PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS Oleh: Tim Pengembang IPS KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERALPENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PSMP 2011`
LINGKUP PEMBAHASAN PENILAIAN PENGERTIAN PENILAIAN PENGERTIAN PENILAIAN KELAS CIRI PENILAIAN KELAS TEKNIK PENILAIAN KETUNTASAN BELAJAR KKM (kriteria ketuntasan minimal)
PENILAIAN PEMBELAJARAN Kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan untuk: Memperoleh, menganalisis dan menafsirkan hasil belajar peserta didik sehingga menjadi informasi yang bermakna untuk pengambilan keputusan dalam menentukan tingkat pencapaian kompetensi
KEMAMPUAN YANG DI NILAI DALAM IPS KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTORIK
Prinsip-Prinsip Penilaian Valid dan Reabel Mendidik Berorientasi pada kompetensi Adil dan obyektif Terbuka Berkesinambungan Menyeluruh Bermakna Beracuan kriteria Sistematis Terpadu Akuntabel
P E N I L A I A N Melengkapi Hub. antar hal/ analisis kasus Asosiasi pilihan ganda Membaca diagram, gambar, tabel Pilihan Ganda Benar Salah Menjodohkan Isian singkat Obyektif Uraian (Esai) Terbatas/tertutup/terstruktur Bebas/terbuka Tertulis Lisan Tes Non Tes Unjuk Kerja Proyek Skala sikap Portofolio Produk P E N I L A I A N
PENILAIAN KELAS Proses pengumpulan & penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan ttg pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa.
CIRI PENILAIAN KELAS 1. BELAJAR TUNTAS 2. OTENTIK 3. BERKESINAMBUNGAN 4. BERDASARKAN ACUAN KRITERIA / PATOKAN 5. MENGGUNAKAN BERBAGAI CARA & ALAT PENILAIAN
1. Belajar Tuntas Belajar Tuntas (mastery learning): peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar, dan hasil yang baik. “Jika peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran dan diajarkan sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka akan mencapai ketuntasan”. (John B. Carrol, A Model of School Learning)
lanjutan Guru harus mempertimbangkan antara waktu yang diperlukan berdasarkan karakteristik peserta didik dan waktu yang tersedia di bawah kontrol guru (John B. Carrol) “Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, mereka dapat berhasil jika kompetensi awal mereka terdiagnosis secara benar dan mereka diajar dengan metode dan materi yang berurutan, mulai dari tingkat kompetensi awal mereka” (JH. Block, B. Bloom)
2. Penilaian Otentik Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu Mencerminkan masalah dunia nyata bukan dunia sekolah Menggunakan berbagai cara dan kriteria Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap,)
3. Berkesinambungan Memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan Ulangan Kenaikan Kelas.
Ulangan Harian : selesai satu atau beberapa Indikator Ulangan Harian : selesai satu atau beberapa Indikator. (tertulis, observasi, penugasan, atau lainnya) Ulangan Tengah Semester : selesai beberapa Kompetensi Dasar pada semester yang bersangkutan Ulangan Akhir Semester : selesai semua Kompetensi Dasar pada semester yang bersangkutan. Ulangan Kenaikan Kelas : selesai semua Kompetensi Dasar pada semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada kompetensi dasar semester genap
4. Berdasar Acuan kriteria(PAP/PAN) Patokan: Prestasi kemampuan peserta didik TIDAK DIBANDINGKAN dengan peserta kelompok, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki sebelumnya dan patokan yang ditetapkan Norma: membandingkan dengan peserta lain menggunakan teknik ststistik tertentu.
