Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
Advertisements

Teori Graf.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
SOAL-SOAL RESPONSI 5 TIM PENGAJAR FISIKA.
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
SOAL-SOAL RESPONSI 9 STAF PENGAJAR FISIKA.
START.
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
11 MODUL Pengertian Dasar Pemadatan Tanah
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
Tugas: Perangkat Keras Komputer Versi:1.0.0 Materi: Installing Windows 98 Penyaji: Zulkarnaen NS 1.

Suku ke- n barisan aritmatika
1 Diagram berikut menyatakan jenis ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti oleh 400 siswa. Persentase siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.
LATIHAN SOAL HIMPUNAN.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
SIFAT- SIFAT TANAH DAN PENGUJIAN DI LABORATORIUM
KONSISTENSI TANAH.
KONSISTENSI TANAH.
Tujuan klasifikasi tanah
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
ANALISA NILAI KELAS A,B,C DIBUAT OLEH: NAMA: SALBIYAH UMININGSIH NIM:
LATIHAN SOAL DATA TUNGGAL
PENGERTIAN TANAH Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari aggregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara.
2,3 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
STATISTIK - I.
UKURAN PENYEBARAN DATA
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
Integrasi Numerik (Bag. 2)
Persamaan Linier dua Variabel.
Konsistensi Tanah.
KLASIFIKASI TANAH.
TITI YUNIATI, Perubahan Kandungan Air Terhadap Nilai Pengembangan Pada Tanah Dasar Jalan Penawangan - Purwodadi.
BATAS-BATAS ATTERBERG
Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
PERSAMAAN UMUM KEHILANGAN TANAH
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Soal Latihan.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PERANCANGAN PERCOBAAN MAHASISWA SEMESTER VI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA PENANGGUNG.
Luas Daerah ( Integral ).
SEGI EMPAT 4/8/2017.
TEKNOLOGI BETON.
Sequential Decision Making
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
PERCOBAAN KONSOLIDASI
Pertemuan 18 Pendugaan Parameter
Peluang.
Mekanika Tanah Materi 3 Sistem Klasifikasi Tanah Unified
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
PENURUNAN KONSOLIDASI
KLASIFIKASI TANAH (Soil Classification) Dr. Runi Asmaranto, ST
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
ITK-121 KALKULUS I 3 SKS Dicky Dermawan
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Teknik Numeris (Numerical Technique)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
PEMADATAN TANAH Yulvi zaika.
DISTRIBUSI PELUANG Pertemuan ke 5.
Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Fakultas Teknik UNIVERSITAS DARWAN ALI Kuala Pembuang
Mata kuliah semester berikutnya
TANAH FAJRI ANUGROHO Sumber Pustaka:
Fakultas Teknik Sipil UNIVERSITAS DARWAN ALI Kuala Pembuang
Transcript presentasi:

Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh MEKANIKA TANAH I Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Staf Pengajar: Reza P. Munirwan, S.T, M.Sc

Kerapatan relatif (Relative Density) Kerapatan relative ( DR) digunakan untuk menentukan kerapatan tanah berbutir kasar di lapangan. i---------------i-------------------------------i e max e e min e = Angka pori tanah di lapangan e max = Angka pori tanah kondisi paling lepas e min = Angka pori tanah kondisi paling padat

Hubungan antara DR dengan kondisi tanah di lapangan Keadaan Tanah Di Lapangan 0 - 15 Sangat Lepas ( Very Loose) 15 - 50 Lepas ( Loose) 50 - 70 Tengah ( Medium) 70 - 85 Padat (dense) 85 - 100 Sangat padat ( very dense)

Contoh Soal: Tanah pasir yang akan digunakan untuk urugan kembali (back fill) mempunyai berat volume basah γb = 19.62 kN/m3 dan kadar air w = 10%. Angka pori dalam keadaan paling longgar (emak) = 0.64 dan dalam keadaan paling padat (emin) = 0.39. Tentukan angka pori (e) tanah urugan kembali dan kerapatan relatifnya (Dr). Diketahui tanah urugan kembali mempunyai Gs = 2.65.

