FILSAFAT ILMU PROGRAM MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA Telp/fax. 261182. e-mail: pmil-unud@indo.net.id 11-12.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : NURDIANTO, S.Pd SMA NEGERI 15 MAKASSAR
Advertisements

ALAS KATA Kiranya yang harus diketahui oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, maka sekurang - kurang tiga pertanyaan yang perlu dijawab oleh sipeneliti,
METODE ILMIAH MKF 304 SKS:2-0
Pertemuan XII PENALARAN INDUKTIF.
Bab 4. Variabel Acak dan Distribusi Probabilitas
Berbagai Jenis Rancangan Percobaan
Bab 11 Penutup.
Dr. Ina Hernawati, MPH Direktur Bina Gizi Masyarakat
Tugas Bahasa Indonesia
DISTRIBUSI PELUANG.
LOGIKA INDUKSI Prinsip Dasar:
Topik 12 HUBUNGAN DALAM INDUKSI
Metodologi Penelitian
MK: METODE ILMIAH DOSEN: SUTRISNO HADI PURNOMO.
Deduksi Ati Harmoni
PENELITIAN KUANTITATIF
LANGKAH-LANGKAH BERFIKIR ILMIAH
PRINSIP RANCANGAN PERCOBAAN
FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 11 INDUKSI.
TAHUKAH ANDA? Konsumsi gula yang sehat adalah 10 kg/orang per tahun.
“This is a good restaurant. Lets go in.” Lesson 12.
Bab 2 Penelitian dan proses pengambilan keputusan.
Desain Penelitian.
PENALARAN Hartanto, S.I.P, M.A..
PENGANTAR FILSAFAT Topik 6 LOGIKA.
FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 8 DEDUKSI.
Uji Kemampuan HOME Menu Utama.
Metodologi Penelitian
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Topik 10 RELASI-RELASI SILOGISME
BAB V TEMA, TOPIK DAN JUDUL.
Teknik Penyusunan Laporan / Metodologi Penelitian
LOGIKA INDUKTIF Metodologi penelitian dengan pendekatan Induktif
METODE ILMIAH ILMU DAN TEKNOLOGI
Variabel penelitian Pertemuan 6 Matakuliah: O0084/Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Tahun: 2007.
LOGIKA.
Konsep Epidemiology(2)
KULIAH III RANCANGAN PENELITIAN
MENENTUKAN VARIABEL Pengertian Menurut Sutrisno Hadi, variabel sebagai gejala yang bervariasi, misalnya jenis kelamin, berat badan, dsb. Gejala adalah.
PENGENALAN RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL Design)
Mata Kuliah Logika Informatika Teknik Informatika SKS
PENGENALAN RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL Design)
MENENTUKAN VARIABEL Pengertian
ILMU DAN PENELITIAN ILMIAH
METODE PENELITIAN Oleh: Dr. Teguh Husodo, M.Si.
Materi 8 Logika.
Berbagai Jenis Rancangan Percobaan
KONSEP PEMIKIRAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
PENGENALAN RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL Design)
LOGIKA.
PERUMUSAN HIPOTESIS DAN PERANCANGAN PENELITIAN
Materi 12 Penalaran induktif.
Materi 11 Induksi.
STATISTIKA (untuk ILMU-ILMU SOSIAL)
PRINSIP-PRINSIP METODOLOGI
DASAR-DASAR LOGIKA Drs. Muhammad YGG Seran, M.Si
KELOMPOK 2 : Abdul mahmud yumassik Deny saputra Eko setiawan
GENERALISASI TEKNIK INDUKTIF: GENERALISASI ANALOGI HUBUNGAN KAUSALITAS
TUGAS FILSAFAT ILMU.
Strategi Epidemiologi & Konsep Kausalitas Kelompok 1: Andi Rispah Sulistianingsih ( ) Anyta Ekaningsih ( ) Asep Nurul. R ( )
Analisis Regresi Asumsi dalam Analisis Regresi Membuat persamaan regresi Dosen: Febriyanto, SE, MM. www. Febriyanto79.wordpress.com U.
GIZI SEIMBANG BAYI DAN BALITA
Hubungan dalam induksi
LOGIKA INDUKTIF DR. H.S. TISNANTA, SH, MH.
Bab 11 Penutup.
BAB 10 DISTRIBUSI PROBABILITAS Pada berbagai peristiwa dalam probabilitas jika frekuensi percobaannya banyak, maka untuk peristiwa yang bersifat independent.
DESAIN RISET EPIDEMIOLOGI (Eksperimen)
VARIANS DAN CONTROL DALAM
TAHAP-TAHAP PENELITIAN EKSPERIMEN.
Berbagai Jenis Rancangan Percobaan
Transcript presentasi:

FILSAFAT ILMU PROGRAM MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA Telp/fax. 261182. e-mail: pmil-unud@indo.net.id 11-12

SEBAB AKIBAT Sebab-akibat sebagai dasar induksi Sebab? Akibat? Yang satu (sebab) mendahului yang lain (akibat); tidak semua yang mendahului sesuatu yang lain tentu sebab dari yang lain itu. …….? Hubungan antara sebab dengan akibat bukan hubungan urutan yang biasa atau hubungan yang kebetulan. Hubungan antara sebab dengan akibat itu hubungan yang: intrinsik, azasi, hub yang begitu rupa sehingga kalau yang satu (sebab) ada/tidak ada , maka yang lain (akibat) juga pasti ada/tidak ada Hubungan antara sebab dengan akibat itu mengandung keseragaman, memiliki sifat kaedah

Sebab merupakan suatu syarat atau suatu kondisi yang merupakan dasar adanya atau terjadinya sesuatu yang lain, yaitu akibat. Kondisi mutlak (necessary condition) ialah sebab yang kalau tidak ada, akibatnya juga tidak ada. A hyanya kalau S. Kalau sebab S tidak ada maka akibat A tidak ada:  S   A A Ada akibat A: Jadi ada sebab S:  S Kondisi memadai ialah sebab yang kalau ada, akibatnya tentu ada. Kalau S maka A. S  A S  A

Secara intrinsik hub sebab-akibat ada tiga; Contoh: Lulus ujian adalah kondisi mutlak. Kalau diterima di universitas (akibat A), orang tentu lulus ujian penyaringan (sebab S). Jadi: A  S Lulus ujian adalah kondisi memadai. Kalau orang lulus ujian (S), maka ia tentu diterima di Universitas. Jadi: S  A Jadi hubungan sebab akibat dalam proposisi tersebut adalah: (A  S) v (S  A) atau S  A. Secara intrinsik hub sebab-akibat ada tiga; Dari adanya akibat dapat disimpulkan sebab: A  S Dari adanya sebab dapat disimpulkan akibat:S  A Dari adanya sebab dapat disimpulkan akibatnya demikian pula sebaliknya: S  A.

John Stuart Mill (1806-1873) menyusun ada beberapa cara untuk menarik kesimpulan dengan sebab-akibat : Metode Persamaan (The method of Agreement) Apabila dua peristiwa atau lebih dari suatu gejala yang diteliti hanya mempunyai satu faktor yang sama, maka satu satunya faktor yang sama untuk semua peristiwa itu ialah sebab (atau akibat) dari gejala tersebut. Contoh A makan nasi gudeg, makan telur, minum teh, dan sakit perut B makan pisang, makan jeruk, minum teh, dan sakit perut C makan kacang, makan emping, makan jeruk, minum teh, dan sakit perut Sebagaimana penalaran induksi lainnya konklusi metode p[ersamaan ini juga memiliki probabilitas.

Pembajak Film Seri CHIPS Gibbsville Mission Imposible The Saint Robin Hood The Big Valley BJ and the Bear 1 2 3 4 5 6 7 8 -  9 10

Metode Perbedaan (The Methode of Difference) Kalau sebuah peristiwa yang mengandung gejala yang diselidiki dan sebuah peristiwa lain yang tidak mengandungnya, semua faktor-faktornya sama kecuali satu sedang yang satu itu terdapat pada peristiwa pertama, maka faktor satu-satunya yang menyebabkan kedua peristiwa itu berbeda adalah akibat atau sebab atau bagian yang tak terpisahkan dari gejala tersebut. Contoh A makan nasi gudeg, makan telur, minum teh, dan sakit perut B makan nasi gudeg, makan telur, ----dan tidak sakit perut

Penerapan metode tersebut merupakan eksperimen terkendali Subyek dari peristiwa yang mengandung faktor eksperimental disebut Kelompok eksperimental, sebaliknya subyek yang tidak mengandung faktor eksperimental disebut kelompok pengendali Secara analogi dalam penelitian orang bicara tentang variabel yakni faktor atau ciri yang memiliki nilai yang dapat bervariasi. Faktor penyebab disebut varaiabel tak terikat (indipendent variable) sedang gejala, akibat disebut variabel terikat (dependent variable)

Metode Gabungan Kalau pada dua peristiwa atau lebih dengan sebuah gejala, hanya terdapat sebuah faktor yang sama; sedang pada dua peristiwa atau lebih yang tidak memiliki gejala itu tidak ada persamaannya yang satu dengan yang lain, kecuali tidak adanya faktor tersebut, maka faktor yang merupakan satu-satunya perbedaan diantara kedua kelompok peristiwa itu, adalah akibat, atau sebab, atau bagian tak terpisahkan dari sebab dari gejala itu. Contoh: A makan nasi gudeg, makan telur, minum teh, dan sakit perut B makan pisang, makan jeruk, minum teh, dan sakit perut C makan nasi gudeg, makan telur, dan tidak sakit perut

A B C D  d A B C D  d E F D  d A B C  -  D  d Metode Residu Hapuslah dari suatu gejala bagian apa saja yang berdasarkan induksi-induksi terdahulu sudah diketahui merupakan akibat dari anteseden-anteseden tertentu dan residu (sisa) gejala itu adalah akibat dari sisa antesedennya. A B C mengakibatkan a b c A mengakibatkan a B mengakibatkan b C mengakibatkan c