TEKNIK /CARA PENILAIAN Unjuk Kerja (Performance) Penugasan (Proyek/Project) Hasil kerja (Produk/Product) Tertulis (Paper & Pen) Portofolio (Portfolio) Diri (Self Assessment) Sikap
5. Menggunakan Berbagai cara & alat penilaian Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi Menggunakan penilaian yang bervariasi: Tertulis, Lisan, Produk, Portofolio, Unjuk Kerja, Proyek, Pengamatan, dan Penilaian Diri
Penilaian Unjuk Kerja (Performance Test) Teknik penilaian Unjuk Kerja Daftar Cek (Check-list) Skala Penilaian (Rating Scale)
1. UNJUK KERJA (PERFORMANCE) : Pengamatan terhadap aktivitas siswa sebagaimana terjadi (unjuk kerja, tingkah laku, interaksi) Cocok untuk : Penyajian lisan: keterampilan berbicara, berpidato, baca puisi, berdiskusi. Pemecahan masalah dalam kelompok Partisipasi dalam diskusi Menari Memainkan alat musik Olah Raga Menggunakan peralatan laboratorium Mengoperasikan suatu alat
Contoh Instrumen Unjuk Kerja A. Menggunakan Daftar Cek (Check list) Petunjuk: Beri tanda cek (v) di mana kemampuan siswa teramati pada waktu presentasi hasil pngamatan permasalahan sosial di lingkungan sekitar. No. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak baik 1. Komunikasi 2. Sistematika penyampaian 3. Wawasan/kemampuan isi 4. Keberanian 5. 6. Antusias Performan (eye contact, facial expresion, gesture) Skor yang dicapai Skor maksimum
b. Menggunakan Skala Penilaian (Rating Scale) CONTOH Instrumen Unjuk Kerja b. Menggunakan Skala Penilaian (Rating Scale) No Aspek Yang Dinilai Skor 1 2 3 4 1. Komunikasi 2. Sistematika penyampaian 3. Wawasan/kemampuan isi 4. Keberanian 5. Antusias 6. Performance ( eye contact, facial expression, gesture) Jumlah Keterangan Skor : 4 = sangat kompeten 3 = kompeten 2 = cukup kompeten 1 = tidak kompeten Nilai = Skor perolehan X 100 Skor Maksimal Kriteria Nilai A = 80 – 100 :Baik Sekali B = 70 – 79 :Baik C = 60 – 69 :Cukup D = ‹ 60 :Kurang
PENUGASAN (PROYEK) Penilaian terhadap suatu tugas yang mengandung penyelidikan yang harus selesai dalam waktu tertentu Tugas: suatu investigasi dengan tahapan: Perencanaan Pengumpulan data Pengolahan data, Penyajian data
Manfaat penugasan Proyek Bermanfaat untuk menilai: Keterampilan menyelidiki secara umum Pemahaman & Pengetahuan dalam bidang tertentu Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan Kemampuan menginformasikan subyek secara jelas
CONTOH 1. PENILAIAN PROYEK Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Jenjang : SMP Kelas / Semester : IX/2 Tema : …………………. Alokasi waktu : ………………… Contoh Kompetensi Dasar : 7.3 Menguraikan perilaku masyarakat dalam perubahan sosial-budaya di era global. Indikator: menganalisis bentuk-bentuk perilaku yang muncul sebagai dampak globalisasi (konsumerisme dan gaya hidup) Tugas: Lakukan penelitian sederhana di lingkungan sekitar mengenai pengaruh iklan di media cetak maupun di media elektronik terhadap gaya hidup remaja (cara berpakaian, gaya rambut), pilihan makanan, minuman, dan jenis musik, serta perilaku)
CONTOH 1. RUBRIK PENILAIAN TUGAS PROYEK ASPEK KRITERIA DAN SKOR 3 2 1 PERSIAPAN Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan dengan lengkap. Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan kurang lengkap. Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan tidak lengkap PENGUMPULAN DATA Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua dan data tercatat dengan rapi dan lengkap. Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua, tetapi data tidak tercatat dengan rapi dan lengkap. Jika pertanyaan tidak terlaksana semua dan data tidak tercatat dengan rapi. PENGOLAHAN Jika pembahasan data sesuai tujuan penelitian Jika pembahasan data kurang menggambarkan tujuan penelitian Jika sekedar melaporkan hasil penelitian tanpa membahas data PELAPORAN TERTULIS Jika sistimatika penulisan benar, memuat saran, bahasa komunikatif. Jika sistimatika penulisan benar, memuat saran, namun bahasa kurang komunikatif Jika penulisan kurang sistimatis, bahasa kurang komunikatif, kurang memuat saran
CONTOH 2. PENILAIAN PROYEK Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Jenjang : SMP Kelas / Semester : VIII/2 Tema : ……………. Alokasi waktu : ……………. Contoh KD:………………………………………………… INDIKATOR:……………………………………… Tugas: Peserta didik secara berkelompok diminta untuk mengamati pasar di dekat tempat tinggalnya masing-masing. Hal-hal yang diamati meliputi; barang yang dijual, sejarah terjadinya pasar, lokasi pasar dan interaksi sosial yang terjadi di pasar. Hasil pengamatan dibuat laporan. Laporan hasil pengamatan didiskusikan di dalam kelas.
