MEMBANGUN PENDIDIKAN BERBASIS ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Rektor IAIN Sunan Ampel
KEKERASAN SOSIAL 1. Kekerasan aktual Perusakan terhadap fasilitas umum dan pribadi Perusakan tempat ibadah Kekerasan terhadap umat agama lain (hubungan antar umat beragama) Kekerasan terhadap umat seagama (hubungan interen umat beragama) 2. Kekerasan simbolik Munculnya peraturan diskriminatif Munculnya tulisan-tulisan provokatif tentang truth claimed yang berlebihan
KEKERASAN AGAMA Survey LSI: 16,9% setuju radikalisme FPI, 11% setuju radikalisme MMI, 3,3% setuju agenda HTI dan 59,1% setuju agenda MUI (Maret 2005) Survey PPIM: 67,2% setuju ajaran Islam yang membolehkan pemukulan thd anak usia 10th yang tidak salat, 61,4% setuju untuk memerangi orang non muslim, 53,1% setuju hukuman untuk tafsir al-Qur.an secara liberal dipenjara, 49% setuju membela perang dengan non muslim, 47% setuju pelarangan Ahmadiyah, 20% setuju dengan bom Bali, 18% setuju perusakan gereja, 37,2% setuju larangan mengucapkan selamat hari natal. (Juni 2006)
Hasil Penelitian (Nur Syam, 2008) Tentang penerapan syariah Islam model Arab saudi: Sngat setuju (10,3%), Setuju (15,7%), kurang setuju (33,3%), sangat tidak setuju (23,7%) Hukum potong tangan, sangat setuju (3,5%), setuju (19,8%), kurang setuju (41.5%) dan sangat tidak setuju (19,7%). Perempuan bercadar: sangat setuju (10,8%), setuju (25,7%), kurang setuju (35,8%) dan sangat tidak setuju (20,5%)
lanjutan Memerangi non muslim: sangat setuju (10,8%), setuju (25,7%), kurang setuju (35,8%) dan sangat tidak setuju (20,5%). Mengusir orang non muslim: sangat setuju (11,2%), setuju (24%), kurang setuju (24%) dan sangat tidak setuju (22,5%). Mengganti Pancasila dengan Islam: bisa (38,3%), tidak bisa (28,8%) dan ragu-ragu 23%).
TEKS KEKERASAN AGAMA DI LEMBAGA PENDIDIKAN Baru-baru ini, Centre for Religious Freedom, sebuah lembaga yang menekuni bidang kebebasan beragama di Amerika Serikat, mengeluarkan hasil penelitian tentang kurikulum dan buku-buku yang diajarkan di sekolah-sekolah Arab Saudi. Salah satu temuan penting penelitian itu adalah bahwa kurikulum dan buku-buku Islam yang diajarkan sekolah-sekolah Arab Saudi penuh dengan kebencian dan permusuhan terhadap agama Yahudi, Kristen, dan kaum Muslim yang tak sepaham dengan ajaran Wahabi. (Luthfi As-Syaukani)
MINORITAS UMAT SETUJU KEKERASAN Hasil survey nasional yang dilakukan Wahid Institute dan Indo Barometer menunjukan kenyataan yang mencemaskan. Bahwa hampir 3 persen muslim Indonesia menyetujui terorisme Apakah Terorisme diperbolehkan dalam ajaran islam? Ternyata Mayoritas tidak setuju, tapi ternyata masih ada yang menjawab iya setuju, jumlahnya 2,7 persen. Kalau prosentase ini angka kecil, tapi kalau kita hitung hitung, orang dewasa di Indonesia itu 150 juta. Islam sekitar 87 persen, berarti jumlah islam dewasa di Indonesia itu 137 juta. Kalau satu persennya berarti 1,3 juta orang, nah kalau yang menyatakan setuju itu, 3 persen itu artinya hampir 4 juta orang"
LEMBAGA AGAMA YANG MELAKUKAN KEKERASAN Doktrin dan pemahaman ini dipakai oleh sekelompok kaum Muslim di Indonesia dan Malaysia untuk membenarkan perbuatan mereka melakukan razia dan perusakan terhadap tempat-tempat yang mereka anggap sebagai maksiat atau kemunkaran. Di Indonesia, kelompok semacam ini diwakili oleh FPI (Front Pembela Islam), sedangkan di Malaysia diwakili oleh JAWI (Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan).
SUARA DUNIA ARAB Cynthia P. Schneider, Guru Besar Luar Biasa dalam Praktik Diplomasi Georgetown University dan Peneliti Lepas di Brookings Institution menulis di Harian Surabaya Post tentang Suara Moderat Dunia Arab, dinyatakan bahwa di dunia Arab sebenarnya sedang terjadi usaha-usaha dari penulis-penulis di sana tentang bagaimana mendorong toleransi, Islam yang terbuka dan moderat. Hanya sayangnya bawa tulisan tersebut tidak bisa diakses oleh orang Arab sebab tulisan-tulisan tersebut tidak didapati di tokoh-toko buku di Arab. Misalnya tulisan Ala al alwani, “The Yacobian Building”, buku ini menceritakan tentang masalah sosial dan politik di Mesir melalui cerita tentang orang-orang kecil.
KEKERASAN TERHADAP KARYA AKADEMIS Diceritakan juga bahwa Polisi di dunia Timur Tengah sngat keras menghadapi buku-buku yang dianggap berhaluan moderat atau toleran. Buku-buku yang diperbolehkan beredar hanyalah buku-buku yang sesuai dengan mainstream pemikiran keagamaan yang ada di sana. Pada tahun 2006, polisi Mesir melakukan razia di toko-toko buku untuk memastikan bahwa Buku “The Modern Sheikh and the Industry of Religious Extremism” yang berisi tentang pentingnya pemerintah untuk memainkan peran otoritatif terhadap isu lingkungan, korupsi, gender atau hak-hak perempuan tidak dipasarkan di dalamnya.
