Kaulana Kaulan Pembimbing Dr. F.X Soetejo Sp.S (K)
Insomnia Insomnia adalah suatu keadaan dimana terjdi kesulitan untuk ingin tidur, mempertahankan tidur, sulit untuk tidur kembali ketika terbangun, dan berlangsung 1 bulan.
Pada pasien dementia, prevalensi insomnia antara 20%-35%. Para klinisi biasanya mengetahui kesulitan untuk tidur, setelah akhir dari kunjungan.
Insomnia pada dementia Untuk menelah masalah tidur ini diperlukan waktu untuk menentukan faktor utama terjadi masalah tidur.
insomnia Waktu tidur Waktu yang dbutuhkan untuk tidur kembali Frekuensi dan durasi tidur siang, penggunaan substansi. Frekuensi terbangun
Perubahan siklus tidur bangun Siklus tidur bangun dipengaruhi oleh sirkardian Siklus sirkardian dipengaruhi oleh jam tubuh yang di pengaruhi oleh lingkungan seperti cahaya, aktivitas, interaksi sosial.
sleep Cahaya dapat mempengaruhi tubuh untuk bangun Aktivitas tubuh Sekresi melatonin sewaktu dalam kondisi gelap.
Con’t Pada pasen alzheimer disease, terjadi perubahan siklus bangun tidur yang berkaitan dengan terjadi kerusakan nukleus suprakiasma. Terjadi ritme ireguler tidur bangun, sundowning
Con’t Banyak penderita dementia menjadi kurang perhatian terhadap lingkungan yang mengakibatkan berkurangnya aktivitas fisik dan interaksi sosial, yang dapat mempengaruhi perubahan siklus tidur bangun.
Con’t Adenosine adalah merupakan komponen utama pada homeostatik. Kafein dapat mempengaruhi efektiitas adenosine di otak. kafein mempunyai waktu paruh 4-6 jam, sehingga dapat digunakan untuk melawan ngantuk dan lelah.
Obat yang mempengaruhi perubahan siklus tidur bangun Proses bangun di produksi sistem ARAS dan nukleus monoaminergik, asetilkolin, norepineprine, serotonin, histamine. Sewaktu tidur fase REM, terjadi aktivasi dari kolinergik di batang otak, yang menyebabkan berkurangnya aktivasi dari monoaminergik.
Con’t Pada penderita alzheimer terjadi pengurangan produksi asetilkolin di nukleus basalis, yag dapat mempengaruhi siklus tidur bangun. Penatalaksanaan dementia dengan donepezil sebagai asetilkoline inhibitor, dapat menyebabkan terjadinya insomnia
Con’t Pada penatalaksanaan agitasi dengan anti depresant dapat menyebabkan penderita mengalami tidur siang, dan membuat penderita suasah tidur pada malam hari.
Melatonin Dapat membantu mengatasi insomnia. 2 jam sebelum waktu tidur benzodiazepine Short acting Daytime sedation, confusion, memory problem antidepressant Long acting Daytime somnolen, diiziness, penambahan berat badan. antihistamine Dapat memperburuk fungsi kognitif TATA LAKSANA INSOMNIA PADA PASIEN DEMENTIA
Gangguan afektif dan stress psikologis Gangguan mood menempati prevalensi 32%- 92%. Biasanya terjadi depresi dan ansietas Dengan terjadinya depresi dan ansietas dapat menyebabkan terjadinya perubahan siklus tidur bangun,m dan menyebabkan insomnia
Mendengkur Mendengkur dan pernafasan berhenti berhubungan dengan ganguan pernafasan sewaktu tidur. Pada pasien dengan insomnia dan dementia dapat dilakukan dengan tidur dengan posisi lateral, pengurangan berat badan, menghindari alkohol.
Excessive movement Pasien dengan excessive movement misalnya restless legs syndrome Penatalaksanaannya dengan dopamine agonis, gabapentinoid dan ferritin.
Dream enactmen behavior Dream enactment behavior merupakan kondisi yang penting dan berbahaya pada pasien dementia. Berbahaya dengan faktor resiko jatuh, dan juga berbahaya dengan teman tidur penderita.
Con’t Untuk mengkonfirmasi diagnosis sleep behavior disorder REM dilakukan polysomnography, dengan EMG pada keempat ekstremitas. Pada saat pemeriksaan direkam untk melihat apakah ada atonia otot yang khas pada REM.
caregiver Pola tidur pasien Sleep behavior disorder pasien Menjaga kesehatan
Diskusi Pasien dementia dengan insomnia mempunyai kualitas hidup yang buruk Penatalaksanaan dapat melalui farmakologi dan nonfarmakologi. Pemberian support kepada caregiver sangat penting.