Contoh 2. RUBRIK PENILAIAN PROYEK No Aspek * Skor (1 – 10) 1. Perencanaan: a. Persiapan b. Rumusan judul 2. Pelaksanaan a. Sistematika penulisan b. Kuantitas sumber data c. Pengolahan data e. Penarikan kesimpulan 3. Laporan Proyek a. Performansi b. Presentasi c. Laporan akhir Total Skor
PENILAIAN PRODUK Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk. Produk dapat berupa gambar, model,atau barang benda Produk juga dapat berupa tulisan, termasuk tulisan hasil laporan pengamatan, hasil diskusi kelompok, sebuah rangkuman, atau kesimpulan.
TEKNIK PENILAIAN PRODUK Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal. Contoh: 1=kurang, 2=cukup, 3=baik, 4=baik sekali Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan. Skor dideskripsikan berdasarkan aspek yang dinilai
Contoh 1. Penilaian Produk Berupa Gambar ”Peta Mobilitas Penduduk” No. Nama Siswa A s p e k Jumlah Skor Nilai Teknis perpetaan Data/ Informasi Mobilitas penduduk Estetika Kerapihan
PENILAIAN SECARA HOLISTIK Teknis Perpetaan: 1 =Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Baik sekali Data/Informasi: Estetika: Kerapihan: PENILAIAN SECARA HOLISTIK
Contoh 2. Penilaian Produk Berupa Kliping ”Permasalahan Sosial” No. Nama Siswa A s p e k Jumlah Skor Nilai Tema Sumber Isi Analisis
CONTOH PENILAIAN SECARA ANALITIK Tema: Isi: 1 = Tidak ada 1 = Tidak sesuai tema 2 = Ada tetapi kurang tepat dan krg menarik 2 = Sesuai tema, kurang berbobot & aktual 3 = Ada tetapi kurang tepat/kurang menarik 3 = Sesuai tema, kurang berbobot/kurang aktual 4 = Ada, tepat, dan menarik 4 = Sesuai tema, berbobot dan aktual Sumber: Analisis: 1 = Tidak ada 1 = Tidak ada analisis 2 = Ada tetapi tidak lengkap, tidak akurat 2 = Ada analisis, kurang tepat & kurang berbobot 3 = Ada dan akurat , tidak lengkap/tdk akurat 3 = Ada analisis, tetapi kurang tepat/krg.berbobot 4 = Ada, akurat dan lengkap 4 = Ada analisis, tepat dan berbobot
PENILAIAN PORTOFOLIO : Penilaian melalui koleksi karya (hasil kerja) siswa yang sistematis dan terpilih Pengumpulan data melalui karya siswa Pengumpulan dan penilaian yang terus menerus Refleksi perkembangan berbagai kompetensi Memperlihatkan tingkat perkembangan kemajuan belajar siswa Bagian Integral dari Proses Pembelajaran Untuk satu periode Tujuan Diagnostik
Karya-karya yang dapat dikumpulkan melalui penilaian portofolio Puisi Karangan Gambar / Lukisan Desain Surat Teks Lagu Laporan Observasi/ Penyelidikan Dsb. Paper Sinopsis Naskah pidato Naskah Drama
Contoh Portofolio. Mata Pelajaran. :. Alokasi Waktu. : Nama Siswa : Contoh Portofolio Mata Pelajaran : Alokasi Waktu : Nama Siswa : Kelas : No SK / KD Periode Kriteria Keterangan 1. 30/7 10/8 dst. 2. 1/9 30/9 10/10 Dst.
LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN PORTOFOLIO Memberi penjelasan kepada peserta didik tentang penggunaan portofolio, (Portofolio tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolio, peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, kelebihan dan kekurangan serta minatnya) Menyepakati hasil karya peserta didik yang akan dijadikan penilaian portofolio. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. Karya-karya tiap peserta didik disimpan dalam satu map atau folder di rumah atau locker masing-masing di sekolah.
Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik Kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya ditentukan oleh guru dengan peserta didik. (Contoh, Kriteria penilaian kemampuan menulis makalah seperti: penggunaan tata bahasa, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui standar guru dan berusaha mencapai standar tersebut.) Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai
PENILAIAN DIRI (SELF ASSESSMENT) Menilai diri sendiri berkaitan dengan status, proses, tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya, dll.
Adalah teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi secara menyeluruh. Misalnya: peserta didik menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari mata pelajaran IPS. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS. penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik diminta untuk menilai salah satu keterampilannya sendiri berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
PARTISIPASI DALAM DISKUSI KELOMPOK CONTOH PENILAIAN DIRI PARTISIPASI DALAM DISKUSI KELOMPOK Nama : ----------------------------------------------------- Nama-nama anggota kelompok : ----------------------------------------------------- Kegiatan kelompok : ----------------------------------------------------- Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 5, tulislah angka 1, 2, 3, atau 4 di depan tiap pernyataan: 4 : selalu 2 : kadang-kadang 3 : sering 1 : tidak pernah 1. -------- Selama diskusi saya mengusulkan ide kpd klp utk didiskusikan 2. -------- Ketika kami berdiskusi, tiap org diberi kesempatan mengusulkan sesuatu 3. -------- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan 4. -------- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya 5. --------- Selama kerja kelompok, saya…. --------- mendengarkan pendapat orang lain --------- mengajukan pertanyaan --------- mengorganisasi ide-ide saya -------- mengorganisasi kelompok -------- mengacaukan kegiatan -------- melamun 6. Apa yang telah saya lakukan selama kegiatan berlangsung? ------------------------------------------------------------------------------------------- SUMBER: Forster & Masters.1996.
PENILAIAN SIKAP Penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap obyek sikap Cara: Observasi perilaku: kerja sama, inisiatif, perhatian Pertanyaan langsung: tanggapan thd tatib baru Laporan pribadi: menulis pandangan ttg “kerusuhan antaretnis”.
Contoh Format Penilaian Sikap No. Nama Sikap (Skor)Nilai Keterangan Bekerja sama (1-10) Berinisiatif Penuh Perhatian Bekerja sistematis 1. Ruri 2. Tono 3. ....
Penetapan Teknik Penilaian Memilih teknik penilaian mempertimbangkan ciri indikator contoh: Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance). Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tes tertulis atau lisan. Apabila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, maka teknik penilaiannya adalah proyek
ANALISIS PENCAPAIAN KKM PENETAPAN KKM ANALISIS PENCAPAIAN KKM
RAMBU-RAMBU KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah KKM dinyatakan dalam bentuk persentase berkisar antara 0 – 100 Kriteria ditetapkan untuk masing-masing indikator dari sebuah tema idealnya berkisar 75 % Penentuan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas indikator dan kemampuan sumber daya pendukung. KKM dapat dicantumkan dalam LHBS sesuai model yang dipilh sekolah.
MEKANISME/LANGKAH-LANGKAH : KKM INDIKATOR KKM K D KKM M P KKM S K
KRITERIA PENETAPAN KKM Kompleksitas (Kesulitan & Kerumitan) Daya dukung Intake siswa PENETAPAN KKM: menggunakan Format A
MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI (FORMAT A) Dengan memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan : 1. Kompleksitas : - Tinggi = 1 - Sedang = 2 - Rendah = 3 2. Daya dukung : - Tinggi = 3 - Rendah = 1 3. Intake : - Tinggi = 3 Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake siswa sedang nilainya adalah: (3 + 3 + 2) x 100 = 88.89 9
MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI (FORMAT B) B. Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria: 1. Kompleksitas : - Tinggi = 50-64 - Sedang = 65-80 - Rendah = 81-100 2. Daya dukung : - Tinggi = 81-100 - Rendah = 50-64 3. Intake : - Tinggi = 81-100 Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas sedang, daya dukung tinggi dan intake sedang nilainya adalah rata-rata setiap nilai dari kriteria yang kita tentukan. Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap kriteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP di Sekolah.
MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI C. Dengan memberikan pertimbangan professional judgment pada setiap kriteria untuk menetapkan nilai : 1. Kompleksitas : - Tinggi - Sedang - Rendah 2. Daya dukung : - Tinggi 3. Intake : - Tinggi Contoh : Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya Dukung tinggi dan intake siswa sedang maka dapat dikatakan hanya satu komponen yang mempengaruhi untuk mencapai ketuntasan maksimal 100 yaitu intake sedang. Jadi guru dapat mengurangi nilai menjadi antara 90 – 80.
