MATEMATIKA EKONOMI Bagian 1 - Deret

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Time Value of Money ROSIHAN ASMARA.
BUNGA A. PENGERTIAN Bunga (Interest) adalah tambahan uang sebagai jasa atas sejumlah modal yang ditanam atau kelebihan pembayaran dari yang seharusnya.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
BUNGA VALUATION T E O R I TINGKAT MATEMATIKA BISNIS 1 tahun
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
03/04/2017 BARISAN DAN DERET KONSEP BARISAN DAN DERET 1.
Nilai Waktu Uang Time Value of Money.
NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)
DERET Cherrya Dhia Wenny, S.E..
BAB 4 DERET Kuliah ke 2.
Studi Kelayakan Bisnis
Penerapan Barisan dan Deret
ANUITAS Anuitas adalah jumlah pembayaran periodik yang tetap besarnya dan di dalamnya sudah terhitung pelunasan hutang dan bunganya   Jika besar Anuitas.
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI.
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI.
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI
MATHEMATICS FOR BUSINESS
Bunga Sederhana Fn = P + Pin Atau Fn = P[1 + in]
DERET HITUNG & DERET UKUR
SRI NURMI LUBIS, S.Si.
 Mahasiswa dapat menyelesaikan ketiga deret tersebut.
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
BAB 1 BUNGA SEDERHANA Matematika Keuangan Edisi bab 1.
POLA BILANGAN.
TIME VALUE OF MONEY.
Persamaan Linier dua Variabel.
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
DERET DALAM HITUNGAN KEUANGAN
Diskripsi Mata Kuliah Memberikan gambaran dan dasar-dasar pengertian serta pola pikir yang logis sehubungan dengan barisan dan deret bilangan yang tersusun.
PENERAPAN DERET DALAM BIDANG EKONOMI
BAB 3 BUNGA MAJEMUK.
Logaritma & Deret (point 1)
ANUITAS BERTUMBUH DAN ANUITAS VARIABEL
PANGKAT, AKAR, LOGARITMA, BANJAR dan DERET
Materi Matematika Bisnis
“ANUITAS DIMUKA” BAB 6 Matematika Keuangan Oleh:
BARISAN DAN DERET.
Penerapan Barisan dan Deret
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
BAB 4 DERET Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah - kaidah tertentu. Bilangan - bilangan yang merupakan unsur.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
MATEMATIKA EKONOMI Bagian 1 - Deret DOSEN FEBRIYANTO, SE., MM.
(Bunga dihitung berdasarkan modal awal)
BAB 4 DERET Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah - kaidah tertentu. Bilangan - bilangan yang merupakan unsur.
PERTEMUAN 2 DERET DAN TERAPANNYA.
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
DERET Bab 4 Dumairy.
DERET Bab 4 Dumairy.
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI.
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
Analisis Investasi Interest Rate Model.
03 SESI 3 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
BARISAN DAN DERET DAN PENERAPANNYA.
PENDAHULUAN.
MATEMATIKA DERET HITUNG DAN DERET UKUR.
DERET ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kadiah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah.
PERTEMUAN X Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI.
DERET & PENERAPANNYA Jaka Wijaya Kusuma M.Pd Matematika Ekonomi.
Baris & Deret : Penerapan Ekonomi
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
BARIS UKUR DAN DERET UKUR
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
DERET.
blog : soesilongeblog.wordpress.com
D E R E T.
Transcript presentasi:

MATEMATIKA EKONOMI Bagian 1 - Deret DOSEN FEBRIYANTO, SE., MM.

