FILOSOFI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Harun Joko Prayitno Harun.prayitno@ums.ac.id Penlok Metode Pengabdian kepada Masyarakat Kopertis, 29-31 Oktober 2014
FILOSOFI & REFLEKSI UMUM Rela mengabdikan dirinya (:sampai mati) untuk masyarakat Untuk bisa membuat proposal Dianmas harus ada interaksi dengan masyarakat sasaran Dianmas harus kuantitatif, buat matrik Sosiohummanioring Malu bertanya sesat di jalan, kebanyakan bertanya kapan mudheng-nya
FILOSOFI & REFLEKSI UMUM Namanya mbok jangan pengabdian supaya tidak pengab, abdi, dian shg mjd ‘layanan ipteks’ *] Dianmas tidak bisa hanya sekali sehingga perlu keberlanjutan Luaran Dianmas harus jurnal (yang sudah ada: Nyayah -Bali, Djagadita -DIY, Legawa -Malang) Dengan khalayak dianmas harus menyatu, jika khalayaknya kera yang kenali kera
FILOSOFI & REFLEKSI UMUM Dianmas jangan menggunakan kaca mata pengabdi, tetapi harus lebih ke kaca mata masyarakat sasaran Pahami bahasa masyarakat sasaran, sesuaikan dengan pemahaman bahasa masyarakat Kemunduran data ‘ada sekolah yang kepsek-nya sudah meninggal tapi dikeluarkan SK mutasi oleh Bupati’ Prinsipnya masyarakat lebih tahu daripada tim pengabdi ‘kecuali teknologi Hewan punya naluri ‘yang pejantan hanya akan kawin jika yang betina pengin kawin shg tidak seperti manusia
FILOSOFI & REFLEKSI UMUM Gunung kidul dari petani menjadi nalayan butuh waktu 20 tahun 2 X 2 dalam kalkulator skornya 4, tapi di lapangan nanti dulu Kalau ada anak nabrak meja, pasti yang disalahkan mejanya, mestinya ya anaknya sebab prinsipnya anak yang punya gerakan untuk bergerak Setiap prodi harus bisa dijual Demonstrasi juga perlu enterpreneurship
FILOSOFI & REFLEKSI UMUM Pengabdian tidak ada artinya jika tidak didasarkan pada riset, riset yang tidak ditindaklanjuti ke pengabdian berarti dasa, Perlu pemahaman bahasa tubuh, norma bergeser Anak sekarang dikasih kiasan tidak mudeng Betul memang dianmas harus didasari ‘tulus’ Santri bukan hanya vertikal tapi juga harus horisontal
FILOSOFI & REFLEKSI UMUM Demplot ‘demonstrasi dan ploting’ berbuat dan diplot Tikyan ‘sitik ning lumayan’ Dalam Dianmas yang benar “desa mitra” bukan desa binaan KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, Tenaga) Fokus IbW adalah membuat profil desa
FILOSOFI PM MASA LALU Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat - Peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil - Tanpa pamrih Kegiatan yang dilakukan tanpa biaya - Penyuluhan - Pendidikan Pendanaan yang tersedia - Bukan Investasi Insentif kum sangat kecil
FILOSOFI PM MASA KINI Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat Masyarakat berbagai tingkat IPTEKS tingkat pendidikan tinggi Perlu dana Investasi dan dapat menjadi sumber pemasukan dana Mendekatkan TRI DHARMA Sinergisme antar program
PM DALAM TANTANGAN Otonomi di Kabupaten/Propinsi PP 61, Perguruan Tinggi berbadan hukum Peningkatan IPTEKS di UKM Membuka Lapangan Pekerjaan Globalisasi Pemasaran HaKI
PM DALAM KOLABORASI Synergisme TRI DHARMA Program PPM sebagai bagian kurikulum Mahasiswa (Kredit untuk KWU, Tugas Akhir) HaKI dan Artikel di tingkat Nasional dan Internasional Kerjasama kemitraan dengan PEMDA Kerjasama kemitraan dengan SWASTA
PENDANAAN KEGIATAN PM Dibenarkan sebagai dana investasi Kerjasama dengan Instansi
INSENTIF KEGIATAN PM Dapat dibuat Karya Ilmiah Sebagai Income Generating Unit
PARADIGMA KEGIATAN PM Paradigma Manajemen Pendidikan Tinggi - Sebagai tetrahedron dengan otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi. Tujuan dasar Pendidikan Tinggi - Pembelajaran yang efisien efektif dan produktif - HRD berkualitas - Tenaga peneliti dan pemikir - Peningkatan kualitas hidup bermasyarakat Otonomi - Penyelenggaraan fungsi secara mandiri - Kebebasan akademik dalam penyelenggaraan Tri Dharma Akuntabilitas - Pertanggungjawaban sumberdaya dalam mencapai tujuan yang dinyatakan. Akreditasi - Perizinan menggunakan kriteria Evaluator Diri - Mengevaluasi indikator kerja
