PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Tujuan Mempelajari Perkembangan Peserta Didik Agar mempunyai ekspektasi yg nyata tentang peserta didik Dapat merespon perilaku peserta didik secara tepat Membantu mengenali adanya penyimpangan yang terjadi pada diri peserta didik Untuk membantu memahami diri sendiri sehingga dapat berperilaku secara tepat
Alasan perlunya mempelajari perkembangan peserta didik Masa perkembangan yang cepat masa anak-anak terjadi pertumbuhan yg cepat Pengaruh yang lama pengaruh pengalaman yg diberikan anak akan terlihat dlm jangka panjang Proses yang kompleks memerlukan proses dan waktu yg lama dalam membentuk peserta didik, sehingga perlu pemahaman yg tepat Nilai yang diterapkan nilai yg dipakai membentuk kepribadian anak akan terintegrasi pada dirinya Masalah yang menarik anak sbg mahluk yang unik
Faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik: Kecerdasan Temperamen Orang yg mudah suasana hati positif, kebiasaan teratur, mudah menyesuaikan diri Orang yg sulit bereaksi scr negatif, sering nangis, lambat menerima pengalaman baru Orang yg lambat kurang cekatan, penyesuaian diri sulit, berfikir cenderung negatif 3. Interaksi dengan lingkungan
Fase perkembangan Remaja (12-22) Proses Biologis Kanak-kanak akhir (6-11) Proses Kognitif Proses Sosial Kanak-kanak Awal (1-5) Bayi (0-1) Prenatal
Fase Perkembangan Santrock dan Yussen membagi atas lima fase yaitu: 1. Fase pra natal (saat dalam kandungan) Adalah waktu terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran 2. Fase Bayi Adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau24 bulan, masa ini adalah masa yang sangat bergantung pada orang tua. 3. Fase Kanak-kanak Awal( masa pra sekolah) Adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun. 4. Fase Kanak-kanak tengah dan akhir ( masa usia sekolah dasar) Adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kiora umur 6 sampai 11 tahun 5. Fase Remaja Adalah masa perkembengan yang merupakan transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kisa umur 10 sampai 12 tahun dan beakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Keterjalinan proses-proses biologis kognitif dan sosial menghasilkan fase-fase perkembangan.
Tugas perkembangan Masa Kanak-kanak Belajar berjalan Masa Anak Belajar makan makanan padat Belajar mengendalikan gerakan badan Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya Memperoleh stabilitas fisiologis Membentuk konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik dan orang lain Belajar membedakan yang benar dan salah Masa Anak Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu Membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh Belajar bergaul dengan teman sebaya Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin Membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari Membentuk kata hati,moralitas dan nilai-nilai Memperoleh kebebasan diri Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial
memilih pasangan hidup belajar hidup dengan suami atau istri Masa Dewasa Awal memilih pasangan hidup belajar hidup dengan suami atau istri memulai kehidupan berkeluarga membimbing dan merawat anak mengolah rumah tangga memulai suatu jabatan menerima tanggung jawab sebagai warga negara Menemukan kelompok sosial yang cocok dan menarik Masa Remaja Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin Memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu Menerima fisik dari dan menggunakan badan secara efektif Memperoleh kebebasan diri, melepaskan ketergantungan dari orang tua/ orang dewasa lainnya Melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan Memperoleh kebebasan ekonomi Persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yg diperlukan sbg warga negara yg baik Memupuk dan memperoleh perilaku yg dapat dipertanggung jawabkan secara sosial Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman berperilaku
Masa Setengah Baya Masa orang tua memperoleh tanggung jawab sosial dan warga negara membangun dan mempertahankan standar ekonomi membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa membina hubungan dengan pasangan hidup sebagai pribadi menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sendiri menyesuaikan diri dengan penambahan umur Masa orang tua menyesuaiakan diri dengan menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik menyesuaiakan diri terhadap masa pensiun dan menurunnya pendapatan menyesuaikan diri terhadap meninggalnya suami/istri menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia lanjut memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara membangun kehidupan fisik yang memuaskan
Hukum Perkembangan Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor lingkungan (belajar) Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling berhubungan dengan semua aspek ( fisik, kognitif, emosional, sosial yang mempengaruhinya) Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing Perkembangan berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks, dari yang umum kepada yang khusus
Perkembangan -Santrock ussen (1992) Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada masa konsepsi dan berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi. E. B. Hurlock Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman, dan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Drs. H. M. Arifin, M. Ed Perkembanagn merupakan perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi dan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Gut Windarsih dan Rohana Kusumawati Perkembangan merupakan proses menuju keadaan yang lebih dewasa bersifat kualitatif.
Perkembangan - Lanjutan Werner (1957) Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan diman diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Nagel (1957) Perkembangan merupakan pengertian dimana stuktur yang terorganisasi dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi perubahan stuktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi. Schneirla (1957) Perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem adaptif sepanjang hidupnya. Spiker (1966) Perkembangan berhubungan dengan dua hal yaitu: 1) Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa. 2) Filogenetik, yakni perkembangan asal-usul manusia sampai sekarang ini.
Perkembangan - Lanjutan Libert, Paulus, dan Strauss (Singgih,1990:31)€ Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi lingkungan. Monks(1984) Perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan proses pertumbuhan,kemetangan dan belajar.
