PERILAKU NEGATIF DALAM ORGANISASI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERILAKU POSITIF DALAM ORGANISASI
Advertisements

Employee Separation & Retention
KONSEP DAN PERAN PERILAKU ORGANISASIONAL
MANAJEMEN KONFLIK.
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
Perilaku organisasi sebagai variabel dependen
DINAMIKA PERILAKU DALAM ORGANISASI
Kepuasan Kerja pada Bidan
KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI
Manajemen KOnflik Meeting 9
STRESS DALAM PEKERJAAN
Pelatihan dan Pengembangan
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
PowerPoint Presentation by Charlie Cook
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
SELF- MANAGEMENT.
Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 8 Dinnul Alfian Akbar, 2010.
KEPUASAN KERJA & KOMITMEN ORGANISASI Nur Fachmi B.S,M.Psi
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
Perasaan terhadap Pekerjaan, Organisasi dan Orang
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL Disusun Oleh : Kelompok. 7
MATAKULIAH: MSDM INTERNASIONAL
MENGELOLA KONFLIK DALAM PROYEK
PENGANTAR MANAJEMEN SDM
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
ADAPTATION SKILLS.
KONFLIK DAN NEGOSIASI.
Evaluasi Kinerja – Handout 3 Dimensi-Dimensi Kinerja
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
Technopreneur III. Manajemen Resiko
KONFLIK DAN NEGOSIASI Program Studi Sistem Informasi
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT
K.E.P.U.A.S.A.N K.E.R.J.A K.A.R.Y.A.W.A.N Nur Fachmi B.S,M.Psi
sikap & kepuasan kerja Kelompok 1 Dian Purnama Yuliantini
KEPUASAN KERJA Referensi: Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge, Buku 1, 2008.
KEPUASAN KERJA Referensi: Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge, Buku 1, 2008.
Bab 8 Sikap Kerja, Kepuasan dan Prestasi Kerja
MOTIVASI Adinda Nurul Huda M, MSi.
ETOS KERJA, KOMITMEN KERJA DAN KEPUASAN KERJA
Technopreneur III. Manajemen Resiko
Kepemimpinan dan Budaya Pelayanan
DAYA TARIK INTERPERONAL
MATAKULIAH: MSDM INTERNASIONAL
Perilaku konsumen Proses keputusan konsumen: proses pasca pembelian, kepuasan konsumen, dan komitmen. Hadi Permana Aldi Indra Gunawan
Manajemen Konflik Negosiasi.
Kelompok 4 : 1. Siti Khairiyah ( ) 2
Conflict and Negotiation
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
STRESS DALAM PEKERJAAN / Meiza86
MAKALAH MANAJEMEN TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
MENGELOLA KONFLIK DALAM HUBUNGAN
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
Technopreneur III. Manajemen Resiko
Karakter Organisasi Organisasi dan Manajemen.
Mengapa Manajer perlu memahami PO ?
Kepuasan Kerja dan Konflik
PERILAKU DALAM ORGANISASI
RUANG LINGKUP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
I. Pengertian dan Fungsi MSDM
KULTUR ORGANISASI.
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
STMIK Pradnya Paramita Malang
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
STRESS KERJA.
Manajemen Konflik dan Negoisasi
Organizational Behavior
KEPUASAN KERJA Referensi: Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge, Buku 1, 2008.
Pemetaan talenta.
Konflik dan keterampilan dalam bernegosiasi
Transcript presentasi:

PERILAKU NEGATIF DALAM ORGANISASI

DALAM ORGANISASI Individu menampilkan perilaku yang beragam pula Perilaku positif maupun juga perilaku negatif yang muncul dan mempengaruhi produktifitas dalam organisasi  PERILAKU KONTRAPRODUKTIF

PERILAKU KONTRA PRODUKTIF Merupakan perilaku-perilaku yang merugikan organisasi dan orang lain di dalam situasi kerja, seperti rekan kerja, atasan atau pelanggan

PERILAKU KONTRA PRODUKTIF Sumber utama penyebab perilaku kontra produktif dalam organisasi Bersifat intrapersonal, yakni karakteristik personal bawaan si karyawan yang memang pada dasarnya buruk, misalnya memiliki sifat pemarah, malas dan sebagainya. Bersumber dari sesuatu yang bersifat interpersonal, muncul akibat tidak adanya pengelolaan hubungan yang baik antarkaryawan di tempat kerja. Bersifat organisasional, yakni struktur organisasi yang ada memang berpotensi melahirkan karyawan yang pada akhirnya memiliki karakter buruk yang kemudian bisa merusak organisasi sedikit demi sedikit.

PERILAKU KONTRA PRODUKTIF Perilaku ini bisa berupa : Withdrawal (penarikan diri) Agresi fisik dan verbal Bermusuhan atau kasar pada rekan kerja merusak aset organisasi mengerjakan pekerjaan secara tidak tepat mencuri Tidak menunjukkan kinerja positif

WITHDRAWAL ABSENCE Karyawan tidak hadir untuk bekerja sesuai ketentuan Kondisi ini bisa menjadi indikasi dari adanya ketidak puasan terhadap pekerjaannya, baik pekerjaan itu sendiri maupun situasinya, baik situasi kerja maupun personal Berkaitan dengan pekerjaan  absence bisa terjadi ketika seseorang “unmotivated to go to work” Berkaitan dengan situasi kerja  absence bisa terjadi karena “budaya kerja” dari organisasi itu sendiri Berkaitan dengan situasi personal  kesehatan, atau kondisi keluarga

WITHDRAWAL TURNOVER Pada banyak organisasi, karyawan seringkali memutuskan untuk berhenti kerja dari waktu ke waktu Hal ini bisa terjadi karena kurangnya rasa puas terhadap pekerjaan atau rendahnya komitmen terhadap organisasi Tingkat turnover yang tinggi bisa menyebabkan adanya inefisiensi di dalam organisasi Hal ini diantaranya disebabkan karena SDM menjadi banyak yang masih belum terlatih dan berpengalaman sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi

WITHDRAWAL TURNOVER Namun demikian, turnover juga bisa memberikan “keuntungan” bila yang mengundurkan diri adalah karywan dengan “poor performance” “Good performers” seringkali mengundurkan diri dari suatu organisasi karena ada “kondisi” yang lebih baik yang ditawarkan oleh organisasi lain

WITHDRAWAL LATENESS Pada banyak pekerjaan, karyawan bekerja pada jadwal yang ditetapkan secara tepat Beberapa karyawan mungkin bisa bekerja dengan mengatur waktu dengan cara tidak istirahat, makan siang lebih cepat atau bekerja lebih lama di kantor Namun demikian, tidak semua karywan bisa mengatur waktu sedemikian rupa Lateness bisa menyebabkan adanya “ketidakadilan” bagi karyawan lain

PERILAKU KONTRA PRODUKTIF LAIN Sabotage Merupakan permasalahan yang cukup besar bagi organisasi Didefinisikan sebagai perusakan atau kesengajakan untuk mengurangi performa kerja Akibat dari kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada aset perusahaan dan berkurangnya produktifitas kerja, termasuk dikarenakan peralatan yang harus diperbaiki

PERILAKU KONTRA PRODUKTIF LAIN Theft Perilaku “mencuri” cukup banyak terjadi di organisasi Perilaku yang sering terjadi diantaranya : me-reimburse dana yang tidak dikeluarkan menggunakan fasilitas organisasi tanpa ijin tidak mau mematuhi instruksi “have fun” di saat kerja

PENYEBAB PERILAKU KONTRAPRODUKTIF Low Control PERILAKU DESTRUKTIF PERASAAN FRUSTASI DAN TIDAK PUAS DGN PEKERJAAN KETIDAK NYAMANAN DALAM BEKERJA PERILAKU KONSTRUKTIF High Control

PENYEBAB PERILAKU KONTRAPRODUKTIF Perilaku kontraproduktif bisa disebabkan karena kondisi pekerjaan yang “stressfull”, seperti kondisi kerja yang tidak nyaman Kondisi ini bisa menimbulkan perasaan frustasi dan tidak puas dengan pekerjaan Kondisi ini bila tidak dikendalikan, akan dapat menimbulkan emosi negatif, yang mengarah pada munculnya perilaku destruktif Namun demikian, kondisi ini tetap akan dapat menjadikan adanya perilaku konstruktif bila dapat dikendalikan dengan tepat, misalnya memunculkan strategi-strategi untuk mengatasi kondisi tersebut