tersebut digunakan atau terkoneksi langsung oleh satu komputer saja.Salah satu contoh bahwa pada jaringan komputer, pemakaian printer dilakukan secara bergantian sehingga hal ini membutuhkan kesabaran dari tiap-tiap pengguna komputer yang tergabung dalam jaringan. Salah satu pertimbangan orang keberatan menggunakan jaringan komputer adalah antrian yang cukup lama saat printer yang di-share sedang dipakai oleh pengguna lainnya. Hal ini harus dipahami oleh semua pengguna jaringan komputer, pilih mana apakah kita harus menyiapkan satu printer untuk masing-masing komputer atau satu printer untuk semua komputer yang ada dijaringan?
Pembangunan jaringan pada gedung bertingkat a. Horizontal subsystem Mencakup instalasi pada suatu lantai tertentu, antar lantai tidak saling berhubungan b. Vertical Horizontal subsystem menghubungkan beberapa horizontal distribution subsystem yang terdapat pada beberapa lantai (gedung bertingkat) yang berbeda, dalam satu gedung yang sama satu kesatuan infrastruktur jaringan yang terintegrasi dan utuh. a. Horizontal subsystem Mencakup instalasi pada suatu lantai tertentu sehingga instalasi horizontal pada suatu lantai tidak saling tergantung dengan instalasi horisontal pada lantai yang lain. b. Vertical Horizontal subsystem untuk menghubungkan beberapa horizontal distribution subsystem yang terdapat pada beberapa lantai (gedung bertingkat) yang berbeda, tetapi dalam satu gedung yang sama sehingga dapat menjadi satu kesatuan infrastruktur jaringan yang terintegrasi dan utuh. ------------------------------------------ • Jika jaringan yang bertopologi berbeda satu dengan yang lain digabungkan maka akan terbentuk mixed network topology (topologi campuran). Campuran yang paling sering adalah topologi bus dan topologi star. ------------------------------------------
Teknik Backbone digunakan untuk penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat Efisiensi service pada teknik backbone - Penggabungan lalu lintas (mengeliminasi path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas berbeda) – Platform dengan bandwidth yang tinggi – Rerouting dan redundancy – Skala ekonomis – Arsitektur untuk memperbaiki kerusakan atau gangguan sendiri – Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar berbagai lokasi – Routing yang cerdas – Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber daya – Topologi yang fleksibel dengan berbagai gaya desain – Pengaturan jaringan yang terpusat maupun terdistribusi – Fleksibilitas
Teknik Backbone teknik atau infrastruktur dalam sebuah jaringan komputer yang menghubungkan beberapa jaringan lokal dan bagian-bagian jaringan lainnya menyediakan path untuk dapat mengubah paket informasi antara LAN dan subnetwork yang beda dirancang untuk dapat membedakan antara network pada lokasi sama, seperti area perkantoran. Kabel yang digunakan adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8. Konektor yang digunakan adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8. mampu memberikan tingkat stabilitas yang cukup memadai pada jaringan-jaringan tersebut. semua jaringan berjalan secara independen namun masih dapat bertukar data dalam jaringan terhubung. paling banyak digunakan dapat mencegah bottleneck yang terjadi pada server 1. Teknik Backbone Proses penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus, backbone ini sebagai jalur utama atau jalan tol disebuah jaringan Contoh : seluruh karyawan yang menyebar di seluruh dunia dapat sharing data dengan proses yang sangat mudah. Pendekatan jaringan yang serupa juga sering diterapkan pada kampus-kampus, dengan cara membuat jaringan lokal yang dapat difungsikan pada setiap bangunan yang terhubung dengan sistem terpusat dan memungkinkan untuk berbagi data melalui interkoneksi jaringan Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencegah bottleneck yang terjadi pada server ------------------------------------------
Beberapa hal yang dapat diperhatikan sebelum membangun jaringan Backbone antara lain : Penyediaan seluruh kebutuhan yang diperlukan untuk membangun desain jaringan Perhatikan kapasitas yang diperlukan. Hal ini sangat tergantung pada desain output yang diinginkan. Pertimbangan setiap desain topologi dan teknologi yang digunakan Platform yang digunakan sesuai dengan bandwidth yang dimiliki Konsep atau rancangan topologi sangat berpengaruh pada letak node, jumlah, desain jalur/ sambungan dan seluruh desain akses backbone. masalah kecepatan interkoneksi antar jaringan lokal dapat teratasi. Sebenarnya bisa saja bila kita hanya menggunakan kabel jaringan UTP untuk menggabungkan atar jaringan lokal tersebut, tetapi akan terasa sekali lambatnya. Karena kabel UTP itu hanya bisa di lewati dengan kecepatan transfer data hingga 100 Mbps, jaringan backbone bisa memuat hingga 10 Gbps. Alat yang di butuhkan untuk membangun jaringan backbone misal: bridge atau switch yang memiliki kecepatan antara 1-10 Gbps.Selain itu kita bisa menggunakan converter yang mengubah kecepatan 100 Mbps ke 1 Gbps.