Pertumbuhan Werner Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang noemal. Drs. H. M. Arifin, M. Ed Pertumbuhan merupakan suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Gut Windarsih dan Rohana Kusumawati Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran(volume,massa, dan tinggi) pada makhluk hidup yang beresifat kuantitatif dan irreversible.
Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu Pertumbuhan Fisik a. Pertumbuhan sebelum lahir( masa konsepsi) b. Pertumbuhan setelah lahir Intelek Emosi Sosial Bahasa Bakat Khusus Sikap, nilai, dan moral
Perkembangan Sebagai Proses Holistik dari Aspek Biologis, Kognitif, Sosial dan Psikososial Sesuai dengan konsep anak sebagai suatu totalitas atau sebagai individu, perkembangan juga merupakan suatu proses yang sifatnya holistik ( menyeluruh). Artinya, perkembangan itu terjadi tidak hanya dalam aspek tertentu, melainkan melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin (interwoven) satu sama lain.
Menurut Santrock dan Yussen (1992) Pola gerakan perkembangan itu kompleks karena merupaka hasil (produk) dari beberapa proses: a. Proses biologis : Proses ini meliputi perubahan-perubahan fisik individu. > Pencerminan peranan proses biologi dalam perkembangan terdiri dari: - Gen yang diwarisi dari orang tua Perkembangan otak Penambahan tinggi dan berat Ketrampilan motorik Perubahan-perubahan hormon pada masa puber
b. Proses Kognitif Proses ini meliputi perubahan-perubahan yang terjadi pada induvidu mengenai pemikiran, kecerdasan dan bahasa. Pencerminan peranan proses kognitif dalam perkembangan anak antara lain seabgai berikut: Mengamati gerakan mainan bayi yang digantung Menghubungkan dua kata menjadi kalimat Menghafal puisi, sajak, dan do’a Memecahkan soal matematika Perkembangan kognitif mengacu kepada perubahan-perubahan penting dalam pola dan kemampuan berpikir serta kemahiran berbahasa. Belajar cenderung lebih terbatas pada perubahan-perubahan sebagai hasil dari pengalaman atau peristiwa yang relatif spesifik. > Pekembangan kognitif anak dan pengalaman belajar ini sangat erat kaitannya dan saling berpengaruh satu sama lain. > Perkembangan kognitif anak akan memfasilitasi kemampuan belajar anak , dan sebaliknya.
c. Proses sosial / psikososial Proses ini meliputi perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan individu dengan orang lain, perubahan-perubahan dalam emosi, perubahan-perubahan dalam kepribadian serta perubahan-perubahan dalam perasaan. Pencerminan peranan proses sosial dalam perkembangananak adalah sebagai berikut: Perkembangan identitas diri dan krisis-krisis yang menyertainya serta perkembangan carra hubungan dengan anggota keluarga, teman sebaya, guru-guru, dan yang lainnya. Senyuman bayi sebagai respon terhadap sentuhan ibunya Sikap agresif anak laki-laki terhadap teman mainnya Kewaspadaan seorang gadis terhadap lingkungannya. Perubahan pada perkembangan merupakan produk dari proses-proses biologis, kognitif, dan sosial. Proses itu terjadi pada perkembangan manusia yang berlangsung pada keseluruhan siklus hidupnya dan inilah yang disebut perkembangan sebagai peroses holistik dari ketiga aspek tersebut.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN TUGAS-TUGAS Faktor-faktor ini diantaranya yaitu pengalaman, pendidikan, keturunan dan lingkungan. Dalam perkembangan kepribadian pada anak,anak dapat berkembang karena dari hasil pengalaman-pengalaman yang anak peroleh. Pengalaman ini sangat mempengaruhi perkembangan pada anak misalnya anak dalam sekolahnya anak mengikuti kegiatan dokter kecil maka dari kegiatan-kegiatan yang ada dalam dokter kecil tersebut anak akan lebih mengetahui tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan tersebut. Dari kegiatan ini maka anak akan memperoleh pengalaman dan anak juga akan dapat berfikir lebih maju. Kegiatan belajar membantu anak untuk melalui tahap-tahap perkembangan. Dari kegiatan belajar ini anak akan memperoleh pengetahuan sehingga mereka akan berfikir lebih maju dan kritis yang membantu perkembangan pada diri anak. Pendidikan sebagai suatu tempat dimana anak dapat memperoleh pengetahuan,wawasan,pengarahan, bimbingan. Pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan pada anak jika pendidikan yang diperoleh anak baik maka anak juga akan berkembang dengan baik tetapi sebaliknya jika pendidikan yang diperoleh anak buruk maka perkembanagan pada anak pun akan terhambat.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN TUGAS-TUGAS (Lanjutan) Keturunan merujuk pada faktor hereditas seorang individu misalnya tinggi badan, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks,tingkat energi dan irama biologis. Faktor keturunan memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus kepada penyokong genetis dari perilaku dan temperanen pada anak-anak. Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seorang tumbuh dan di besarkan, norma dalam keluarga, kelompok sosial, pengaruh-pengaruh lain seseorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini mempunyai peranan penting dalam membentuk kepribadian seseorang dan lingkungan ini sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang.