Pengambilan Keputusan Manajerial
DOSEN : SHINTA RAHMANI, SE. , M. SI Email : shinta. rahmani@gmail DOSEN : SHINTA RAHMANI, SE., M.SI Email : shinta.rahmani@gmail.com HP. 0811162586 (SMS)
Bahan kajian : Penjelasan Kontrak dan system Perkuliahan. Gambaran Umum Mata Kuliah Pengambilan Keputusan Manajerial. Situasi Pengambilan Keputusan Keterkaitan mata kuliah ini dengan mata kuliah ini.
KONTRAK PERKULIAHAN Absensi minimal 75 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah. Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan maksimal 15 menit. Selama perkuliahan alat komunikasi (HP) dimatikan atau digetar. Tidak diperkenankan merokok dan membawa makanan. Berpakaian rapih, sopan, dan bersepatu (sepatu sandal diperbolehkan). Berperilaku dan berkomunikasi secara sopan dan santun. Praktikum dan asistensi wajib diikuti bagi mata kuliah yang bermuatan praktikum atau asistensi. Komponen penilaian : 10 % : Kedisiplinan kehadiran, kerapihan dan kesopanan dalam berpenampilan dan berperilaku 50 % : Tugas mandiri/individu, tugas kelompok, presentasi, partisipasi kelas, komunikasi, kuis, praktikum, dan asistensi 20 % : Ujian Tengah Semester 20 % : Ujian Akhir Semester
Referensi Rachmadi Agus Triono , Pengambilan Keputusan Manajerial, Salemba Empat,2012 Alan J.Rowe & James D.Boulgarides,Managerial Decision Making,Maxwell Macmillan International Editions,1992. Taylor WB III, Introduction to Management Science, New Jersey Prentice Hall,2007. Heizer Jay,B.Rander,Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta 2010. Thomas L Saaty, Pengambilan Keputusan bagi para Pemimpin : Proses Hirarki Analitik untuk pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks, PT.Pusaka Binawan, 1993. Siswanto (2005), Riset Operasi, Erlangga, Jakarta. M.Syamsul Ma’arif (2003), Manajemen Operasi, Grasindo,Jakarta. Sofyan Assauri (2001), Manajemen Operasi,BPFE, Jakarta. Martinich, (2003), Operation Management, Prentice Hall,New York
Tujuan Mata Kuliah ini memberikan pemahaman kepada Mahasiswa agar memiliki wawasan yang luas dan mampu menjelaskan dan menggunakan model – model pengambilan keputusan manajerial. Pengetahuan ini diharapkan dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah – masalah manajerial yang muncul pada saat berada di dunia kerja atau bisnis.
3 Alasan Menghindari PK Mengandung Risiko Menyangkut Masa depan Tidak menguasai secara Teknis
1. Tidak berlangsung dalam suasana vakum, 2. Berlangsung dalam rangka kehidupan organisasional, 3. Berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. 4. Menyangkut berbagai model, teknik, dan prosedur yang bersifat universal, akan tetapi diterapkan dengan memperhitungkan situasi, kondisi, waktu dan tempat. 5. Analisa terakhir diukur dengan implementasinya.
Proses Pengambilan Keputusan: 4. Pendekatan Rasional Dalam Pengambilan Keputusan Proses Pengambilan Keputusan: adalah rangkaian delapan langkah yang mencakup identifikasi masalah, memilih alternatif hingga mengevaluasi efektivitas keputusan. Sumber: Stephen P. Robbins 10
ANALISA SITUASI (AS) Pertama, yaitu memisah-misahkan permasalahan dilakukan agar beberapa permasalahan yang timbul yang menjadi masalah tunggal yang perlu dipecahkan. Kedua, setelah masalah tersebut dipisah-pisahkan maka dihasilkan masalah tunggal. Pertanyaan selanjutnya adalah masalah mana yang perlu dipecahkan terlebih dahulu. Atas dasar itu, urutan masalah prioritas perlu ditentukan. Ketiga, adalah melokasi permasalahan tunggal yang merupakan hasil seleksi dan selanjutnya menentukan proses yang cocok untuk menyelesaikannya.
1. Memisahkan permasalahan Jika ada penyimpangan /deviasi permasalahan yang ada, maka digunakan sistematika analisis persoalan (AP) yang nanti kita akan diskusikan. Bila permasalahan tersebut bersifat darurat/emergency dan perlu diputuskan maka analisis keputusan (AK) akan dilakukan terlebih dahulu. 2. Rumusan permasalahan kadang-kadang terlalu umum, dan dalam hal ini kita perlu mengajukan beberapa pertanyaan yang lebih spesifik. Berdasarkan pertanyaan yang spesifik ini maka beberapa permaslahan yang ada dapat dipisahkan satu sama lain. 3. Berbagai permasalahan yang muncul kadang kala berhubungan satu sama lain dan bias disususun kerangka sebab-musababnya. Untaian mata rantai yang demikian akan memudahkan kita menyelesaikannya. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah menggunakan teknik stairstepping. 4. Sering juga dihadapi masalah yang sudah lama terjadi dan belum dapat dipecahkan. Untuk ini mungkin diperlukan pemisahan menurut bidang atau golongan tertentu.
2. prioritas 1. Tingkat kegawatan/seriousness, seprti besarnya akibat pemasalahn yang ada dan kerugian dalam besaran kuantitatif. 2. Mendesak/urgency, pertimbangan dari aspek waktu, yaitu apakah permaslahan tersebut dapat ditunda atau harus segera dipecahkan. Sehingga semakin pendek tenggang waktunya maka semakin mendesak. 3. Perkembangan, yaitu kecenderungan atau perkembangan akibatnya sendiri, semakin meningkat atau menurun.
3. Proses untuk Penyelesaian 1. jika masalahnya berupa penyimpangan dari standar, dan memang perlu diketahui sebabnya maka dapat digunakan proses analisa permasalahan (AP); 2. jika masalahnya berupa pilihan di antara sejumlah alternative, maka dapat digunakan proses analisa keputusan (AK) untuk menentukan alternative terbaik; dan 3. jika masalahnya berupa menentukan tindakan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan suatu keputusan maka dapat digunakan proses analisa permasalahan yang berupaya mengidentifikasi persoalan potensial yang mungkin timbul dan menyiapkan tindakan preventif/pencegahan dan tindakan protektif/penanggulangan.
ANALISA PERSOALAN (AP) Persoalan adalah suatu deviasi atau penyimpangan dari standar atau apa yang dianggap normal. Analisa persoalan bertujuan mengidentifikasi perubahan yang menjadi penyebab dari suatu persoalan.
SITUASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pemrosesan Informasi Fungsi terpenting dari suatu sistem informasi adalah sebagai pendukung pengambilan keputusan manajerial. Langkah-2nya adalah sbb :
SEKIAN