Strategi Pengembangan SIA Minggu Ke 14 Strategi Pengembangan SIA Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta Membeli Software Canned software (software massal) dibuat oleh perusahaan pengembang software dan dijual di pasar terbuka untuk berbagai lapisan pemakai yang memiliki persyaratan yang hampir sama. Turnkey systems (sistem terima jadi) beberapa perusahaan menggabungkan software dan hardware, serta menjual keduanya sebagai satu paket. Karena vendor memasangkeseluruhan sistem dan pemakai hanya perlu “terima jadi”. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta Membeli Software Internet memberi perusahan cara baru untuk mendapatkan software: Penyedia jasa aplikasi (Application service providers - ASPs) menyediakan Web-based software pada komputer mereka dan mengirim software ke klien melalui Internet. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Pembelian Software dan SDLC Perusahaan yang membeli, bukan mengembangkan software SIA, masih harus mengikuti proses SDLC sebagai berikut : Analisis sistem Desain konseptual sistem Desain fisik Implementasi dan perubahan Operasi dan pemeliharaan Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Proses perolehan Sistem Investigate software packages Will package meet needs? Can package be modified? No No Develop software internally Yes Yes Send RFP for software and hardware Yes Send RFP for hardware, if necessary Evaluate proposal Select best combination Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Pengembangan sistem oleh Departemen Sistem Informasi Di luar ketersediaan software massal yang bagus, banyak organisasi yang mengembangkan software mereka sendiri karena kebutuhan perusahaan unik atau karena ukuran perusahaan dan kerumitannya membutuhkan software khusus. Mengembangkan software khusus sulit untuk dilakukan dan berpeluang menimbulkan kesalahan. Serta memakan banyak waktu dan sumber daya. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Pengembangan Software oleh Perusahaan Luar Ketika mengontrak organisasi luar, perusahaan harus mempertahankan pengendalian atas proses pengembangan. Petunjuk berikut ini direkomendasikan: Memilih pengembang dengan hati-hati Menandatangani kontrak Rencanakan dan awasi setiap langkah Menjaga komunikasi yang efektif Kendalikan semua biaya Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Pengembangan Software oleh Pemakai Akhir End-user computing (EUC) adalah pengembangan, penggunaan, dan pengendalian aktif atas sistem informasi berbasis komputer oleh para pemakai. Bersama dengan bangkitnya PC yang murah dan banyaknya ragam software yang canggih dan murah, para pemakai mulai mengembangkan sistem mereka sendiri untukmembuat dan menyimpan data, mengakses serta men-download data perusahaan, serta berbagi data dan sumber daya komputer dalam jaringan. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Pengembangan Software oleh Pemakai Akhir yang Tepat Berikut ini adalah contoh-contoh yang perkembangan oleh pemakai akhir yang tepat: Menarik informasi dari database perusahaan untuk menghasilkan laporan sederhana atau untuk menjawab permintaan yang tidak rutin. Melakukan sensitivitas “what if” atau analisis statistik. Mengembangkan aplikasi dengan menggunakan software yang telah jadi, seperti spreadsheet atau sistem database. Mempersiapkan jadwal dan daftar, seperti jadwal depresiasi, daftar jatuh tempo piutang usaha, dan amortisasi pinjaman. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Manfaat dari End-User-Pengembangan Software Manfaat dari End-User Computing KreasiUser, Pengendalian, & Implemaentasi Sistem yang memenuhi kebutuhan pemakai Ketepatan waktu Membebaskan sumber daya sistem Kefleksibilitasan dan kemudahan penggunaanVersatility Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Risiko End-User-Pengembangan Software Risiko End-User Computing Kesalahan Logika dan pengembangan Pengujian aplikasi yang tidak memadai Sistem yang tidak efisien Sistem yang dikendalikan dan didokumentasikan dengan kurang baik Ketidaksesuaian Sistem Duplikasi sistem dan data ….. Peningkatan biaya Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Mengelola dan Mengendalikan End-User Computing Organisasi menggunakan beberapa pendekatan yang berbeda untuk mengelola dan mengendalikan end-user computing. Contohnya, layanan bantuan ( help desk) dapat mendorong, mendukung, mengkoordinasikan dan mengendalikan berbagai aktivitas pemakai akhir. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta Fungsi Help Desk Apakah kewajiban help desk? Memberikan bantuan 24 jam untuk membantu mengatasi masalah. Bertindak sebagai penjelas informasi, koordinasi, dan pemberi bantuan. Melatih para pemakai akhir, tentang bagaimana menggunakan hardware atau software tertentu, dan menyediakan pemeliharaan dan dukungan yang memadai. Mengevaluasi produk hardware dan produk software pemakai yang baru. Membantu pengembangan aplikasi. Mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai standar. Mengendalikan data perusahaan. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Melakukan Outsource Untuk Sistem Apakah outsourcing itu ? Outsource adalah mengontrak perusahaan luar untuk menangani semua bagian dari data aktivitas pemrosesan organisasi. Di dalam perjanjian outsource mainframe, penyedia layanan membeli semua komputer klien dan mempekerjakan semua atau sebagain besar pegawai klien. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Melakukan Outsource Untuk Sistem Dalam perjanjian outsourcing klien/server atau PC, organisasi meng-outsource layanan tertentu, bagian dari bisnisnya, fungsi tertentu, atau dukungan PC. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Melakukan Outsource Untuk Sistem Manfaat Outsourcing Sebuah solusi untuk bisnis Penggunaan aset Akses ke keahlian yang lebih besar dan teknologi yang lebih canggih Biaya yang lebih rendah Perbaikan waktu untuk pengembangan Peniadaan kepadatan dan kejarangan penggunaan Memfasilitasi pengecilan ukuran perusahaan Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Melakukan Outsource Untuk Sistem Risiko melakukan Outsourcing Ketidak fleksibilitasan Kehilangan kendali sistem dan/atau data Pengurangan keunggulan kompetitif Sistem paket Tujuan yang tidak terpenuhi Layanan yang kurang baik Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Rekayasa Ulang Proses Bisnis Apakah rekayasa ulang proses bisnis itu? Rekayasa ulang proses bisnis adalah analisis menyeluruh dan pendesainan ulang yang lengkap atas proses bisnis dan sistem informasi untuk mencapai peningkatan kerja yang dramatis. Rekayasa ulang proses bisnis adalah proses revolusioner yang menantang struktur organisasi, peraturan, asumsi, aliran kerja, deskripsi kerja, prosedur manajemen, pengendalian, dan nilai serta budaya organisasi. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Rekayasa Ulang Proses Bisnis BPR menarik perusahaan kembali ke proses bisnis dasarnya serta berfokus pada mengapa BPR dilakukan daripada rincian bagaimana BPR dilakukan. BPR kemudian membentuk kembali keseluruhan praktik kerja organisasi dan aliran informasi untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Prinsip-prinsip Rekayasa Ulang Apakah tujuh prinsip perkayasaan proses bisnis itu? Mengatur hasil, bukan tugas. Membuat pemakai output melakukan proses. Membuat mereka yang menghasilkan informasi memproses informasi tersebut. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Prinsip-prinsip Rekayasa Ulang Memusatkan dan menyebarkan data. Mengintegrasikan aktivitas paralel Memberdayakan para pekerja, menggunakan pengendalian internal, dan membuat strutur organisasi menjadi lebih datar. Mengumpulkan data saat itu juga, di sumbernya. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Tantangan yang dihadapi dalam Usaha Rekayasa Ulang Apakah hambatan-hambatan yang dihadapi agar dapat berhasil menyelesaikan proses rekayasa ulang itu? Tradisi Penolakan Persyaratan waktu Risiko Kurangnya dukungan manajemen Skeptisisme Pelatihan kembali Pengendalian Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta Pembuatan Prototipe Apakah prototipe itu? Prototipe adalah pendekatan ke dasain sistem yang mengembangkan modil kerja yang disederhanakan dari sistem. Prototipe, atau rancngan awal ini, dapat dengan cepat dan murah untuk dibangun dan diberikan pada para pemakai atau diuji. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta Pembuatan Prototipe Apakah empat langkah-langkah yang terlibat dalam mengembangkan prototipe? Mengidentifikasi persyaratan sistem. Mengembangkan prototipe awal yang memenuhi persyaratan yang telah disetujui. Para pemakai mengidentifikasi perubahan, pengembang membuat perubahan, dan sistem tersebut sekali lagi dikembalikan pada para pemakai. Menggunakan sistem yang disetujui oleh para pemakai. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Manfaat Pembuatan Prototipe Keuntungan Pembuatan Prototipe Pemahaman yang lebih baik atas kebutuhan pemakai Keterlibatan dan kepusan pemakai yang lebih besar Waktu pengembangan yang lebih cepat Lebih sedikit kesalahan Lebih banyak peluang untuk perubahan Lebih murah Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Kelemahan Pembuatan Prototipe Waktu pemakai yang Signifikan Kurang efisien dalam penggunaan sumber daya sistem Pengembangan sistem yang tidak lengkap Sistem didokumentasikan dan diuji secara tidak memadai Reaksi perilaku yang negatif Pengembangan tanpa akhir Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Computer-Aided Software Engineering (CASE) CASE adalah paket terpadu dari alat-alat berbasis komputer yang mengotomatisasi aspek-aspek penting dalam proses pengembangan software. Alat CASE digunakan untuk merencanakan, menganalisis, mendesain, memrogram, dan mempertahankan sistem informasi. CASE juga digunakan untuk memperkuat usaha manajer, pemakai, dan programer dalam memahami kebutuhan informasi. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Computer-Aided Software Engineering (CASE) Alat CASE tidak menggantikan desainer terampil, melainkan menyediakan sekumpulan alat terpadu yang mendukung para pengembang secara efektif untuk semua tahapan SDLC. Software CASE pada umumnya memiliki alat-alat untuk perencanaan strategis, manajemen sistem dan proyek, desain database, tampilan layar dan laporan, dan pembuatan kode secara otomatis. Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Computer-Aided Software Engineering (CASE) Keuntungan teknologi CASE adalah sbb: Perbaikan produktivitas Perbaikan kualitas program Penghematan biaya Perbaikan prosedur pengendalian Penyederhanaan dokumentasi Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Computer-Aided Software Engineering (CASE)) Beberapa masalah dengan teknologi CASE adalah sebagai berikut: Tidak kompatibel Biaya Harapan yang tidak terpenuhi Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta
Minggu Ke 14 ******** SELESAI ******** Oleh : Widada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta