Wahyu 16 – bagian 2 MALAPETAKA 6 DAN 7
MALAPETAKA KEENAM Wahyu 16:12-17 Sungai Efrat mengibaratkan bangsa-bangsa (orang-orang) yang dipengaruhi oleh Babel Mistik (Kekristenan murtad). Air sungai menjadi kering = menggambarkan penarikan dukungan terhadap Babel besar (Wahyu 17). Raja-raja dari timur mengibaratkan Kristus dan bala tentara sorga yang akan berperang melawan Setan.
MALAPETAKA KEENAM Penarikan dukungan terhadap tanda binatang dan bilangan namanya: Wahyu 13:3,14-16 Wahyu 17:1-3,15,16 Bangsa-bangsa menjadi kecewa karena ternyata Gereja yang palsu yang meninggikan tanda binatang juga dihukum pada malapetaka ke lima (16:10,11).
MALAPETAKA KEENAM Dengan adanya penarikan dukungan terhadap Babel dari bangsa-bangsa mengakibatkan robohnya penghalang terakhir bagi kekalahan dan hukuman yang mutlak.
MALAPETAKA KEENAM Dari mulut naga, mulut binatang, dan nabi palsu keluar tiga roh najis. Masing-masing mengeluarkan “rohnya.” Naga melambangkan setan (Wahyu 12:9). Ini melambangkan spiritisme, pemujaan pada roh-roh yang menyerupai spiritisme pada dunia kekristenan.
MALAPETAKA KEENAM Mulut binatang melambangkan binatang yang muncul dari dalam laut dimana ia mendapatkan kekuatan, tahta dan kuasa dari Naga (Wahyu 13:2). Nabi palsu melambangkan binatang yang keluar dari dalam bumi (Wahyu 13:11). Ia memiliki dua tanduk “Anak Domba” tapi berbicara seperti naga.
MALAPETAKA KEENAM Ketiga roh najis yang menyerupai katak mengartikan bahwa roh-roh ini sangat menjijikkan bagi Tuhan. Keluar dari mulut melukiskan bahwa ketiga roh najis ini bergabung sebagai juru bicara/alat untuk mengumumkan ke seluruh bumi percabulan dari Babel mistik (Wahyu 17:2).
MALAPETAKA KEENAM Mengumpulkan mereka merupakan upaya gabungan agama rangkap tiga tersebut untuk mendekati penguasa-penguasa politik dunia agar mereka bersatu dalam tindakan memerangi umat-umat Tuhan. Tuhan datang seperti pencuri (I Tes 5:2,4; 2 Petrus 3:10).
MALAPETAKA KEENAM Memperhatikan pakaian adalah ajakan untuk tetap teguh dalam iman, tabiat, dan kesetiaan kepada Tuhan (Matius 22:11). Telanjang berarti kehilangan pakaian tabiat Allah karena menyangkal iman (Wahyu 17:16). Kejadian 3:7.
MALAPETAKA KEENAM Perang Armagedon mulai apabila penguasa-penguasa agama dan politik dunia bersatu untuk melancarka serangannya kepada umat Tuhan yang setia. Persiapan perang Armagedon terjadi pada malapetaka keenam, tetapi perang itu sendiri terjadi pada malapetaka ketujuh.
MALAPETAKA KEENAM Tempat melukiskan keadaan mental raja-raja dunia yang sudah bersatu membasmi umat Tuhan (16:14, 17:13). Armagedon melambangkan puncak pertentangan antara Kristus dan Setan (12:7-9).
MALAPETAKA KEENAM Segala bangsa akan terlibat dalam peperangan ini. Kristus dan balatentara sorga akan campur tangan mengakhirinya. Orang-orag kudus akan menyaksikan peperangan itu tapi tidak terlibat di dalamnya.
MALAPETAKA KEENAM Perang Armagedon melukiskan peperangan terakhir antara Kristus dan Setan di dunia ini, yang akan diakhiri dengan kekalahan pada pihak Setan.
MALAPETAKA KETUJUH Wahyu 16:17-21. Pengaruh malapetaka ini universal. Suara nyaring menggambarkan suara Allah sendiri (Wahyu 1:10) yang terdengar dari tahta Allah. “Sudah terlaksana.” “Sudah selesai” (Yohanes 19:30).
MALAPETAKA KETUJUH Kejahatan manusia dibumi sudah memuncak, sehingga murka Allah akan dicurahkan semua kepada manusia yang jahat dan setan. Kasih karunia Allah tidak ada lagi bagi manusia jahat. Gempa bumi harafiah dan simbolis. Gemba bumi memusnahkan kota-kota secara harafiah (17:18,20,21), gempa bumi juga akan memusnahkan Babel besar itu.
MALAPETAKA KETUJUH Kuasa gabungan tiga roh najis akan hancur berantakan karena pengumuman Tuhan yang bergemuruh disertai kilat dan gempa bumi. Kesatuan penguasa-penguasa dunia dan agama hancur karena kaget mendengar suara Tuhan yang meluputkan umatNya dari musuh.
MALAPETAKA KETUJUH Anggota-anggota gabungan organisasi politik dan agama itupun mulai berperang dengan sesamanya, dan “sepuluh raja” (Wahyu 17:12-16) akan membalas dendam kepada Babel mistik (17:17). Tentara-tentara dunia berubah haluan dengan geramnya untuk menyerang pemimpin-pemimpin dan sesamanya dengan senjata yang tadinya diperuntukkan untuk membunuh umat-umat Tuhan.
MALAPETAKA KETUJUH Percekcokan dan pertumpahan darah terjadi di mana-mana (14:20). Waktu Kristus datang di angkasa dengan malaikat-malaikatNya, segala bentrokan senjata dan peperangan akan berhenti. Seluruh orang jahat akan binasa ketika Tuhan mencurahkan murkaNya yang tanpa belas kasihan.
MALAPETAKA KETUJUH Allah teringat akan janjinya untuk menghancurkan Babel (Yeh 21:23,24). Pulau hilang karena gempa. Hujan es (Sangkakala ketujuh/11:19). Manusia menghujat Allah. Inilah kali ketiga manusia mengutuki Allah karena hebatnya malapetaka itu (16:9,11,21). Sejarah dunia berakhir, umat yang benar diangkat ke surga.