Model Model adalah pernyataan formal teori. Biasanya berbentuk pernyataan matematik tentang hubungan yang diandaikan sebelumnya antara dua atau lebih variabel.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
III. TEORI KONSUMEN Pendekatan Ordinal (Ordinal Utility Approach)
Advertisements

Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen (lanjutan)
Teori Perilaku Konsumen
Teori Tingkah Laku Konsumen
BAB IV TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN Kenapa konsumen membeli lebih banyak pada harga yang rendah, dan sebaliknya Bagaimana konsumen menentukan jumlah dan.
Tata Niaga Pertanian Ir. Ign. Suprih Sudrajad
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori Prilaku Konsumen
ANALISIS PERMINTAAN Mengapa Penting?
Teori Permintaan Konsumen:
Penerapan Fungsi Linier Dalam Bisnis dan Ekonomi_Pert
Diferensial & Optimalisasi
EKONOMI MANAJERIAL STIE GOTONG ROYONG CABANG CILEDUG
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN
Teori Tingkah Laku Konsumen
TEORI PERMINTAAN : PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori Perilaku Konsumen
Perliku Konsumen Wasis A. latief.
Teori Perilaku Konsumen (Indifferen curve)
Teori Perilaku konsumen, Terbentuknya Kurve Permintaan, & Elastisitas
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indeference Curve)
PENDEKATAN UTILITAS KARDINAL - Utilitas - Marginal Utilitas
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indeference Curve)
Teori Permintaan konsumen
PENDEKATAN UTILITAS KARDINAL - Utilitas - Marginal Utilitas
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
PERMINTAAN DAN PERILAKU KONSUMEN
Teori Perilaku Konsumen
1 Indifference Curve dan Budget line Approach. 2  Pendekatan ini digunakan untuk menjelaskan Perilaku Konsumen tanpa menggunakan asumsi bahwa utility.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
TEORI KONSUMEN PERTEMUAN 4.
Teori Perilaku Konsumen
ESL313 TEORI HARGA PERTANIAN Topik 2. Permintaan Produk Pertanian
Mata kuliah Ekonomi Mikro STIE Widya Dharma Malang
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indefference Curve)
Modul 6 Analisis Perilaku Konsumen
PERILAKU KONSUMEN bagaimana seseorang memutuskan membeli barang dan jasa dalam berbagai situasi.
Teori Perilaku Konsumen (lanjutan)
TEORI PERILAKU KONSUMEN:
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen (lanjutan)
Teori Perilaku Konsumen (Indifferen curve)
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori Perilaku Konsumen (lanjutan)
TEORI dan PERILAKU KONSUMEN:
TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
Teori Perilaku Konsumen
Analisis Kurva Kepuasan Sama (Indifference Curve)
Teori Perilaku Konsumen
TEORI KONSUMSI.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori Tingkah Laku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
Teori Tingkah Laku Konsumen
07 Pengantar Ekonomi Mikro Teori Prilaku Konsumen (Lanjutan)
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
Teori Tingkah Laku Konsumen
Teori Tingkah Laku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen (lanjutan)
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
FUNGSI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN
Teori Perilaku Konsumen (Indifferen curve)
Teori Perilaku Konsumen. Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang.
Transcript presentasi:

Model Model adalah pernyataan formal teori. Biasanya berbentuk pernyataan matematik tentang hubungan yang diandaikan sebelumnya antara dua atau lebih variabel. model adalah abstraksi atau penyederhanaan dari realitas atau dunia nyata variabel adalah ukuran yang dapat berubah dari waktu ke waktu atau dari observasi ke observasi. Contoh: pendapatan Pendapatan mempunyai nilai yang berbeda untuk orang yang berbeda, nilai berbeda untuk orang yang sama pada waktu yang berbeda.

