INTEGRASI SOSIAL : kecenderungan untuk saling menarik, tergantung dan menyesuaikan diri DIFFRENSIASI SOSIAL Kecenderungan ke arah perkembangan sosial yang berlawanan seperti pembedaan menurut ciri-ciri biologis antar manusia
Diferensiasi sosial Diartikan sebagai pembedaan tiingkatan yang merupakan salah satu ciri yang sangat universal dari organisasi sosial. Tingkat differensiasi berbeda-beda, menurut : Waktu, tempat dan Orang Perbedaan ini terutama tergantung pada dua kondisi : beban tugas (aktivitas) kelompok dan integrasi sosial.
Beberapa jenis diferensiasi sosial Differensiasi TINGKATANmuncul karena ketimpangan distribusi barang 2. Differensiasi FUNGSIONALmuncul karena orang melakukan pekerjaan berlainan 3. Differensiasi ADATmuncul karena aturan perilaku yg tepat berbeda menurut situasi tertentu
Teori Ketimpangan Teori pertama, menekankan syarat kerja sama dan biasanya disebut teori fungsional. Teori kedua, memusatkan perhatian pada konflik.
Tingkatan Posisional Empat faktor yg perlu diperhatikan dalam setiap studi tentang tingkatan posisional : Informasi, ketrampilan atau pengetahuan Kekuasaan/pengaruh Status sosial/kehormatan Satatus ekonomi
Weber membedakan 4 sistem tingkatan sosial Tingkatan kekayaan kelas atas : orang yg hidup dari hasil kekayaannya kelas bawah : orang yg terbatas kekayaannya (merek sendiri mungkin menjadi milik orang lain) 2.Tingkatan menurut kekuatan ekonomi Kelas atas : bankir, pemodal Kelas bawah : buruh
Lanjutan……………………… 3. Tingkatan yang tercermin menurut kekayaan dan pendidikan Kelas atas : orang kaya dan berpendidikan tinggi 4. Tingkatan status sosial Kelas atas : orang yg memiliki gaya hidup yang paling diterima, berpendidikan tinggi, serta anak keturunan orang yg berstatus sosial tinggi
Weber membedakan 4 faktor yang menentukan status sosial Gaya hidup Pendidikan atau latihan formal berkenaan dengan kemampuan, sikap dan aktivitas. Asal usul keturunan Gengsi pekerjaan
Kriteria Tingkatan Personal Usia Jenis kelamin Pertalian keluarga/ras Asal usul sosial Kriteria akan menunjukkan arti pentingnya pada peranan sentralnya dalam seleksi sosial. Tugas seleksi sosial adalah menemukan prosedur dalam menetapkan orang pada posisi tertentu.
Cara berlangsungnya seleksi sosial Menurut metode deskriptif seseorang ditentukan posisinya dalam masy atas dasar : Jenis kelamin Umur Hubungan darah Kelas sosial tanpa memperhatikan kemampuan individualnya Menurut metode prestasi seseorang ditentukan posisinya dalam masy atas dasar : kemampuan yg ditunjukkan
Simbol Ketimpangan Simbol status menunjuk kepada benda, perilaku atau ciri-ciri lain yg secara khas dikaitkan dengan status sosial tertentu, yg biasanya tinggi. Orang yang berstatus tinggi lebih menyukai simbol status yg tak mudah dipahami oleh orang yg berstatus rendah, namun digunakan sebagai tanda rahasia dari keanggotan kelompok atas.
Model Differensisasi Sosial Berdasarkan konsep ketembusan (permeability) yaitu kemudahan masuk atau keluar dari posisi sosial tertentu, terdapat hirarki model stratifikasi : MODEL KASTA MODEL STRATA MODEL KELAS MODEL KONTINUM MODEL EGALITARIAN
MODEL KASTA Terdapat di dalam masyarakat yg setiap anak mewarisi tingkatan sosial ayahnya. Selesksi sosial ditentukan oleh asal usul keturunan Akta kelahiran seseorang sudah cukup meramalkan karir seseorang Tidak diketemukan mobilitas menaik/menurun
Cirikhas sistem kasta di India Keanggotannya berdasarkan keturunan dan tetap selama hidup. Pemilihan pasangan kawin adalah endogami Kontak dengan kasta lain dibatasi, larangan bagi seseorang utk menyentuh, berteman, makan bersama ato memakan yg dimasak oleh kasta lain. Kesadaran tentang keanggotaan kastanya menurut pandangan komunitas. Kasta dipersatukan oleh jenis pekerjaan tradisional bersama. Gengsi masing-masing kasta dalam kawasan tertentu, dipertahankan dan dijaga dgn waspada
Ciri ciri esensial masy berkasta pada masy agraris : Masyarakat agraris, besar kemungkinannya mengembangkan stratifikasi sosial meneyerupai model kasta Ciri ciri esensial masy berkasta pada masy agraris : Tingkat perubahan teknologhi lambat Starata sosial atas cukup besar jumlahnya utk menjalankan pengaruhnya. Heterogenitas kultural, sosial atau rasial.