Penyelesaian: Dik: γb = 19.62 kN/m3 Dit: e = ? w = 10% Dr = ? emak = 0.64 emin = 0.39 Gs = 2.65 γb = Gs (1 + w)γw / 1 + e 19.62 = 2.65 (1 + 0.1) 9.81 / 1 + e e = 0.46

Dr = emak – e / emak - emin Dr = 0.64 – 0.46 / 0.64 – 0.39 Dr = 0.72 Jadi angka pori tanah urugan kembali e = 0.46 dan kerapatan relatif Dr = 0.72

Batas – batas Atterberg Konsistensi tanah: kedudukan fisik tanah berbutir halus pada kadar air (wc) Menurut Atterberg (1911), sifat kohesif tanah dibagi dalam 4 keadaan pokok : - Padat (solid) - Semi padat (semi solid) - Plastis (plastic) - Cair (liquid) Keadaan-keadaan tersebut terjadi karena adanya perubahan kadar air ( wc)

wc Batas – batas Atterberg (Batas Konsistensi) BATAS CAIR (LL) BATAS PLASTIS (PL) BATAS SUSUT (SL) PADAT SEMI PADAT PLASTIS CAIR wc Batas – batas Atterberg (Batas Konsistensi)

Batas Cair (Liquid Limit = LL) LL = kadar air tanah dimana apabila dibuat goresan pada tanah tersebut dengan spatula standard akan menutup pada 25 kali pukulan. Apparatus and grooving tool Groove cut in sample prior to the test Groove closed over 12.5 mm – soil at wL if this requires 25 “blows”

Banyak Pukulan Kadar Air (%) 15 20 28 42 40.8 39.1 LL = 39.5 %

Indeks Aliran (IF) Dimana: IF = Indeks Aliran w1 = Kadar air (%) pada N1 pukulan w2 = Kadar air (%) pada N2 pukulan

LL menurut Waterways Experiment Station: Dimana: N = Jumlah pukulan, untuk menutup celah 0.5 inchi (12.7 mm) wN = Kadar air (%) tg β = 0.121

BATAS PLASTIS ( PLASTIC LIMIT = PL) PL = Kadar air tanah dimana apabila tanah tersebut digulung sampai dengan diameter 3.2 mm mulai terjadi retak-retak.

BATAS SUSUT ( SHRINKAGE LIMIT = SL) SL = Percobaan batas susut dilaksanakan dalam laboratorium dengan cawan porselin diameter 44.4 mm dengan tinggi 12.7 mm. Dimana: m1 = berat tanah basah dalam cawan percobaan (g) m2 = berat tanah kering oven (g) v1 = volume tanah basah dalam cawan (cm3) v2 = volume tanah kering oven (cm3) γw = berat volume air (g/cm3)

0 < LI < 1  Tanah berada dalam daerah plastis INDEKS PLASTIS (PLASTICITY INDEX = IP) IP = LL - PL INDEKS KECAIRAN (LIQUIDITY INDEX= LI) 0 < LI < 1  Tanah berada dalam daerah plastis LI > 1  Tanah dalam keadaan cair/hampir cair LL PL SL SOLID SEMI SOLID PLASTIS CAIR 1

% BUTIRAN YANG LEBIH KECIL 2  Aktivitas (A) A = % BUTIRAN YANG LEBIH KECIL 2  IP NAMA MINERAL LEMPUNG AKTIVITAS (A) MONTMORILLONITE ( BENTONITE) 1 – 7 ILLITE 0.5 – 1 KAOLINITE 0.5 HALLOYSTE ATTAPULGITE 0.5 – 1.2 ALLPHANE

Contoh Soal: Beberapa hasil percobaan untuk menentukan batas-batas konsistensi ditunjukkan dalam tabel dibawah. Tentukan LL, IP, dan LI tanah tersebut jika diketahui PL = 20% dan kadar air di lapangan wN = 38% Benda Uji 1 2 3 4 Jumlah Pukulan Berat tanah basah + cawan (g) Berat tanah kering + cawan (g) Berat cawan (g) 12 28.15 24.2 15.3 17 23.22 20.8 15.1 23 23.2 20.89 15.2 28 23.18 20.9 15.0

1. 2. w = 42.46%; 3. w = 40.60%; 4. w = 38.64% LL = 39.5 %

IP = LL – PL = 39.5 – 20 = 18.5% LI = 0.95

Tentukan LL (batas cair) untuk data tes batas cair berikut: Jawaban: LL = 18.7% Diketahui PL (plastic limit) suatu contoh tanah = 30% dan plasticity index (PI) = 7%. Jika contoh tanah dikeringkan dari kondisi PL maka perubahan volumenya adalah 25% dari volume pada kondisi PL dan perubahan voluma dari kondisi LL ke kondisi kering adalah 35% dari volume pada kondisi LL. Tentukan SL (batas susut) ? Jawaban: SL = 18.6% Jumlah Ketukan Kadar Air (%) 38 34 20 12 16 17 22

SELESAI