1. CAHYADI MATUTU HAJAR 5517 2. LUSIA SEPTIA W 3. OKI KUSUMAYANTI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IndII dan Infrastruktur Transportasi Kota
Advertisements

BURET BUS IN HOME THEATRE MUHAMMAD DARMAWAN TEKNIK LINGKUNGAN ITS.
IndII dan Infrastruktur Transportasi Kota
Tinjauan Kinerja Pelayanan Angkutan Massal
Komentar dari artikel (Polusi Udara Kawasan Industri Sebabkan Kanker )
ANALISA PEMANFAATAN TROTOAR BAGI PEJALAN KAKI
I. Pengertian Proyek Gedung Bertingkat
H.Ghazaly Ama La Nora,S.Ip,M.Si Mercu Buana University
Topik : Pelayanan Angkutan Umum
Faisal Rahman ( ) Amiruddin Hi Muhammad ( ) Wira Puska Laksana ( ) Bagus Susatyo (
ABSTRAK Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan sebagai arus pergerakan (kendaraan, penumpang dan barang) yang bergerak dari zona asal.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BERBAGAI JENIS TRANSPORTASI
VOLUME RUAS JALAN PADA SATU LAJUR DAN KECEPATAN SESAAT PADA JAM PUNCAK
Perawatan Mesin dan Peralatan
Pengendalian Muatan Berlebih di Indonesia: Sebuah Perspektif Baru Kajian Awal [Pre-Scoping Study] Jakarta, 10 Mei 2011 Clell Harral Rustam Rauf Shirley.
KOMPLEKSITAS MASALAH ENERGI KELOMPOK 4 AndriEko PatuhFauzan RasyidFerry TaufikRosikin.
Latar Belakang Tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor
Latar Belakang Masalah
DEFENISI DAN FUNGSI TERMINAL SECARA UMUM
Latar Belakang Permasalahan
Jika Terlalu Banyak Polusi Udara
Jl. H.R. Muhammad ke Supermall (Jl. Bukit Darmo Boulevard)
MATA KULIAH GEOGRAFI TRANSPORTASI
KOTA SEHAT BERAWAL DARI LINGKUNGAN YANG SEHAT
TRANSPORTASI Yeni Septiana (21).
Pengaruh Bahan Bakar Transportasi terhadap Pencemaran Udara dan Solusinya.
Analisis Dampak Lalu Lintas
PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI
08 DEFENISI DAN FUNGSI TERMINAL SECARA UMUM
06 PERANAN MANUSIA DALAM TRANSPORTASI
KARAKTERISTIK OPERASIONAL SURVEY ANGKUTAN UMUM
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN A. Latar belakang Tujuan kebijakan Reformasi Birokrasi di Indonesia adalah untuk.
Ekonomi Kota.
Materi – 03 Sistem Kantor.
Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan
KULIAH VALUASI ESDAL PERTEMUAN KE
PERANAN EKONOMI MIKRO DAN PERMASALAHANNYA DI INDONESIA
Daya Tarik dan Daya Dorong Kota-Desa
PERENCANAAN TRANSPORTASI
Pendekatan Perencanaan Transportasi
TATA GUNA LAHAN & Transportasi
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Ekonomi Kota Studi kasus Jakarta.
Efek Dari Upah Minimum di Indonesia
PERANAN MANUSIA DALAM TRANSPORTASI
BAB I PENDAHULUAN Disampaikan pada:
KEBIJAKAN EKONOMI PUBLIK
13 SISTEM ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN ANGKUTAN PENUMPANG ANGKUTAN BARANG
REDISTRIBUSI PENDAPATAN
Bindo sepuluh-II (2) SK: Berbicara: 10. Menyampaikan laporan hasil penelitian dalam diskusi atau seminar KD: 10.1 Memberikan kritik terhadap informasi.
Drs. Ec. Fatchurrochim Ghany, MT
TRANSPORTASI PERKOTAAN
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Dalili Ghaisani Hashifah
Penerapan manajemen energi pada peralatan listrik
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Disusun Oleh : Dwi Tofiandita C
Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Transportasi
“PERMASALAHAN TRANSPORTASI DARAT DI INDONESIA “
Pengantar Perencanaan Transportasi
Perencanaan Transportasi
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
EKONOMI TRANSPORTASI (CIV -205)
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Manajemen Lalulintas untuk Angkutan Umum
Perawatan Mesin dan Peralatan
PROPOSAL PENELITIAN Oleh Ansar G2F PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN KONAWE SELATAN.
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
PERENCANAAN TRANSPORTASI Disusun Oleh: MUHAMMAD ZIKRI (VC) PRODI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS ISLAM RIAU.
Transcript presentasi:

Evaluasi Daya Dukung Jalan Terhadap Mobilitas Pengguna Kendaraan Bermotor di Kota Yogyakarta 1. CAHYADI MATUTU HAJAR 5517 2. LUSIA SEPTIA W 3. OKI KUSUMAYANTI 4. LARAS RATIH MAHESWARI 5553 5. WAHYU KUNCORO 5555 6. NICOLAUS MAHENDRA 5577 7. BRAMANTIYO MARJUKI  5579 8. MIRA FINISTRI 5580

LATAR BELAKANG Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang mengalami pertumbuhan pesat Pertumbuhan di kota Yogya digerakkan oleh bermacam–macam jenis perdagangan (terutama sektor retail), pariwisata dan pendidikan Sektor transportasi perkotaan mempunyai peranan yang penting, karena sektor tersebut sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi aktivitas sosial-ekonomi penduduk kota

PERMASALAHAN Melihat sarana transportasi yang terus bertambah, dapat berakibat pada daya dukung jalan yang dimungkinkan tidak mencukupi untuk mendukung dan menampung mobilitas kendaraan Jalan yang ada tidak dapat menampung jumlah kendaraan yang menuju kota pada saat yang bersamaan

DAMPAK Ketidakmampuan daya dukung jalan yang ada terhadap mobilitas kendaraan bermotor Polusi udara yang mencapai tingkat yang mengkhawatirkan Pemborosan energi, waktu, dan biaya dari pengguna jalan karena terjebak kemacetan Aktivitas ekonomi masyarakat juga menjadi terganggu, tidak efektif dan efisien Semakin menurunnya kualitas dan kuantitas jalan

SOLUSI YANG DITAWARKAN ROAD PRICING PELEBARAN DAN PENGHALUSAN JALAN KAJIAN RUTE ALTERNATIF PENATAAN TRANSPORTASI PUBLIK MENGKAJI ULANG PROSEDUR KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR DAN BESAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

ROAD PRICING Tujuan pelaksanaan road pricing adalah merasionalkan penggunaan jalan dengan instrumen membayar dengan mengarahkan pengguna kendaraan bermotor yang tidak ingin membayar untuk merubah rute perjalanan atau waktu perjalanannya

PELEBARAN DAN PENGHALUSAN JALAN Harapannya, jalan akan dapat menampung jumlah kendaraan yang lebih banyak dan lebih lancar, sehingga beban jalan dan permasalahan kemacetan dapat dikurangi

KAJIAN RUTE ALTERNATIF Pembukaan jalur alternatif yang sebenarnya potensial dan selama ini mungkin kurang diminati penggunaannya kemungkinan karena belum tersosialisasi dengan baik atau kondisinya rusak (tidak rata dan berlubang) sehingga harus diperbaiki dan disosialisasikan dengan lebih baik supaya dapat menarik pengguna jalan sehingga penggunaan jalan dapat terdistribusi merata dan beban jalan utama dapat lebih berkurang

PENATAAN TRANSPORTASI PUBLIK Perampingan dan pengaturan kembali trayek agar lebih optimal,peremajaan armada bus ( sekaligus mengurangi polusi udara yang diakibatkan asap buangan kendaraan lama yang terkenal kurang perawatannya dan pada umumnya sudah berumur lama ), Penambahan jam operasional hingga malam hari (sehingga dapat menampung mobilitas penumpang pada malam hari dan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di malam hari)

Alasan dari solusi ini karena MENGKAJI ULANG PROSEDUR KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR DAN BESAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR Alasan dari solusi ini karena Tidak nyamannya dan mahalnya kendaraan umum Kemudahan dalam pembelian kendaraan bermotor melalui kredit Kebijakan pemerintah mengenai pengurusan kendaraan bermotor yang oleh sebagian pihak dipandang mudah sehingga mempunyai andil dalam memicu booming kendaraan bermotor

REFERENSI http://www.pustral-ugm.org/research/2005/roadpricing/2051125_roadpricing.htm http://www.jogja.go.id/news/activeNews_print.asp?articleID=95 http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/03/Fokus/2257814.htm

SEKIAN TERIMA KASIH