MODEL STRATA Model ini ditandai oleh sistem stratifikasi dimana gerakan antara lapisan yg tak sama tingkatannya masih terjadi tetapi jarang. Secara khas terdapat pada masyarakat agraris yang berskala luas.
Contohnya adalah masyarakat Swedia pada tahun 1650 tingkat ketembusan dari masyarakat non-elite ke strata elite hanya berkisar 5% - 10%. yang terbagi dalam kelas elite dan non elite. Mereka yang berada pada strata elite adalah para tuan tanah bangsawan yang pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai komandan militer, administrator pemerintahan dan hakim, fungsionaris keagamaan dan para perwira (knight). Masyarakat non elite adalah kaum budak dan buruh tani
MODEL KELAS Istilah ”kelas” atau ”kelas sosial adalah istilah yang paling membingungkan dalam sosiologi. Terdapat perbedaan pendapat mengenai konsep kelas yang berpangkal pada dua perkara : kriteria apa yang harus digunakan dalam menentukan siapa yang termasuk ke dalam kelas tertentu bolehkah segolongan orang yang sama-sama memenuhi satu kriteria kelas (sosial)tertentu disebut sebgai kelas sosial dengan mengabaikan derajat interkasi antar mereka.
Dua kriteria kelas yang dipersaingkan para sosiolog : kriteria yang mengacu kepada kekayaan dan atau kekuasaan (misalnya Marx, Schaffle, Bernstein, dll) kriteria yang mengacu kepada sikap atau kemampuan (misalnya Sombart, Giddings, dll) Marx dan Engels mengemukakan 5 kelas sosial : Aristokrasi (bangsawan) Borjuasi Borjuasi kecil Proletariat Proletariat compang-camping (lumpen proletariat)
MODEL KONTINUM Model ini berasumsi bahwa seseorang yang berada pada status sosial tertentu ada kemungkinan untuk menemukan orang lain yang status sosialnya dekat sekali dengan status sosial dirinya sendiri, tanpa perlu menyamakan statusnya itu. Derajat ketembusan menurut model ini adalah 80% dari maksimum.
MODEL EGALITARIAN Masyarakat dapat dianggap mendekati model sedejarat (egaliter) sejauh mobilitas anggotanya berlangsung terlepas dari asal-usul sosial mereka. Model ini sangat mudah ditemui di dalam masyarakat yang relatif kecil atau tidak ada surplus di luar pemenuhan kebutuhan pokok anggotanya. Karenanya model ini sesuai dengan masyarakat purba yang hidup dari berburu. Masyarakat sederajat menurut perkiraan empiris dapat ditemukan pada komunitas orang Eskimo, Angmagssalik
STRATIFIKASI SOSIAL
Apa itu Stratifikasi Sosial? Adalah Pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hirarkis). Contoh : Pada masy bertaraf kebud yg bersahaja : lapisan masy mula2 berdasarkan : Sex Pemimpin VS yg dipimpin Budak VS bukan budak Pembagian kerja Pembedaan berdasarkan kekayaan Biasanya pembedaan kedudukan dan peranan bersifat minim karena warganya sedikit dan orang2 yg tinggi kedudukannya juga tdk banyak
Bagaimana dengan masy yg kompleks? Pembedaan kedudukan dan peranan bersifat kompleks karena banyaknya orang dan aneka warna ukuran. diklasifuikasikan dlm 3 macam kelas : ekomomis Politis Jabatan tertentu dlm masy Kalau begitu kapan timbulnya pelapisan sosial? selama dalam masy tsb ada sesuatu yg dihargai dan setiap masy pasti mempunyai sesuatu yg dihargainya. Sesuatu yg dihargai dlm masy berupa : uang, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama atau juga keturunan yg terhormat
Ada dua tipe sistem lapisan sosial 1. dapat terjadi dengan sendirinya Contohnya? Berdasarkan tingkat umur, kepandaian, sifat keaslian keanggotaan 2. sengaja disusun untuk mengejar tujuan bersama Berdasarkan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dlm organisasi formal
Pedoman utk meneliti pokok2 terjadinya pelapisan sosial 1. Pada sistem pertentangan yg ada dlm masypd msy tertentu 2. Sistem lapisan dpt dianalisi dalm arti2 : Distribusi hak-hak istimewa yg obyektif penghasilan Sistem pertanggan yg diciptakan oleh para warga prestise Kriteria sistem pertentangan dpt berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang atau kekuasaan. Lambang2 kedudukan : cara berpakaian, perumahan dll Mudah sukarnya bertukar kedudukan Solidaritas di antara individu atau kelompok2 sosial
