EMULSIFIER OLEH: NADIA RACHMAWATY (0911010057) NURWACHIDA (0911010059)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMAK DAN MINYAK.
Advertisements

FUNCTIONAL PROPERTIES TELUR
TELUR ASIN HERBAL Oleh: Iwan Setiyatmoko, S. Pt THL/TBPP Kec
KARBOHIDRAT.
Kimia Bahan Pangan Ratih Yuniastri
LEMAK DAN MINYAK Ratih Yuniastri.
Karakteristik Komponen Pangan
MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS/SEMESTER : XII /GANJIL
SIFAT-SIFAT PANGAN (PERTEMUAN II)
CAKE DAN ROTI (modul 12).
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
AKADEMI FARMASI JEMBER
EMULSI FARMASETIK DASAR.
Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
Kekuatan Super di Balik Sayuran Tauge
By radya rafi setyawan Resep puding cake.
LIPID ROUHDY RANGGA Mata Kuliah : Biokimia
PROTEIN.
DEMULSIFIKASI, CREAMING DAN INVERSI
Risoles Ayam Istimewa Bahan: 4 btr telur, kocok sebentar 5 sdm susu bubuk, cairkan dengan 500 ml air 1 sdt garam 250 gr tepung terigu 2 sdm margarin, cairkan.
VITAMIN D.
Mengatasi rasa mual dan muntah
PEMBUATAN PRODUK PANGAN II Kuliah lapang I (2015)
KOMPONEN KIMIA BAHAN PANGAN dan PERUBAHANNYA AKIBAT PENGOLAHAN
EMULSI PANGAN Dr. Ir. Ani Suryani, DEA.
LIGNIN DAN PEKTIN.
“CAKE” Uswatun Khasanah ( )
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
MELAKUKAN PERENCANAAN HIDANGAN HARIAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN
limbah udang menjadi beberapa produk
PROTEIN.
Gelatin.
SIFAT PERMUKAAN TEGANGAN ANTAR MUKA EMULSI.
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
Proses Pembuatan Tempe dan Olahannya
PEMELIHARAAN KESEHATAN
SIFAT PERMUKAAN Deterjen Buih.
LIPIDA.
LEMAK DAN MINYAK Kelompok: Adesta Aulia T. Listiyani Kusuno D.
EMULSIFIER TEKNOLOGI EMULSI Oleh : Ani Suryani
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN TELUR
TEPUNG TELUR.
SIFAT PERMUKAAN SISTEM KOLOID PANGAN AKTIVITAS PERMUKAAN.
Bekatul, Gizinya Kaya Betul
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc
PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI
TEKNOLOGI HASIL TERNAK KULIT DAN SISA GELATIN
SIFAT PERMUKAAN Wettability dan Solubility
SIFAT-SIFAT KOLOID SEL
Nany Suryani, SGz. Pastry Nany Suryani, SGz.
KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT By : yessi cristyana By : yessi cristyana.
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
MANFAAT ZAT-ZAT GIZI BAGI WANITA SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN
Anggi Kusuma Wardani Pertanian/THP
PENGOLAHAN LEMAK KAKAO
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
PROTEIN RABIATUL ADAWIYAH,M.Si.,Apt D-III FARMASI
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
MENTEGA Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu.
LEMAK KELOMPOK 3 MUH. KHALIQ MA’RUF L NUR MUKARRAMAH DEVI PUTRIANA
BAHAN AKTIF MAKANAN (ZAT PEMANTAP, ZAT PENGEMULSI, DAN ZAT PENGENTAL
LEMAK DAN MINYAK.
KARBOHIDRAT.
DEWAN SAPUTRA ARMAN ADI RACHMAN BAU HIJRAH LILIS KARLINA AGROINDUSTRI 28 A.
TUGAS PRESENTASI ILMU PRODUKSI TERNAK PERAH
Kelompok 1 1. Afifa Zahia P. (03) 2. Alberto Alifansyah D. (04) 3. Arfiana Meilani A. (07) 4. Mahatma Ridwan S. (15) 5. Vianissa Fandayu. (29)
PEMANFAATAN MINYAK KELAPA MURNI (VCO) YANG TELAH DIEKSTRAKSI SENYAWA FENOLIK SEBAGAI BAHAN BAKU SURFAKTAN DIETANOLAMIDA DAN GLISEROL PEMANFAATAN MINYAK.
Transcript presentasi:

EMULSIFIER OLEH: NADIA RACHMAWATY ( ) NURWACHIDA ( )

EMULSI Emulsi merupakan suatu dispersi atau suspensi suatu cairan dalam cairan lain, yang molekul-molekul kedua cairan tersebut tidak saling berbaur tetapi saling antagonis. Beberapa jenis emulsi yang biasa ditemukan pada makanan yaitu mayonnaise, french dressing, cheese cream, kuning telur, serta susu.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESTABILAN EMULSI Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi adalah tipe pengemulsi, konsentrasi pengemulsi, ukuran tetesan, pH, viskositas, stabilizers, pemanasan, pendinginan, pembekuan, atau pengguncangan.

Emulsi dapat terjadi secara permanen dan temporer. Emulsi Permanen merupakan bahan yang mampu membentuk selaput atau film di sekeliling butiran yang terdispersi sehingga mencegah bersatunya kembali butir-butir tersebut. Bahan tersebut dikenal sebagai emulsifier.

Emulsi temporer terjadi misalnya pada suatu minyak dan air yang dikocok bersama-sama, akan terbentuk butir-butir lemak dan kemudian terbentuk suatu emulsi, tetapi apabila dibiarkan partikel-partikel minyak akan bergabung lagi dan memisahkan diri dari molekul air. Hal ini disebut sebagai emulsi temporer. Karena itu harus cepat digunakan, atau harus di kocok lagi sebelum waktu pemakaian. Contoh emulsi temporer adalah french dressing

EMULSIFIER Emulsifier atau zat pengemulsi didefinisikan sebagai senyawa yang mempunyai aktivitas permukaan (surface-active agents) sehingga dapat menurunkan tegangan permukaan (surface tension) antara udara-cairan dan cairan-cairan yang terdapat dalam suatu sistem makanan. Kemampuannya menurunkan tegangan permukaan menjadi hal menarik karena emulsifier memiliki keunikan struktur kimia yang mampu menyatukan dua senyawa berbeda polaritasnya.

Daya kerja emulsifier mampu menurunkan tegangan permukaan yang dicirikan oleh bagian lipofilik (non-polar) dan hidrofilik (polar) yang terdapat pada struktur kimianya. Ukuran relatif bagian hidrofilik dan lipofilik zat pengemulsi menjadi faktor utama yang menentukan perilakunya dalam pengemulsian.

Emulsifier apabila lebih terikat pada air atau lebih larut dalam air (polar) maka dapat lebih membantu terjadinya dispersi minyak dalam air sehingga terjadilah emulsi minyak dalam air (o/w), misalnya pada susu. Emulsifier yang lebih larut dalam minyak (nonpolar) menyebabkan terjadinya emulsi air dalam minyak (w/o), contohnya pada mentega dan margarin

CONTOH BAHAN EMULSIFIER Beberapa bahan yang dapat berfungsi sebagai emulsifier yaitu: kuning telur, putih telur, gelatin, pektin, pasta kanji, kasein, albumin, atau beberapa tepung yang sangat halus seperti tepung paprika atau mustard.

EMULSIFIER SECARA UMUM EMULSIFIER SECARA UMUM Secara Umum Emulsifier dibedakan menjadi : Emulsifier Alami Emulsifier Buatan

EMULSIFIER ALAMI Pengemulsi alami dibuat dari bahan- bahan yang berasal dari alam Misalnya : Telur (Kuning Telur dan Putih Telur) Kedelai Tepung Kanji Susu Bubuk

TELUR Telur mengandung lipoprotein dan fosfolipid seperti lesitin yang dikenal sebagai misel. Struktur misel pada lesitin tersebut adalah bagian yang membuat emulsifier tersebut bekerja dengan baik.

