GERAK & POSISI BENDA LANGIT I

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Soal :Tekanan Hidrostatis
Advertisements

KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering.
Pengukuran Sudut Sudut adalah bangun yang dibentuk oleh 2 sinar garis yang bersekutu pada pangkalnya. 2 sinar garis itu disebut kaki sudut. Pangkal kedua.
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
WAKTU SIDERIS WIDIANA ( ).
Perhitungan dan Penentuan Arah Kiblat
KAIDAH-KAIDAH FALAKIYAH SIMULASI PEREDARAN BENDA LANGIT
Gerak Bumi dan Pengaruhnya
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
BUMI MELAKIKAN 2 GERAKAN
Bulan ( Satelit Bumi ).
BUMI BULAT.
Budi Dermawan Prodi Astronomi, FMIPA – ITB Kuliah Umum Astronomi, 14 April 2007, R GKU Timur – ITB Beyond Earth: Menelaah Belantara.
MUSIM GERHANA Musim gerhana berlangsung bila kedudukan Matahari di langit berdekatan dengan salah satu titik simpul orbit Bulan mengelilingi Bumi terhadap.
HOME TUJUAN BELAJAR MATERI LATIHAN PENGAYAAN
Materi Kuliah Kalkulus II
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Sistem Koordinat Bumi.
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
Jawaban Soal No 01 Kecepatan resultan pesawat adalah jumlah kecepatan sebesar 500 km/jam arah Timur dan kecepatan 90 km/jam arah selatan. Kedua kecepatan.
MODUL VI GEJALA ALAM ABIOTIK
BENDA TEGAR PHYSICS.
BESARAN & HUKUM MENDASAR DALAM ASTRONOMI
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB. SEMARANG, 26 MEI - 4 jUNI 2008.
Luas Daerah ( Integral ).
SEGI EMPAT 4/8/2017.
Gerak Bulan Fase-Fase Bulan Gerhana Gaya Pasang – Surut
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
TATA SURYA 3. Satelit Anggota Tata Surya: Planet Asteroid 4. Meteorid
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
GERAK BINTANG Judhistira Aria Utama, M. Si. Lab
GERAK & POSISI BENDA LANGIT II
Menguak Rahasia Angkasa TATA SURYA
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Urutan evolusi matahari kira-kira sebagai berikut:
BINTANG DAN DINAMIKANYA
Tata surya ZUL QARNAIN, S.Pd.I
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
INFORMASI TENTANG BUMI
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
IX - E Kelompok 4 Adysti Niken Febrianti 01 Afifah Ayu Puspita D. 02
MARI BELAJAR MATEMATIKA
ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
FOTOMETRI OBJEK LANGIT
TUGAS MATA KULIAH “TEKNOLOGI, INFORMASI DAN KOMUNIKASI” (TIK)
Klik Korona pada Matahari Klik.
TATA SURYA, GERAK BUMI DAN GERAK BULAN
BULAN Oleh FERDINO D. HAMZAH, S.PD SMA TERPADU WIRA BHAKTI GORONTALO.
BUMI, BULAN, DAN MATAHARI
Klik Korona pada Matahari Klik.
Pengertian Rotasi Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing dan perputaran bumi pada poros/sumbunya. Untuk.
TATA SURYA PANJI HIDAYAT.
WORKSHOP PENGEMBANGAN STANDAR ISI MAPEL IPA MI Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah 2010 Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
Nama : Thalia Pricilla Agista Kelas : IX - 2 No. Induk :
TATA SURYA Anggota Tata Surya Planet 3. Satelit 4. Meteorid Asteroid
Gerhana Bulan Dan Matahari
SAINS BUMI dan ANTARIKSA
Klik Korona pada Matahari Klik.
Dosen Pembimbing : Ir. Indah Dwi E.
Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018
Klik Korona pada Matahari Klik.
Gerak Rotasi dan Hukum Gravitasi
Klik Korona pada Matahari Klik.
Vernal Equinox Bumi kita bergerak mengelilingi matahari, sehingga menimbulkan kesan semu bahwa matahari–dari sudut pandang kita di Bumi–bergerak mengelilingi.
A S T R O N O M I DALAM PENENTUAN BULAN HIJRIAH
Transcript presentasi:

GERAK & POSISI BENDA LANGIT I Gerak Semu Harian & Tahunan Matahari Fase – Fase Bulan Gerhana Bulan & Gerhana Matahari Kompetensi Dasar: Memahami konsep gerak dan posisi benda langit serta mengembangkan kemampuan bernalar Judhistira Aria Utama, M.Si. Lab. Bumi & Antariksa Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Gerak Rotasi & Revolusi Bumi Bumi melakukan dua gerakan sekaligus; rotasi dan revolusi. ROTASI  Bumi berputar terhadap poros. REVOLUSI  Bumi berputar terhadap benda langit lain. Periode rotasi Bumi (dengan acuan bintang-bintang ja- uh): 23jam 56menit 4detik * Arah rotasi Bumi: dari barat ke timur (arah negatif) Periode revolusi Bumi (dengan acuan bintang-bintang jauh): 365,256hari * Arah revolusi Bumi: dari barat ke timur (arah negatif) Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 2

Percobaan yang Membuktikan Bumi Berotasi Percobaan Benzenberg (1802): Menjatuhkan benda dari puncak sebuah menara tinggi. Percobaan Reich (1831): Menjatuhkan benda ke dasar sebuah sumur pertambangan. Hasil yang diperoleh: “Jika suatu benda dijatuhkan dari tempat yang tinggi, ketika ben- da tiba di Bumi letak jatuhnya bergeser ke arah timur relatif ter- hadap posisi proyeksi yang seharusnya” Percobaan Leon Foucault (1851): Menggantung-kan bandul dengan benang baja sepanjang sekitar 60m  Garis jejak yang dibentuk bandul mengikuti arah yang berbeda-beda  Rotasi! Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 3

Akibat-akibat Rotasi Bumi Gerak semu harian benda langit (terbit di timur, terbenam di barat) Pergantian siang dan malam Bentuk Bumi yang oblate ellipsoid (bulat pepat)  perbedaan percepatan gravitasi Perbedaan waktu (terkait arah rotasi dan perbedaan bujur geografis) Terjadinya pembelokan arah angin Sesuai Hukum Buys Ballot: * Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi  rendah * Di belahan Bumi utara angin membelok ke kanan dan sebaliknya Terjadinya pembelokan arus laut Arus laut membelok searah jarum jam di belahan Bumi utara dan sebaliknya Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 4

Hasil Pengamatan yang Membuktikan Bumi Berrevolusi Efek paralaks  Perubahan kedudukan bintang dekat relatif terhadap bintang-bintang latar belakang yang lebih jauh letaknya. Aberasi cahaya bintang  Perubahan posisi bintang dari posisi yang sebenarnya sebagai akibat kombinasi gerak Bumi dalam ruang dan keberhinggaan kelajuan cahaya yang berasal dari bintang yang diamati tersebut. * Analog dengan tetes hujan Efek Doppler  Pergeseran garis-garis spektrum bintang (ke arah merah atau biru) karena perubahan posisi pengamat akibat rotasi Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 5

Waktu yang diperlukan cahaya untuk menempuh panjang tabung teleskop: Membeloknya jejak cahaya dari sumbu optik teleskop karena aberasi cahaya bintang menimbulkan cacat yang disebut “koma” (coma – comet-like image). Waktu yang diperlukan cahaya untuk menempuh panjang tabung teleskop: Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 6

Waktu yang diperlukan cahaya untuk menempuh panjang tabung teleskop: Kecepatan gerak teleskop dalam arah  berkas cahaya: Pergeseran terhadap sumbu optik yang dialami berkas cahaya yang tiba di dasar tabung teleskop: Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 7

