REGULAR EXPRESSION Yenni Astuti Version 1.1.0.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Bahasa dan Automata
Advertisements

Pertemuan 6 Minimisasi DFA
Review Materi Widodo.com
Penggabungan dan Penyambungan
Pertemuan 7 FINITE AUTOMATA DENGAN OUTPUT
Teori Bahasa dan Automata
Teori Bahasa dan Otomata 2 sks
Pertemuan 4 Finite Automata
Deterministic Finite Automata
Yenni Astuti Version Week-6NFA ke DFA Mengapa NFA ke DFA? NFA lebih mudah dimengerti dan didesain, dibanding DFA. Namun dalam prakteknya, DFA lebih.
Pertemuan 6 Ekspresi dan Bahasa Regular
Teknik Pemrograman Mikrokontroller (Simbol Bhs Asembler) 1.Label Label menunjukkan alamat lokasi memori fisik yg berkaitan dg pernyataan yg diberi label.
Chapter 7 Penguraian LR.
Pertemuan 9 Sifat-sifat Bahasa Regular
Teori Bahasa dan Automata
Pertemuan 11 PUSH DOWN AUTOMATA (PDA)
Oleh: BAGUS ADHI KUSUMA, ST
MODUL 9 -move Gambar 20. Mesin NFA HUBUNGAN ANTARA
-move Gambar 20. Mesin NFA HUBUNGAN ANTARA
Pertemuan 1 Teori Bahasa dan Automata
Pertemuan 3 Konversi NFA - DFA dan Konversi ε-NFA - DFA
Permasalahan suhu pada ampermeter
B. Deterministic Finite Automata(DFA) (Otomata Berhingga Deterministik) Pada DFA, dari suatu “state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol.
Pertemuan 4 Non Deterministic Finite Automaton (NFA)
Pertemuan 2 Konsep dalam Teori Otomata dan Pembuktian Formal
Ekivalensi -move pada Non Deterministik FSO ke Deterministik FSO
KONSEP DASAR TEORI BAHASA DAN OTOMATA
Session 5 Finite Automata
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Pertemuan 3 Finite Automata
Pertemuan 2 FINITE AUTOMATA (DFA & NFA)‏
OTOMATA HINGGA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
BAB V EKSPRESI REGULER 1. Penerapan Ekspresi Reguler
Mahasiswa mampu menerapkan konsep Ekspresi Reguler
Pertemuan 3 BAHASA REGULAR
BAB V EKSPRESI REGULER 1. Penerapan Ekspresi Reguler
TEORI BAHASA DAN AUTOMATA
Yenni astuti, S.T., M.Eng Teori Bahasa Yenni astuti, S.T., M.Eng
BAB III EKIVALENSI DFA KE NFA
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
OLEH : NUR FAHMI LUKMI SEMESTER PERTEMUAN 4.
CONTEXT- FREE LANGUAGE Yenni Astuti Version
Teori Bahasa dan Automata
4. NFA DENGAN -MOVE.
NDFA dengan ε-Move CSG3D3 | Teori Komputasi Agung Toto Wibowo
FINITE STATE AUTOMATA (FSA)
Teori-Bahasa-dan-Otomata
Teori Bahasa dan Automata
Teori Bahasa dan Automata
By : Lisda Juliana Pangaribuan
Teori-Bahasa-dan-Otomata
Teori-Bahasa-dan-Otomata
BAGUS ADHI KUSUMA, S.T., M.Eng.
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
GABUNGAN & KONKATENASI
Finite State Automata ♦ model matematika yang dapat menerima input dan mengeluarkan output ♦ Memiliki state yang berhingga banyaknya dan dapat berpindah.
Kuis 2 Tekom MDS September 2015.
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
Erwin Hidayat (M ) UTeM || 2010
Teori Bahasa dan Automata
Pertemuan4.
Pushdown Automata (PDA)
Otomata & Teori Bahasa Finite State Automata: - Non Deterministic Finite Automata dengan -move - Penggabungan dan Konkatenasi FSA.
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
Transcript presentasi:

REGULAR EXPRESSION Yenni Astuti Version 1.1.0

(5 + 3)  4 Ekspresi Aritmatika 32 Ekspresi Reguler (0  1)0* semua string yang berawal dengan string 0 atau 1, diikuti sembarang jumlah 0

