BELAJAR melalui CIPTAAAN ALLAH SWT (SEEKOR BURUNG ELANG ) unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia sekitar 70 tahun. Ketika usia 40 tahun: cakarnya mulai menua. paruhnya menjadi panjang dan membengkok Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal Untuk mencapai usia 70 tahun, ia harus membuat keputusan yang tepat kalau tidak, maka kematian akan segera menjemputnya. Pada usia 40 tahun, 2 pilihan berat: Menunggu kematian. Tranformasi diri
Bagaimana elang bertranformasi supaya survive? Elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang. Elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya Berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru Dengan paruh yang baru, ia harus mencabut satu persatu cakar - cakarnya
Dengan cakar yang barunya, ia harus mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. 5 bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!
Pelajaran yang diambil? Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan.
Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu.
(b). Sekilas Pandang mengenai Tujuh Kebiasaan (The Seven Habits) Kebiasaan Pertama: Proaktif – Prinsip Pribadi yang Visioner Kebiasaan Kedua: Oriented Mind – Prinsip Memimpin Diri Kebiasaan Ketiga: Skala Prioritas – Prinsip Manajemen Pribadi Kebiasaan Keempat: Win-win Solution – Prinsip Hubungan Antar-Pribadi Kebiasaan Kelima: Understanding – Prinsip Komunikasi yang Empatik Kebiasaan Keenam: Sinergi – Prinsip Pengaturan Komunikasi yang Kreatif Kebiasaan Ketujuh: Self-Renewal – Prinsip Pembaharuan & Penyegaran