MODUL 9 -move Gambar 20. Mesin NFA HUBUNGAN ANTARA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Bahasa dan Automata
Advertisements

Review Materi Widodo.com
Penggabungan dan Penyambungan
Teori Bahasa dan Automata
Teori Bahasa dan Otomata 2 sks
Ekuivalensi NDFA ke DFA dan NDFA dengan E-move
Pertemuan 4 Finite Automata
Deterministic Finite Automata
Pertemuan 14 Pengantar ke Mesin Turing
Pertemuan 6 Ekspresi dan Bahasa Regular
Pertemuan 9 Sifat-sifat Bahasa Regular
Teori Bahasa dan Automata
SUATU FINITE STATE AUTOMATA
Pertemuan 11 PUSH DOWN AUTOMATA (PDA)
XVIII. RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTER
Oleh: BAGUS ADHI KUSUMA, ST
-move Gambar 20. Mesin NFA HUBUNGAN ANTARA
Pertemuan 3 Konversi NFA - DFA dan Konversi ε-NFA - DFA
REGULAR EXPRESSION Yenni Astuti Version
B. Deterministic Finite Automata(DFA) (Otomata Berhingga Deterministik) Pada DFA, dari suatu “state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol.
Session 12 Pushdown Automata
Pertemuan 4 Non Deterministic Finite Automaton (NFA)
Ekivalensi -move pada Non Deterministik FSO ke Deterministik FSO
RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTER
Session 5 Finite Automata
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Pertemuan 3 Finite Automata
Pertemuan 2 FINITE AUTOMATA (DFA & NFA)‏
OTOMATA HINGGA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Teori Bahasa dan Otomata 2 sks
BAB V EKSPRESI REGULER 1. Penerapan Ekspresi Reguler
Mahasiswa mampu menerapkan konsep Ekspresi Reguler
BAB V EKSPRESI REGULER 1. Penerapan Ekspresi Reguler
TEORI BAHASA DAN AUTOMATA
BAB III EKIVALENSI DFA KE NFA
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Pertemuan 3 FINITE AUTOMATA
Teori Bahasa dan Automata
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
Non Deterministic Finite Automata dengan є – Move
FINITE STATE AUTOMATA (FSA)
Teori-Bahasa-dan-Otomata
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
Penggabungan dan Konkatenasi Finite State Automata
FINITE STATE AUTOMATA (FSA)
Teori Bahasa dan Automata
Teori Bahasa dan Automata
Teori-Bahasa-dan-Otomata
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
Reduksi Jumlah State pada Finite State Automata
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
OTOMATA DAN TEORI BAHASA 2
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
GABUNGAN & KONKATENASI
Finite State Automata ♦ model matematika yang dapat menerima input dan mengeluarkan output ♦ Memiliki state yang berhingga banyaknya dan dapat berpindah.
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
Erwin Hidayat (M ) UTeM || 2010
Ekuivalensi NFA KE DFA *YANI*.
Teori Bahasa dan Automata
Otomata & Teori Bahasa Finite State Automata: - Non Deterministic Finite Automata dengan -move - Penggabungan dan Konkatenasi FSA.
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
Reduksi Jumlah State pada Finite State Automata
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
Transcript presentasi:

MODUL 9 -move Gambar 20. Mesin NFA HUBUNGAN ANTARA Teori Bahasa dan Automata Ratna Mutu Manikam, SKom, MT MODUL 9 HUBUNGAN ANTARA DFA, NFA, DAN EKSPRESI REGULAR Hubungan antara Non-deterministic Finite Automata, Deterministic Finite Automata, dan ekspresi regular bisa digambarkan seperti gambar berikut ini. NFA DFA NFA -move Ekspresi Regular Gambar 19. Hubungan antara DFA, NFA, dan ekspresi regular Kita lihat contoh-contoh permasalahan lebih lanjut. Kita ingin membuat mesin Deterministic Finite Automata yang menerima bahasa yang berupa semua string yang berakhiran dengan ‘00’. Diketahui, = (0,1) Pertama kita buat ekspresi regularnya: (0+1)*00 (kita bisa menuliskan juga sebagai (0)*00, karena symbol ‘+’ bisa menggantikan’’). Dari ekspresi regular tersebut kita lebih mudah membuat Non-deterministic Finite Automata, Deterministic Finite Automata-nya lebih dahulu, dari pada langsung Deterministic Finite Automata. Mesin NFA-nya dapat kita bisa lihat ada gambar 20. 0,1 q0 q1 q2 Gambar 20. Mesin NFA Tabel transisi untuk NFA gambar 20. http://www.mercubuana.ac.id 1

Akhirnya kita buat Deterministic Finite Automata pada gambar 23 yang Teori Bahasa dan Automata Ratna Mutu Manikam, SKom, MT  1 q0 q0,q1 q0 q1 q2 - q2 Akhirnya kita buat Deterministic Finite Automata pada gambar 23 yang ekivalen dengan Non-deterministic Finite Automata tersebut. Bisa kita cek dengan untai yang harus bisa diterima oleh mesin itu, seperti: 00, 100, 001, 000, 0100, 1001, 0000, 1100, 0011, 1010011, 110011 1 1 q0,q1, q2 q0 q0,q1,  q0,q2 1 1 Gambar 23. Mesin DFA Contoh berikutnya: Kita ingin membuat mesin Deterministic Finite Automata yang menerima bahasa berupa semua string dimana symbol ketiga dari kanan adalah ‘1’. Diketahui, = (0,1) Kita buat ekspresi regularnya: (0+1)*1(0+1)(0+1) Non-deterministic Finite Automata-nya bisa dilihat pada gambar 24. 0,1 1 0,1 0,1 q0 q1 q2 q3 Gambar 24. Mesin NFA Tabel transisi untuk NFA gambar 24 http://www.mercubuana.ac.id 3

Gambar 26. DFA untuk (1100) + (00(1+0)(1+0)) Teori Bahasa dan Automata Ratna Mutu Manikam, SKom, MT 1 1 q0 q1 q2 q2 q4 0,1 q5 q7 0,1 q6 Gambar 26. DFA untuk (1100) + (00(1+0)(1+0)) Selanjutnya kita tambahkan kemungkinan untuk tiga symbol pertama sudah memuat dua buah nol, dapat dilihat pada gambar 27 1 1 q0 q1 q2 q2 q4 0,1 q5 1 q8 q7 0,1 q6 Gambar 27. DFA untuk (1100) + (00(1+0)(1+0)) Akhirnya kita tambahkan kemungkinan bila tiga symbol pertama baru memuat satu buah nol, kita buat transisi dari state q8 ke q3. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 28. http://www.mercubuana.ac.id 5