Perilaku konsumen dan permintaan pasar Pokok bahasan sektor rumah tangga dalam circular flow diagram sebagai konsumen di pasar output Bagaimana seorang konsumen di pasar output/barang yaitu bagaimana konsumen memutuskan berapa jumlah masing-masing barang yang akan dibeli dalam berbagai situasi Bagaimana konsumen-konsumen bersama-sama menimbulkan permintaan di pasar

DUA PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN Penjelasan mengenai perilaku konsumen yg paling sederhana didapati dalam hukum permintaan yaitu “bila harga sesuatu barang naik maka ceteris paribus jumlah yg diminta konsumen akan barang tsb turun” dan sebaliknya bila harga barang tsb turun. Ceteris paribus berarti bahwa semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah yg diminta dianggap tdk berubah Dua pendekatan unt menerangkan mengapa konsumen berperilaku spt yg dinyatakan oleh hukum permintaan Pendekatan marginal utility Pendekatan indifference curve

PENDEKATAN MARGINAL UTILITY, BERTITIK TOLAK PD ANGGAPAN BAHWA KEPUASAN ATAU UTILITY SETIAP KONSUMEN BISA DIUKUR DG UANG ATAU DG SATUAN LAIN (UTILITY YG BERSIFAT CARDINAL) SEPERTI KITA MENGUKUR VOL AIR, PANJANG JALAN ATAU BERAT SEKARUNG BERAS PENDEKATAN INDIFFERENCE CURVE, TDK MEMERLUKAN ADANYA ANGGAPAN BAHWA KEPUASAN KONSUMEN BISA DIUKUR, ANGGAPAN YG DIPERLUKAN ADL BAHWA TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN BISA DIKATAKAN LEBIH TINGGI ATAU LBH RENDAH TANPA MENGATAKAN BERAPA LEBIH TINGGI ATAU LEBIH RENDAH (UTILITY YG BERSIFAT ORDINAL)

PENDEKATAN MARGINAL UTILITY PERILAKU KONSUMEN BISA DIJELASKAN DENGAN PENDEKATAN MARGINAL UTILITY SBB: ANGGAP BAHWA 1) UTILITY BISA DIUKUR DENGAN UANG ATAU DENGAN SATUAN LAIN; 2) BERLAKU HUKUM GOSSEN (LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY) YAITU SEMAKIN BANYAK SESUATU BARANG YANG DIKONSUMSIKAN MAKA TAMBAHAN KEPUASAN (MARGINAL UTYLITY) YANG DIPEROLEH DARI SETIAP SATUAN TAMBAHAN YANG DIKONSUMSIKAN AKAN MENURUN; 3) KONSUMEN SELALU BERUSAHA MENCAPAI KEPUASAN TOTAL YG MAKSIMUM

Q TU MU 1 2 3 4 5 6 10 18 24 28 30 31 8 Q = JUMLAH BARANG YG DIKONSUMSI U = UTILITY (KEPUASAN) TU = TOTAL UTILITY MU = MARGINAL UTILITY ADL TAMBAHAN UTILITY PERKESATUAN TAMBAHAN BARANG YG DIKONSUMSI SEC MATEMATIS U = f (Q) MU = du/dq = f’ (Q)

MENURUT PENDEKATAN CARDINAL DINYATAKAN BAHWA KEPUASAN KONSUMEN YG MAKSIMUM, DG BATASAN ANGGARAN YG ADA (I), TERJADI PADA WAKTU PERBANDINGAN ANTARA KEPUASAN MARGINAL (MU) DAN TINGKAT HARGA (P) UNTUK BARANG YANG SATU, SAMA BESARNYA DENGAN PERBANDINGAN ANTARA KEPUASAN MARGINAL DAN TINGKAT HARGA UNTUK BARANG YG LAIN SECARA MATEMATIS MUX1 MUX2 MUX3 MUXn -------- = -------- = -------- = ……… = --------- PX1 PX2 PX3 PXn DG BATASAN: n ∑ Xi Pxi = I i = 1

MENURUNKAN KURVA PERMINTAAN DG MENGGUNAKAN GRAFIK MU DG ANGGAPAN KEPUASAN MARJINAL YG DIPEROLEH DR MENGKONSUMSI BARANG SEMAKIN LAMA SEMAKIN MENURUN, MK KURVA MUX ADL NEGATIF MUX0 MUX1 MUX ASUMSI : KURVA PERMINTAAN THD BRG X ADL LINIER PD TK HARGA X SEBESAR P0  JUML X YG DIKONSUMSI X0 DAN KEPUASAN MARJINAL MU0 A DISEBUT TTK KESEIMB KONSUMEN P TURUN  P1  X NAIK  X1 (INGAT HK PERMINTAAN) DX MERUPAKAN KURVA PERMINTAAN X PX X0 X1 A P0 B P1 DX X X0 X1