Perubahan arah (a) dinyatakan dalam radian adalah: dengan v = kecepatan pengamat c = kelajuan cahaya = sudut antara arah objek sebenarnya dengan vektor kecepatan pengamat Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 8

Gerak semu tahunan Matahari Perubahan panjang siang dan malam  Hanya saat Matahari berada di khatulistiwa langit, siang dan malam sama panjang (12 jam). Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 9

* Ketika Matahari berada di belahan utara Bumi  Pergantian musim * Ketika Matahari berada di belahan utara Bumi  Benua Asia mengalami musim panas  di Indonesia musim kemarau * Ketika Matahari berada di belahan selatan Bumi  Benua Asia mengalami musim basah  di Indonesia musim hujan Kemunculan rasi bintang yang berbeda di langit malam setiap bulannya  Keperluan praktis masyarakat agraris. Rasi bintang (13 buah) yang terletak di ekliptika disebut ZODIAK. Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 10

Bola langit (bola berradius tak berhingga) dengan bintang-bintang yang “menempel” di permukaan bagian dalamnya. Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Karena fenomena presesi, arah yang ditunjuk oleh kutub rotasi Bumi berubah  jumlah zodiak yang berada di ekliptika bertambah menjadi 13 buah! Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Fenomena presesi Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Bagaimana astronom zaman dulu mengetahui kehadiran fenomena presesi? ZODIAK WAKTU LAMA WAKTU BARU Capricornus 22 Des - 21 Jan 21 Jan - 16 Feb Aquarius 22 Jan - 21 Feb 16 Feb - 11 Mar Pisces 22 Feb - 21 Mar 11 Mar - 18 Apr Aries 22 Mar - 21 Apr 18 Apr - 13 Mei Taurus 22 Apr - 21 Mei 13 Mei - 22 Jun Gemini 22 Mei - 21 Jun 22 Jun - 21 Jul Cancer 21 Jul - 10 Agu Leo 22 Jul - 21 Agu 10 Agu - 16 Sep Virgo 22 Agu - 21 Sep 16 Sep - 31 Okt Libra 22 Sep - 21 Okt 31 Okt - 23 Nov Scorpius 22 Okt - 21 Nov 23 Nov - 29 Nov Ophiuchus --- 29 Nov - 18 Des Sagitarius 22 Nov - 21 Des 18 Des - 21 Jan Latihan: Bagaimana astronom zaman dulu mengetahui kehadiran fenomena presesi? Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Fase – Fase Bulan Fase-fase Bulan terjadi karena perbedaan luas permukaan Bulan yang memantulkan sinar Matahari sebagaimana teramati dari Bumi. Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 15

Geometri Sabit Bulan Luas sabit (AQF’Q’A) bertambah dengan bertambahnya waktu sejak fase konjungsi (new moon). Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 16

Luas sabit = Luas ½ lingkaran – luas ½ elips Luas sabit = ½ (PA)2 – ½ (PB)(PF’) karena PB = PA, Luas sabit = ½ (PA)[(PA) – (PF’)] dengan e merupakan jarak sudut (elongasi) antara Matahari dan Bulan sebagaimana teramati dari Bumi, sehingga: Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 17