KUNING DAN PUTIH TELUR Gelatin dan albumin pada putih telur adalah protein yang bersifat sebagai emulsifier dengan kekuatan biasa dan kuning telur merupakan emulsifier yang paling kuat. Paling sedikit sepertiga kuning telur merupakan lemak, tetapi yang menyebabkan daya emulsifier kuat adalah kandungan lesitin dalam bentuk kompleks sebagai lesitin protein.

GELATIN Gelatin adalah suatu jenis protein yang diekstraksi dari jaringan kolagen kulit, tulang atau ligamen (jaringan ikat) hewan Nilai gizinya yang tinggi yaitu terutama akan tingginya kadar protein khususnya asam amino dan rendahnya kadar lemak. Gelatin kering mengandung kira-kira 84 – 86 % protein, 8 – 12 % air dan 2 – 4 % mineral. Dari 10 asam amino essensial yang dibutuhkan tubuh, gelatin mengandung 9 asam amino essensial, satu asam amino essensial yang hampir tidak terkandung dalam gelatin yaitu triptofan.

Penggunaan gelatin sangatlah luas dikarenakan gelatin bersifat serba bisa, yaitu bisa berfungsi sebagai bahan pengisi, pengemulsi (emulsifier), pengikat, pengendap, pemerkaya gizi, sifatnya juga luwes yaitu dapat membentuk lapisan tipis yang elastis, membentuk film yang transparan dan kuat, kemudian sifat penting lainnya yaitu daya cernanya yang tinggi.

Struktur Gelatin

KEDELAI Kedelai sebagai bahan makanan memunyai nilai gizi cukup tinggi. Di antara jenis kacang- kacangan, kedelai merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan serat yang paling baik. Di dalam biji kedelai terdapat minyak yang cukup tinggi, di samping air. Keduanya dihubungkan oleh suatu zat yang disebut lecithin. Bahan inilah yang kemudian diambil atau diekstrak menjadi bahan pengemulsi yang bisa digunakan dalam produk-produk olahan.

LESITIN Lesitin (Fosfatidil Kolina) ialah suatu fospolipid yang menjadi komponen utama fraksi fospatida pada ekstrak kuning tel atau kacang kedelai yang diisolasi secara mekanik, maupun kimiawi dengan menggunakan heksana Lesitin merupakan bahan penyusun alami pada hewan maupun tanaman. Lesitin paling banyak diperoleh dari kedelai. Penggunaan lesitin yang paling awal adalah pada tahun 1890-an sebagai pengemulsi pada margarin, berupa kuning telur (mengandung lesitin tinggi), dan fosfatida lainnya.

Lesitin merupakan bagian integral membran sel, dan bisa sepenuhnya dicerna, sehingga dapat dipastikan aman bagi manusia. Lesitin digunakan secara komersil untuk keperluan pengemulsi dan/atau pelumas, dari farmasi hingga bahan pengemas.Sebagai contoh, lesitin merupakan pengemulsi yang menjaga cokelat dan margarin pada permen tetap menyatu.

Struktur Lesitin – Lesitin ini adalah campuran dari glikolipid, trigliseralida dan fosfolipid

TEPUNG KANJI Tepung kanji, tapioka, tepung singkong, atau aci adalah tepung yang diperoleh dari umbi akar ketela pohon. Tepung kanji merupakan salah satu emulsifier yang bagus untuk makanan. Tepung ini memiliki sifat-sifat fisik yang hampir sama dengan tepung sagu sehingga penggunaan keduanya dapat dipertukarkan. Emulsifier tepung kanji dapat menghasilkan tekstur yang lunak pada zat terdispersi, selain itu juga menghasilkan butiran-butiran yang halus, serta dapat menyatu dengan zat terdispersi.

Tepung kanji adalah salah satu tepung yang tidak membentuk gel. Gel yang terbentuk akan membuat bahan makanan tidak dapat teraduk rata serta berviskositas tinggi. Tepung ini sering digunakan untuk membuat makanan dan untuk bahan perekat. Banyak makanan tradisional yang menggunakan tepung kanji atau tapioka sebagai bahan bakunya, seperti bakso batagor, siomay, comro, misro, cireng, dan pempek.

