MENATA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA KELOMPOK 1 Arisyabana Febri Anggih s Dani Arief Hanif Rahmat H. Ferdiansyah Dayu Universitas Jember 2012
Menata Kehidupan Berbangsa & Bernegara Kalimat menata ulang berarti bukan membuat lagi, tetapi menata kembali “sesuatu” yang sudah ada. Karena diakui adanya kesalahan/kekeliruan, karena itu perlu ditata ulang. Karena “sesuatu” itu terkait dengan Sistim Bernegara, maka yang harus ditata ulang itu adalah Sistim Bernegara.
Menata Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Pancasila & UUD 1945 Pendidikan Kewarganegaraan NKRI Globalisasi Pendidikan Karakter Krisis Multidimensi Lingkungan Strategis
NKRI Krisis Multidimensi Globalisasi Lingkungan Strategis
Krisis Multidimensi Krisis multi dimensi adalah suatu keadaan dimana bangsa dan negara dilanda oleh beraneka ragam pertentangan besar maupun kecil. Krisi ekonomi Krisis moral Krisis politik Krisis iptek Krisis budayaa
Krisis ekonomi Dari krisis inilah, reaksi berantai krisis dipicu. Yang kaya semakin berharta, yang miskin bertambah melarat. Korupsi, kolusi, dan nepotisme merajalela.
Krisis Poltik Para calon legislatif menghalalkan berbagai macam cara untuk bisa duduk di kursi empuk DPR (mendapatkan jabatan wakil rakyat). Mulai dari politik uang hingga konspirasi kolusi dan nepotisme.
Krisis Moral Moral (bahasa Indonesia) adalah akhlak (bahasa Arab) atau kesusilaan yang mengandung makna tatatertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Nggateli !!! ckckckck
Krisis Iptek Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) memang membantu manusia di segala aspek kehidupan. Namun, yang kita sekarang malah iptek yang menyebabkan bangsa Indonesia hancur moralnya.
Krisis Budaya Budaya yang dimiliki bangsa Indonesia makin lama makin terkikis. Sudah tidak nampak gambaran negara kita sebagai negara yang berbudaya. Krisis moral telah mengarah ke pada krisis budaya.
Globalisasi Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.
Letak Strategis Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.
Pendidikan kewarganegaraan 1. pancasila dan UUD ’45 2. pendidikan karakter
Pendidikan Kewaganegaraan (Citizenship) merupakan pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004). Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang dimulai dari Civic Education, Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sampai yang terakhir pada Kurikulum 2004 berubah namanya menjadi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
pancasila dan UUD ’45 Dalam kaitannya dengan materi pembelajaran Pancasila dan UUD 1945, sejumlah model pembelajaran dapat dijadikan alternatif untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran warga negara. Penggunaan berbagai model pembelajaran tersebut, tentu saja harus disesuaikan dengan karakteristik tujuan pembelajaran, karakter/ kualifikasi butiran materi pembelajaran, situasi dan lingkungan belajar, tingkat perkembangan dan kemampuan belajar, waktu yang tersedia, dan kebutuhan itu sendiri.
pendidikan karakter Jika kita berbicara tentang pendidikan karakter terdapat dua macam cakupan yang memiliki cara pengelolaan yang berbeda. Hal ini terkait dengan luas dan kompleksnya pola hubungan antar manusia didalamnya serta faktor-faktor yang mempengaruhi. Dua macam cakupan itu meliputi : 1. Pendidikan karakter individual; jika hal itu bertujuan membentuk sifat-sifat positif, watak, karakter seseorang. 2. Pendidikan karakter bangsa; jika hal itu bertujuan membentuk sifat-sifat positif, watak, karakter kolektif (karakter/ kepribadian bangsa).
TERIMA KASIH. . .