MAYORITAS INGIN ISLAM DAMAI Di sisi lain, survey terhadap 1200 respoden muslim di seluruh Indonesia itu sebetulnya menunjukan bahwa mayoritas islam Indonesia tidak setuju penggunaan kekerasan. Baik dalam menegakan ajaran islam maupun dalam memerangi apa yang dianggap sebagai kemaksiatan. Muhammad Qodari, yang juga penggagas survey ini mengkhawatirkan, sebagian kecil yang menyetujui penggunaan kekerasan atas nama islam, berpotensi terlibat terorisme dan direkrut kaum teroris "Sangat Mayoritas Orang islam yang tidak membolehkan terorisme, kekerasan maupun memerangi kemaksiatan dengan kekerasan. Namun Ada prosentasi kecil yang menyetujuinya. Hal ini menunjukan memang ada orang orang yang potensial untuk direkrut sebagai pelaku kekerasan atas nama agama, karena pandangan agamanya memang membolehkan untuk itu"
ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN Rahmat Islam, hadir bukan hanya berlaku untuk orang Islam saja, tetapi untuk semua manusia tanpa memandang suku, bangsa, agama, ras ataupun titik lainnya yang membedakan antara satu orang dengan orang lain, beserta alam semesta.
MEMBERI KEDAMAIAN PADA MANUSIA Islam itu memberi kedamaian kepada semua golongan dan agama. itu telah disebutkan dalam Al Qur'an, bahwa Allah tidak menciptakan manusia secara seragam dan sama, tetapi berbeda-beda, bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan berbeda pula secara fisik. intinya, perbedaan adalah rahmat.
MEMBERI KEDAMAIAN PADA ALAM SEMESTA merasakan nikmat dan manfaat Islam terjaga dan terangkat martabatnya sangat membutuhkan Islam terbantu oleh Islam
Bagaimana mewujudkan “muslim” yang memiliki ciri tersebut? Mengembangkan pola hubungan antar manusia yang: 1. Pluralis, 2. Humanis 3. Dialogis dan 4. Toleran Mengembangkan pemanfaatan dan pengelolaan alam dengan rasa cinta kasih
PLURALIS, HUMANIS, DIALOGIS, TOLERAN tanpa memandang suku, bangsa, agama, ras ataupun titik lainnya yang membedakan antara satu orang dengan orang lain Menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menghargai manusia sebagai manusia Semua persolan yang muncul sebagai akibat interaksi sosial didiskusikan secara baik dan akomodatif terhadap beragam pemikiran Memberi kesempatan kepada yang lain untuk melakukan sebagaimana yang diyakininya, dengan penuh rasa damai.
MEMANFAATKAN SDA SECARA BENAR Memanfaatkan SDA sesuai kebutuhan dan tidak mubadzir Mengelola SDA secara profesional dan proporsional Mengembangkan SDA demi kemaslahatan ummat manusia dan berpihak pada pelestarian dan kesehatan lingkungan
APA YANG HARUS DILAKUKAN Mengembangkan filsafat kehidupan orang Indonesia: Rukun, Harmoni, Selamet. Merevitalisasi kearifan lokal yang telah menjadi bagian penting didalam kehidupan masyarakat Indonesia. Membangun kehidupan yang penuh dengan contoh kebaikan dan kebersamaan. Membangun kehidupan yang mengedepankan co eksistensi menuju ke pro eksistensi
MENEMUKAN HAL-HAL POSITIF DARI MASYARAKAT KITA Setiap suku dan etnis di Indonesia memiliki kearifan lokal yang dapat dijadikan sebagai penyangga kerukunan, keharmonisan dan keselamatan Setiap suku dan dan etnis di Indonesia memiliki tradisi yang mengarah kepada terselenggaranya kehidupan yang rukun, harmoni dan selamat Setiap suku dan etnis memiliki nilai sosial dan agama yang mengedepankan kerukunan,keharmonisan dan keselamatan
MERUMUSKAN BUKU ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN Perlu perumusan hal-hal yang kongkrit tentang membangun Islam rahmatan lil alamin Perlu merumuskan gerakan bukan hanya wacana:dari halaqah ke harakah Perlu membangun kesadaran bersama tentang pentingnya Islam rahmatan lil alamin bagi Indonesia yang plural dan multikultural Perlu merumuskan pendidikan berbasis Islam rahmatan lil alamin Kita sudah berada di lampu kuning tentang gerakan Islam fundamental di negeri ini.
LANGKAH PENULISAN Perencanaan Penyusunan Uji Expert Revisi Uji Coba Lapangan implemetasi
LANGKAH PENGEMBANGAN 1. Analisis Standart Komptensi (SK) dan Standart Kompetensi Dasar (SKD). 2. Pengembangan Silabus yang berpihak kepada Islam Rahmatan Lil alamin 3. Perumusan Rencana Pembelajaran (RPP) 4. Pengembangan Materi Ajar yang mencirikan Islam Rahmatan lil alamin 5. Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) 6. Pemanfaatan dan Pengembangan Media Pembelajaran.
AKHIRNYA Selamat workshop Kita harus menjadi TEAM: TOGETHER, EVERY ONE ACHIEVE MORE Kita juga harus COMING TOGETHER, SHARING TOGETHER, WORKING TOGETHER AND SUCCEDING TOGETHER’ Wassalam.