Mengelola persediaan pada supply chain (2) Oleh : Elly Ismiyah, ST., MT.
Model persediaan untuk produk dengan permintaan musiman Model EOQ sebelumnya, berupaya mencari keseimbangan antara ongkos pesan dan ongkos simpan cocok untuk produk dengan permintaan relatif stabil Sedangkan untuk produk dengan permintaan musiman, isu yang mendasar adalah... Mencari keseimbangan antara ongkos kelebihan dan ongkos kekurangan produk selama suatu musim penjualan
Produk dengan musim jual pendek Surat kabar Majalah mingguan Pakaian di negara dengan 4 jenis musim Bakery Dll... Newsboy problem p c Ritel s
Penentuan ukuran pesanan optimal Notasi : c : harga beli dari pabrik (supplier) p : harga jual normal s : harga jual diskon Co : Ongkos kelebihan satu unit (Overstock cost), Co = c - s Cu : Ongkos kekurangan satu unit (Understock cost), Cu = p - c Ukuran pesanan (Q) Jika permintaan selama musim jual diketahui berdistribusi normal dengan rata-rata d dan standar deviasi sd maka Q = d + Z (SL*) x sd SL* adalah service level yang optimal
Penentuan ukuran pesanan optimal Service Level (SL*) merupakan trade off antara ongkos kelebihan dan ongkos kekurangan SL* = Cu / (Cu+Co) Keuntungan Jika Q>D, keuntungan = D . Cu – [(Q – D) Co ] Jika Q<D, keuntungan = Q . Cu Secara umum Profit = Cu min (Q,D) – max (0, Q-D) Co
Contoh : Diketahui : Dari ilustrasi diketahui : Sebuah ritel di amerika akan memesan suatu jenis celana jin dari subkonnya di indonesia Satu celana dijual dengan harga normal $ 35 Jika celana tersisa di akhir musim jual, harga harus didiskon menjadi $ 10 Pabrik di indonesia memberikan harga $ 17,5 Dari ilustrasi diketahui : Bila terjual harga normal, keuntungan perusahaan $17,5 (juga berarti ongkos jika kehabisan stok) Bila ada stok yang harus dijual dengan harga diskon, perusahaan mengalami kerugian $ 7,5
Jika diketahui permintaan berdistribusi normal dengan rata-rata 1000 dan standar deviasi 300 Maka : SL* = 17,5 / (7,5 + 17,5) = 0,7 Z (SL*) = Z(0,7) = 0,524 Q = 1000 + (0,524) 300 = 1157 Profit dapat dilakukan dengan simulasi
Koordinasi dengan supplier v c Ritel Ritel s Sebagai satu sistem Co : Ongkos kelebihan satu unit (Overstock cost), Co = v - s Cu : Ongkos kekurangan satu unit (Understock cost), Cu = p - v
Vendor Managed Inventory (VMI) Secara tradisional pemasok merespon permintaan dari pembeli secara pasif, mengakibatkan inefisiensi karena : Pemasok tidak mendapatkan “early signal” ttg jumlah dan waktu pesanan, sehingga melakukan peramalan yang mengakibatkan munculnya persediaan Pemasok harus melakukan re-scheduling jika ada permintaan dari pelanggan yang lebih penting Pada VMI pembeli tidak lagi memutuskan apa, kapan, dan berapa pesanan. Pembeli cukup menginformasikan Point of sales (POS) dan persediaan secara real time Supplier yang akan membuat keputusan pengiriman ke pembeli
Hambatan dalam manajemen persediaan Tidak ada metrik kinerja yang jelas Status pesanan tidak akurat Sistem informasi tidak handal Kebijakan persediaan terlalu sederhana dan mengabaikan ketidakpastian Biaya-biaya persediaan tidak ditaksir dengan benar Keputusan supply chain yang tidak terintegrasi
Pemahaman Anda... Dengan pengetahuan yang Anda dapatkan pada materi “mengelola persediaan pada supply chain”, sebutkan apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi tingkat persediaan pada supply chain Kenapa penempatan dan bentuk persediaan penting dalam SCM Manakah yang lebih besar pengaruhnya bagi besarnya safety stock yang harus disediakan; pengurangan ketidakpastian leadtime setengah dari semula atau pengurangan ketidakpastian permintaan menjadi setengahnya.