CLEAN DEVELOPMENT MECHANISM (CDM) MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH
LATAR BELAKANG CDM TERJADINYA PENINGKATAN SUHU RATA-RATA DIPERMUKAAN BUMI (DALAM KURUN 100 TAHUN MENINGKAT 0,6 DERAJAT CELCIUS) KARENA ADANYA PENINGKATAN GAS RUMAH KACA (GRK) PEMBENTUKAN UNFCCC (UNITED NATION FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMTE CHANGE) 1980, YANG SELANJUTNYA DITANDATANGANI OLEH 154 NEGARA PADA PERTEMUAN-PUNCAK BUMI DI RIO DE JANEIRO 1992. PROTOKOL KYOTO 1997 MENARGETKAN REDUKSI GRK SEKURANG-KURANGNYA 5 % DARI LEVEL TAHUN 1990.
DAMPAK JIKA TIDAK ADA PENGURANGAN GRK SUHU GLOBAL RATA-RATA DIPERKIRAKAN AKAN MENINGKAT DENGAN KETINGGIAN 1,4 – 5,8 DERAJAT CELCIUS DALAM JANGKA WAKTU 100 TAHUN KE DEPAN PERMUKAAN AIR LAUT AKAN NAIK DENGAN BESARAN 0,09 – 0,88 MEER MENJELANG TAHUN 2100, KARENA TERJADI EKSPANSI THERMAL AIR LAUT DAN MENCAIRNYA ES DI KUTUB BUMI, JUMLAH PENDUDUK YANG AKAN MENGALAMI BENCANA BANJIR AKAN TERUS BERTAMBAH SETIAP TAHUN KARENA PERMUKAAN AIR LAUT YANG TERUS MENERUS MELUAP DAN MENGAKIBATKAN BANJIR BANDANG. BANYAK JENIS-JENIS MAKHLUK HIDUP AKAN KEHILANGAN HABITATNYA DAN AKAN PUNAH SEKETIKA
CDM DI INDONESIA INDONESIA MERUPAKAN SALAH SATU NEGARA YANG TERMASUK DALAM NON-ANNEX 1 DARI KONVENSI YANG DIPERKENANKAN UNTUK BERPARTISIPASI DALAM CLEAN DEVELOPMENT MECHANISM SEBAGAI NEGARA TUAN RUMAH.
ENAM JENIS GRK YANG DICAKUP OLEH PROTOKOL KYOTO GAS KARBON DIOKSIDA (CO2) GAS METANA (CH4) OKSIDA NITROUS (N2O) KARBON GIDROFLUORO (HFCs) KARBON PERFLUORO (PFCs). SULFUR HEXAFLORIDA (SF6)
SUMBER UTAMA GRK GAS GWP SUMBER UTAMA ASAL DARI ENERGI (CO2) 1 PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL (PADAT, CAIR, DAN GAS) UNTUK PEMBANGKIT ENERGI ASAL BUKAN DARI ENERGI INSINERASI DARI BATU KAPUR PADA INDUSTRI PROSES (PABRIK SEMEN) INSINERASI LIMBAH PADAT METANA (CHA4) 21 FERMENTASI ANAEROBIK DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH PENGOLAHAN ANAEROBIK LIMBAH CAIR KOTORAN HEWAN TERNAK SAWAH PADI OKSIDA NITROUS (N2O) 310 BAHAN BAKU PROSES INDUSTRI KIMIA PROSES PENCERNAAN KOTOTRAN HEWAN TERNAK KARBON HIDROFLUORO (HFCS) 140 – 11.700 PRODUKSI HCFC – 22 KEBOCORAN DARI MEDIA PENDINGIN PADA KULKAS DAN AIRCONDITIONING, DSB KARBON PERFLUORO (PFCS) 6.500- 9.200 KEBOCORAN PADA BAHAN ISOLASI PANAS PADA PEMBERSIHAN METAL PENGGUNAAN BAHAN ETCHING DALAM PROSES PRODUKSI SEMI KONDUKTOR SULFUR HEXAFLUORIDA (SF6) 23.900 PENGGUNAAN PENUTUP GAS DALAM PROSES PENCAIRAN MAGNESIUM PENGGUNAAN DALAM PROSES PRODUKSI BAHAN SEMI KONDUKTOR PENGGUNAAN SEBAGAI ISOLASI GAS LISTRIK
GAS TPA
PERKIRAAN GAS DARI LANDFILL 1 TON SAMPAH MENGHASILKAN SEKTIAR 40 – 60 KG METANA 1 TON SAMPAH MENGHASILKAN GRK SETARA DENGAN 0,3 – 1 T CO2 EQUIVALENT
PERSYARATAN DASAR TPA UNTUK PEMANFAATAN GAS SEDIKITNYA ADA SATU JUTA TON SAMPAH DI TPA MASIH AKTIF (OPTIONAL, TERGANTUNG HASIL EKSPLORASI) KEDALAMAN SAMPAH MINIMAL 12 M (UNTUK OPEN DUMPING BEBERAPA KONTRAKTOR MENSYARATKAN 20 M) SEBAGAI PERBANDINGAN : PERTUMBUHAN GAS YANG DIANGGAP EKONOMI ADALAH SEKITAR 30.000 M3/HARI ATAU 1 JUTA TON CUBIC FEET/HARI.
SIKLUS PROYEK CDM LANGKAH 1 : REKAYASAN PROYEK LANGKAH 2 : VALIDASI/REGISTRASI LANGKAH 3 : IMPLEMENTASI/OPERASI DAN PEMANTAUAN PROYEK LANGKAH 4 : VERIFIKASI/SERTIFIKASI LANGKAH 5 : PENERBITAN CER LANGKAH 6 : DISTRIBUSI CER
MANFAAT BERPARTISIPASI PADA PROYEK CDM MEMPEROLEH PENGHASILAN TAMBAHAN DARI PENJUALAN CER ALIH TEKNOLOGI MITIGASI DARI BERBAGAI PENCEMARAN LINGKUNGAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS MENAMBAH PELUANG BISNIS BARU PROMOSI PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN
CARA MUDAH MEMPERKIRAKAN GAS METANA DARI TPA
JUMLAH EMISI METANA
FAKTOR KOREKSI METANA
BAHAN MUDAH TERURAI
TERIMAKASIH