Fase Bulan  Luas sabit Bulan : Luas penampang “Sabit” merupakan bagian Bulan yang terkena dan memantulkan sinar Matahari yang menghadap ke Bumi. dengan Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Gerhana: Orbit Bumi & Bulan Matahari Ekliptika (bidang orbit Bumi mengitari Matahari) Bumi Bulan Bidang orbit Bulan Inklinasi ~ 50 Arah selatan ekliptika Arah utara ekliptika Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Titik simpul (node); titik potong orbit Bulan dengan ekliptika Bulan Garis hubung kedua titik potong disebut garis simpul. Garis khayal tersebut tidak diam, melainkan berotasi ke arah barat sepanjang ekliptika. Diperlukan waktu sekitar 18 2/3 tahun untuk menyele- saikan satu putaran hingga kembali ke posisi semula. Titik simpul (node) Titik simpul (node); titik potong orbit Bulan dengan ekliptika Bulan Garis simpul Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Diameter linear Matahari: D = 2 x 6,96 x105 km = 1.392.000 km Diameter linear Bulan: D = 2 x 1,738 x 103 km = 3476 km Berapa sudut bentangan kedua objek langit? Jarak Matahari dari Bumi (rerata: 149.600.000 km) sekitar 400x lebih jauh daripada jarak Bulan ke Bumi (rerata: 384.400 km).  diameter sudut Matahari: (D/d) x 206.265  diameter sudut Bulan: (D/d) x 206.265 Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Variasi jarak Bumi–Matahari:  147.091.312 km (di perihelion) Orbit Bumi mengelilingi Matahari berbentuk elips dengan eksentrisitas (kelonjongan) 0,016773. Variasi jarak Bumi–Matahari:  147.091.312 km (di perihelion)  152.109.813 km (di aphelion) Variasi dari nilai jarak rata-rata mencapai: Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Orbit Bulan mengelilingi Bumi berbentuk elips dengan eksen- trisitas rata-rata 0,05490. Orbit Bulan lebih kompleks karena gangguan Matahari dan planet lain terhadap Bulan tidak bisa diabaikan. Menurut Fred Espenak (NASA), variasi jarak Bumi–Bulan:  356.400 km (di perigee)  406.700 km (di apogee) Variasi dari nilai jarak rata-rata mencapai: Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Variasi diameter sudut Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Jenis Gerhana: Gerhana Matahari Gerhana Matahari hanya mungkin terjadi pada saat Bulan (moon) berada pada fase Bulan baru (konjungsi). Fase Bulan baru ini berlangsung setiap bulan (month). Gerhana Matahari Total (GMT) Gerhana Matahari Sebagian (GMS) Gerhana Matahari Cincin (GMC) Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Snapshot Gerhana Matahari Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Jenis Gerhana: Gerhana Bulan Gerhana Bulan hanya mungkin terjadi pada saat Bulan (moon) berada pada fase Bulan purnama (oposisi). Fase Bulan purnama ini juga berlangsung setiap bulan (month). Penumbra Bumi Umbra Bumi Bulan purnama Ekliptika Arah gerak Bulan Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Penumbra Bumi Umbra Bumi Ekliptika Bulan purnama Arah gerak Bulan Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Snapshot Gerhana Bulan Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Musim Gerhana Musim gerhana berlangsung bila kedudukan Matahari di langit berada di salah satu titik simpul (titik di garis potong orbit Bulan dan orbit Bumi). Simpul tersebut bergerak ke arah barat ekliptika dengan periode 18 2/3 tahun.  Musim gerhana dapat berlalu pada bulan Januari hingga Desember atau dari bulan Muharram hingga Dzulhijjah. Dua musim gerhana mendefinisikan 1 tahun gerhana. Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Hubungan antara ketiga periode di atas: Nyatakan Q sebagai periode garis simpul, S sebagai periode sinodik garis simpul (konjungsi garis simpul dengan Matahari 2x berturutan), dan T sebagai panjang tahun sideris (365,25 hari Matahari rata- rata). Karena garis simpul bergerak dalam arah yang berlawanan dengan gerak Matahari, nilai S < T. Hubungan antara ketiga periode di atas: Periode sinodik garis simpul S disebut tahun gerhana. Ingat!!! Matahari berada segaris dengan garis simpul setiap ½ tahun gerhana. Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Siklus Saros Gerhana Saros (berarti pengulangan) adalah siklus gerhana yang berkaitan erat dengan tiga macam periode Bulan:  periode sinodik  periode drakonik (draconic, selang waktu 27,21 hari yang diperlukan Bulan untuk kembali berada di simpul yang sama)  periode anomalistik (anomalistic, selang waktu 27,55 hari yang diperlukan Bulan untuk satu kali mengorbit Bumi dan kembali berada di jarak yang sama) Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Terdapat kesesuaian berikut ini: 223x periode sinodik (6586,321 hari) = 239x periode anomalistik (6585,538 hari) = 247x periode drakonik (6585,357 hari)  Gerhana yang mirip akan berulang/kembali terjadi. Seluruh gerhana, baik gerhana Matahari maupun Bulan, dengan nomor Saros yang sama masing- masing terpisahkan sejauh 18 tahun 10 1/3 atau 11 1/3 hari. Interval waktu 223x periode sinodik sangat dekat nilainya dengan 19 tahun gerhana (19x346,62 = 6585,78 hari). Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