ANALISA SKENARIO Siklus Intelektual dalam Era Otonomi Daerah PENDIDIKAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Kewirausahaan Jurnal Ilmiah HaKI Reputasi Akademik Perguruan Tinggi berbasis Penilaian Tri Dharma Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Daerah dan Nasional Perlu dilakukan : Analisis Keterkaitan Program Analisis Skenario Ketimpangan Program Analisis Assesment Implementasi kerjasama antara Pemerintah Daerah – Perguruan Tinggi dalam perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan Daerah
PT DHARMA PENDIDIKAN T R I D H A M ATT GOAL ACTION SDM YANG BERKUALITAS TINGGI DAN PROFESIONAL MASYARAKAT MEMBANTU MEMECAHKAN MASALAH PEMBANGUNAN PT DHARMA PENELITIAN DHARMA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UMPAN BALIK
KAIDAH METODOLOGI PENELITIAN= EFISIENSI LEMBAGA PENELITIAN MENINGKATKAN MISI DAN FUNGSI SERTA MAMPU MENERAPKAN BELAJAR MENGAJAR DAN BIMBINGAN SDM YANG BERKUALITAS TINGGI DAN PROFESIONAL PT KAIDAH METODOLOGI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT= EFEKTIVITAS LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT MEMBANTU MEMECAHKAN MASALAH PEMBANGUNAN
FAKTOR PENGHAMBAT KEGIATAN PM
BENTUK KEGIATAN PM IPTEKS bagi Masyarakat (IbM ) IPTEKS bagi Program Ekspor (IbPE) IPTEKS bagi Kewirausahaan ( IbK ) IPTEKS bagi Inovasi Kreativitas Kampus ( IbIKK ) IPTEKS bagi Wilayah (IbW)
PROGRAM IbM Lakukan interaksi/silaturahmi dengan kelompok sasaran/mitra Dalami kondisi mitra profil mitra Temukan masalah yang dihadapi mitra Sepakati permasalahan prioritas yang akan ditangani Cari IPTEKS yang tepat sebagai solusi atas permasalahan mitra
PROGRAM IbM Ruh: problem solving, komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan, sasaran tidak individual. Khalayak sasaran/mitra: kelompok masyarakat atau sejumlah pengusaha mikro. Minimal 2 kelompok/UKM. Kalau pesantren 2 kegiatan. Kesediaan diatas materai Kegiatan IbM: solusi terhadap permasalahan mitra melalui pendekatan secara terpadu, melibatkan berbagai disiplin ilmu serumpun/tidak. Luaran terukur, bermakna, dan berkelanjutan Dapat dilakukan di perkotaan atau pedesaan.
PROGRAM IbK Misi: membantu PT menyelenggarakan unit layanan kewirausahaan yang profesional, mandiri, dan berkelanjutan, berwawasan knowledge based economy Ciri – ciri: Dikelola oleh sejumlah staf dari berbagai disiplin ilmu Untuk menghasilkan wirausaha baru yang mandiri. Dapat bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain dengan pengembangan kewirausahaan.
PROGRAM IbIKK MENCIPTAKAN SCIENCE AND TECHNOLOGY PARK DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI DALAM KERANGKA MENGEMBANGLUASKAN BUDAYA KNOWLEDGE BASED ECONOMY
PROGRAM IbIKK Mempercepat proses pengembangan budaya kewirausahaan di Perguruan Tinggi. Membantu menciptakan akses bagi terciptanya wirausaha baru Menunjang otonomi kampus Perguruan Tinggi melalui perolehan pendapatan mandiri dan bermitra. Memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa Membina kerjasama dengan sektor swasta termasuk pihak industri dan sektor pemasaran.
PROGRAM IbPE Memacu pertumbuhan ekspor produk Indonesia Meningkatkan kualitas produk UKM dan pemasaran dalam merebut peluang ekspor Mempercepat alih teknologi dan manajemen PT ke masyarakat industri Mengembangkan proses link and match antara perguruan tinggi, Pemda dan masyarakat luas
PROGRAM IbW Menciptakan kemandirian,kesejahteraan masyarakat melalui sinergi kepakaran masyarakat PT,kemamapuan dan kebijakan Pemkab/Pemkot seperti tertuang dalam RPJM dan potensi Masyarakat. Menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi Pemkab/Pemkot atau masyarakat serta secara langsung atau tidak langsung berpotensi mempengaruhi kenyamanan serta kehidupan masyarakat
27