Disusun Oleh : Dwi Cahyo Nugroho Ade Christian Priambodo Budi Santoso
Sejarah Perkembangan Incremental Masalah yang terjadi pada model waterfall telah diakui beberapa kalangan sejak lama, model waterfall menitik beratkan pada dokumen dan penulisan. Oleh karena itu pada tahun 1971 Harlan Mills (IBM) mengusulkan semestinya perkembangan dari sebuah software harus lebih tepat daripada saat awal pembuatanya. Dimulai dengan membangun sebuah sistem sederhana yang mendukung, memiliki fungsi sederhana, kemudian menambahkan dan mengembangkan software tersebut supaya memiliki kemampuan yang lebih baik dari awalnya. Seharusnya pengembangan software itu seperti bunga atau pohon yang melewati tahapan-tahapan hingga akhirnya menjadi bunga atau pohon yang indah. Model itu dikenal dengan Incremental Model.
Pengertian Model incremental adalah model pengembangan sistem pada software engineering (Rekayasa Perangkat Lunak) berdasarkan Requirement Software (Kebutuhan Perangkat Lunak) yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara increment / bertahap.
Karkteristik 1. Kebutuhan user menjadi prioritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment. 2. Merupakan kombinasi dari waterfall model, yaitu dengan melakukan tahap-tahap waterfall model secara iteratif. 3. Hasil/produk dari iterasi atau increment menjadi dasar perbaikan untuk iterasi atau increment, demikian seterusnya hingga produk dianggap sempurna.
4. Model ini cocok jika anggota tim pengembang perangkat lunak sangatterbatas dan proyek yang dikerjakan berukuran kecil (tidak lebih dari baris coding). 5. Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel. 6. Produk yang dihasilkan pada increment pertama bukanlah prototype tetapimerupakan produk yang sudah bisa berfungsi dengan spesifikasi dasar. 7. Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna kedalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment
Tahapan
1. Requirement Proses tahapan awal yang dilakukan pada model ini adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan. 2. Specification Adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya. 3. Architecture Design Tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya. 4. Code Setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean. 5. Test Merupakan tahap pengujian dalam model ini.
Kendala Kendala yang sering terjadi adalah sulitnya memetakan kebutuhan user (konsumen) ke dalam rencana spesifikasi masing-masing dari hasil increment. Hal ini dipicu karena seringkali user sulit menentukan kebutuhannya sendiri secara jelas.
Kelebihan Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun. Contoh: Pemasukan data karyawan. Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian. Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen. Memberikan kualitas produk operasional pada setiap tahap tetapi hanya satu yang memenuhi persyaratan dari klien. Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Merupakan model dengan manajemen yang sederhana.
Kekurangan Setiap tambahan yang dibangun harus dimasukkan kedalam struktur yang ada tanpa menurunkan kualitas dari yang telah dibangun system tersebut sampai saat ini. Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan. Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.
Daftar Pustaka incremental.html (diakses tanggal 5 Oktober 2014)