HAKEKAT MANUSIA Fenomena logis 1. Manusia sejak lahir merdeka

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Advertisements

PENDALAMAN MATERI NORMA DAN HUKUM DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA DADANG SUNDAWA
 Dedi saputra: wi fajar S:  Inna fathul F:  Tri wahyu N:  Utari tri U:
Hubungan antara Moral dan Etika:
Konsep Dasar Pendidikan
ETIKA PROFESI.
Hakekat Manusia & kebutuhan akan Pendidikan Pengantar Ilmu Pendidikan.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI
SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
Hakikat Manusia dan Perkembangannya
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI ANAK USIA DINI
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
HAKEKAT MANUSIA Pandangan tentang hakikat manusia adalah bagian dari filsafat antropologi manusia yang merupakan karya Tuhan yang paling sempurna/istimewa.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Technique Informal School
Perlindungan dan Penegakan HAM
ETIKA PROFESI KEGURUAN
Dosen: Unang Wahidin, M.Pd.I
NEXT... Hallo guys, Tepangkeun nami abdi WIYANTI ASTUTI NURWULAN SEPTIYANI CLASS ENGLISH STUDY PROGRAM 1.A Tong hilap nya !!
KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN
UPAYA-UPAYA PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
36 Butir Pedoman Penghayatan & Pengamalan Pancasila
HAM Oleh Kelompok 1.
Kurikulum PKN dan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
AKTUALISASI PANCASILA DALAM BIDANG POLITIK
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DEFINISI MAHA LUAS Pendidikan adalah Hidup.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KONSIDERANSI ( HAKIKAT MANUSIA )
BEBERAPA TEMA PENTING DALAM ETIKA UMUM
Pendidikan kewarganegaraan dan hukum
4 PILAR PENDIDIKAN MENURUT UNESCO
Nilai-Nilai Karakter Anak di Indonesia
UPAYA-UPAYA PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK
Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
NILAI DAN NORMA SOSIAL GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
PDGK4201 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain   Pertemuan Ketiga.
IBD MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP Disusun oleh: syarifah alawiyah
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN “HAKEKAT MANUSIA”
APLIKASI PENELITIAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
ETIKA PROFESI.
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pancasila Sebagai Etika Politik
PENDIDIKAN MERUPAKAN KEBUTUHAN VITAL MANUSIA
Etika Pancasila.
Pandangan Islam Terhadap Manusia
HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA Jaya Dwi Putra, M.Pd
Masyarakat, Norma dan Hukum
Bab 1 Hak Asasi Manusia.
Agama Islam Ke-iman-an dan Dan ke-taqwa-an.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Pemahaman Dasar Tentang HAM
NILAI-NILAI SILA PANCASILA.
Hakekat Manusia & kebutuhan akan Pendidikan
LANDASAN KONSELING LINTAS AGAMA BUDAYA
HAKIKAT MANUSIA; Siapakah aku ini?
Hakikat Manusia 9/16/ :07 PM.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ETIKA PROFESI.
SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
REALISASI PANCASILA. KEHARUSAN MORAL UNTUK MEREALISASIKAN PANCASILA Pancasila sebagai dasar filasafat negara Indonesia mengandung konsekuensi setiap aspek.
KRITIK TERHADAP “KEMANUSIAAN” VERSI PANCASILA
UPAYA-UPAYA PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK
Transcript presentasi:

HAKEKAT MANUSIA Fenomena logis 1. Manusia sejak lahir merdeka 2. Kelahiran manusia dibatasi oleh kodrat 3. Pada hakekatnya perlu bantuan orang lain 4. Perkembangan manusia perlu waktu lama II. Existensialis 1. Manusia mempunyai kemampuan untuk menyadari diri, dapat membedakan dirinya Aku / dan Non Aku / Lingkungan. 2. Manusia mempunyai kemampuan menerobos ruang & waktu (masa lalu, kini yang akan datang). Kemampuan berexistensi 3. Manusia mempunyai kemampuan untuk menilai yang baik dan yang buruk. Kata hati 4. Kegiatan kata hati diikuti dengan perbuatan – sesuai kata hati – moral. Pendidikan moral – penting.

-Berbeda satu dengan yang lain -Mempunyai dorongan untuk mandiri 5. Manusia mempunyai kemampuan bertanggung jawab: Diri sendiri, Orang lain masyarakat, Tuhan. 6. Manusia Mempunyai : Hak & Kewajiban III. Humanistik. C. Rogers. Manusia pada dasarnya memiliki dorongan untuk mengarhkan dirinya ke hal-hal yang positif. Manusia rasional – dapat menentukan nasib sendiri. Manusia mempunyai kemampuan untuk: Mengarahkan, mengatur, dan mengontrol dirinya sendiri apabila diberi kesempatan. Manusia aktif – aktualisasi diri melalui hubungan dengna sekitar. Manusia Makhluk Individu -Berbeda satu dengan yang lain -Mempunyai dorongan untuk mandiri Untuk mandiri perlu bantuan orang lain Melalui pendidikan Potensi perkembangan optimal 2. Makhluk Sosial -Sejak lahir ada potensi untuk bersosialisasi -Kesempatan memberi menerima -Tak bisa hidup sendiri-perlu bantuan orang lain Melalui pendidikan Bisa dikembangkan aspek Individual Dan sosial

