Ardy Yuanto Fahmy Zakariya Riana Wahyuni Ningsih Lola Monica Indah Amalya Aditya Wisnu Wardhana Nurul Khoiriah
Sistem Informasi manajemen (SIM) adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
System informasi manajemen secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis, yaitu: 1. Pemrosesan transaksi secara batch 2. Pemrosesan transaksi tunggal 3. Pemrosesan transaksi on-line, real time 4. Komunikasi data dan switching pesan
Beberapa prinsip yang harus diikuti apabila memilih laporan : 1. Laporan harus menunjukkan informasi terpenting 2.Laporan harus seringkas mungkin 3. Harus disediakan dukungan (back up) rinci 4. System pelaporan manajemen biasanya dalam transisi 5. Setiap laporan harus berformat keputusan 6. Terstruktur untuk melaporkan suatu kinerja
Ada beberapa jenis peringkasan. Yang paling sering digunakan dalam kegiatan bisnis adalah agregasi yakni penggabungan sederhana dari informasi yang berkategori sama baik dari departemen yang sama ataupun berbeda.
1. Laporan periodic 2. Laporan indicator kunci
Manajemen Sumber Informasi atau IRM adalah konsep, gagasan, dan juga perspektif sebuah kesatuan. Isi IRM : 1. Pengolahan bisnis 2. Pengembangan sistem dan penerapan di dalam konteks SIM 3. Manajemen data 4. Jaringan (networking) 5. Otomatisasi perkantoran dan pengolah kata 6. Komputasi pengguna akhir 7. Pusat informasi
Untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan di seluruh organisasi
Ada beberapa faktor yang membuat sistem informasi manajemen semakin diperlukan, 1. manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang lebih rumit dibanding masa sebelumya, sehingga manajer harus mampu membuat keputusan dengan cepat. 2. mutu manajer telah meningkat, sehingga manajer mampu menggunakan teknik manajemen yang canggih. Untuk menerapkan teknik ini memerlukan informasi yang lebih canggih, dan memerlukan sistem informasi yang canggih pula
Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi. Menjamin tersedianya kualitas dan ketrampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
Biaya informasi system informasi dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Biaya perangkat keras 2. Biaya untuk analisis, perencanaan dan pelaksanaan system 3. Biaya untuk tempat dan faktor-faktor kontrol lingkungan 4. Biaya perubahan 5. Biaya Operasi
Mutu informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka. dimensi mutu informasi dapat dikelompokkan kedalam empat kategori: (1) intrinsik, (2) kontekstual, (3) representasi, dan (4) aksesibilitas atau keteraksesan.
Perbedaan mutu dalam informasi disebabkan oleh kesalahan, Menurut Gordon B. Davis, kesalahan dapat disebabkan oleh: Metode pengumpulan data pengukuran data yang tidak tepat. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar. Hilang atau tidak terolahnya data. Pemeriksaan atau pencatatan data yang salah. Dokumen (indek) sejarah yang salah. Kesalahan dalam prosedur dan pengolahan. Kesalahan yang dilakukan dengan sengaja.
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal: Akurat Tepat waktu Relevan