 Jadi dalam waktu 0,4562 hari Matahari bergerak Terdapat selisih waktu 0,4562 hari antara periode Saros dengan siklus terjadinya gerhana. Dalam satu hari, Matahari bergeser sebesar 3600/ 365,2425 hari atau sekitar 10/hari ke arah timur.  Jadi dalam waktu 0,4562 hari Matahari bergerak sejauh 0,4562 x 10  0,45620 = 27,3720. Akibatnya: Gerhana berikutnya dengan nomor Saros yang sama akan terjadi 27,3720 di sebelah barat dari kejadian gerhana sebelumnya. Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

Memprediksi Gerhana Bulan: Per Bulan Purnama Dalam tahun-tahun mendatang (setelah tahun 2000), gerhana Bulan terjadi untuk Bulan purnama yang memiliki Bilangan Saros salah satu di antara 109 – 150  Jika Bilangan Saros di antara 121 dan 137, akan terjadi gerhana Bulan total. Jika Bilangan Saros di antara 109 dan 120 atau di antara 138 dan 150, akan terjadi gerhana Bulan sebagian atau penumbra.

Memprediksi Gerhana Bulan: Per Bulan Purnama Bila Bulan purnama pertama pada tahun berjalan memiliki Bilangan Saros di luar rentang 109 − 150, tidak akan terjadi gerhana Bulan. Untuk setiap Bulan purnama berikutnya tambahkan 38 kepada Bilangan Sarosnya. Jika Bilangan Saros lebih besar daripada 223, kurangi hasilnya dengan 223.

Memprediksi Gerhana Bulan: Per Bulan Purnama Tahun Bulan Purnama Januari Saros 2003 38 17 192 2004 50 7 202 2005 63 25 27 2006 75 14 37 2007 87 3 47 2008 100 22 95 2009 112 11 105 2010 125 30 153 2011 137 19 163 2012 149 8 173 2013 162 26 221 2014 174 16 2015 186 5 18 2016 199 24 66 2017 211 12 76 2018 223 2 86 2019 236 21 134 2020 248 10 144 2021 261 28 Contoh: Bilangan Saros Bulan purnama pertama pada tahun 2012 adalah 173, yang berada di luar rentang sehingga tidak ada gerhana Bulan. Bulan purnama ke-2 terjadi dengan Bilangan Saros 173 + 38 = 211, juga tidak terjadi gerhana. Bulan purnama ke-3, 211 + 38 = 249  249 – 223 = 26, masih tidak terjadi gerhana. Dilanjutkan hingga purnama ke-6, 102 + 38 = 140. Bilangan Saros ini berada dalam rentang 138 – 150, yang berarti akan terjadi gerhana Bulan. Pada 4 Juni 2012 (purnama ke-6 dalam tahun 2012) akan terjadi gerhana Bulan sebagian (GBS)  GB ke-24 dari 77 buah gerhaha Bulan dengan nomor Saros 140!