PENDEKATAN INDIFFERENCE CURVE (IC) PERILAKU KONSUMEN BISA PULA DIJELASKAN DENGAN PENDEKATAN IC SBB: ANGGAP BAHWA KONSUMEN MEMPUNYAI POLA PREFERENSI AKAN BARANG2 KONSUMSI (MISALNYA X DAN Y) YG BISA DINYATAKAN DLM BENTUK INDIFFERENCE MAP ATAU KUMPULAN DARI INDIFFERENCE CURVE YAITU KONSUMSI ATAU PEMBELIAN BARANG2 YG MENGHASILKAN TK KEPUASAN YG SAMA KONSUMEN MEMPUNYAI SEJUMLAH UANG TERTENTU KONSUMEN SELALU MENCAPAI KEPUASAN MAKSIMUM

ASUMSI INDIFFERENCE CURVE TURUN DARI KIRI ATAS KE KANAN BAWAH CEMBUNG KEARAH ORIGIN TIDAK SALING MEMOTONG YG TERLETAK DI SEBELAH KANAN ATAS MENUNJUKKAN TINGKAT KEPUASAN YG LEBIH TINGGI (TANPA PERLU MENUNJUKKAN BERAPA LEBIH TINGGI, YAITU ASUMSI ORDINAL UTILITY) MENURUT PENDEKATAN KURVA INDIFFERENCE (ORDINAL), KEPUASAN KONSUMEN YG MAKSIMUM DALAM MENGKONSUMSI BARANG, DG BATASAN ANGGARAN YG ADA  TERJADI PADA TINGKAT KONSUMSI DIMANA KURVA INDIFFERENCE KONSUMEN BERSINGGUNGAN DENGAN GARIS ANGGARAN (BUDGET LINE)

Y M/PY C A IC4 Y1 B Y2 IC3 IC2 BL1 IC1 BL2 X X1 X2 X3 M/PX M/P’X KET: BL= BUDGET LINE; M = UANG; P = HARGA; IC = INDIFFERENCE CURVE; Y DAN X = JENIS BARANG

KEUNGGULAN PENDEKATAN IC TIDAK PERLUNYA MENGANGGAP BAHWA U KONSUMEN BERSIFAT CARDINAL EFEK PERUBAHAN HARGA (P) TERHADAP JUMLAH YG DIMINTA (Q) BISA DIPECAH MENJADI 2 YAITU 1. EFEK SUBSTITUSI/ES (SUBSTITUTION EFFECT) 2. EFEK PENDAPATAN/EI (INCOME EFFECT) EFEK TOTAL (ET), TURUNNYA PX MELALUI : ES = X1X2 KARENA ADA SUBSTITUSI BARANG Y DG X EI = X2X3 KARENA PX TURUN MAKA INCOME RIIL NAIK. DENGAN DEMIKIAN DAYA BELI MENINGKAT c. KEUNGGULAN LAIN DARI PENDEKATAN IC ADL BISA DITUNJUKKANNYA BEBERAPA FAKTOR LAIN YG SANGAT PENTING YG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KONSUMEN AKAN SESUATU BARANG. FAKTOR2 INI DLM HUKUM PERMINTAAN DIANGGAP TIDAK BERUBAH ATAU CETERIS PARIBUS ADALAH

PENGHASILAN ATAU INCOME RIIL M NAIK  P TETAP  Q NAIK  BARANG NORMAL M NAIK  P TETAP  Q TURUN  BARANG INFERIOR. CONTOH : GAPLEK Y Y M/P’Y M/P’Y INCOME CONSUMPTION CURVE (ICC) B M/PY M/PY B A A M/PX M/P’X M/PX M/P’X X X

INDIFFERENCE CURVE (IC) ADL KONSUMSI (PEMBELIAN) BARANG-BARANG YG MENGHASILKAN TINGKAT KEPUASAN YG SAMA BUDGET LINE (BL) ATAU GARIS ANGGARAN ADL BERBAGAI KEMUNGKINAN KOMBINASI PEMBELIAN BARANG-BARANG DENGAN PENDAPATAN ATAU ANGGARAN YANG SAMA TITIK KESEIMBANGAN KONSUMEN ATAU TITIK EQUILIBRIUM KONSUMEN ADL TITIK MANA SEORANG KONSUMEN MEMAKSIMALKAN UTILITY ATAU KEPUASAN TOTAL DALAM MEMBELANJAKAN PENDAPATANNYA

