REPRESENTASI PENGETAHUANI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Logika Bahasa Ilmiah - 6 -
Advertisements

Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
LOGIKA INFORMATIKA VALIDITAS PEMBUKTIAN.
Sistem Pakar.
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Logic & Learning Method
Oleh : 1. Ike Dewi P ( ) 2. Masyitha ( ) 3. Nurtika Setiowati ( )
Knowledge Representation (lanjutan)
REPRESENTASI PENGETAHUAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN.
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 5 KALKULUS PROPOSISI
PROPORSI (LOGIKA MATEMATIKA)
Proposisi. Pengantar  Pokok bahasan logika, atau objek dari logika adalah pernyataan-pernyataan atau kalimat yang memiliki arti tertentu dan memiliki.
Logika Matematika Pengenalan Logika Matematika dan Pengantar Logika Proposisional AMIK-STMIK Jayanusa ©2009 Pengantar Logika.
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
LOGIKA Purbandini, S.Si, M.Kom.
REPRESENTASI PENGETAHUAN - LOGIKA
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Model Representasi Pengetahuan
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Representasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
Definisi Inferensi  Inferensi adalah : Proses yang digunakan dalam Sistem Pakar untuk menghasilkan informasi baru dari informasi yang telah diketahui.
Respresentasi Pengetahuan
PENGANTAR KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELEGENT)
REPRESENTASI PENGETAHUAN
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 6 dan 7.
INFERENCE Artificial Intelligence
Bab VI : Inferensi pada FOL
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
Pendekatan Inferensi dalam Sistem Pakar
Pertemuan # 2 Logika dan Pembuktian
KNOWLEDGE REPRESENTATION
Representasi Pengetahuan lanjut
PENGANTAR KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) dan SISTEM PAKAR
Model Representasi Pengetahuan
Proposisi.
REPRESENTASI PENGETAHUAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Pendekatan Inferensi dalam Sistem Pakar
Akuisisi dan Representasi Pengetahuan
Jaringan Syaraf Tiruan
Representasi Pengetahuan
SISTEM PAKAR SEPTI EKA H ( ) SRIWAHYUNI ( )
Reasoning : Propositional Logic
Representasi Pengetahuan
Rerepresentasi Pengetahuan
Reasoning : Propositional Logic ( Predikat Calculus )
Pengembangan Sistem Pakar
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
Metode Inferensi By: Edi, MKM.
REPRESENTASI PENGETAHUAN - LOGIKA
VALIDITAS PEMBUKTIAN – Bagian I
TEKNIK INFERENSI Teknik inferensi adalah proses yang digunakan dalam sistem pakar untuk menghasilkan suatu informasi baru yang diperoleh dari informasi.
Representasi Pengetahuan
REPRESENTASI PENGETAHUAN dan Reasoning (Penalaran)
Core Jurusan Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
INFERENSI DAN PENALARAN
Sistem Pakar Team : Jusepto ( ) Irsyad Arismuda ( )
Grace Lusiana Beeh, S. Kom.
Rerepresentasi Pengetahuan
REPRESENTASI PENGETAHUAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Representasi Pengetahuan Logika Proposisi
Pertemuan Ke-1 Ridwan, S.T,. M.Eng Ridwan, S.T, M.Eng.
Logika Informatika A Pertemuan 1
Transcript presentasi:

REPRESENTASI PENGETAHUANI * Definisi dlm ES: Metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan. * Perepresentasian dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting problema dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan problema. * Bahasa representasi harus dapat membuat seorang programmer mampu mengekspresikan pengetahuan yang diperlukan untuk mendapatkan solusi problema à dapat diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman dan dapat disimpan * Harus dirancang agar fakta-fakta dan pengetahuan lainnya yang terkandung didalamnya bisa digunakan untuk penalaran

TEKNIK REPRESENTASI PENGETAHUAN Logika Object-Attribute-Value triplets (OAV) Aturan-aturan (Rules) Jaringan Semantik (Semantic Networks) Frames

LOGIKA Logika merupkan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah dan prosedur yang membantu proses penalaran. Merupakan bentuk representasi pengetahuan yang paling tua, dan menjadi dasar dari teknik representasi high level.

