Komunikasi Kepemimpinan
Pendahuluan Di dalam suatu organisasi komunikasi menjadi sarana untuk mengarahkan dan mengendalikan setiap kegiatan, komunikasi juga menjadi sarana untuk memahami tujuan organisasi dan mempengaruhi orang-orang untuk menyakinkan bahwa tujuan organisasi di masa depan merupakan hal berharga yang mesti diperjuangkan. Melalui komunikasi yang efektif setiap orang di dalam organisasi akan akan memiliki pemahaman dan pandangan yang sama dalam memahami visi dan misi organisasi di masa depan.
Pengertian Komunikasi Komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses penyampaian informasi, pengertian dan pemahaman antara pengirim dengan penerima.
Dalam komunikasi terdapat unsur-unsur utama : Komunikator (sender) Komunikan (receiver) Informasi atau pesan Umpan balik
Menciptakan Iklim Komunikasi Terbuka Pemimpin perlu mendorong terciptanya iklim komunikasi yang terbuka, agar bawahan tidak segan dan mempercayai pemimpin untuk menerima pesan apa saja yang disampaikannya. Iklim komunikasi yang terbuka adalah iklim komunikasi yang memungkinkan semua anggota memiliki, memahami dan menerima semua informasi yang terdapat diseluruh bagian perusahaan.
Iklim komunikasi organisasi yang terbuka dan bersifat dua-arah kepada seluruh anggota organisasi tanpa batasan, tidak hanya meningkatkan kinerja organisasi tetapi menyediakan landasan dasar bagi pemimpin untuk mengkomunikasikan visi, nilai-nilai dan informasi penting lainnya kepada seluruh anggota organisasi.
Keterampilan Mendengar Bagi Pemimpin Salah satu keterampilan komunikasi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah keterampilan mendengar, baik dalam komunikasi dengan karyawan, konsumen maupun dengan distributor.
Tujuan kegiatan mendengarkan bermacam-macam, namun secara garis besar ada tiga macam menurut tujuannya, yaitu : Mendengarkan untuk kesenangan Mendengarkan untuk informasi Mendengarkan untuk membantu
Hambatan-Hambatan Mendengarkan Yang Efektif Hambatan-hambatan tersebut adalah: Sibuk dengan diri sendiri Sibuk dengan masalah eksternal Menggunakan perhatian selektif Asimilasi Menerapkan faktor kawan atau lawan
Mendengar Secara Efektif Berikut ada empat macam mendengarkan yang efektif ditinjau dari tujuan dan situasi yang dihadapi oleh seorang pemimpin : Mendengarkan partisipatif dan pasif Mendengarkan secara empatik dan objektif Mendengarkan tanpa menilai dan mendengarkan secara kritis Mendengarkan secara aktif
Pemimpin tidak saja dituntut untuk mampu berbicara secara jelas, tetapi yang lebih penting lagi adalah pemimpin dituntut untuk mampu mendengarkan bawahannya. Dengan mendengarkan secara efektif maka pemimpin bisa memahami bawahannya secara lebih mendalam, sehingga dalam pengambilan keputusan yang diambil pemimpin bisa tepat sasaran dan efektif.
Saluran Komunikasi Saluran komunikasi adalah sebuah media dimana informasi/pesan komunikasi dibawa dari pengirim kepada penerima. Pemimpin bisa memilih media komunikasi seperti berdialog tatap muka,menggunakan telepon,surat atau memo.
Memo,Surat,Catatan singkat Laporan Formal Surat Elektronik Tatap Muka Memo,Surat,Catatan singkat Telepon Keuntungan Fokus personal Komunikasi dua arah Umpan balik yang cepat Kerugian Komunikasi satu arah Umpan balik yang lambat Tersedia catatan/arsip Lebih terencana Mudah disebarluaskan Tidak ada catatan/arsip Bersifat spontan Sulit disebarluaskan Jalur komunikasi yang tidak/ kurang kaya yang kaya Saluran Komunikasi
Umpan Balik Pemimpin menggunakan umpan bailk ketika pemimpin menyampaikan evaluasi dan komunikasi untuk menolong bawahan dan organisasi untuk belajar dan mengembangkan diri. Hasil akhir dari umpan balik adalah perubahan, baik perubahan untuk kemajuan bawahan, pimpinan dan organisasi di masa depan.
Untuk memberikan umpan balik yang efektif sehingga baik pembicara maupun pemimpin mendapatkan hasil yang maksimal harus mempunyai empat kualitas, yaitu : Kesegeraan Kejujuran Kepatutan Kejelasan
Ada empat sikap yang harus dikembangkan pemimpin jika ingin memiliki keterampilan menerima umpan balik yang efektif, yaitu : Kepekaan Dukungan Keterbukaan pikiran Kespesifikan
Komunikasi Informal dan Non-Verbal Komunikasi Formal dan Informal Komunikasi formal didefinisikan sebagai komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi. Komunikasi informal diartikan sebagai komunikasi yang disetujui secara sosial, yang tidak berorientasi kepada organisasi tapi berorientasi kepada para anggotanya secara individual.
Komunikasi Non-Verbal Komunikasi non verbal diartikan sebagai komunikasi yang disampaikan melalui pesan-pesan selain kata-kata ekspresi wajah, intonasi suara, kontak mata, gerakan tubuh, penggunaan jarak ruang dan kecepatan bicara.
Komunikasi yang efektif merupakan elemen penting bagi kepemimpinan. Pemimpin yang ingin mencapai kesuksesan harus menguasai keterampilan berkomunikasi, menciptakan iklim komunikasi organisasi yang terbuka, mendengarkan bawahan secara efektif dan senantiasa terbuka terhadap umpan balik dari bawahan.