Kimia Bahan Pangan Ratih Yuniastri

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMAK DAN MINYAK.
Advertisements

PROTEIN.
LEMAK DAN MINYAK Ratih Yuniastri.
Karakteristik Komponen Pangan
PROTEIN.
PROTEIN Pembentukan molekul protein Asam amino Protein.
PROTEIN.
Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
ENZIM, PROTEIN DAN ASAM AMINO
PROTEIN.
Arie Febrianto Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP - UB
PROTEIN BY Lina Elfita.
PENGARUH SUHU PADA REAKSI ENZIMATIK
Protein.
LIPID ROUHDY RANGGA Mata Kuliah : Biokimia
ASAM AMINO DAN PEPTIDA KELOMPOK 1 NUR WAHIDAH MARWAH ADINDA LESTARI
PROTEIN.
Karbohidrat, Lemak, dan Protein
Keseimbangan Asam Basa
Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan.
PROTEIN PROTEIN : SENYAWA ORGANIK KOMPLEK DGN BM TINGGI, TERSUSUN DARI UNSUR-UNSUR C, H, O TETAPI ADA TAMBAHAN UNSUR N. SELAIN KEEMPAT UNSUR TERSEBUT UMUMNYA.
Air.
I. Air dan Buffer.
KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK n
KIMIA PANGAN.
P R O T E I N.
KULIAH KE 2 PROTEIN.
PROTEIN.
PROTEIN.
Keserbagunaan Katabolisme
SIFAT PERMUKAAN Deterjen Buih.
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Kimiawi
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
PROTEIN.
Enzim ( KLASIFIKASI ENZIM, STRUKTUR ENZIM DAN MEKANISME KERJA ENZIM )
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
ASAM AMINO KELOMPOK 3: Zeni Lailum M
KULIAH LAPANG I 2016 OLEH : ASTUTI SETYOWATI.
SINTESIS PROTEIN 3 20 April 2016.
DR. IR. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PROTEIN PROTEIN : SENYAWA ORGANIK KOMPLEK DGN BM TINGGI, TERSUSUN DARI UNSUR-UNSUR C, H, O DAN N KADANG-KADANG MENGANDUNG UNSUR P DAN S. KADAR MASING-MASING.
SASARAN BELAJAR Setelah mempelajari Materi ini Anda diharapkan mampu :
BAB 8 Karbohidrat, Protein, dan Biomolekul Standar Kompetensi
KARAKTERISTIK PROTEIN
METABOLISME SEL Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup.
Pertemuan Ke-20 ASAM AMINO DAN PROTEIN
PROTEIN.
ASAM AMINO & PROTEIN.
Peran penting protein pada organisme hidup
ENZIM.
Presentasi PROTEIN XIIRPLA kimia. Grup7point C.
PROTEIN KIMIA ORGANIK II SITI BAROKAH DEFFI LESTARI SIROTUN NABAWIYAH
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
ASAM AMINO DAN PEPTIDA ISMAIL SALEH, SP., M.SI.
PROTEIN Disusun oleh : Kelompok 6 Arpin Eka Septiawan Novi Zahrani
Protein serat dan globular
ENZIM 15 November 2017.
ENZIM.
PROTEIN RABIATUL ADAWIYAH,M.Si.,Apt D-III FARMASI
Kelompok 1 : Rahmatul Husna Wiwik Juliandestika
Struktur kovalen dan fungsi biologi
Nanda Thyareza Imaniar ( )
KARAKTERISTIK PROTEIN
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU
ENZIM.
ENZIM. Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tumbuhan tanpa mempengaruhi.
PROTEIN Moh. Suwandi, M.Pd
PROTEIN.  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.  Sebagai.
4.3Mendeskripsikan struktur, tatanama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein). 4.4Mendeskripsikan struktur,
Transcript presentasi:

Kimia Bahan Pangan Ratih Yuniastri PROTEIN

Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen kedua terbesar setelah air Fungsi protein di dalam tubuh: Zat pembangun Zat pengatur Sumber bahan bakar

Protein merupakan sumber asam amino yang mengandung unsur C, H, O, dan N. Selain itu, molekul protein juga mengandung fosfor, belerang, besi atau tembaga. Protein adalah bahan pembentuk jaringan di dalam tubuh. Proses pembentukan jaringan secara besar-besaran terjadi pada masa kehamilan dan masa pertumbuhan. Protein berasal dari: tanaman : biji-bijian (terutama legum dan serealia) hewan : susu, keju, telur, daging, unggas, ikan.

Asam Amino Bila protein dihidrolisis dengan asam, alkali, atau enzim, akan dihasilkan campuran asam-asam amino. Sebuah molekul asam amino terdiri dari sebuah atom C yang mengikat : gugus amino gugus karboksil atom hidrogen (H) gugus R (rantai cabang).

Gambar 1. Stuktur Asam Amino

Asam amino dalam kondisi netral (pH isoelektrik, pI, yaitu antara 4,8 – 6,3) berada dalam bentuk ion dipolar (ion zwitter) Apabila asam amino berada pada kondisi pH lebih kecil dari pI, maka asam amino menjadi bermuatan positif Apabila pH lebih besar dari pI, maka asam amino menjadi bermuatan negatif.