-Mengamalkan Ajaran-ajaran agama Melalui Pendidikan 3. Makhluk Susila Hanya manusia – dapat menghayati norma Akhlak baik – tidak baik Dapat menentukan Susila - tidak susila Penghayatan atas norma penting untuk ketertiban + kestabilan masyarakat. Pendidikan – penanaman norma. Sesuai Ruang Norma Dan Waktu 4. Makhluk Beragama Beragama – kebutuhan manusia – karena manusia makhluk lemah Perlu tempat bertopang Untuk keselamatan hidupnya Perlu: -Menghayati -Mengamalkan Ajaran-ajaran agama Melalui Pendidikan

5. Hubungan Hakekat Manusia dengan HAM Hak Asasi Manusia Hak dasar secara kodrati Anugrah Tuhan Yang Maha Esa HAM terutama meliputi: 1. Hak hidup 2. Hak kemerdekaan dan kebebasan 3. Hak memiliki sesuatu Berkembang sesuai dengan tingkat kemajuan dan kebudayaan umat manusia Hak asasi – kodrati – nilai-nilai luhur : Manusia diakui keberadaannya serta hak dan kewajibannya dilindungi. Manusia tidak akan memerlukan manusia lain secara sewenang-wenang. Pemerintah tidak akan melakukan kegiatan yang merugikan pihak lain.

IMPLIKASI HAKEKAT MANUSIA DARI DIMENSI PENDIDIKAN Manusia sebagai makhluk individu -Memberi perlakuan berbeda-sesuai karakteristik masing-masing -Memberi kebebasan untuk berkreasi – sesuai dengan minat, bakat masing-masing 2. Manusia sebagai makluk sosial -Menciptakan situasi yang kondusif yang bisa saling memberi+menerima hasil diskusi. -Menciptakan kebersamaan. -Tolong menolong -Kesadaran hak : apa yang harus diterima – kewajiban – apa yang harus dilakukan – untuk kepentingan orang lain. -Memberi dorongan untuk bergaul-anak ingin bertemu sesamanya dikucilkan menderita.

3. Manusia sebagai makhluk susila -Penanaman nilai-nilai – karena kesusilaan berkaitan dengan nilai Misal: yang berbuat jahat – melanggar hak orang lain – tidak bermoral. Pendidikan kesusilaan berarti -Menanamkan kesadaran moral. -Kesediaan melakukan kewajiban – disamping hak peserta didik. Lebih cocok dengan contoh / suri tauladan. 4. Manusia sebagai makhluk religius -Manusia menghayati agama – pendidikan agama. -Penanaman sikap dan kebiasaan beragama, dimulai sedini mungkin-dengan pembiasaan. -Yang penting pendidikan agama bukan pengajaran agama. -Penting: praktek beribadah. -Juga perlu ditanamkan kerukunan hidup beragama. Informal Pendidikan agama Formal Non formal

HAKEKAT MANUSIA HAKEKAT MANUSIA Dari sudut pandang Antropologi Dari sudut pandang Sosiologi Dari sudut pandang Psikologi Humanistik Dari sudut pandang dimensi pendidikan Manusia sebagai mahluk individu Manusia sebagai mahluk sosial Manusia sebagai mahluk susila Manusia sebagai mahluk beragama HAKEKAT MANUSIA

Landasan Religius, Keilmuan, dan Yuridis Pendidikan hakikat manusia sebagai makhluk individual differences, yang karena sifatnya yang demikian itu, manusia satu sama lain harus berinteraksi dengan sesamanya dalam rangka saling membutuhkan untuk mencapai kehidupan bersama yang lebih baik. pendidikan hendaknya tidak hanya merupakan upaya untuk membawa peserta didik learning to know, tetapi juga learning to do, learning to be, dan akhirnya bagaimana learning to live together, untuk mencapai kemaslahatan hidup bersama. Pendidikan tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan agama. Pandangan suatu agama tentang hakikat manusia menjadi landasan dalam penyelenggaraan pendidikan 19

Dalam agama Islam misalnya, manusia dipandang sebagai makhluk yang individual differences sehingga karena itu manusia harus berinteraksi dengan sesamanya dalam rangka saling membutuhkan (Al Quran Surat Az Zukhruf: 32). Interaksi antar manusia dapat koperatif (Al Quran Surat Al Maidah: 2) dan dapat pula kompetitif (Al Maidah: 48) tapi semua harus dalam kerangka berbuat kebajikan. 20

Manusia juga dipandang sebagai pengemban misi kekhalifahan yang tugasnya semata-mata untuk beribadah kepada Tuhan Yang Esa. Manusia merupakan makhluk tertinggi yang memiliki potensi yang kalau dikembangkan melalui pendidikan dapat mencapai darajat yang hampir tak terbatas (Al Quran Surat Al Baqarah: 28-32).

Pendidikan sebagai ilmu terapan tidak dapat mengandalkan praktik kependidikannya hanya didasarkan atas hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan tetapi juga hasil-hasil penelitian di bidang lain yang terkait. Hasil-hasil penelitian di bidang psikologi, sosiologi, antropologi, biologi, ekonomi, dan sebagainya merupakan informasi yang sangat baik untuk memperbaiki mutu pendidikan 21