Keuntungan penggunaan jaringan backbone : Mempunyai kecepatan transfer data mencapai 100Mbps sehingga dapat mengurangi terjadinya peristiwa bottle neck. Jaringan backbone biasanya akan menggunakan teknik dual ring sehingga memiliki fault tolerance yang sangat tinggi. Jaringan backbone dapat mendukung lalu lintas data, suara dan gambar. Lingkup jaringan dapat mencapai 100km. Kekurangan penggunaan jaringan backbone : Proses instalasi membutuhkan tenaga ahli khusus. Biaya instalasi dan perawatan masih relatif mahal.
Teknik Backbone 1 Teknologi Backbone RG-58 Teknologi Backbone RG-8
Teknologi Backbone Serat Optik Teknik Backbone 2 Teknologi Backbone Serat Optik
2. Teknik Cascade pemasangan secara bertingkat. Konektor yang biasa digunakan adalah konektor utama pada hub yang bersangkutan, misalnya BNC pada RG-58 hub dan RJ-45 pada UTP hub. Terdapat perbedaan level pada jaringan masing-masing lantai yang ada. Level yang paling tinggi (level 1) akan memiliki unjuk kerja yang paling baik, level yang paling bawah (level 4) memiliki unjuk kerja yang paling buruk. . Teknik Cascade Yang dimaksud dengan teknik cascade adalah pemasangan secara bertingkat. Konektor yang biasa digunakan adalah konektor utama pada hub yang bersangkutan, misalnya BNC pada RG-58 hub dan RJ-45 pada UTP hub. Pada Metode Cascade terjadi perbedaan level pada jaringan masing-masing lantai yang ada. Level yang paling tinggi (level 1) akan memiliki unjuk kerja yang paling baik, sedangkan level yang paling bawah (level 4) memiliki unjuk kerja yang paling buruk. ------------------------------------------ 3. Teknik Stack Pengertian Stack adalah susunan. Dua hub atau lebih diletakkan pada posisi bertumpuk satu sama lain dan masing-masing dihubungkan dengan kabel stack (kabel paralel 50 pin) dan konektor DB- 50 melalui stack port masing-masing hub. ------------------------------------------ 4. Teknik Bridge • Bridge adalah perangkat keras inter-jaringan jaringan yang melakukan konversi lapisan pertama dan kedua dari OSI. Misalnya : Dalam satu jaringan komputer lokal yang menggunakan CSMA/CD pada lapisan kedua akan dihubungkan dengan LAN, yang lain menggunakan token ring pada lapisan keduanya, maka dibutuhkan Bridge untuk menggabungkan kedua jaringan Komputer Lokal tersebut sebagai Inter-jaringan.
TEKNIK CASCADE UTP Cascade RG-58 Cascade
Dalam konfigurasi jaringan backbone tidak dapat menghubungkan lebih dari dua hub secara cascade, kecuali menggunakan bridge.
3. Teknik Stack Pengertian Stack adalah susunan. Dua hub atau lebih diletakkan pada posisi bertumpuk satu sama lain dan masing-masing dihubungkan dengan kabel stack (kabel paralel 50 pin) dan konektor DB- 50 melalui stack port masing-masing hub.
3. Teknik Stack DB 50 Connector
4. Teknik Bridge Bridge adalah perangkat keras inter-jaringan jaringan yang melakukan konversi lapisan pertama dan kedua dari OSI. Misalnya : Dalam satu jaringan komputer lokal yang menggunakan CSMA/CD pada lapisan kedua akan dihubungkan dengan LAN, yang lain menggunakan token ring pada lapisan keduanya, maka dibutuhkan Bridge untuk menggabungkan kedua jaringan Komputer Lokal tersebut sebagai Inter-jaringan.
4. TEKNIK BRIDGE
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan teknik backbone
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan teknik cascade
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan teknik Stack
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan teknik bridge
terimakasih