Beberapa macam asam amino yang mpy rantai cabang alifatik

Contoh asam amino dg rantai cabang siklik/aromatik

Asam amino yg mpy rantai cabang berupa gugus basa

Asam amino yg mpy rantai cabang berupa gugus asam

Asam amino yg rantai cabangnya mengandung belerang

Ikatan Peptida Dua molekul asam amino berikatan melalui suatu ikatan peptida (-CONH-) dengan melepas sebuah molekul air. Gugus karboksil suatu asam amino berikatan dengan gugus amino dari molekul asam amino lain menghasilkan suatu dipeptida dengan melepaskan molekul air. Reaksi kesetimbangan ini lebih cenderung untuk berjalan ke arah hidrolisis daripada sintesis.

Gambar 2. Ikatan Peptida

Rantai polipeptida mempunyai arah Rantai polipeptida mempunyai arah. Ujung amino diambil sebagai ujung awal rantai polipeptida.

Pada polipeptida, rantai utama yang menghubungkan atom C-C-C disebut rantai kerangka molekul protein, sedangkan atom di sebelah kanan dan kiri rantai kerangka disebut gugus R atau rantai samping.

Protein dapat terdiri dari satu atau lebih polipeptida. Misal: Mioglobin: terdiri dari dua rantai polipeptida Insulin: terdiri dari dua rantai polipeptida Hemoglobin: terdiri dari empat rantai polipeptida

Ikatan yang mungkin dalam polipeptida/protein

PROTEIN KONJUGASI Protein konjugasi adalah protein yang mengandung senyawa lain nonprotein. Sedangkan protein yang tidak mengandung senyawa lain nonprotein disebut protein sederhana.

Jenis Protein Konjugasi Nama Tersusun Oleh Terdapat Dalam Nukleoprotein Protein + asam nukleat Inti sel, kecambah, biji-bijian Glikoprotein Protein + karbohidrat Pada putih telur, musin (kelenjar ludah), tendomusin (tendon), hati Lipoprotein Protein + lemak Serum darah, kuning telur, susu, darah Fosfoprotein Protein + fosfat Kasein susu, fosvitin (kuning telur) Kromoprotein Protein + pigmen Hemoglobin

Denaturasi Protein Denaturasi protein adalah perubahan struktur sekunder, tersier dan kuartener tanpa mengubah struktur primernya (tanpa memotong ikatan peptida)

Denaturasi mempunyai sisi negatif dan positif. Sisi negatif denaturasi: Protein kehilangan aktivitas biologi Pengendapan protein Protein kehilangan beberapa sifat fungsional

Sisi positif denaturasi: Denaturasi panas pada inhibitor tripsin dalam legum dapat meningkatkan tingkat ketercernaan dan ketersediaan biologis protein legum. Protein yang terdenaturasi sebagian lebih mudah dicerna, sifat pembentuk buih dan emulsi lebih baik daripada protein asli. Denaturasi oleh panas merupakan prasyarat pembuatan gel protein yang dipicu panas.

Denaturasi Protein Dengan cara fisik Dengan cara kimia

Cara Fisik Suhu Tekanan hidrostatis Gaya mekanik

Cara Kimia pH Denaturasi karena pH bersifat reversibel, kecuali terjadi: hidrolisis sebagian pada ikatan peptida rusaknya gugus sulfhidril agregasi Pada titik isoelektrik (pI) kelarutan protein akan berkurang sehingga protein akan menggumpal dan mengendap.

Pelarut organik Pada konsentrasi rendah, pelarut organik akan menstabilkan protein, sedang pada konsentrasi tinggi, pelarut organik akan mendenaturasi protein Zat terlarut (solut) organik Solut organik dapat memecah ikatan hidrogen yang akhirnya menyebabkan denaturasi protein. Contoh solut organik adalah urea dan guanidin HCl

Deterjen Deterjen akan membentuk jembatan antara gugus hidrofobik dengan hidrofilik yang menyebabkan denaturasi protein. Denaturasi ini bersifat irreversibel. Contoh deterjen adalah sodium dodecyl sulfate (SDS) Garam Pada konsentrasi rendah, garam akan menstabilkan protein, sedang pada konsentrasi tinggi, garam akan mendenaturasi protein

Sifat Fungsional Protein Sebagai enzim Pencoklatan non-enzimatis Pembentukan gel Pembentukan buih Pembentukan emulsi Pembentukan adonan

Jenis Emulsi Emulsi adalah dispersi suatu cairan dalam cairan lain. Ada dua tipe emulsi: O/W (oil in water) Merupakan emulsi yang paling umum. Contohnya pada susu dan produk susu, saus, dressing dan sup. W/O (water in oil) Contohnya pada mentega dan margarin.

Untuk membuat emulsi diperlukan: Minyak Air emulsifier / surfaktan: protein energi Protein bisa berperan sebagai emulsifier karena mempunyai sifat amfifilik (mempunyai gugus hidrofilik dan hidrofobik). Protein digunakan sebagai emulsifier untuk emulsi tipe O/W, namun tidak cocok untuk emulsi W/O karena protein tidak larut dalam minyak.