Sifat sistem lapisan di dalam masy? Closed : membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yg lain Contohnya mana? Open : setiap anggota masy mempunyai kesempatan utk berusaha dgn kecakapan sendiri utk naik lapisan/kalo tdk beruntung turun
Kelas sosial ? Adalah semua orang dan keluarga yg sadar akan kedudukannya di dalam suatu lapisan, sedangkan kedudukan mereka itu diketahui serta diakuhi masy umum. Beberapa pendapat tentang kelas sosial : Mayer : istilah kelas hanya dipergunakan untuk lapisan yg bersandarkan atas unsur-unsur ekonomis, sedanghkan lapisan yg berdasarkan atas kehormatan dinamakan kelompok kedudukan (status group)
Max Weber Membuat pembedaan antara dasar-dasar ekonomi dan dasar2 kedudukan sosial dan tetap menggunakan istilah kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yg bersifat ekonomis dibaginya lagi dalam kelas yg bersandarkan atas pemilikan tanah dan benda-benda, serta kelas yg bergerak dalam bidang ekonomi dgn menggunkan kecakapannya.
Schumpeter Terbentuknya kelas dalam masy karena diperlukan utk menyesuaikan masy dgn keperluan2 yg nyata, akan tetapi makna kelas dan gejala2 kemasy lainnya hanya dpt dimengerti dengan benar apabila diketahui riwayat terjadinya.
Kriteria tradisional kelas sosial : Besar atau ukuran jumlah anggota2nya Kebudayaan yg sama Kelanggengan Tanda2 / lambang2 yg merupakan cirikhas Batas2 yg tegas Antagonisme tertentu
Dasar lapisan Masy Kriteria yg dipakai utk menggolong2kan anggota2 masy ke dalam suatu lapisan : 1. Ukuran kekayaan 2. Ukuran kekuasaan 3. Ukuran kehormatan 4. Ukuran ilmu pengetahuan
Unsur2 dalam sistem lapisan sosial Unsur Kedudukan merupkan tempat seseorang dalam suatu pola tertentu dan seseorang dapat memiliki beberapa kedudukan. macam : 1. Ascribed status : kedudukan seseorang dlm masy tanpa memperhatikan perbedaan2 rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran.
2. Acieved status : kedudukan yg dicapai oleh seseorang dgn usaha-usaha yg sengaja, tergantung dari masing2 dalam mengejar serta mencapai tujuan2nya. 3. Assign status : kedudukan yg diberikan sering mempunyai hub erat dgn acieved statuis, dalam arti : bahwa suatu kelompok atau golongan memberikan kedudukan yg lebih tinggi kpd seseorang yg berjasa, yg telah memperjuangjkan sesuatu utk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masy
Unsur Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan, yaitu seseorang yg melaksanakan hak2 dan kewajibannya. Mencakup : 1. Peranan meliputi norma2 yg dihubungkan dgn posisi atau tempat seseorang dlm masy 2. Peranan merupakan suatu konsep perihal apa yg dapat dilakukan oleh individu dalam masy 3. Peranan jg dpt dikatakan sebagai periulaku individu yg penting bagi struktur sosial
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan 3 : 1.Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification) Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja. Contoh: - Sistem kasta. Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana. - Rasialis. Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih. - - Feodal. Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/majikan.
Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification) Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh: Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya. Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
Stratifikasi Sosial Campuran Stratifikasi sosial c a m p u r a n m e r u p a k a n kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, seorang Bali b e r k a s t a Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.