Disusun oleh : Ririn Dina Mutfianti
Dalam Penciptaan lingkungan hidup manusia, ada hubungan antara lingkungan yang satu dengan yang lain yang bersifat kontinyu dan tersusun dalam suatu tata urutan (sequence)
1. Mengenai penglihatan atau pengamatan 2. Mengenai Tempat (Place) 3. Mengenai Isi (Content)
Bertujuan untuk : 1. Memanipulasi elemen-elemen Kota sehingga pengaruh emosi dapat tercapai. 2. Memanipulasi jarak dan waktu dengan memberikan pemandangan yang senantiasa berubah, berurutan dan sering muncul secara tiba-tiba.
hal penting berkaitan dengan penciptaan sequence adalah : 1. Existing View, adalah view yang berada di depan pengamat. Pengamat berada dalam existing view. 2. Emerging View, adalah view yang akan terjadi atau yang akan muncul bila terjadi pergerakan pengamat.
Pada dasarnya untuk merasakan suatu kesadaran thd posisi : ‘disini’ (Here) dan ‘disana’ (There)
Merasakan perbedaan berada : Di dalam Sedang memasuki suatu ruang Di luar Sedang meninggalkan ruang
1. bertujuan untuk eksplorasi rasa, sehingga pengamat dapat merasakan keunikan tempat oleh detail estetis yang diberikan pada tempat tertentu
2. Pembeda suasana oleh ‘ini’ (this) dan ‘itu’ (that) digunakan mengisi suatu tempat 3. Bertujuan untuk memperjelas rasa, dan memori pengamat terhadap tempat-tempat tertentu.
Terdiri dari : jenis Place jenis Content
Misalnya : 1. Pedestrian adalah tempat berjalan kaki 2. Bangunan adalah tempat berkegiatan indoor
PEDESTRIAN adalah tempat untuk pejalan kaki JALAN RAYA adalah tempat untuk berkendaraan
Misal : pedestrian ways untuk pejalan kaki, dan jalan raya untuk kendaraan. Masing-masing memiliki skala. Skala pejalan kaki dan skala berkendaraan.
Tempat-tempat yang dipertegas oleh elemen-elemen permanen dan memberikan suatu image tentang penggunaannya dalam Kota. Memiliki kelengkapan di dalamnya, seperti lantai, kolom, canopi, focal point, enclave dan enclosure
Bangku taman yang menjadi ELEMEN PERMANEN Suasana yang bebas dari kendaraan
Tempat yang dapat digunakan untuk hal yang lain, selain fungsi tempat itu sendiri. Misal : tembok penahan banjir pada sungai dimanfaatkan sebagai tempat duduk pemancing
Penahan banjir pada sungai yang dimanfaatkan sebagai bangku duduk pemancing Orang yang memanfaatkan penahan banjir sebagai areal memancing
Tempat yang merupakan campuran antara kegiatan di tempat dan ada pergerakan. Misal : pasar kaki lima di tepi jalan. Pasar adalah static posession sedangkan jalan adalah pergerakan.
Pasar sebagai elemen yang statis (tidak bergerak) Jalan di depan pasar sebagai areal berlalu lalang merupakan elemen pergerakan (movement)
Suatu interior luar yang terbuka, dapat dilewati (pejalan kaki) dari segala arah dengan bebas, aman serta bebas dari kendaraan bermotor.
Naungan yang memberi rasa aman Area aman untuk orang yg berada di dalamnya Pemisah antara jalan raya dengan enclaves Jalan raya
Tempat terlindung dari lingkungan sekitarnya. Membentuk ruang dan menjadi tempat berlabuh orang-orang dari lalu lalang kendaraaan.
Bangunan yang menjadi batas atau dinding enclosure Enclosure
Merupakan suatu bagian yang penting dari enclosure. Menjadi titik tangkap dan orientasi berkegiatan di dalam enclosure
Air mancur sebagai Focal point Menguasai areal karena posisinya dan dimensinya Bangunan yang berkepentingan dengan focal point berada dalam enclosure
Halaman (space entrance) atau ruang luar yang menjadi bagian dari bangunan tertentu dan memiliki fungsi khusus, dimana jalan-jalan lain di sekitarnya ikut melayani halaman (space entrance) tersebut dan menambah pentingnya precincts.
