FILSAFAT ILMU PROGRAM MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA Telp/fax. 261182. e-mail: pmil-unud@indo.net.id 11-12
SEBAB AKIBAT Sebab-akibat sebagai dasar induksi Sebab? Akibat? Yang satu (sebab) mendahului yang lain (akibat); tidak semua yang mendahului sesuatu yang lain tentu sebab dari yang lain itu. …….? Hubungan antara sebab dengan akibat bukan hubungan urutan yang biasa atau hubungan yang kebetulan. Hubungan antara sebab dengan akibat itu hubungan yang: intrinsik, azasi, hub yang begitu rupa sehingga kalau yang satu (sebab) ada/tidak ada , maka yang lain (akibat) juga pasti ada/tidak ada Hubungan antara sebab dengan akibat itu mengandung keseragaman, memiliki sifat kaedah
Sebab merupakan suatu syarat atau suatu kondisi yang merupakan dasar adanya atau terjadinya sesuatu yang lain, yaitu akibat. Kondisi mutlak (necessary condition) ialah sebab yang kalau tidak ada, akibatnya juga tidak ada. A hyanya kalau S. Kalau sebab S tidak ada maka akibat A tidak ada: S A A Ada akibat A: Jadi ada sebab S: S Kondisi memadai ialah sebab yang kalau ada, akibatnya tentu ada. Kalau S maka A. S A S A
Secara intrinsik hub sebab-akibat ada tiga; Contoh: Lulus ujian adalah kondisi mutlak. Kalau diterima di universitas (akibat A), orang tentu lulus ujian penyaringan (sebab S). Jadi: A S Lulus ujian adalah kondisi memadai. Kalau orang lulus ujian (S), maka ia tentu diterima di Universitas. Jadi: S A Jadi hubungan sebab akibat dalam proposisi tersebut adalah: (A S) v (S A) atau S A. Secara intrinsik hub sebab-akibat ada tiga; Dari adanya akibat dapat disimpulkan sebab: A S Dari adanya sebab dapat disimpulkan akibat:S A Dari adanya sebab dapat disimpulkan akibatnya demikian pula sebaliknya: S A.
John Stuart Mill (1806-1873) menyusun ada beberapa cara untuk menarik kesimpulan dengan sebab-akibat : Metode Persamaan (The method of Agreement) Apabila dua peristiwa atau lebih dari suatu gejala yang diteliti hanya mempunyai satu faktor yang sama, maka satu satunya faktor yang sama untuk semua peristiwa itu ialah sebab (atau akibat) dari gejala tersebut. Contoh A makan nasi gudeg, makan telur, minum teh, dan sakit perut B makan pisang, makan jeruk, minum teh, dan sakit perut C makan kacang, makan emping, makan jeruk, minum teh, dan sakit perut Sebagaimana penalaran induksi lainnya konklusi metode p[ersamaan ini juga memiliki probabilitas.
Pembajak Film Seri CHIPS Gibbsville Mission Imposible The Saint Robin Hood The Big Valley BJ and the Bear 1 2 3 4 5 6 7 8 - 9 10
Metode Perbedaan (The Methode of Difference) Kalau sebuah peristiwa yang mengandung gejala yang diselidiki dan sebuah peristiwa lain yang tidak mengandungnya, semua faktor-faktornya sama kecuali satu sedang yang satu itu terdapat pada peristiwa pertama, maka faktor satu-satunya yang menyebabkan kedua peristiwa itu berbeda adalah akibat atau sebab atau bagian yang tak terpisahkan dari gejala tersebut. Contoh A makan nasi gudeg, makan telur, minum teh, dan sakit perut B makan nasi gudeg, makan telur, ----dan tidak sakit perut
Penerapan metode tersebut merupakan eksperimen terkendali Subyek dari peristiwa yang mengandung faktor eksperimental disebut Kelompok eksperimental, sebaliknya subyek yang tidak mengandung faktor eksperimental disebut kelompok pengendali Secara analogi dalam penelitian orang bicara tentang variabel yakni faktor atau ciri yang memiliki nilai yang dapat bervariasi. Faktor penyebab disebut varaiabel tak terikat (indipendent variable) sedang gejala, akibat disebut variabel terikat (dependent variable)
Metode Gabungan Kalau pada dua peristiwa atau lebih dengan sebuah gejala, hanya terdapat sebuah faktor yang sama; sedang pada dua peristiwa atau lebih yang tidak memiliki gejala itu tidak ada persamaannya yang satu dengan yang lain, kecuali tidak adanya faktor tersebut, maka faktor yang merupakan satu-satunya perbedaan diantara kedua kelompok peristiwa itu, adalah akibat, atau sebab, atau bagian tak terpisahkan dari sebab dari gejala itu. Contoh: A makan nasi gudeg, makan telur, minum teh, dan sakit perut B makan pisang, makan jeruk, minum teh, dan sakit perut C makan nasi gudeg, makan telur, dan tidak sakit perut
A B C D d A B C D d E F D d A B C - D d Metode Residu Hapuslah dari suatu gejala bagian apa saja yang berdasarkan induksi-induksi terdahulu sudah diketahui merupakan akibat dari anteseden-anteseden tertentu dan residu (sisa) gejala itu adalah akibat dari sisa antesedennya. A B C mengakibatkan a b c A mengakibatkan a B mengakibatkan b C mengakibatkan c