Ekspresi Reguler Operasi reguler yang digunakan untuk membentuk suatu bahasa (language). Operasi Reguler:  ○ *

Language dari (0  1)0* (0  1) = ({0}  {1}) 0* = {0}*  semua string yang anggotanya simbol 0. (0  1)0* = (0  1) ○ 0* L = {00, 10, 000, 100, 0000, 1000, … }

Language dari (0  1)* Ekspresi ini dapat dituliskan sebagai *, dengan  = {0,1} L = {0, 1, 00, 01, 10, 11, … }

Prioritas Operasi Aritmatika  (perkalian) + (penambahan) Reguler * (operasi bintang) ○ (sambungan)  (union/ gabungan)

Definisi Matematis Ekspresi Reguler R merupakan ekspresi reguler jika R adalah: a, dengan a anggota alfabet . . . (R1  R2) dengan R1 dan R2 merupakan ekspresi reguler. R1 ○ R2 dengan R1 dan R2 merupakan ekspresi reguler. (R1)*, dengan R1 merupakan ekspresi reguler. Ekspresi  artinya bahasa mengandung string tunggal, bernama string kosong. Ekspresi  artinya bahasa tidak mengandung string apapun.

Contoh Ekspresi Reguler  = {0,1} 0*10* = {w|w memiliki tepat satu 1} *1 * = {w|w memiliki sekurangnya satu 1} *001 * = {w|w memiliki substring 001} (  )* = {w|panjang w adalah kelipatan tiga} 01  10 = {01, 10} (0  )(1  ) = {, 0, 1, 01}

Operasi Identitas R R   = R Penambahan bahasa kosong ke sembarang bahasa tidak akan mengubah R. R ○  = R Penambahan string kosong ke sembarang string tidak akan mengubah R.

Aplikasi Ekspresi Reguler Identifikasi pola suatu bahasa Pengecekan alamat e-mail

Pengecekan Alamat Email [a-z][a-z|0-9|]*([_][a-z|0-9]+)*([.][a-z|0-9]+([_][a-z|0-9]+)*)?

Ekivalensi RE dan FA RE dan FA memiliki kemampuan yang sama dalam menggambarkan perilaku suatu sistem transisi. RE dapat diubah dalam bentuk FA yang dapat mengenali bahasa yang sama.

RE menjadi NFA1 Jika R = a untuk sembarang a pada . Maka L(R) = {a} q0 q1 a

RE menjadi NFA2 Jika R = , Maka L(R) = {} q0 Jika R = ,

RE menjadi NFA3 R = R1  R2 R = R1 ○ R2 R = R1*

R = (ab  a)* Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N. Contoh: RE menjadi FA1 R = (ab  a)* Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N. a a b b

R = (ab  a)* Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N. Contoh: RE menjadi FA2 R = (ab  a)* Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N. a b  ab a b  ab  a

R = (ab  a)* Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N. Contoh: RE menjadi FA3 R = (ab  a)* Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N. (ab  a)*  a b

R = (a  b)* aba Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N1. Contoh: RE menjadi FA4 R = (a  b)* aba Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N1. a a b b

R = (a  b)* aba Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N1. Contoh: RE menjadi FA5 R = (a  b)* aba Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N1. a b  a  b

R = (a  b)* aba Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N1. Contoh: RE menjadi FA5 R = (a  b)* aba Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N1.  a b (a  b)*

R = (a  b)* aba Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N1. Contoh: RE menjadi FA6 R = (a  b)* aba Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N1. aba b  a  a

R = (a  b)* aba Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N1. Contoh: RE menjadi FA6 R = (a  b)* aba Cari NFA ekivalennya yang diberi nama NFA N1. (a  b)* aba

FA menjadi RE1 qi qj qr qi qj BEFORE AFTER R4 R1 R3 R2

DFA menjadi RE2 1 2 a a, b b (a) 1 a a  b b s  2 (b)

DFA menjadi RE3 1 a b (a  b)* s  (c) a a*b (a  b)* s  (d)

Tahapan Mengubah DFA menjadi RE DFA 2 state GNFA 4 state GNFA 3 state GNFA 2 state Ekspresi Reguler

DFA menjadi RE4

DFA menjadi RE5

DFA menjadi RE6

DFA menjadi RE7

DFA menjadi RE7

DFA menjadi RE8

See you on UTS