HEURISTIC · stilah Heuristic diambil dari bahasa Yunani yang berarti menemukan · Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan disepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.

PENARIKAN KESIMPULAN (INFERENCING) · AI mecoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning) · Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristik atau metode pencarian lainnya.

PENALARAN DEDUKTIF § Penalaran ini bergerak dari penalaran umum menuju ke konklusi khusus § Umumnya dimulai dari suatu sylogisme, atau pernyataan premis dan inferensi § Umumnya terdiri dari 3 bagian: premis mayor, premis minor dan konklusi.

PENALARAN INDUKTIF § Merupakan kebalikan dari deduktif, yaitu dimulai dari masalah khusus menuju ke masalah umum § Menggunakan sejumlah fakta atau premis yang mantap untuk menarik kesimpulan umum.

LOGIKA PROPORSIONAL Dalam melakukan penalaran dengan komputer, komputer harus dapat menggunakan proses penalaran deduktif dan induktif ke dalam bentuk yang sesuai dengan manipulasi komputer à Logika Simbolik atau Logika Matematik Metode itu disebut Logika Komputasional Bentuk logika komputasional ada 2 macam : Logika Proporsional atau Kalkulus dan Logika Predikat Suatu Proposisi merupakan suatu statemen atau pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE).

Tabel 3.1 Operator Logika dan Simbol

Untuk menggambarkan berbagai proposisi, premis atau konklusi kita gunakan simbol seperti huruf abjad. Misalnya: A = Tukang pos mengantarkan surat mulai Senin s/d Sabtu B = Hari ini adalaha Hari Minggu C = Maka hari ini tukang pos tidak mengantar surat NOT D = Hari ini hujan Not D = Hari ini tidak Hujan

AND Hasil proposisi akan benar jika kedua proposisi awal benar A = mobil saya berwarna hitam B = mesin mobil berwarna hitam itu 6 silinder C = mobil saya berwarna hitam dan mesinnya 6 silinder D = A dan B Pada kasus diatas, D baru benar jika A dan B benar

OR Proposisi akan benar jika salah satu atau kedua propisis benar A = Seorang wanita berusia 25 tahun B = Lulusan Teknik Elektro C = A OR B Pada kasus diatas, C akan benar jika salah satu dari A atau B benar

IMPLIES (menyatakan) Pada konektif IMPLIES, jika proposisi A benar, maka propisi B pun harus benar. A = Mobil rusak B = Saya tidak bisa naik mobil C = A Implies B Dapat juganakan menggunakan IF-THEN, IF mobil rusak THEN saya tidak bisa naik mobil

1. Jika A Salah dan B Salah maka C Benar. Jika mobil tidak rusak, maka saya bisa naik mobil. A IMPLIES B adalah Benar 2. Jika A Salah dan B Benar maka C Benar. Jika mobil tidak rusak, maka saya tidak bisa naik mobil. A IMPLIES B adalah Benar 3. Jika A Benar dan B Salah maka C Salah. Jika mobil rusak, maka saya bisa naik mobil. A IMPLIES B adalah Salah 4. Jika A Benar dan B Benar maka C Benar. Jika mobil rusak, maka saya tidak bisa naik mobil. A IMPLIES B adalah Benar

LOGIKA PREDIKAT / KALKULUS PREDIKAT § Logika predikat adalah suatu logika yang lebih canggih yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proposional yang sama. § Juga disebut kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk merepresentasikan pengetahuan dengan sangat cermat dan rinci. § Istilah kalkulus berbeda dengan istilah kalkulus dalam bidang matematik § Kalkulus predikat memungkinkan kita bisa memecahkan statemen ke dalam bagian komponen, yang disebut objek, karakteristik objek, atau beberapa keterangan objek. § Suatu proposisi atau premis dibagi menjadi dua bagian, yaitu ARGUMEN (atau objek) dan PREDIKAT (keterangan). § Argumen adalah individu atau objek yang membuat keterangan § Predikat adalah keterangan yang membuat argumen dan predikat § Dalam suatu kalimat, predikat bisa berupa kata kerja atau bagian kata kerja.