TINGKAT KOMPLEKSITAS (Kesulitan & Kerumitan) setiap IP/KD yang harus dicapai oleh siswa. Tingkat Kompleksitas Tinggi, bila dalam pelaksanaannya menuntut : SDM memahami Kompetensi yang harus dicapai Siswa kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran. WAKTU cukup lama karena perlu pengulangan PENALARAN dan KECERMATAN siswa yang tinggi.
KEMAMPUAN SUMBERDAYA PENDUKUNG: yaitu ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan.
FORMAT A Kriteria Ketuntasan Minimal Kompetensi dasar dan Indikator Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKM Kompleksitas Daya dukung Intake 1.4 Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan Menjelaskan konsep urbanisasi.(KD 1.4) Mengidentifikasi faktor pendorong, penarik, dan penghambat terjadinya urbanisasi (politik, ekonomi, sosial, sejarah, dan geografis)/(KD 4.1, 1.4, 3.1, 2.1 Menjelaskan hubungan antara urbanisasi dan migrasi penduduk.(KD 1.4, 4.1, 3.1, 2.1) 74 Rendah tinggi sedang 88.9 3 3 2 tinggi sedang sedang 55.6 1 2 2 Sedang tinggi sedang 77.8 2 3 2
FORMAT B Kompetensi dasar dan Indikator Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKM Kompleksitas Daya dukung Intake 1.4 Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan Menjelaskan konsep urbanisasi.(KD 1.4) Mengidentifikasi faktor pendorong, penarik, dan penghambat terjadinya urbanisasi (politik, ekonomi, sosial, sejarah, dan geografis)/(KD 4.1, 1.4, 3.1, 2.1 Menjelaskan hubungan antara urbanisasi dan migrasi penduduk.(KD 1.4, 4.1, 3.1, 2.1) 74.77 Sedang tinggi sedang 78.3 75 90 70 tinggi sedang sedang 68,3 55 80 70 Sedang tinggi sedang 77.6 78 85 70
Karakteristik Penilaian Pembelajaran IPS Secara Terpadu Penilaian pembelajaran mengacu pada ketuntasan KD/Tema Dalam pembelajaran IPS secara terpadu ketuntasan penilaiannya dilakukan setelah tercapainya satu tema. Dalam satu tema yang terdiri atas beberapa KD, maka penilaian diprioritaskan pada KD utama. Setiap KD dalam satu tema tidak selalu memuat seluruh indikator, artinya satu KD baru tuntas setelah beberapa tema dibelajarkan. Maka penilaian yang seharusnya dilakukan setiap KD, menjadi berdasarkan setiap tema.
Pengembangan instrumen penilaian untuk pembelajaran IPS secara terpadu mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotor, gunakan berbagai jenis,tehnik dan bentuk penilaian yang variatif agar diperoleh informasi pencapaian kompetensi peserta didik yang obyektif, dan komprehensif. Kembangkan bentuk penilaian pembelajaran secara terpadu berbasis masalah sosial, sehingga soal dapat dikembangkan secara terpadu.
Penilaian mencakup unsur budaya dan karakter bangsa. Dalam rangka penanaman dan internalisasi budaya dan karakter bangsa, maka pembelajaran IPS secara terpadu yang mengandung aspek nilai-nilai secara universal dimulai dari perencanaan (silabus dan RPP), proses pembelajaran, penilaian dan tindak lanjut. Untuk itu penilaian dikembangkan dengan menggunakan skala sikap, observasi, sosiometri, catatan harian , diutamakan untuk penilaian diri (self evaluation).
Penilaian mencakup juga ketrampilan kewirausahaan Salah satu tujuan pembelajaran IPS adalah menyiapkan peserta didik agar mampu memenuhi kebutuhan hidup. Kecakapan pemenuhan kebutuhan hidup dapat dikembangkan memalui kewirausahaan . Penilaian yang dapat dilakukan untuk mengetahui kecakapan berwirausaha, dapat dikembangkan dengan menggunakan jenis, teknik, bentuk, penilaian produk, proyek, maupun performence.
TERIMA KASIH