Seri Saros untuk Bulan Saros Awal Akhir Jumlah N P T Berikutnya Tipe 102 461-10-05 1958-04-04 84 44 13 27 103 454-08-24 1951-02-21 41 14 29 108 689-07-08 1969-08-27 72 28 32 12 109 718-06-17 2016-08-18 73 17 39 110 747-05-28 2027-07-18 16 43 2009-07-07 111 830-06-10 2092-07-19 71 11 2020-06-05 112 859-05-20 2139-07-11 15 2013-04-25 113 888-04-29 2150-06-10 2006-03-14 114 971-05-13 2233-06-22 31 2017-02-11 115 1000-04-21 2280-06-13 18 26 2009-12-31 116 993-03-10 2291-05-14 2020-11-30 117 1094-04-03 2374-05-26 25 2013-10-18 118 1105-03-02 2421-05-17 74 30 2006-09-07 119 917-10-03 2396-03-25 83 2017-08-07 120 982-10-05 2479-04-07 45 2010-06-26 121 1029-09-25 2526-03-29 2003-05-16 122 1022-08-14 2356-11-08 75 2014-04-15 123 1087-08-16 2385-10-19 34 2007-03-03 124 1152-08-16 2468-10-31 2018-01-31 125 1163-07-17 2443-09-09 24 22 2010-12-21 126 1210-07-08 2490-08-30 2003-11-09 127 1275-07-09 2555-09-02 38 2014-10-08 128 1304-06-18 2566-08-02 42 2007-08-28 129 1351-06-10 2613-07-24 2018-07-27 130 1416-06-10 2696-08-05 2011-06-15 Bilangan Saros dapat digunakan untuk mempre-diksi dengan cu-kup akurat ka-pankah akan ter-jadi gerhana Bu-lan, namun bu-kan visibilitasnya dari lokasi ter-tentu.

Kemiripan Geometri

Memprediksi Gerhana Matahari: Per Bulan Baru Dalam tahun-tahun mendatang (setelah tahun 2000), gerhana Matahari terjadi untuk Bulan baru yang memiliki Bilangan Saros salah satu di antara 117 – 156. Bila Bulan baru pertama pada tahun berjalan memiliki Bilangan Saros di luar rentang 117 − 156, tidak akan terjadi gerhana Matahari Untuk setiap Bulan baru berikutnya tambahkan 38 kepada Bilangan Sarosnya. Jika Bilangan Saros lebih besar daripada 223, kurangi hasilnya dengan 223.

Memprediksi Gerhana Matahari: Per Bulan baru Tahun BB Jan No.Saros 2003 37 4 180 2004 50 23 5 2005 62 11 15 2006 75 30 63 2007 87 20 73 2008 99 9 83 2009 112 27 131 2010 124 16 141 2011 136 6 151 2012 149 25 199 2013 161 13 209 2014 173 2 219 2015 186 21 44 2016 198 11 54 2017 211 29 102 2018 223 18 112 2019 235 7 122 2020 248 26 170 2021 260 15 180 Setelah satu gerhana Matahari berhasil diten-tukan, gerhana berikut-nya terjadi setelah 1,5, atau 6 Bulan baru beri-kutnya dengan masing-masing memiliki nomor Saros yang 38 lebih besar, 33 lebih kecil, atau 5 lebih besar dari-pada nomor Saros ger-hana yang sebelumnya.

Latihan 1. Aristarchus pernah mengemukakan metode untuk menghitung jarak Bumi-Bulan berdasarkan informasi diameter Bumi yang telah ditentukan oleh Eratosthenes. (Gunakan radius Bumi: 6000 km) Gambarkan konfigurasi yang menunjukkan terjadinya gerhana Bulan total! Dengan menganggap Matahari berada sangat jauh sehingga sinarnya yang mencapai tepi-tepi Bumi sejajar dengan sempurna, berapakah lebar bayang-bayang Bumi? Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

Latihan Bila Bulan mengelilingi Bumi dalam 27,3 hari satu kali putaran, berapakah kecepatan sudutnya (dalam derajat/jam)? Menurut Aristarchus, lama waktu sejak pusat Bulan memasuki bayang- bayang hingga meninggalkan bayang-bayang Bumi selama gerhana Bulan total adalah 3 jam. Berapakah lebar bayang-bayang Bumi yang tiba di Bulan (dalam derajat)? Tentukan jarak Bumi-Bulan! Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010