Deret Deret ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah deret dinamakan suku. Deret dilihat dari jumlah suku Deret dilihat dari segi pola perubahan bilangan pada suku DERET Deret berhingga Deret tak terhingga DERET Deret ukur Deret hitung Deret harmoni Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.) Deret hitung (DH) Deret hitung ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung ini dinamakan pembeda, yaitu selisih antara nilai-nilai dua suku yang berurutan. Contoh: 1) 7, 12, 17, 22, 27, 32 (pembeda = 5) 2) 93, 83, 73, 63, 53, 43 (pembeda = - 10) 3) 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15 (pembeda = 2) Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.) Suku ke-n dari deret hitung Besarnya nilai suku tertentu (ke-n) dari sebuah deret hitung dapat dihitung melalui sebuah rumus. a : suku pertama atau S1 b : pembeda n : indeks suku Sebagai contoh, nilai suku ke-10 (S10) dari deret hitung 7, 12, 17, 22, 27, 32 adalah S10 = a + (n - 1)b S10 = 7 + (10 - 1)5 S10 = 7 + 45 S10 = 52. Suku ke-10 dari deret hitung 7, 12, 17, 22, 27, 32 adalah 52. Sn = a +(n-1)b Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.) Jumiah n suku deret hitung Jumlah sebuah deret hitung sampai dengan suku tertentu adalah jumlah nilai suku-sukunya, sejak suku pertama (S1 atau a) sampai dengan suku ke-n (Sn) yang bersangkutan. Menghitung jumlah sebuah deret hitung sampai dengan suku tertentu n, terdapat empat bentuk rumus yang bisa digunakan Jumlah deret hitung 7, 12, 17, 22, 27, 32 sampai suku ke-10 adalah J 10 = 10/2 (7 + S10) J10 = 5 (7 + 52) J10 = 295 Jika Sn belum diketahui Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.) Deret ukur (DU) Deret ukur ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret ukur dinamakan pengganda, yakni merupakan hasil bagi nilai suatu suku terhadap nilai suku di depannya. Contoh 5, 10, 20, 40, 80,160 (pengganda = 2) 512, 256, 128, 64, 32, 16 (pengganda = 0,5) 2, 8, 32, 128, 512 (pengganda = 4) Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.) Suku ke-n dari DU Rumus penghitungan suku tertentu dari sebuah deret ukur: Sn = apn-1 a : suku pertama p : pengganda n : indeks suku Contoh Nilai suku ke 10 (S10) dari deret ukur 5, 10, 20, 40, 80,160 adalah S10 = 5 (2)10-1 S10 = 5 (512) S10 = 2560 Suku ke 10 dari deret ukur 5, 10, 20, 40, 80,160 adalah 2560 Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.) Jumlah n suku deret hitung Jumlah sebuah deret ukur sampai suku tertentu adalah jumlah nilai sukunya sejak suku pertama sampai dengan suku ke-n yang bersangkutan. Rumus jumlah deret ukur sampai dengan suku ke-n, yakni: Jika p <1, penggunaan rumus yang di sebelah kiri akan lebih mempermudah perhitungan. Jika p >1, menggunakan rumus yang di sebelah kanan. Contoh: Jumlah n suku dari deret hitung 5, 10, 20, 40, 80, 160 adalah Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Deret dalam Penerapan Ekonomi Model Perkembangan Usaha Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan usaha (produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja, atau penanaman modal) bertambah secara konstan dari satu periode ke periode berikutnya. Model Bunga Majemuk Model bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur dalam kasus simpan-pinjam dan kasus investasi. Dengan model ini dapat dihitung; misalnya, besarnya pengembalian kredit di masa datang berdasarkan tingkat bunganya. Atau sebaliknya, untuk mengukur nilai sekarang dari suatu jumlah hasil investasi yang akan diterima di masa datang. Model Pertumbuhan Penduduk Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang ekonomi adalah dalam hal penaksiran jumlah penduduk. Sebagaimana pernah dinyatakan oleh Malthus, penduduk dunia tumbuh mengikuti pola deret ukur. Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Deret dalam Penerapan Ekonomi Model Perkembangan Usaha Contoh Sebuah perusahaan jamu “roso" menghasilkan 3.000 bungkus jamu pada bulan pertama produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas, perusahaan mampu meningkatkan produksinya sebanyak 500 bungkus setiap bulan. Jika perkembangan produksinya tetap, berapa bungkus jamu yang dihasilkannya pada bulan kelima? Berapa bungkus yang telah dihasilkan sampai dengan bulan tersebut? Diketahui: a = 3.000 S5 = 3.000 + (5 - 1)500 = 5.000 b = 500 n = 5 Jumlah produksi pada bulan kelima adalah 5.000 bungkus, sedangkan jumlah seluruh jamu yang dihasilkan sampai dengan bulan tersebut 20.000 bungkus. Sn = a +(n-1)b Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Deret dalam Penerapan Ekonomi Model Bunga Majemuk Jumlah di masa datang dari suatu jumlah sekarang adalah Fn = P(1 + i)n P : jumlah sekarang i : tingkat bunga per tahun n : jumlah tahun Nilai sekarang (present value) dari suatu jumlah uang tertentu di masa datang adalah: F : jumlah di masa datang n : jumlah tahun Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Deret dalam Penerapan Ekonomi Model Bunga Majemuk Seorang nasabah meminjam uang di bank sebanyak Rp 5 juta untuk jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat bunga 2% per tahun. Berapa jumlah seluruh uang yang harus dikembalikannya pada saat pelunasan? Dikteahui: P = 5.000.000 n = 3 i = 2% = 0,02 Penyelesaian: F = P (1 + i )n F = 5.000.000 (1 + 0,02)3 F = 5.000.000 (1,061208) F = 5.306.040 Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Deret dalam Penerapan Ekonomi Model Bunga Majemuk Tabungan seorang mahasiswa akan menjadi sebesar Rp.532.400 tiga tahun yang akan datang. Jika tingkat bunga bank yang berlaku 10% per tahun, berapa tabungan mahasiswa tersebut pada saat sekarang ini? F = 532.400 n = 3 i = 10% = 0,1  P = 400.000 Jadi besarnya tabungan sekarang adalah Rp. 400.000,00. Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Deret dalam Penerapan Ekonomi Model Pertumbuhan Penduduk Pt = P1 R t-1 Dimana R = 1 + r Pi : Jumlah pada tahun pertama (basis) Pt : Jumlah pada tahun ke-t r : persentase pertumbuhan per tahun t : indeks waktu (tahun) Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)

Deret dalam Penerapan Ekonomi Model Pertumbuhan Penduduk Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991, tingkat per tumbuhannya 4% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2006. Jika mulai tahun 2006 pertumbuhannya menurun menjadi 2,5%, berapa jumlahnya 11 tahun kemudian ? Pt = P1 R t-1 Dimana: R = 1 + r P1 = 1 juta P tahun 2006 = P16 = 1 juta (1,04)15 r = 0,04 = 1 juta (1,800943) R = 1,04 = 1.800.943 jiwa P1= 1.800.943 P 11 tahun kemudian = P11 r = 0,025 R = 1,025 P11 = 1.800.943 (1,025)10 P11 = 2.305.359 jiwa Matematika Ekonomi - Deret (Febriyanto, SE., MM.)