SUSU BUBUK SUSU BUBUK Susu bubuk adalah bubuk yang dibuat dari susu kering yang solid. Susu bubuk mempunyai daya tahan yang lebih lama dari pada susu cair dan tidak perlu disimpan di lemari es karena kandungan uap airnya sangat rendah. Susu bubuk selain sebagai pelengkap gizi, dapat pula berperan sebagai emulsifier dalam proses emulsi suatu bahan pangan yang sangat bagus. Susu bubuk merupakan emulsifier yang baik dari segi tekstur, kemantapan emulsi, ukuran dispersi, maupun rasa. Hal ini dikarenakan susu bubuk merupakan emulsifier yang lebih terikat pada air atau lebih larut dalam air (polar) sehingga dapat lebih membantu terjadinya dispersi minyak dalam air dan menyebabkan terjadinya emulsi minyak dalam air.

Bahan pangan yang dalam pembuatannya ditambahkan susu sebagai emulsifier akan menghasilkan tekstur, aroma, dan rasa yang lebih bagus dibandingkan dengan bahan pangan yang sama yang tidak ditambahkan emulsifier susu. Emulsifier susu bubuk dapat membuat tekstur zat terdispersi menjadi lunak, butiran zat terdispersi menjadi halus, dan meningkatkan kemantapan emulsi.

EMULSIFIER BUATAN Di samping Emulsifier alami telah dibuat orang Emulsifier buatan yang terdiri dari monogliserida, misalnya gliseril monostearat. Radikal asam stearat merupakan gugus nonpolar, sedangkan bagian sisa dari molekul, terutama dua gugus hidroksil dan gliserol, merupakan gugus yang polar.

Sabun juga merupakan emulsifier yang terdiri dari garam natrium dengan asam lemak. Sabun dapat menurunkan tegangan permukaan air dan meningkatkan daya pembersih air dengan jalan mengemulsi mengemulsi lemak yang ada. Contoh lain emulsifier buatan yaitu ester dari asam lemak sorbitan yang dikenal sebagai SPANS yang dapat membentuk emulsi air dalam minyak, dan ester dari polioksietilena sorbitan dengaan asam lemak yang di kenal sebagai TWEEN yang dapat membentuk emulsi minyak dari air.

Pada kue-kue, penggunaan SPANS membentuk serta memperbaiki tekstur dan volume, sedang TWEEN membantu mengurangi atau mencegah kekeringan, sehingga kue tetap lunak Jenis emulsifier lain seperti gliseril laktopalmitat, merupakan emulsifier yang banyak di gunakan dalam pembuatan cakes mixes CMC (carboxyl methyl cellulose) banyak digunakan sebagai stabilizer dalam pembuatan salad dressing.

French Dressing French Dressing merupakan salah satu jenis salad Dressing yang berbentuk bahan pangan cair yang di buat dari minyak nabati tidak kurang dari 35% berat, cuka atau lemon juice, lada dan mustard, dengan garam dan gula secukupnya. Sebelum di tuang pada sayuran-sayuran mentah, French Dressing perlu dikocok terlebih dahulu agar minyak dan cuka bercampur dengan baik. lada dan mustard bertindak sebagai emulsifier. Mustard berfungsi menurunkan tegangan

Keuntungan Emulsifier Keuntungan menggunakan emulsifier adalah Lebih ekonomis Bahan telur bisa dikurangi Adonan tetap stabil meski lama belum bisa dimasukkan ke dalam oven Pengocokan bisa dilakukan dalam waktu singkat namun cepat mengembang. Membuat cake lebih halus.

Kerugian Emulsifier Kerugiannya adalah jika penggunaan emulsifier terlalu banyak akan menyebabkan kue menjadi kurang enak rasanya.

PRODUK PANGAN YANG MENGGGUNAKAN EMULSIFIER