KULIAH-3 SIKLUS HIDROLOGI 3. SIKLUS HIDROLOGI 1. Siklus Hidrologi 2. Syarat Keseimbangan Sistem DAS 3. Air Permukaan 4. Air Tanah DAS’2009
1. SIKLUS HIDROLOGI DAS’2009
DAS’2009
DAS’2009
2.KESEIMBANGAN DAS VEGETASI (X1) LAHAN (X2) SUNGAI (X3) Z.1.1 A2 Z.2.1 A3 Z.3.1 Y.1.2 Y.2.1 Y.2.3 Y.3.2 Z.2.2 Z.3.2 A1 = Hujan yang jatuh pada wilayah bervegetasi (tumbuhan) A2 = Hujan yang jatuh pada wilayah terbuka (tanah) A3 = Hujan yang jatuh pada badan air (danau, sungai dll) Y.1.2 = jumlah hujan yang jatuh ke tanah melalui tetumbuhan Y.2.1 = jumlah air yang diambil oleh tumbuhan melalui tanah Y.2.3 = air permukaan direct run of Y.3.2 = jumlah air yang dimanfaatkan (irigasi dll). DAS’2009
PEMANFAATAN SDA (BINAAN) MINTAKAT KENYAMANAN HIDUP 3. AIR PERMUKAAN AKTIVITAS MANUSIA PEMANFAATAN SDA (BINAAN) AKTIVITAS SOSEKBUD SUMBERDAYA AIR BIOTIK ABIOTIK SUMBERDAYA ALAM HAYATI HEWANI SUMBER AIR (HUJAN) A. AIR TANAH DANGKAL DALAM B. AIR PERMUKAAN SITU SUNGAI SUMBERDAYA ALAM TANAH AIR UDARA (+/-) MINTAKAT KENYAMANAN HIDUP STRATEGI PENGELOLAAN PENYELAMATAN PELESTARIAN PEMANFAATAN OPTIMAL DAS’2009
3.A. KEBIJAKAN PENGELOLAAN AIR DI INDONESIA (1). Penyelamatan, pelestarian dan pemanfaatan secara optimal dengan memper hatikan kepentingan nasional dan regional, dengan mengacu RTN dan RTRW (2). Pengelolaan secara terpadu berkelanjutan, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat secara luas; (3). Pemenuhan dalam jumlah dan mutu, dengan memperhatikan kelestarian dan keseimbangan daya dukung lingkungannya; (4). Pembangunan secara terpadu berkelanjutan berbasis kemasyarakatan; (5). Prinsip alokasi air secara ekonomis berdasarkan mekanisme pasar, agar dapat memenuhi hajat hidup orang banyak; (6). Memberdayakan masyarakat untuk tujuan peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya air, merupakan bagian yang tidak terpisahkan; (7). Meningkatkan kinerja pengelola sumberdaya air secara terpadu berkelanjutan; DAS’2009
POTENSI AIR (M3)/KAPITA/TAHUN 3.B. SUMBERDAYA AIR DI INDONESIA (TIDAK TERMASUK LAUT) CURAH HUJAN 1. SUNGAI 2. WADUK 3. DANAU 3. RAWA 4. MATA AIR 5. AIR TANAH : 5.886 BUAH : 120 BUAH : 42 BUAH : 3-6 JUTA HA : ? : 2.130.00 X106 M3/TH LOKASI CH ALIRAN PERMUKAAN AIR TERSEDIA (mm/thn) M3/dt/km2) (JUTA M3/THN SUMATRA 2.820 1.470 0,466 738.038 JAWA 2.580 1.330 0,422 187.221 KALIMANTAN 2.990 1.590 0,054 1.008.055 SULAWESI 2.340 1.200 0,038 246.872 BALI 2.120 1.020 0,032 5.454 MALUKU 2.370 1.170 0,37 104.660 NTB 1.450 400 0,013 12.774 NTT 200 0,006 28.798 IRIAN 3.190 1.400 0,044 876.998 POTENSI AIR (M3)/KAPITA/TAHUN JUMLAH PENDUDUK DAS’2009
3C. DAS’2009
3.D. LAJU SEDIMENTASI WADUK LAJU TAHUNAN (JUTA M3/TAHUN) NO. NAMA WADUK LAJU TAHUNAN (JUTA M3/TAHUN) Prediksi (Desain) Eksis Terukur 1. Karangkates 0,33 2,04 2. Wlingi 0,38 1,42 3 Wonogiri 1,60 4,20 4 Saguling 1,10 2,10 5 Cacaban 1,07 DAS’2009
DAS’2009
PEMANFAATAN SDA (BINAAN) MINTAKAT KENYAMANAN HIDUP 4. AIR TANAH SUMBERDAYA AIR BIOTIK AKTIVITAS MANUSIA ABIOTIK PEMANFAATAN SDA (BINAAN) AKTIVITAS SOSEKBUD SUMBERDAYA ALAM HAYATI HEWANI SUMBERDAYA ALAM TANAH AIR UDARA SUMBER AIR (HUJAN) A. AIR TANAH DANGKAL DALAM B. AIR PERMUKAAN SITU SUNGAI STRATEGI PENGELOLAAN PENYELAMATAN PELESTARIAN PEMANFAATAN OPTIMAL MINTAKAT KENYAMANAN HIDUP (+/-) DAS’2009
KERUSAKAN SUMBERDAYA AIR FAKTOR ANCAMAN DEGRADASI (VARIABLE BEBAS) PERUBAHAN SUMBERDAYA AIR X1 : Perbedaan Musim X2 : Penutupan Lahan X3 : Tingkat Bahaya Erosi X4 : Sedimentasi X5 : Bahan Cemaran X6 : Pemanfaatan Air X7 : Pertambangan X7 X3 X6 X5 X2 X1 X4 Y1 (Kualitas); Y2 (Kuantitas) MODEL REGRESI LINIER BERGANDA Yj = f (X j ), atau Yj = bo + b1.X1 + b2.X2 + … + b7.X7 FAKTA WILAYAH Komputasi (MicroStat/SPPS) HIPOTESIS H0 = regresi berganda tidak berarti H1 = regresi berganda berarti KETELITIAN HUBUNGAN MODEL REGRESI VARIABLE YANG BERPENGARUH NYATA KEABSAHAN MODEL Penerimaan H1 (Uji F) Koefisien Determinasi Koefisien Regresi ( r ) (Uji T) F hit > F tab; F hit < F tab (R2) > 65% DAS’2009
DAS’2009
TUGAS-2 (1). Sebutkan minimal lima faktor yang mempengaruhi mengapa kondisi sungai-sungai di P. Jawa pada musim kemarau umumnya mengalami kekeringan. (2). Apakah curah hujan yang tinggi menjadi jaminan terhadap ketersediaan potensi air tanah dangkal dan air tanah dalam jelaskan dengan sketsa atau gambar. GROUP-I (3). Alasan apakah yang cukup mendasar bahwa dalam penyusunan RTRW lebih memperhatikan perbandingan antara ruang terbangun dengan RTH jelaskan. (4). Apa yang dimaksud dengan wilayah resapan air dan apa logika pengaturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) jelaskan. GROUP-II (5). Bagi seorang Geograf bentuk konsepsi yang bagaimanakah pengelolaan sumberdaya air harus didesain, jelaskan. (6). Berdasarkan data air tersedia (3.B) coba hitung berapa potensi air (m3) per kapita keterwakilan minimal dua Propinsi di Sumatra, P. Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Maluku dan Irian. GROUP-III DAS’2009
TERIMA KASIH