ATLET KRISTEN DAN LATIHAN ROHANI Paulus membandingkan kehidupan seorang atlet dengan kehidupan seorang Kristen.
ATLET KRISTEN DAN LATIHAN ROHANI Setiap atlet membutuhkan seorang pelatih. “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah” (Ibrani 12: 1-2) Pelatih kita adalah Yesus. Dia hidup sama seperti kita hidup dan mencapai tujuan akhir. Dia rindu menolong kita dengan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk mencapainya.
ATLET KRISTEN DAN LATIHAN ROHANI Setiap atlet harus mematuhi aturan main. “Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga” 2 Timotius 2: 5 Kita harus menuruti peraturan-2 yang mengatur kehidupan orang percaya, sebagaimana yang tertulis di dalam Firman Allah.
ATLET KRISTEN DAN LATIHAN ROHANI Setiap atlet mengikuti diet yang ketat. “Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” (1 Korintus 9: 25-27) “Orang yang tak bertarak tidak dapat menjadi orang yang sabar. Tidak bertarak bukan artinya minum minuman beralkohol. Dosa karena makan tak bertarak, makan terlalu sering, terlalu banyak, makan makanan mewah yang tidak sehat, semuanya merusak fungsi alat pencernaan, mengganggu pikiran, merusak pertimbangan. Maka inilah sumber kesusahan yang menimpa jemaat.” (EGW, Pentunjuk Diet, hal. 54)
ATLET KRISTEN DAN LATIHAN ROHANI Setiap atlet berlatih setiap hari. “Haruslah ada latihan iman yang berkesinambungan di dalam Kristus” Meskipun iman adalah sebuah anugrah, kita harus melatihnya. Kita dapat membuat pilihan-2, menuntut janji Allah, mengambil kesempatan-2 dan berserah pada kehendak Allah. Kita membutuhkan latihan dan pertumbuhan setiap hari dalam iman. Itu meliputi belajar, berdoa dan bermeditasi. Itu dapat mencegah iman kita dari “atrophy” (berhentinya pertumbuhan karena kurangnya latihan). E.G.W. (That I may know Him, 18 Februari)
ATLET KRISTEN DAN LATIHAN ROHANI Setiap atlet tidak akan membiarkan hal apapun melemahkannya. “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (Filipi 3: 12-14) Iman yang hidup adalah mengikuti Allah yang adalah kasih; itu berarti mempercayai Allah atas apa yang pernah kita alami; itu berarti mempercayai Firman-Nya karena Dia telah menyatakan kebaikan dan kasih-Nya kepada kita – meskipun keadaan kita sulit untuk menerimanya dan meskipun kita tidak melihat atau mengerti akan hal tersebut, “Karena iman kita mengerti…” (Ibrani 11:3).
ATLET KRISTEN DAN LATIHAN ROHANI Setiap atlet mendapatkan hadiah jika dia mencapai tujuan yang ditetapkan. “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya” (2 Timotius 4: 7-8) Kita harus tetap memikirkan tujuan akhir kita: Menyelesaikan perjalanan kehidupan kita di dunia ini tanpa terpisah dari Yesus. Kemudian, kita akan memperoleh upah: Hidup dengan Yesus selamanya.
ATLET KRISTEN DAN LATIHAN FISIK “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6: 19-20) Tubuh dan pikiran kita adalah hadiah dari Allah. Itu sangatlah berhubungan. Dengan memelihara kesehatan tubuh, maka itu akan menolong kita dalam memelihara pikiran kita agar peka terhadap suara Allah.
ATLET KRISTEN DAN LATIHAN FISIK Latihan fisik memberikan beberapa keuntungan kepada kita: Menolong mengendalikan berat badan. Menolong menurunkan tekanan darah tinggi. Menurunkan kemungkinan terjadinya Diabetes tipe 2. Meningkatkan HDL (High-Density Lipoprotein). Memberikan perasaan bugar. Menunda terjadinya penyakit Alzheimer (kepikunan). Meningkatkan daya kerja mental. Mengurangi depresi/stress. Mencegah kanker payudara dan kanker usus besar. Latihan fisik dibutuhkan untuk memelihara tubuh yang sehat. Frekuensi, intensitas dan durasi haruslah seimbang, tergantung dari kebutuhan fisik seseorang.
“Pelanggaran hukum fisik adalah pelanggaran hukum Allah … Mereka yang makan dan bekerja secara tidak bertarak tanpa pertimbangan, biasanya bicara dan bertindak tanpa pertimbangan pula.” “Dengan mengabaikan latihan fisik, terlalu berlebihan bekerja dan berpikir, kita mengacaukan sistem saraf. Mereka yang bertindak demikian sedang memperpendek umur mereka dengan tidak menghormati hukum alam, berdosa dengan cara merampok Allah. Kita tidak mempunyai hak untuk mengabaikan atau menyalahgunakan tubuh kita, pikiran, atau kekuatan kita, yang seharusnya digunakan untuk melayani Allah.” E.G.W. (Petunjuk Diet dan Makanan Anda, hal. 42, 54,) E.G.W. (Counsels on Health, hal. 41)