PREDIKAT (individu[objek]1, individu[objek] 2 Misalnya proposisi: Mobil berada dalam garasi Dinyatakan menjadi: Di dalam(mobil, garasi) Di dalam = produk (keterangan) Mobil = Argumen(objek) Garasi = Argumen(objek)

Contoh Lain: Proposisi : Rojali suka Juleha Kalkulus Predikat : SUKA (Rojali, Juleha) ß dua argumen Proposisi : Pintu Terbuka Kalkulus Predikat : BUKA (pintu) ß satu argumen Proposisi : Sensor Cahaya Aktif Kalkulus Predikat : AKTIF(Sensor Cahaya)

Variabel § Huruf bisa menggantikan argumen § Simbol-simbol juga bisa digunakan untuk merancang beberapa objek atau individu Misalnya: x = Rojali dan y = Juleha, Maka proposisinya menjadi Suka(x,y) § Dengan menggunakan sistem ini, pangkalan pengetahuan (knowledge base) dapat dibentuk § Pengetahuan diekspresikan dalam kalkulus predikat yang bisa dimanipulasi agar menimbulkan inferensi

FUNGSI § Predikat kalukulus membolehkan penggunaan simbol untuk mewakili Fungsi-fungsi Misalnya: ayah(Juleha) = Jojon ibu(Rojali) = Dorce § Fungsi dapat digunakan bersamaan dengan predikat Predikat berikut menjelaskan bahwa Jojon dan Dorce adalah berteman teman(ayah(Juleha),ibu(Rojali) = teman(Jojon,Dorce)

OPERASI § Predikat kalkulus menggunakan operator yang sama seperti pada logika proporsional Misalnya: Proposition: Rojali suka Juleha suka(Rojali,Juleha) Proposition: Mandra suka Juleha suka(Mandra,Juleha) Pada 2 predikat diatas, ada dua orang menyukai Juleha. Untuk memberikan pernyataan adanya Kecemburuan disitu, maka suka(x,y) AND suka(z,y) IMPLIES NOT suka(x,z)

atau dalam kalimat pengetahuan yang tersimpan adalah: “Jika dua orang pria menyukai wanita yang sama, maka kedua pria itu pasti tidak saling suka (saling membenci)”

PENGUKURAN KUANTITAS (Quantifier) § Pengukuran kuantitas (Quantifier) adalah simbol yang mengijinkan kita untuk menyatakan suatu rangkaian atau cakrawala variabel dalam suatu ekspresi logika. § Dua pengukuran kuantitas, yaitu:

Proposisi: “Beberapa Mobil berwarna merah” diekspresikan menjadi: Contoh 1: Proposisi : “Semua orang Malang adalah warganegara Indonesia” diekspresikan menjadi: Contoh 2: Proposisi: “Beberapa Mobil berwarna merah” diekspresikan menjadi:

PENALARAN DENGAN LOGIKA § Pengetahuan itu dibutuhkan untuk membuat inferensi, yaitu bagaimana kita menggunakan pengetahuan itu untuk menjawab pertanyaan, menalar atau menarik kesimpulan § Kaidah inferensi yang paling sederhana adalah: MODUS PONEN Yaitu: Jika Proposisi A benar dan A IMPLIES B, adalah benar, maka proposisi B adalah benar juga.

Dengan demikian kita bisa menggunakan modus ponen untuk menarik kesimpulan bahwa B benar jika kedua ekspresi yang pertama juga benar. Contoh: A = Udara Cerah B = Kita pergi ke pantai AB = Jika udara cerah, maka kita pergi ke pantai Premis pertama menyatakan udara cerah, yang kedua menyatakan pergi ke pantai. Selanjutnya A IMPLIES B, Dengan demikian, jika kedua A dan A IMPLIES B benar, maka B juga benar.

Misalkan terdapat pernyataan-pernyataan sebagai berikut: Ita suka semua jenis makanan. Pisang adalah makanan. Pecel adalah makanan. Segala sesuatu yang dimakan oleh manusia, dan manusia tidak mati karenanya, dinamakan makanan. Hendra adalah seorang laki-laki. Hendra makan jeruk, dan dia masih hidup. Rini makan apa saja yang dimakan oleh Hendra. setiap laki-laki adalah manusia Hidup adalah tidak mati.

Ketujuh pernyataan di atas dapat dibawa ke bentuk logika predikat sebagai berikut:

SEKIAN TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT