PRESERVASI & KONSERVASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP Oleh: Tamara A. Salim-Susetyo,S.S., M.A. (berdasarkan buku Ross Harvey, 1993)
Pendidikan dan Pelatihan BAB V Pendidikan dan Pelatihan
PENANGANAN
Penanganan Bahan Pustaka Harus ditangani secara hati-hati Dipelihara dengan baik
Sumber Kerusakan Utama terhadap Bahan Pustaka “Penanganan yang kurang baik terhadap bahan pustaka baik dari pengguna maupun staf perpustakaan.”
Tantangan terhadap Penanganan Bahan Pustaka Merubah kebiasaaan para pustakawan dan pengguna perpustakaan untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak bahan pustaka. Pemberian pendidikan dan pelatihan pemeliharaan baik kepada staf maupun pengguna
Perawatan Konservasi Memperkuat jilidan dan memperbaiki kondisi kertas. Membuat duplikat atau alih media dari bahan pustaka, contoh: fotokopi, alih media.
Sikap Staf terhadap Penanganan Bahan Pustaka Komitmen dan respon positif staf perpustakaan terhadap pemeliharaan bahan pustaka sebagai bagian integral dari misi perpustakaan. Pelaksanaan yang baik dalam melaksanakan teknik-teknik penyimpanan dan pemeliharaan bahan pustaka
Sumber-sumber Kerusakan Bahan Pustaka Kotoran. Air. Makanan, dan minuman. Cahaya. Tekanan fisik. Vandalisme
Cara Membaca Buku yang Baik Pegang punggung buku secara perlahan Pegang lembaran dengan satu tangan sementara anda membuka beberapa lembar buku pada punggunya kemudian beberapa lembaran di muka, dan seterusnya, secara bergantian membuka bagian depan dan belakang. Buka secara perlahan bagian-bagian buku sampai anda mendapatkan pusat/ bagian tengah dari buku tersebut. Membuka buku dengan kasar pada beberapa tempat akan berakibat merusak bagian belakang dan menyebabkan suatu kerusakan awal pada lembaran buku. Jangan pernah menekan dengan paksa bagian belakang dari buku.
Cara Membaca Buku yang Kurang Baik Jangan biarkan terbuka dengan bagian muka menghadap ke bawah Jangan lakukan penjilidan secara paksa Bersandar pada sebuah buku yang terbuka Menulis di atas sebuah buku yang terbuka.
Melipat ujung halaman Menjilat ujung-ujung jari sebelum membalik halaman berikutnya. Terlalu banyak menggunakan pembatas buku atau menggunakan pembatas buku yang terlalu tebal. Menggunakan paper clips untuk menandakan tanda batas baca.
Penyusunan di dalam Rak Buku
Tujuan Penyusunan Buku di Rak Mencegah buku-buku dari kerusakan. Memelihara buku dalam keadaan rapi dan bersih.
Penyusunan Buku yang Baik Disusun secara tegak lurus. Jika buku-buku tersebut sangat lebar atau tinggi, buku tersebut harus di tempatkan secara mendatar. Tidak meregangkan bagian punggung, jahitan, dan ujung buku.
Tidak disusun pada bagian tepi depannya karena hal ini akan menyebabkan penahan teks akan lepas dari sampul buku. Rak tidak boleh berdebu atau berkarat Buku jangan sampai tergelincir di rak (potongan karet dapat dilekatkan ke dasarnya) Ditempatkan di tempat yang cukup tinggi.
Penempatan Rak Buku Jangan tempatkan rak dengan ujung atau sudut yang tajam. Jangan ditempatkan pada area yang berpotensi membahayakan bahan pustaka. Rak harus ditambah penahan yang cukup, sehingga rak tersebut tidak akan jatuh dalam getaran gempa bumi yang paling ringan atau ketika rak yang lebih rendah dalam keadaan kosong yang menyebabkan ketidakseimbangan.