Bangunan sebagai pemilik Ruang Luar Halaman yang menjadi satu sebagai tempat berlabuh Suasana dan kegiatan halaman = jalan menuju dan dari perahu
Beberapa enclosure yang digabung sedemikian yang satu menembus yang lain. Misal : suasana pasar dengan banyak atap
Banyak ruang luar, banyak atap atau bangunan sebagai dinding luar ruang yang banyak Tampak Atas Suasana banyak dinding dan banyak ruang luar yang terjadi oleh dinding-dinding bangunan
Penggunaan ruang yang dekoratif. Dimaksudkan untuk memberi suasana berbeda pada masing-masing ruang sesuai dengan konsep penataan dan keterbatasan penataan
Tanaman dan bangku taman yang dimasukkan ke dalam ruang dalam (interior) Konstruksi rangka membentuk plafon sebagai elemen interior yang digunakan untuk ruang luar
Dimaksudkan untuk memberi efek sebagai penegasan tentang rasa berada ‘di sini’ atau ‘di sana’. Misal : Penggunaan elemen ruang makan dalam Pesta Taman /Kebun di suatu enclosure
Dari situasi pergerakan yang kemudian melemah oleh bangunan yang ditempatkan di ujung sirkulasi, sehingga sirkulasi akhir seolah terhalang, dimana sebenarnya bangunan yg menghalangi tersebut sebenarnya adalah ending atau pengakhiran perjalanan
Bangunan yang berfungsi sebagai penghalang atau pengakhir pandangan
Ruang yang menembus, ruang tanpa batas yang nyata Misal : ruang di bawah pergola atau ruang di balik cermin yang memberi kesan ruang utamanya lebih luas
Kaca cermin yang menempel di seluruh dinding, mengesankan ruang yang tanpa batas Obyek yang terpantulkan di dinding, mengalami suasan dalam ruang tanpa substansi
Terjadi ruang karena elemen yang penting Misal : ruang dengan dinding kaca, keberadaan dan bentuknya terlihat dimalam hari waktu lampu dinyalakan, 1. pentas terbuka, terlihat adanya ruang karena susunan lampu-lampu yang ada di langit-langit.
Empat sudut berlampu membentuk ruang maya oleh terangnya cahaya lampu Area di luar ruang yang terjadi oleh empat buah lampu Orang yang berada dalam ruang yang terjadi oleh cahaya empat buah lampu
Ada sesuatu yang menarik yang dapat dilihat dari dalam enclosure keluar enclosure. Pintu enclosure dapat menjadi frame bagi pemandangan menarik diluar enclosure tersebut.
Obyek menarik diluar enclosure menyebabkan pergerakan orang dari dalam ke luar enclosure Pengamat di dalam enclosure, diarahkan untuk melihat atau tertarik pada sesuatu di luar sehingga terjadi pergerakan ke luar
Menyadari ada sesuatu yang menarik di dalam enclosure yang dapat dilihat dari luar enclosure
Obyek menarik di dalam enclosure menyebabkan pergerakan orang di luar untuk masuk enclosure Pengamat berada di luar enclosure diarahkan untuk tertarik pada obyek di dalam enclosure sehingga terjadi pergerakan dari luar ke dalam enclosure
Sadar akan keadaan disana, oleh adanya sesuatu disini yang menjadi benang merah antara yang ada disini dengan yang ada disana
Gunung yang hakikinya diam ditempat yang sama, dalam posisi ‘disana’. Seolah tak terjangkau terasa menjauh sekalipun di dekati. Jalan raya yang menuju ke kaki gunung mempertegas perbedaan antara ‘disana’ dan ‘disini’
Mengetahui ada sesuatu disana dengan adanya sesuatu disini yang menjadi penghubung antara yang ada disini dengan yang ada disana.
Orang yg melihat bangunan tak terlihat dari kaca bangunan di depannya Bangunan yang mencerminkan bangunan tak terlihat Bangunan sebagai obyek yang di cerminkan
Menunjukkan sesuatu yang penting dengan bantuan cahaya. Cahaya dapat bergerak untuk memberi penekanan sesuatu yang penting pada bangunan yang dianggap dapat memberi penjelasan.
Obyek elemen bangunan yang memerlukan untuk diperlihatkan sebagai hal yang penting bagi bangunan untuk diketahui pengamat
Karena perubahan permukaan lahan, maka dari tempat yang ada di bawah tidak dapat melihat tampilan keseluruhan bangunan karena terhalang oleh bentang lahan diantara pengamat dengan bangunan. Bangunan menjadi terasa lebih dekat Tujuannya adalah memberi kejutan bagi pengamat dengan memanipulasi jarak antara pengamat dengan bangunan
1123ba a.Posisi awal Pengamat b.Bangunan yg di tuju 1.Pengamat disuguhi sebentuk kecil bangunan Dengan posisinya pengamat hy melihat atap. 2. Pengamat mulai melihat badan bangunan. Pengamat mendapat gambaran awal ttg bangunan yang akan ditujunya. 3. Pengamat mampu melihat secara keseluruhan bangunan, tetapi posisi disini juga mengecewakannya, karena ternyata masih harus menempuh beberapa jarak lagi untuk dapat sampai ke bangunan yang dituju