2. PERUBAHAN HARGA BARANG LAIN Y PY  PY’ OX1  0X2 M/PY’ PY TURUN  X TURUN M/PY IC2 BL2 IC1 BL1 X X2 X1 M/PX

PY  PY’ OX1  0X2 PY TURUN  X NAIK X Y M/PY’ M/PY IC2 IC1 BL2 BL1 X1 M/PX

C. SELERA KONSUMEN PERUBAHAN SELERA KONSUMEN BISA DITUNJUKKAN OLEH PERUBAHAN BENTUK ATAU POSISI DARI INDIFFERENCE MAP. TANPA ADA PERUBAHAN HARGA BARANG-BARANG MAUPUN INCOME PERMINTAAN AKAN SESUATU BARANG BISA BERUBAH KARENA PERUBAHAN SELERA

FUNGSI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN FUNGSI PERMINTAAN (DEMAND FUNCTION) ADALAH PERSAMAAN YG MENUNJUKKAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PERMINTAAN AKAN SESUATU BARANG DAN SEMUA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA X = f (PX, PY, PZ, M, S)  DEMAND (D) FUNGSI D TDK BISA DIGB DG DIAGRAM 2 DIMENSI KURVA PERMINTAAN  GB FS PERMINTAAN YG DISEDERHANAKAN, YAITU DG MENGANGGAP FAKTOR2 LAIN SELAIN HARGA BARANG ITU SENDIRI TDK BERUBAH

PX P1 P2 D’ P3 P4 D X X1 X2 X3 X4 D : X = f (PX//PY, PZ, M, S) KURVA D BERGESER KARENA ADANYA PERUBAHAN DARI FAKTOR2 LAIN (PY, PZ, M,S) YANG SEMULA DIANGGAP TETAP (CETERIS PARIBUS)

ADA 3 KASUS DIMANA KURVA D YG MENURUN TDK BERLAKU KASUS GIFFEN KASUS PERKECUALIAN ADA 3 KASUS DIMANA KURVA D YG MENURUN TDK BERLAKU KASUS GIFFEN TERJD JK INCOME EFFECT (IE) YG NEG UNT BRG2 INFERIOR BEGITU BESAR SHG SUBSTITUTION EFFECT (SE) YG SELALU POSITIF TDK BISA MENUTUP IE YG NEG TSB AKIBATNYA PX TURUN  X TURUN BARANG GIFFEN ADL BRG INFERIOR, TETAPI TDK SEMUA BRG INFERIOR ADL GIFFEN

SE = AB (+) IE = BC (-) TE = AC (-) Y SE = AB (+) IE = BC (-) TE = AC (-) C A B X3 X1 X2 X BARANG GIFFEN SE (X1X2) < IE (X2X3) JD PX TURUN  X TURUN DARI OX1 KE OX3

ES = AB (+) EI = BC (-) TE = AC (+) Y ES = AB (+) EI = BC (-) TE = AC (+) C A B X1 X3 X2 X BARANG INFERIOR BUKAN GIFFEN. SE (X1X2) > IE YG NEG (X2X3). PX TURUN MASIH MENGAKIBATKAN X NAIK DARI OX1 KE OX3 (HK PERMINTAAN MASIH BERLAKU)

2. KASUS SPEKULASI. BILA KONSUMEN BERHARAP BW P BRG BESUK PAGI AKAN NAIK LAGI, MAKA KENAIKAN P TSB HARI INI JUSTRU BISA DIIKUTI OLEH KENAIKAN PERMINTAAN AKAN BARANG TSB HARI INI (KURVA D YG NAIK 3. KASUS BRG2 PRESTISE. UNT BRG2 TERTENTU MIS PERMATA MILIK ORG KENAMAAN, P NAIK BISA DIIKUTI D NAIK. SEMAKIN TG P  U NAIK  SEMAKIN TG PULA KESEDIAAN KONSUMEN UNT MEMBAYAR P YG LBH TG

