MODUL 13 ANGKA INDEKS Indikator ekonomi menarik minat masyarakat karena merupakan indikator keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan. Indikator ekonomi tersebut umumnya dinyatakan dalam angka indeks seperti indeks harga konsumen, indeks harga bahan pokok, indeks harga yang diterima petani, indeks harga produsen, indeks harga saham, dan lain-lain. Angka indeks merupakan angka yang menggambarkan perubahan relatif harga, kuantitas atau nilai pada suatu tahun dengan harga, kuantitas atau nilai pada tahun dasar. Tahun dasar (base year) dapat dipilih secara bebas namun berdasarkan kriteria Badan Pusat Statistik (BPS), tahun dasar diubah setiap sepuluh tahun seperti 1973, 1983, 1993, 2003 dan mendatang 2013. Tahun yang dipilih sebagai tahun dasar adalah tahun dengan kondisi perekonomian yang relatif stabil. Pembanding terhadap sesuatu seyogyanya adalah sesuatu yang normal. Tahun dasar juga tidak terlalu jauh dengan tahun yang dibandingkan, sebab bila terlalu jauh, perubahan tersebut dapat saja telah menjadi terlalu besar. Sementara kalau jarak antara tahun yang dibandingkan dengan tahun dasar relatif sempit (misalnya mengubah tahun dasar setiap tahun), bisa saja perubahan tersebut tidak signifikan. ANGKA INDEKS TERTIMBANG Angka indeks tertimbang (weighted index) memberikan bobot yang berbeda terhadap setiap komponen karena setiap barang dan jasa mempunyai tingkat utilitas (manfaat dan kepentingan) yang berbeda. Contoh beras mungkin lebih penting daripada jagung. INDEKS HARGA Indeks Harga Tertimbang Sulit untuk mempertahankan bahwa perubahan harga masing-masing barang dan jasa mempunyai peran yang sama penting terhadap perubahan harga keseluruhan karena perubahan harga juga dipengaruhi oleh jumlah produksi atau penjualan masing-masing barang atau jasa. Oleh karena itu, penggunaan indeks harga tertimbang lebih beralasan. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB http://www.mercubuana.ac.id Sarwati Rahayu, ST. MMSI. STATISTIK DAN PROBABILITAS 1
12125 11400 IH L 83 84 x 100 106.36 85 12700 11400 IH L 83 x 100 111.40 Berdasarkan metode Laspeyres seperti disajikan pada Tabel 2, kenaikan hasil produksi tanaman bahan makanan pada tahun 1984 meningkat 6.36% dibandingkan tahun 1983 sementara untuk tahun 1985 meningkat 11.4%. Metode ini menghasilkan perubahan harga yang lebih kecil dibandingkan tahun 1983. Kenaikan tingkat harga pada tahun 1985 dibandingkan 1984 adalah sebesar 4.74% yang dihitung secara: 111.40 106.36 106.36 x100% 4.74% Bila diketahui kuantitas produksi tahun 1984 dan 1985, , indeks harga tahun 1984 dan 1985 dengan periode dasar 1983 menggunakan metode Paasche dapat dihitung. Indeks Harga Rata-rata Relatif Tertimbang Peranan perubahan harga relatif untuk masing-masing jenis barang dalam indeks harga rata-rata relatif diukur dengan jumlah rupiah untuk barang tersebut selama periode tertentu. Karena banyaknya rupiah yang dikeluarkan merupakan hasil kali antara harga dan kuantitas, maka timbangan yang digunakan dalam metode rata-rata relatif adalah dari suatu barang yang dikonsumsi atau dijual atau diproduksi. Rumus umum indeks harga rata-rata relatif tertimbang adalah: Pn Pn 100Pt Qt 100Wt Po Pt Qt Po Wt atau Keterangan: Pn Po x100 = harga relatif periode n Pt Qt Wt = banyaknya rupiah yang dikeluarkan (nilai timbangan) untuk suatu jenis barang pada periode tertentu. = proporsi nilai rupiah yang dibelanjakan pada periode tertentu. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB http://www.mercubuana.ac.id Sarwati Rahayu, ST. MMSI. STATISTIK DAN PROBABILITAS 3
sandang, dan aneka barang dan jasa sandang, dan aneka barang dan jasa. Di samping IHK tahunan, BPS juga menetapkan IHK bulanan. IHK bukan suatu ukuran biaya hidup sebab sekeranjang barang dan jasa yang digunakan dalam menghitung IHK tidak memasukkan semua jenis biaya, misalnya bermacam-macam pajak. Di samping itu, sebagian biaya hidup lebih ditentukan oleh gaya hidup atau selera dibandingkan harga. Pada saat ini, BPS belum menerbitkan indeks biaya hidup (IBH) sehingga IHK sering digunakan sebagai pengganti IBH. Perbedaan antara IHK dengan IBH mungkin kecil pada periode stabil, tetapi perbedaannya besar selama terjadi perubahan-perubahan dalam bidang pajak dan pola konsumsi. Pengetahuan tentang IHK diperlukan untuk mengetahui daya beli rupiah pada suatu periode. Misal, IHK pada tahun 1986 mencapai 300 dengan IHK pada tahun 1978 = 100, maka daya beli rupiah pada tahun 1986= IHK78/ IHK86 = 100/300 = 1/3, yang berarti Rp 1,- yang dibelanjakan pada tahun 1986 hanya mendapatkan 1/3 dari yang diperoleh atas pembelanjaan Rp 1,- pada tahun 1978. (2) Indeks Harga Perdagangan Besar (Indeks Harga Produsen) Perhitungan indeks harga perdagangan besar (IHPB) juga menggunakan rumus Laspeyres. Harga-harga yang dipergunakan dalam indeks diperoleh produsen barang- barang itu sendiri, bukan dari perdagangan besar. Pada saat ini, BPS menerbitkan beberapa macam IHPB, antara lain IHPB sektor pertanian, pertambangan, industri, konstruksi, impor, ekspor non-migas, ekspor migas, dan lain-lain. IHPB umum diwakili 281 jenis barang. Indeks ini disajikan secara tahunan mapun bulanan. Pengetahuan tentang IHPB digunakan dalam komtrak jangka panjang yang memungkinkan terjadinya perubahan harga yang dapat berpengaruh terhadap kebijakan suatu perusahaan. Perkembangan harga pada tingkat produsen akan membantu pengusaha maupun pemerintah dalam membuat penyesuaian dalam kebijakannya. ANGKA INDEKS TIDAK TERTIMBANG Angka indeks tidak tertimbang (unweighted index) disebut juga dengan angka indeks relatif sederhana (simple index number). Indeks ini tidak memperhitungkan bobot setiap barang dan jasa sehingga setiap barang dan jasa tersebut diberikan porsi yang sama. Ini berarti, peran setiap barang maupun jasa tersebut sama penting terhadap perubahan harga keseluruhan. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB http://www.mercubuana.ac.id Sarwati Rahayu, ST. MMSI. STATISTIK DAN PROBABILITAS 5