POST NATAL CARE Dr.H.Syahredi.S.A.SpOG-K
1. Kebersihan Diri Anjurkan kebersihan seluruh tubuh. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Nasehatkan kepada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka
2. Istirahat Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, serta tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal : Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
3. Latihan Diskusikan pentingnya otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung. Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu, seperti : Dengan tidur telentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi menarik napas, tahan napas ke dalam dan angkat dagu ke dada: tahan satu hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi sebanyak 10 kali.
Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul (latihan Kegel) : - Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali. - Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
4. Gizi Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).
Kebutuhan beberapa zat penting pada wanita yang belum hamil, hamil dan laktasi Tidak Hamil Hamil Laktasi Kalori 2500 3000 Protein (g) 60 85 100 Calcium (g) 0,8 1,5 2 Ferrum (mg) 12 15 Vit A (satuan internas) 5000 6000 8000 Vit B (mg) 1,8 2,3 Vit C (mg) 70 150 Riboflavin (mg) 2,2 2,5 3 As.Nicotin (mg) 18 23 Vit D (SI) + 400-800
Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI-nya.
5. Menyusui / laktasi ASI adalah suspensi lemak dan protein dalam suatu larutan karbohidrat mineral. Seorang ibu yang menyusui dapat dengan mudah memproduksi 600 ml ASI perhari. ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih, dan siap untuk diminum
Sekresi kolustrum berlangsung lima hari, Antibodi terdapat dalam kolustrum, dan kandungan immunoglobulin A-nya dapat memberikan perlindungan kepada neonatus untuk melawan pathogen enterik.
Tanda ASI cukup Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda. Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan “berbiji”. Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan tidur cukup. Bayi yang selalu tidur bukan pertanda baik. Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam. Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusui. Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap kali bayi mulai menyusu. Bayi bertambah berat badannya.
ASI tidak cukup Bayi harus diberi ASI setiap kali ia merasa lapar (atau setidaknya 10-12 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pascapersalinan. Jika bayi dibiarkan tidur lebih dari 3-4 jam, atau bayi diberi jenis makanan lain, atau payudara tidak dikosongkan dengan baik tiap kali menyusui, maka “pesan hormonal” yang diterima otak ibu adalah untuk “menghasilkan susu lebih sedikit”.
Meningkatkan suplay ASI A. Untuk Bayi Menyusui bayi setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan lama menyusui 10-15 menit di setiap payudara. Bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan rasa gerah dan duduklah selama menyusui. Pastikan bayi menyusu dengan posisi menempel yang baik dan dengarkan suara menelan yang aktif. Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap kali menyusui. Tidurlah bersebelahan dengan bayi.
B. Untuk Ibu Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum. Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya dan mengoreksi setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan. Yakinkan bahwa ia dapat memproduksi lebih banyak dengan melakukan hal-hal tersebut di atas.
6. Perawatan Payudara Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama puting susu. Menggunakan BH yang menyokong payudara. Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok. Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan : Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit. Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju puting. Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi lunak.
Susukan bayi setiap 2-3 jam Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak dapat mengisap seluruh ASI sisanya keluarkan dengan tangan. Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
7. Senggama Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan.
8. Infeksi pada masa nifas infeksi pada dan melalui traktus genitalia setelah persalinan, dimana suhu 38 ºC atau lebih, terjadi antara hari ke 2-10 posr partum
faktor predisposisi adalah : Kurang gizi/malnutrisi Anemia Higiene Kelelahan Proses persalinan bermasalah : Partus lama / macet Korioamnionitis persalinan traumatik kurang baiknya proses pencegahan infeksi manipulasi yang berlebihan
penyakit yang sering menyebabkan angka kesakitan dan kematin yang tinggi pada ibu paska nifas adalah : Metritis Bendungan payudara Infeksi payudara Tromboflebitis
9. Keluarga Berencana Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali
Sebelum menggunakan metode KB, hal-hal berikut sebaiknya dijelaskan dahulu kepada ibu : Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan dan efektivitasnya. Kelebihan/keuntungannya. Kekurangannya Efek samping Bagaimana menggunakan metode itu Kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk wanita pascapersalinan yang menyusui.
Metode-metode yang saat ini digunakan adalah: Kontrasepsi steroid oral Kontrasepsi steroid suntik atau implan Alat kontrasepsi dalam rahim Teknik fisik, kimia atau sawar Koitus Interuptus Pantang berkala Laktasi Sterilisasi permanen