SURPLUS KONSUMEN (CONSUMER’S SURPLUS) D OABD  TOT U DR KONS X (OA) PENGORBANAN OA X OPX SK  OABD – (OA X OPX) SURPLUS KONSUMEN B PX X X A SURPLUS KONSUMEN (SK) ADL KELEBIHAN ATAU PERBEDAAN UNT U TOTAL (YG DINILAI DG UANG) YG DINIKMATI KONS DR MENGKONS SEJUML BRG DG PENGORBANAN TOTNYA (YG DINILAI DG UANG) UNT MEMPEROLEH ATAU MENGKONS JUML BRG TSB

SEANDAINYA PAJAK DIKENAKAN ATAS HARGA PER UNIT, MAKA AKAN SBB Rp D SURPLUS KONSUMEN C P’X B PX E X X F A PAJAK/UNIT X = T P’X = PX + T  SK TURUN (P’XCD) SK SEBESAR PXECP’X  DINIKMATI OLEH PEMERINTAH  UNT MASY

PERMINTAAN PASAR ADL PENJUMLAHAN DARI SEMUA KURVA PERMINTAAN KONSUMEN YANG ADA DALAM PASAR TERSEBUT Rp Rp Rp A D A+D B E B+E C F C+F KONS 1 X KONS 2 X PERMINT PASAR X SEANDAINYA DLM PASAR ADA 2 ORG KONS MK KURVA PERMINT PASAR BISA DIPEROLEH DG MELAKUKAN PENJUMLAHAN HORISONTAL DR KURVA PERMINT KONS TSB UNT SETIAP TK HARGA

ADA BEBERAPA KONSEP ELASTISITAS YG BERHUB DG PERMINTAAN ADL UKURAN DERAJAD KEPEKAAN (RESPON) JUMLAH PERMINTAAN (KONSUMSI) TERHADAP PERUBAHAN SALAH SATU FAKTOR YG MEMPENGARUHINYA ADA BEBERAPA KONSEP ELASTISITAS YG BERHUB DG PERMINTAAN ELASTISITAS PENDAPATAN (EP)  PENGUKURAN RESPON KONSUMSI THD PERUB PENDAPATAN EP = ---------------------------------------------------- = --------- % PERUB PERMINT AKAN BARANG X ∆Q/Q % PERUB PENDAPATAN ∆Y/Y EP = ∆Q/∆Y X Y/Q

CONTOH PENDAPATAN NAIK DARI 8.000 MENJADI 12.000 ( DARI Y1 KE Y2) JUMLAH KONSUMSI NAIK DARI 5 MENJADI 10 (DARI Q1 KE Q2) EP = (10 – 5) / (12.000 – 8.000) X 20.000/15 = 5/3 EP = +  BARANG NORMAL EP = -  BARANG INFERIOR EP < 1  BARANG KEBUTUHAN POKOK EP > 1  BARANG MEWAH

% PERUB HARGA BARANG TSB 2. ELASTISITAS HARGA (Eh)  PENGUKURAN RESPON JUMLAH KONSUMSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA EP = ---------------------------------------------------- % PERUB PERMINT AKAN BARANG X % PERUB HARGA BARANG TSB Eh > 1  PERMINTAAN ELASTIS Eh < 1  PERMINTAAN INELASTIS

ES +  SUBSTITUSI ES -  KOMPLEMENTER 3. ELASTISITAS SILANG (ES)  PENGUKURAN RESPON KONSUMSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA BARANG LAIN EP = ---------------------------------------------------- % PERUB PERMINT AKAN BARANG X % PERUB HARGA BARANG Y ES +  SUBSTITUSI ES -  KOMPLEMENTER

Soal : Seorang konsumen dalam mengkonsumsi menikmati utilitas yg dinyatakan oleh fungsi U = f(X,Y) = 20 + 2X + 3 XY + 4Y dan konsumen tsb menghadapi: pendapatan (M) = 80; harga brg X(PX) = 10 dan harga brg Y(PY) = 8 Berapa jumlah brg X dan Y yg harus dibeli agar utilitasnya maksimum? Berapakah besarnya utilitas maksimum? Apabila PX menjadi 8, ceteris paribus, berapa juml brg X dan Y yg hrs dibeli agar kepuasan maksimum?

e. Berapa besarnya elastisitas harga akan brg X? d. Berapa besarnya utilitas maksimum pada PX = 8? e. Berapa besarnya elastisitas harga akan brg X? f. Berapa besarnya elastisitas silang antara brg X dan brg Y? g. Bagaimana bentuk hubungan antara brg X dan brg Y

2. Anas dalam mengkonsumsi barang X dan Y memiliki fungsi kepuasan total TU = 17 X + 20 Y – 2 X2 – Y2 Apabila diketahui penghasilan anas Rp. 22.000 per bulan, harga barang X = Rp.3.000 per unit dan harga Y = Rp.4.000 per unit, maka tentukan Jumlah brg X dan Y yg harus anas beli agar kepuasan maksimal Pada tingkat pembelian diatas (soal a), berapa besarnya U total (TU), kepuasan marginal dari brg X (MUx) dan Muy yg anas peroleh Dari fs U total anas tsb diatas, prinsip ekonomi apa yg nampak saudara lihat? Jelaskan

DIKET: U = f (X,Y) = 20 + 2X + 3XY + 4Y M = 80; PX = 10; PY = 8 MUX MUY ------------ = ------------- PX PY MUX = 2 + 3Y MUY = 3X + 4 KEPUASAN MAX DICAPAI 2 + 3Y 3X + 4 ------------- = --------------- 10 8 M = X.PX + Y.PY 80 =10X + 8Y….(2) 16 + 24Y = 30X + 40 24Y – 30X = 24………(1) PERSAMAAN 1 DAN 2 DISUBSTITUSIKAN

10X + 8Y = 80 X3 30X + 24Y = 240 -30X + 24Y = 24 X1 -30X + 24Y= 24 60X = 216 X = 3,6 10 (3,6) + 8Y = 80 8Y = 80 – 36 = 44 Y = 5,5 b.U max = 20 + 2 (3,6) + 3 (3,6)(5,5) + 4 (5,5) = 20 + 7,2 + 59,4 + 22 = 108,6 c. PX TURUN MENJADI 8

DIKET: U = f (X,Y) = 20 + 2X + 3XY + 4Y M = 80; PX = 10; P’X = 8; PY = 8 MUX MUY ------------ = ------------- PX PY MUX = 2 + 3Y MUY = 3X + 4 KEPUASAN MAX DICAPAI 2 + 3Y 3X + 4 ------------- = --------------- 8 8 M = X.PX + Y.PY 80 =8X + 8Y….(2) 16 + 24Y = 24X + 32 24Y – 24X = 16………(1) PERSAMAAN 1 DAN 2 DISUBSTITUSIKAN

8X + 8Y = 80 X3 24X + 24Y = 240 24X + 24Y = 16 X1 -24X + 24Y= 24 48X = 224 X = 4,7 8 (4,7) + 8Y = 80 8Y = 80 – 37,6 = 42,4 Y = 5,3 b. U max = 20 + 2 (4,7) + 3 (4,7)(5,3) + 4 (5,3) = 20 + 9,4 + 74,73 + 21,2 = 125,33

GRAFIK DARI PERSOALAN DIATAS Y ES = AB EI = BC ET = AC A 5,5 C B 5,3 X 3,6 4,7

DIKET: U = f (X,Y) = 17X + 20Y - 2X2 – Y2 I = 22.000; PX = 3000/UNIT; PY =4000/UNIT MUX MUY ------------ = ------------- PX PY MUX = 17 – 4X MUY = 20 – 2Y KEPUASAN MAX DICAPAI 17- 4X 20 – 2Y ------------- = --------------- 3000 4000 M = X.PX + Y.PY 22.000 =3000X + 4000Y….(2) 68 – 16X = 60 – 6Y – 6Y + 16X = 8………(1) PERSAMAAN 1 DAN 2 DISUBSTITUSIKAN

16X - 6Y = 8 X4  64X - 24Y= 32 + 82X = 164 X = 2 3 (2) + 4Y = 22 b. TU = 17(2) + 20 (4) - 2 (2)2 - 4 (4)2 = 34 + 80 - 8 - 16 = 90

MUX = dTU dX = 17 – 4X = 17 – 8 = 9 MUY = dTU dY = 20 – 2Y =20 - 8 = 12 PRINSIP EKONOMI YG NAMPAK BAHWA ANAS SEBAGAI KONSUMEN BERUSAHA MEMAKS U DG BATASAN ANGGARAN

Y M/P’Y INCOME CONSUMPTION CURVE (ICC) M/PY B A M/PX M/P’X X HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN DAN KONSUMSI ATAU JUML YG DIBELI KURVA ENGEL (ENGEL CURVE) M