Ruang vertikal antar rak harus cukup sehingga dapat meminimalkan kemungkinan kerusakan pada bagian atas buku. Rak harus tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga semua koleksi dapat ditempatkan di rak.
Cara Mengambil & Mengembalikan Buku yang Baik dari Rak Buku A. Mengambil Buku Sentuh punggung dua buku pada sisi lainnya dari buku yang diambil di rak Pegang bagian tengah buku dan tidak dengan tutup kepala (headcap) (bagian atas jilidan). Tarik atau angkat buku dari rak.
B. Mengembalikan Buku Pindahkan bagian akhir buku untuk mengendurkan keseluruhan baris buku Buat ruang untuk buku tersebut agar dipindahkan ke bagian belakang buku Sesuaikan bagian akhir buku lagi sehingga buku-buku tersebut tegak lurus tetapi tidak terlalu ketat. Buku-buku harus tidak terjepit
Memindahkan Bahan Pustaka
Prosedur dalam Pemindahan Bahan Pustaka Buku yang dipindahkan maksimal tiga buah buku. Jika lebih dari tiga buku yang dipindahkan, maka harus menggunakan sebuah kotak atau kereta dorong (book truck).
Fotokopi
Paul Banks, 1978 Fotocopy dapat diibaratkan seperti dua mata pisau, di satu sisi dapat memelihra isi intelektual bahan pustaka, tetapi di sisi yang lain dapat merusak bahan pustaka itu sendiri, akibat dari tekanan yang berlebihan pada bahan pustaka pada saat di fotokopi.
Bagian Buku yang Mengalami Kerusakan Akibat Pemfotokopian Jilidan pada buku Punggung buku, yang diakibatkan oleh penekanan ke bawah terhadap jilidan.
Alternatif Pengganti Fotokopi Alih media dalam bentuk mikrofilm. Alih media dalam bentuk foto.
Metode Pengurangan Kerusakan Akibat Fotokopi Mengubah spesifikasi jilidan, melakukan perawatan khusus untuk mengurangi ukuran volume dan untuk menjaga margin bagian dalam (jilidan atau margin bagian tepi) selebar mungkin.
Efek Negatif yang Ditimbulkan Mesin Foto Copy Sinar ultraviolet Panas yang berlebihan Rusaknya bahan pustaka akibat dari penekanan secara paksa pada saat fotokopi.
Bentuk Mikro & Media Non Buku
Mikrofilm & Mikrofiche Mikrofilm hendaknya dipegang pada bagian ujungnya saja, bekas jari akan meninggalkan lemak dan asam yang akan mengaburkan tulisan, karena lemak dan asam ini akan menempelkan debu dan kotoran pada mikrofilm. Gelang karet harus dijauhkan dari gulungan mikrofilm, karena belerang yang terkandung dalam karet gelang akan merusak film.
Micro reader yang bersih dan terpelihara dengan baik dapat melindungi mikrofilm dari kerusakan. Debu dan kotoran di atas plat kaca pada micro reader akan dapat menggores dan mengikis emulsi pada permukaan mikrofilm. Sumber kerusakan yang sering pada bentuk mikro adalah kesulitan yang dimiliki beberapa pengguna dalam memasang galur ke dalam peralatan. Hal ini dapat diminimalkan dengan menempatkan instruksi yang jelas pada setiap pengguna.
Bahan Pustaka Langka
Bahan pustaka langka perlu penanganan ekstra hati-hati karena langka, kesulitan penggantian, atau pentingnya dalam hubungan atau item lainnya yang mempunyal nilai historis, dan budaya. Tindakan pencegahan yang paling penting yaitu pengawasan pengguna perpustakaan, untuk memastikan bahan pustaka langka tersebut diperlakukan secara hati-hati.
Penanganan Bahan Pustaka Langka Tinta dan pena dilarang untuk digunakan dan sebagai gantinya digunakan pensil yang ujungnya lembut. Pemberian sarung tangan katun putih pada pengguna. Penanganan yang khusus mungkin diperlukan untuk kumpulan buku langka, karena pada jilidan yang lebih tua, punggung bukunya sering lemah. Buku seperti itu biasanya tidak dibuka. Penggunaan busa dengan kepadatan tinggi atau penyangga kayu dalam perawatan jenis koleksi ini.
PENDIDIKAN PEMAKAI
Pendidikan pemakai adalah hal yang paling penting dalam beberapa program pemeliharaan perpustakaan. Penanganan yang hati-hati dan benar terhadap bahan pustaka adalah bagian paling penting dari pemeliharaan bahan pustaka yang harus dilakukan oleh staf maupun pengguna perpustakaan.
Contoh-contoh yang Dilakukan Pustakawan Dalam Hal Perawatan & Penanganan Bahan Pustaka Memberi peringatan secara tegas ketika melihat bahan pustaka mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari pengguna. Penanganan yang cepat pada buku yang mengalami kerusakan sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh pemakai. Menjaga kebersihan dan kerapihan perpustakaan
Bentuk & Forum untuk Kegiatan Pendidikan Pemakai
Bentuk-bentuk Pendidikan Pemakai Pesan tentang penanganan bahan pustaka pada: pembatas buku Brosur pamflet dan surat selebaran lainnya Rambu-rambu di perpustakaan
Macam-macam Forum Pendidikan Pemakai Forum pendidikan pemakai yang dapat digunakan antara lain: Newsletter staf Surat kabar mahasiswa Newsletter alumni Surat kabar lokal Mailing list Blog
Petunjuk pengguna perpustakaan Kegiatan orientasi mahasiswa Pelatihan akademis formal Orientasi perpustakaan Forum anggota perpustakaan Diskusi dengan para profesional dan kelompok pelayanan dan publikasi, khususnya dalam pada kelompok publikasi umum dan non-profesional
Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Media yang Dapat Digunakan untuk Meningkatkan Kesadaran Msyarakat Penyampaian pesan yang dimasukkan pada media: Poster Pembatas buku Komik Petunjuk penanganan buku
Program Pendidikan Pemakai & Orientasi
A. Perpustakaan pada Institusi Pendidikan (Perpustakaan Sekolah & Perguruan Tinggi) Program pendidikan pemakai dan orientasi dalam rangka pemeliharaan bahan pustaka pada jenis perpustakaan ini, mencakup pada program: Kunjungan perpustakaan untuk mendapatkan orientasi atau untuk berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan pemakai. Acara-acara yang bersifat akademik yang diselenggarakan oleh perpustakaan.
B. Perpustakaan Umum Program pendidikan pemakai dan orientasi dalam rangka pemeliharaan bahan pustaka pada jenis perpustakaan ini, mencakup pada program: Orientasi perpustakaan Selebaran mengenai pemeliharaan bahan pustaka yang menjadi bagian dari orientasi atau program pendidikan pemakai.
PENDIDIKAN STAF PERPUSTAKAAN
Pentingnya Pemeliharaan Bahan Pustaka diberikan pada Pustakawan Pendidikan pemeliharaan bahan pustaka perlu diberikan kepada para pustakawan karena pustakawan yang terlibat dalam kegiatan pemeliharaan tersebut. Pendidikan Staf Perpustakaan, dibagi menjadi dua: In House- training Pendidikan pustakawan
In-House Training Yang dipelajari oleh staf perpustakaan, antra lain: Pengetahuan umum mengenai pemeilharaan bahan pustaka. Memberikan teknik-teknik keahlian pemeliharaan yang baru. Mencegah pengguna untuk merusak bahan pustaka.
Pendidikan Pustakawan Pendidikan pustakawan dalam hal pemeliharaan bahan pustaka saat ini telah menjadi bagian penting bagi rencana pemeliharaan bahan pustaka. Serangkaian pendidikan pemeliharaan bahan pustaka untuk pustakawan, dapat dibagi menjadi tiga: Pelatihan wajib. Pelatihan pilihan jangka pendek. Pelatihan secara terpisah, dapat selama satu atau dua tahun.